Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan

Latar belakang sejarah kampung kuta tambaksari kabupaten ciamis

Sejarah Kampung Adat Kuta Tambaksari Kabupaten Ciamis

Berawal dari cerita dan melihat di televisi admin sangat tertarik dengan Kampung Kuta. Sengaja admin mendatangi tempat tersebut untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai Kampung Kuta. Ditelusuri melewati desa dan kecamatan Tambaksari admin menaiki sebuah sepeda motor. informasi yang admin peroleh dari beberapa tokoh mengatakan bahwa kampung Kuta Secara administratif berada di pemerintahan Desa Karangpaningal Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Kampung Kuta terdiri atas 2 RW dan 4 RT. Kampung ini berbatasan dengan Dusun Cibodas di sebelah utara, Dusun Margamulya di sebelah barat,
dan di sebelah selatan dan timur dengan Sungai Cijolang yang sekaligus merupakan perbatasan wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah.


Untuk menuju ke kampung tersebut jarak yang harus ditempuh dari kota Kabupaten Ciamis sekitar 34 km menuju ke arah utara dan dapat dicapai dengan menggunakan mobil angkutan umum ke Kecamatan Rancah atau Tambaksari. Dari Kecamatan Rancah tepatnya di pertigaan Cibarengkok bisa menggunakan motor sewaan atau ojeg, dengan kondisi jalan aspal yang berkelok, dan tanjakan yang cukup curam. Jika melalui Kecamatan Cisaga dapat menggunakan kendaraan umum yaitu Angdes yang melalui kawasan Ciawitali desa Girimukti sekitar memakan waktun 1 Jam.

Ada beberapa versi mengenai sejarah Kampung Kuta ini. Menurut cerita rakyat setempat, asal-usul Kampung Kuta berkaitan dengan berdirinya Kerajaan Galuh. Konon, pada zaman dahulu ketika Prabu Galuh yang bernama Ajar Sukaresi (dalam sumber lain, tokoh ini adalah seorang pandita sakti) hendak mendirikan Kerajaan Galuh, Kampung Kuta dipilih untuk pusat kerajaan karena letaknya strategis.

Prabu Galuh memerintahkan kepada semua rakyatnya untuk mengumpulkan semua keperluan pembangunan keraton seperti kapur bahan bangunan, semen merah dari tanah yang dibakar, pandai besi, dan tukang penyepuh perabot atau benda pusaka. Keraton pun akhirnya selesai dibuat. Namun, pada suatu ketika, Prabu Galuh menemukan lembah yang (Kuta) oleh tebing yang dalamnya sekitar 75 m di lokasi pembangunan pusat kerajaan itu. Atas musyawarah dengan para punggawa kerajaan lainnya, diputuskanlah bahwa daerah tersebut tidak cocok untuk dijadikan pusat kerajaan (menurut orang tua, “tidak memenuhi Patang Ewu Domas”).

Selanjutnya, mereka berkelana mencari tempat lain yang memenuhi syarat. Prabu Galuh membawa sekepal tanah dari bekas keratonnya di Kuta sebagai kenang-kenangan. Setelah melakukan perjalanan beberapa hari, Prabu Galuh dan rombongannya sampai di suatu tempat yang tinggi, lalu melihat-lihat ke sekeliling tempat itu untuk meneliti apakah ada tempat yang cocok untuk membangun kerajaannya. Tempat ia melihat-lihat itu sekarang bernama Tenjolaya.

Prabu Galuh melihat ke arah barat, lalu terlihatlah ada daerah luas terhampar berupa hutan rimba yang menghijau. Ia kemudian melemparkan sekepal tanah yang dibawanya dari Kuta ke arah barat dan jatuh di suatu tempat yang sekarang bernama “Kepel”. Tanah yang dilemparkan tadi sekarang menjadi sebidang sawah yang datar dan tanahnya berwarna hitam seperti dengan tanah di Kuta, sedangkan tanah di sekitarnya berwarna merah. Prabu Galuh melanjutkan perjalanannya sampai di suatu pedataran yang subur di tepi Sungai Cimuntur dan Sungai Citanduy, lalu mendirikan kerajaan di sana .

