Contoh sederhana laporan pembuatan tape ketan

Contoh sederhana laporan pembuatan tape ketan

LAPORAN BIOTEKNOLOGI
PEMBUATAN TAPE KETAN

Disusun oleh :
1.    aaaaaaaaaaaa
2.    ddddddddddddddddd
3.    cccccccccccccccccccccccccccccc

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 TAMBAKSARI
Jl Kapten harsono 143 Sukasari
Tahun 2013

A.    PENDAHULUAN
Tape ketan adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan ketan yang diolah secara fermentasi. Dalam proses fermentasi tape ketan tahap persiapan (pencucian, pemasakan dan pendinginan), pengerjaan, dan fermentasi (pemanasan, inokulasi dengan ragi, dan inkubasi) merupakan tahap yang berpengaruh penting untuk menghasilkan tape ketan dengan mutu baik. Misalnya, dalam tahap pencucian yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran maupun sisa-sisa dedak yang mungkin masih tertinggal sangat penting untuk dilakukan.

Selain menentukan cita rasanya, hasil dari proses fermentasi juga sangat menentukan komposisi kimia tape ketan. Tape ketan umumnya memiliki tekstur lembut, rasa manis, sedikit asam, dan cita rasa yang khas karena mengandung sedikit alkohol.

Komponen utama dalam ketan sendiri adalah pati, yang dalam keadaan utuh sangat sulit didegradasi dengan zat kimia maupun enzim. Bahkan, pati yang dipanaskan dengan air tidak akan mengalami perubahan hingga suhu gelatinasinya tercapai. Oleh karena itu, dibutuhkan bantuan bakteri untuk mendegradasi komponen pati yang terdapat dalam ketan. Ragi mengandung berbagai bakteri asam laktat yang sangat dibutuhkan untuk fermentasi tape ketan.

B.    ALAT DAN BAHAN
-    Baskom, Garpu, Kompor, Nampan/Tempeh, Panci, Telenan
-    500 Gram beras ketan hitam.
-    2 gelas air
-    2 butir ragi tape
-    2 sdm gula halus (hanya  jika perlu saja)

C.    LANGKAH KERJA PMBUATAN TAPE KETAN
-    Cucilah beras ketan hitam sampai bersih,setelah selesai beras ketan hitam harus direndam semalaman agar lembek.Karena beras tape ketan hitam tergolong keras,biar lebih cepat prosesnya.
-    Jika sudah direndam esoknya,Tiriskan lalu kukus hingga setengah matang.Kalau sulit  bisa dimasak dengan sedikit air,kira kira hanya sampai setengah matang lalu dikukus.
-    Sementara kamu mengukus beras ketan hitam tadi,siapkanlah air panas 2 gelas.
-    Saat ketan sudah panas mengepul, siram siram dengan air mendidih tadi(posisi kukusan tetap berada diatas kompor) sambil diaduk-aduk hingga semua ketan rata terkena air panas.
-    Teruskan mengukus sampai ketan sudah menjadi matang.
-    Jika sudah matang,angkat ketan dan ratakan dalam nampan atau tampah/nampan  yang besar dan lebar.
-    Biarkan hingga benar-benar dingin,semetara menunggu dingin,haluskan raginya.
-    Ratakan selapis pertama ketan dalam wadah ukuran sedang, taburi ragi hingga rata. Taburkan juga gula halus secukupnya,tanpa gula juga tidak apa/tidak harus karena nanti tape juga menjadi manis.
-    Tambahkan selapis kedua ketan diatasnya, taburi ragi lagi dan gula kastor. Lakukan seterusnya ketiga keempat dst hingga bahan habis.
Tutup rapat dan diamkan selama 3 hari 2 malam di tempat yang hangat. Sebaiknya siapkan wadah seperti baskom kecil atau sedang, kemudian diberi /dialasi daun pisang didalam wadah baskom tadi baru ketan hitam yang telah diberi ragi diletakan didalam nya.Lalu kemudian tutup dengan rapat seperti membungkus nasi,bisa juga diatasnya ditutup kain.

Kira kira 3 hari hari baru boleh dibuka, jangan dibuka sebelum 2 atau 3 hari karena proses permentasi  bisa terganggu.Bisa juga kamu cium baunya,apabila sudah kuat aroma tapenya,bisa jadi tape sudah siap untuk dihidangkan walaupun belum 3 hari.
D.    KESIMPULAN
1.    Pembuatan tape ketan termasuk dalam Bioteknologi Konvensional (Tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang dan terbatas.
2.    Dalam pembuatan tape ketan, ragi ( Saccharomyces cereviceae) mengeluarkanenzim yang dapat memecah karbohidrat pada beras ketan menjadi gula yang lebihsederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupuntanpa diberi gula sebelumnya.
3.    Kegagalan dalam pembuatan tape pada perlakuan kedua (dalam tempat terbuka) dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...