Cerita selanjutnya tentang Prabu Galuh tersebut hampir mirip dengan cerita Ciung Wanara dalam naskah Wawacan Sajarah Galuh, bahwa Prabu Galuh kemudian digantikan oleh patihnya, Aria Kebondan (dalam naskah disebut Ki Bondan). Prabu Galuh menjadi pertapa di Gunung Padang. Menurut versi tradisi lisan, Prabu Galuh meninggalkan dua orang istri, yaitu Dewi Naganingrum dan Dewi Pangrenyep. Saat itu, Dewi Naganingrum sedang mengandung. Ketika Dewi Naganingrum melahirkan, Dewi Pangrenyep menukar bayinya dengan seekor anak anjing. Bayi itu kemudian dihanyutkan ke Sungai Citanduy.

Melihat Dewi Naganingrum beranak seekor anjing, Aria Kebondan yang menjadi raja di Galuh menjadi marah, lalu menyuruh Lengser membunuhnya. Namun, Lengser itu tidak membunuh Dewi Naganingrum, tetapi menyembunyikannya di Kuta. Adapun bayi yang dibuang ke Sungai Citanduy itu kemudian ditemukan oleh Aki Bagalantrang di depan badodon (tempat menangkap ikan)-nya. Bayi itu dipungut dan diasuh oleh Aki Bagalantrang hingga remaja, lalu diberi nama Ciung Wanara.

Tempat Aki Bagalantrang mengasuh bayi itu sekarang disebut daerah “Geger Sunten”, sekitar 6 km dari Kuta. Ciung Wanara kemudian merebut kembali Kerajaan Galuh dari Aria Kebondan melalui sabung ayam, sebagaimana yang diceritakan dalam naskah. Setelah Ciung Wanara menjadi raja, Lengser pun menjemput Dewi Naganingrum sehingga bisa berkumpul kembali dengan anaknya. Kampung Kuta terdapat mitos tentang Tuan Batasela dan Aki Bumi.

Diceritakan bahwa bekas kampung Galuh yang telah diterlantarkan selama beberapa lama ternyata menarik perhatian Raja Cirebon dan Raja Solo. Selanjutnya, masing-masing raja tersebut mengirimkan utusannya untuk menyelidiki keadaan di Kampung Kuta. Raja Cirebon mengutus Aki Bumi, adapun Raja Solo mengutus Tuan Batasela.

Raja Cirebon berpesan kepada utusannya bahwa ia harus pergi ke Kuta, tetapi jika didahului oleh utusan dari Solo, ia tidak boleh memaksa jadi penjaga Kuta. Ia harus mengundurkan diri, tetapi tidak boleh pulang ke Cirebon dan harus terus berdiam di sekitar daerah itu sampai mati. Pesan yang sama juga didapat oleh utusan dari Solo. Pergilah kedua utusan tersebut dari kerajaannya masing-masing.

Utusan dari Solo, Tuan Batasela, berjalan melalui Sungai Cijolang sampai di suatu kampung, lalu beristirahat di sana selama satu malam. Jalan yang dilaluinya itu hingga saat ini masih sering dilalui orang untuk menyeberang dari Jawa Tengah ke Jawa Barat. Penyeberangan itu diberi nama “Pongpet”. Adapun Aki Bumi dari Cirebon langsung menuju ke Kampung Kuta dengan melalui jalan curam, yang sampai saat ini masih ada dan diberi nama “Regol”, sehingga tiba lebih dulu di Kampung Kuta.

Sesampainya di sana, Aki Bumi menemui para tetua kampung dan melakukan penertiban- penertiban, seperti membuat jalan ke hutan dan membuat tempat peristirahatan di pinggir situ yang disebut “Pamarakan”. Karena telah didahului oleh utusan dari Cirebon, Tuan Batasela kemudian terus bermukim di kampung tempat ia bermalam, yang terletak di utara Kampung Kuta.

Konon, utusan dari Solo itu kekurangan makanan, lalu meminta-minta kepada masyarakat di Kampung itu, tetapi tidak ada yang mau memberi. Keluarlah umpatan dan sumpah dari Tuan Batasela yang mengatakan bahwa “Di kemudian hari, tidak akan ada orang yang kaya di Kampung itu.” Ternyata, hingga saat ini rakyat di kampung itu memang tidak ada yang kaya. Karena menderita terus, Tuan Batasela kemudian bunuh diri dengan keris.

Darah yang keluar dari luka Tuan Batasela berwarna putih, lalu mengalir membentuk parit yang kemudian disebut “Cibodas”. Kampung itu pun diberi nama Kampung Cibodas. Tuan Batasela dimakamkan di tengah- tengah persawahan di sebelah utara Kampung Cibodas. Makamnya masih ada hingga saat ini. Aki Bumi terus menjadi penjaga (kuncen) Kampung Kuta sampai meninggal, lalu dimakamkan bersama keluarganya di tengah-tengah Kampung, yang sekarang termasuk Kampung Margamulya. Tempat makam itu disebut “Pemakaman Aki Bumi”. Setelah keturunan Aki Bumi tidak ada lagi, Raja Cirebon memerintahkan bahwa yang menjadi kuncen di Kampung Kuta berikutnya adalah orang-orang yang dipercayai oleh Aki Bumi, yaitu para leluhur kuncen Kampung Kuta saat ini.

Mitos-mitos yang dituturkan oleh tradisi lisan terkadang mempunyai keterkaitan dengan mitos yang diceritakan dalam sumber naskah. Keterkaitan itu kemudian menimbulkan pertanyaan bagi kita, apakah si penutur mitos yang bersumber pada naskah atau naskah yang ditulis berdasarkan penuturan. Jika dirujuk pada usianya, maka tradisi lisan telah ada sebelum tulisan muncul sehingga dapat diasumsikan bahwa naskah ditulis berdasarkan cerita yang dituturkan.

Tradisi lisan yang terus ada hingga saat ini, seperti yang dituturkan oleh para kuncen atau tukang cerita, terdapat dua kemungkinan mengenai asal-usulnya. Pertama, tradisi lisan itu berdasarkan cerita naskah yang dibaca kemudian dituturkan kembali. Kedua, tradisi lisan itu memang belum pernah dituliskan dalam bentuk naskah, lalu dituturkan secara turun-temurun. Adanya perbedaan versi suatu cerita yang dituturkan dalam naskah dan tradisi lisan disebabkan oleh beberapa kemungkinan, yaitu perbedaan sumber cerita, distorsi cerita karena pewarisan cerita yang turun-temurun memungkinkan terjadinya penambahan ataupun pengurangan isi cerita, dan adanya keinginan dari penutur cerita untuk mengedepankan peranan seorang tokoh ataupun berapologia atas kesalahan tokoh tersebut.

Demikian pula dengan cerita tentang Kampung Kuta di atas. Ada beberapa bagian yang hampir mirip dengan cerita yang dikemukakan dalam naskah dan ada pula yang berbeda jalan ceritanya. Adapun mengenai kebenaran isi cerita atau mitos tersebut bukanlah suatu permasalahan. Setidaknya, mitos-mitos tersebut dihormati dan dipelihara oleh masyarakatnya. Lebih jauh, bukankah ilmu pengetahuan juga pada awalnya berkembang dari bentuk pemikiran mistis dan ternyata di Kampung Kuta masih aAda Larangan-larangan dan Tradisi Adat yang Masih Dipertahankann.

Kampung ini dikatagorikan sebagai kampung adat, karena mempunyai kesamaan dalam bentuk dan bahan fisik bangunan rumah, adanya ketua adat, dan adanya adat istiadat yang mengikat masyarakatnya. Salah satu warisan ajaran leluhur yang mesti dipatuhi masyarakat Kuta adalah pembangunan rumah. Bila dilanggar, warga Kuta berkeyakinan, musibah atau marabahaya bakal melanda kampung mereka. Aturan adat menyebutkan rumah harus berbentuk panggung dengan ukuran persegi panjang. Atap rumah pun harus dari bahan rumbia atau ijuk.

Kampung Kuta merupakan masyarakat adat yang masih teguh memegang dan menjalankan tradisi dengan pengawasan kuncen dan ketua adat. Kepercayaan terhadap larangan dan adanya mahluk halus atau kekuatan gaib masih tampak pada pandangan mereka terhadap tempat keramat berupa hutan keramat. Hutan keramat tersebut sering didatangi oleh orang-orang yang ingin mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup. Hanya saja, di hutan keramat tersebut tidak boleh meminta sesuatu yang menunjukkan ketamakan seperti kekayaan.

Untuk memasuki wilayah hutan keramat tersebut diberlakukan sejumlah larangan, yakni larangan memanfaatkan dan merusak sumber hutan, memakai baju dinas, memakai perhiasan emas, memakai baju hitam-hitam, membawa tas, memakai alas kaki, meludah, dan berbuat gaduh. Bahkan untuk memasuki Hutan Keramat ini pun tidak boleh memakai alas kaki, Tujuannya agar hutan tersebut tidak tercemar dan tetap lestari. Oleh karena itu, kayu-kayu besar masih terlihat kokoh di Leuweung Gede. Selain itu, sumber air masih terjaga dengan baik. Di pinggir hutan banyak mata air yang bersih dan sering digunakan untuk mencuci muka.

Masyarakat Kampung Kuta mengenal hutan karamat. Dipandang dari sudut etimologis, Kampung Kuta berarti kampung atau dusun yang dikelilingi “kuta” atau penghalang berupa tebing. Menurut cerita yang beredar pada masyarakat setempat, dahulu kala tebing itu berfungsi sebagai penghalang serangan musuh dari luar, ketika Kampung Kuta akan dijadikan sebuah kerajaan oleh Prabu Ajar Sukaresi. Kisah tentang sepak terjang sang Prabu yang menjadi penguasa di Kampung Kuta sangat berpengaruh kepada warganya di kemudian hari.

Sikap sang Prabu yang peduli pada lingkungan itu diteruskan kemudian oleh Ki Bumi yaitu seorang utusan Kerajaan Cirebon yang ditugaskan untuk membantu masyarakat Kampung Kuta menjaga wilayah peninggalan Prabu Ajar Sukaresi. Konon, semula Prabu Ajar Sukaresi bermaksud membangun istana di wilayah tersebut, akan tetapi batal karena lokasi yang ditetapkan berada di tengah-tengah perbukitan. Sementara itu bahan-bahan material yang berupa kayu, semen, batu dan bata bahkan besi sudah terkumpul hingga akhirnya tertimbun tanah dan berubah menjadi sebuah bukit kecil. Kini lokasi tersebut berubah menjadi hutan yang dipercaya warga setempat sangat keramat.

Kawasan hutan keramat boleh dikunjungi oleh orang-orang yang bermaksud mencapai keselamatan, ketenangan hati, kehamonisan rumah tangga, selain meminta harta kekayaan atau maksud-maksud lain dengan meminta bantuan “kuncen” sebagai pemangku adat yang dipercaya mampu berhubungan dengan leluhur yang tinggal di hutan keramat. Kuncen dianggap sebagai penjaga hutan keramat, dan dapat menjadi penghubung antara penunggu hutan keramat dengan orang-orang yang mempunyai maksud. Di wilayah hutan itu ditabukan untuk menyelenggarakan kegiatan duniawi dan dilarang untuk memanfaatkan segala sumber daya dari hutan. Segala sesuatu dibiarkan secara alami, masyarakat dilarang menebang pohon bahkan memungut ranting pun tidak diperkenankan. Jika melanggar tabu atau larangan itu, maka orang tersebut akan mendapatkan sanksi berupa malapetaka.

Larangan-larangan lain yang berlaku di luar wilayah hutan keramat tapi masih termasuk wilayah Kampung Kuta pun wajib dipatuhi, seperti larangan membangun rumah dengan atap genting, larangan mengubur jenazah di Kampung Kuta, larangan memperlihatkan hal-hal yang bersifat memamerkan kekayaan yang bisa menimbulkan persaingan, larangan mementaskan kesenian yang mengandung lakon dan cerita, misalnya wayang. Larangan-larangan tersebut apabila dilanggar diyakini oleh masyarakat akan menyebabkan celaka bagi mereka yang melanggarnya. Norma adat dan agama memiliki intensitas dan “kekuatan” yang seimbang sebagai pedoman dalam melangsungkan kehidupan secara keseluruhan.

Keunikan lainnya, warga Kampung Kuta sangat dilarang membuat sumur. Air untuk keperluan sehari-hari harus diambil dari mata air. Larangan para leluhur mungkin ada benarnya. Ini lantaran kondisi tanah yang labil di kampung ini dikhawatirkan dapat merusak kontur tanah. Terutama membuat sumur dengan cara menggali atau mengebor tanah.

Kedekatan masyarakat kampung adat dengan alam tidak hanya itu saja setiap tahunnya masyarakat kampung Kuta mengadakan Upacara Adat nyuguh. Upacara Adat Nyuguh ini merupakan suatu upacara ritual tradisional Adat Kampung Kuta Kec. Tambaksari Kabupaten Ciamis yang selalu dilaksanakan pada tanggal 25 shapar pada setiap tahunnya. Upacara ini bertujuan sebagai persembahan bentuk syukur kepada Tuhan dan bumi yang telah memberikan pangan bagi masyarakat kampung Kuta.

Kampung adat ini dihuni masyarakat yang hidup dilandasi kearifan lokal. Dengan memegang teguh budaya, pelestarian lingkungan di kampung ini bisa menjadi contoh bagi kita semua untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan berpegang teguh kepada budaya lokal.

Biografi singkat 'Lord Baden Powel' pendiri gerakan pramuka dunia

Biografi singkat 'Lord Baden Powel' pendiri gerakan pramuka dunia

Berbicara mengenai Gerakan Pramuka, maka tidak akan lepas dari pendiri gerakan kepanduan, yaitu “Lord Baden Powell Of Gilwell”. Beliau dilahirkan di “London, Inggris”, pada tanggal “22 Februari 1857”. Nama Lengkapnya adalah “Robert Stephenson Smyth Baden Powell”. Tetapi para pandu (pramuka) biasa memanggil beliau dengan sebutan “Baden Powell”. Nama kecil Baden Powell adalah “Ste, Stephe atau Stephenson” (tapi paling sering dipanggil dengan nama Steevie). Dan baru dipanggil dengan nama “Robert” atau “Sir Robert” setelah mendapat gelar Ksatria dari “Raja Inggris”.

Ayah dari Baden Powell adalah “Prof. Domine Baden Powell”, seorang guru besar geometri di “Universitas Oxford, Inggris”. Sedangkan Ibu Baden Powell adalah “Henrietta Grace Smyth”, seorang puteri dari Admiral kerajaan Inggris yang terkenal, yaitu “William T. Smyth”.

Baden Powell dilahirkan dalam sebuah keluarga besar. Baden Powell mempunyai 9 (sembilan) orang saudara, yaitu : “Warington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie dan Baden Fletcher”. Dan Baden Powell bersama saudara-saudaranya bertambah akrab sepeninggal ayahnya yang meninggal pada “tanggal 11 Juni 1860”. Pada usia 3 tahun Baden Powell telah menjadi seorang naka yatim. Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, Baden Powell dituntut untuk dapat hidup mandiri. Baden Powell telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh kekerasan hati serta keteguhan ibundanya yang tercinta “Ny. Henrietta Grace Smyth”.

Setelah menemukan banyak kesulitan dalam memilih sekolah yang tepat untuk Baden Powell seperti Rugby atau Eton, akhirnya Ny. Hentrietta Grace Smyth memasukkan Baden Powell ke “Charterhouse School” pada “tahun 1870”. Di Charterhouse, Baden Powell sangat popular (terkenal) selain pandai dalam belajar, sehingga Baden Powell meraih beasiswa, Baden Powell juga mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra seperti Marching Band, Klub menembak (Rifle Corps), Teater, Melukis dan menggambar, Kiper kesebelasan Chaterhouse. Di Chaterhouse School inilah Baden Powell mendapat julukan lainnya, yaitu “Bathing-Towel”.

Pada usia 19 tahun Baden Powell menamatkan sekolah di Chaterhouse School. Dan akhirnya Baden Powell bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya “Kolonel Henry Smyth”, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden Powell ditempatkan di “India”, dengan pangkat “Pembantu Letnan”.

Pengalaman Baden Powell di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris. Selain itu Baden Powell juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak kawannya, salah seorang sahabatnya yang paling dekat adalah “Kenneth Mc. Laren”. Setelah sempat berpindah-pindah, dari satu kota ke kota lain, dari satu daerah ke daerah lain, bahkan dari satu Negara ke Negara lain. Baden Powell akhirnya bertugas di “Mafeking”, sebuah kota dipedalaman “Afrika Selatan”. Kota inilah yang membuat nama Baden Powell menjadi terkenal dan dianggap pahlawan oleh bangsanya, karena jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa “Boer” selama kurang lebih “217 hari” (dari tanggal “13 Oktober 1899” sampai dengan tanggal “18 Mei 1900”). Karena jasa-jasanya tersebut, pangkat Baden Powell dinaikkan menjadi “Mayor Jenderal”. Selama bertugas di Afrika, Baden Powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya semakin bertambah. Dan karena keberaniannya, Baden Powell sempat mendapat julukkan dari “suku-suku primitive” seperti “suku Zulu, Ashanti atau Metabele” sebagai “IMPEESA” yang artinya adalah “Srigala yang tidak pernah tidur”.

Pada tahun 1901, Baden Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian Baden Powell sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku “Aids to Scouting”. Pada tahun 1907 Baden Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan umumnya, dalam sebuah perkemahan yang diikuti dua puluh orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di “Pulau Brownsea (Brownsea Island)”.

Lalu pada “tahun 1908” Baden Powell menulis buku “Scouting For Boys”, sebuah karya yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar diseluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan. Pada “tahun 1810”, Baden Powell “meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan” dengan pangkat terakhirnya adalah “Letnan Jendral”. Dan mulailah Baden Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia. Pada “tahun 1912”, Baden Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu siberbagai Negara. Baden Powell menikah dengan “Olave St. Clair Soames” (lebih dikenal dengan nama “Lady Baden Powell”) pada “tahun 1912” dan dikarunia tiga orang anak, yaitu : “Peter, Heather, dan Betty”.

Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di “Olimpia, London, Inggris” dalam acara “Jambore Dunia yang pertama”. Pada hari terakhir kegiatan Jambore tersebut (“tanggal 6 Agustus 1920”) Baden Powell diangkat sebagai “Chief Scouth Of The World” atau “Bapak Pandu Sedunia”. Baden Powell juga dianugerahi gelar “Lord Baden Powell Of Gilwell”, dengan julukan “Baron” oleh “Raja George V”.

Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi “Batavia” (sekarang Jakarta) pada tanggal “3 Desember 1934”, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia. Baden Powell beserta Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935 – 1938). Kemudian Baden Powell kembali ke tanah yang dicintainya, Afrika. Dan Baden powell menghabiskan masa tuanya di “Nyeri, Kenya”. Beliau akhirnya, meninggal dunia pada tanggal “8 Januari 1941”.

Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan pada masa orde baru

Sejarah kurikulum pendidikan pada masa orde baru - Orde baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998, dan dapat dikatakan sebagai era pembangunan nasional. Dalam bidang pembangunan pendidikan, khususnya pendidikan dasar, terjadi suatu loncatan yang sangat signifikan dengan adanya Instruksi Presiden (Inpres) Pendidikan Dasar. Namun, yang disayangkan adalah pengaplikasian inpres ini hanya berlangsung dari segi kuantitas tanpa diimbangi dengan perkembangan kualitas. Yang terpenting pada masa ini adalah menciptakan lulusan terdidik sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kualitas pengajaran dan hasil didikan.

Pelaksanaan pendidikan pada masa orde baru ternyata banyak menemukan kendala, karena pendidikan orde baru mengusung ideologi “keseragaman” sehingga memampatkan kemajuan dalam bidang pendidikan. EBTANAS, UMPTN, menjadi seleksi penyeragaman intelektualitas peserta didik.
Pada pendidikan orde baru kesetaran dalam pendidikan tidak dapat diciptakan karena unsur dominatif dan submisif masih sangat kental dalam pola pendidikan orde baru. Pada masa ini, peserta didik diberikan beban materi pelajaran yang banyak dan berat tanpa memperhatikan keterbatasan alokasi kepentingan dengan faktor-faktor kurikulum yang lain untuk menjadi peka terhadap lingkungan. Beberapa hal negatif lain yang tercipta pada masa ini adalah:
1.    Produk-produk pendidikan diarahkan untuk menjadi pekerja. Sehingga, berimplikasi pada hilangnya eksistensi manusia yang hidup dengan akal pikirannya (tidak memanusiakan manusia).
2.    Lahirnya kaum terdidik yang tumpul akan kepekaan sosial, dan banyaknya anak muda yang berpikiran positivistik
3.    Hilangnya kebebasan berpendapat.
Pemerintah orde baru yang dipimpin oleh Soeharto megedepankan motto “membangun manusia Indonesia seutuhnya dan Masyarakat Indonesia”. Pada masa ini seluruh bentuk pendidikan ditujukkan untuk memenuhi hasrat penguasa, terutama untuk pembangunan nasional. Siswa sebagai peserta didik, dididik untuk menjadi manusia “pekerja” yang  kelak akan berperan sebagai alat penguasa dalam menentukan arah kebijakan negara. Pendidikan bukan ditujukan untuk mempertahankan eksistensi manusia, namun untuk mengeksploitasi intelektualitas mereka demi hasrat kepentingan penguasa.
Kurikulum-kurikulum yang digunakan pada masa orde baru yaitu sebagai berikut:

1. Kurikulum 1968
Lahirnya kurikulum 1968 sebagai perubahan dari kurikulum 1964 dipengaruhi oleh perubahan sistem politik dari pemerintahan rezim orde lama ke pemerintahan rezim orde baru.
Kurikulum 1968 melakukan perubahan struktur kurikulum dari Pancawardhana dan menekankan pendekatan organisasi mata pelajaran menjadi kelompok pembinaan Jiwa Pancasila, pengetahuan dasar , dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Jumlah jam pelajarannya 9 mata pelajaran. Titik berat kurikulum ini pada materi apa saja yang dapat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.
Dari segi tujuan pendidikan, kurikulum 1968 diarahkan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan kepada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.

2. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 disusun dengan berorientasi kepada tujuan pendidikan. ini berarti bahwa segala bahan pelajaran dan kegiatan belajar-mengajar dipilih, direncanakan, dan diorganisasikan sesuai dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Dengan pendekatan ini dimaksudkan agar segala kegiatan belajar-mengajar dapat secara intensif dan efisien diarahkan bagi tercapainya tujuan pendidikan.
Sebagai konsekuensi dari pendekatan yang berorientasi kepada tujuan, kurikulum 1975 memandang situasi belajar-mengajar sebagai suatu sistem yang meliputi komponen-komponen tujuan pelajaran, bahan ajar , alat pelajaran, alat evaluasi dan metode pengajaran.
Dengan cara memandang demikian setiap pengajar diajak untuk menjadi perencana dari kegiatan belajar-mengajar di samping sebagai pengelola, dan salah satu dari proses belajar itu sendiri. Sebagai alat untuk melaksanakan pola pengembangan dan pelaksanaan program pengajaran ini dianjurkan kepada setiap guru untuk menggunakan Prosedur Pengembangan Sistem Intruksonal ( PSSI ) dalam menyusun satuan-satuan pelajaran.

Sistem Penyajian dengan pendekatan PPSI ( Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Sistem PPSI berpandangan bahwa proses belajar-menagajar merupakan suatu sistem yang senantiasa diarahkan pada pencapaian tujuan. Sistem pembelajaran dengan pendekatan sistem instruksional inilah yang merupakan pembaharuan dalam sistem pengajaran di Indonesia.
Sistem Penilaian dengan melaksanakan PPSI, penilaian diberikan pada setiap akhir pelajaran atau pada akhir satuan pelajaran tertentu. Inilah yang membedakan dengan kurikulum sebelumnya yang memberikan penilaian pada akhir semester atau akhir tahun saja.

3. Kurikulum 1984
Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak relevan lagi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan . Dalam GBHN 1983 hasil sidang umum MPR 1983 menyiratkan keputusan yang menghendaki perubahan kurikulum dari kurikulum 1975 kepada kurikulum 1984. Karena itulah pada tahun 1984 pemerintah menetapkan pergantian kurikulum 1975 menjadi kurikulum 1984.
Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 diantaranya sebagai betrikut:
1.    Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
2.    Terdapat ketidakserasian terhadap kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik.
3.    Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya dalam sekolah.
4.    Terlalu padatnya pada kurikulum yang harus diajarkan hampir disetiap jenjang.
Atas dasar perkembangan itu maka menjelang tahun 1983 antara kebutuhan dan perkembangan IPTEK terhadap kurilkulum 1975 dianggap sudah tidak relevan karena itu diperlukan perubahan kurikulum.
Kurikulum 1984 lahir sebagai revisi kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Berorientasi kepada tujuan pembelajaran, maksudnya sebelum memilih atau menentukann bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.
2.    Pendekatan pembelajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif.
3.    Materi dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral. Spiral adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran.
4.    Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
5.    Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan dan kematangan siswa.
6.    Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan belajar dan pembelajaran yang memberi tekanan kepada proses pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pelajaran.

4. Kurikulum 1994
Pada tahun sebelumnya, yaitu kurikulum 1984, proses pembelajaran menekankan pada pola pembelajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar, kurang memperhatikan muatan pelajaran. Hal ini terjadi karena sesuai dengan suasana pendidikan diLPTK (Lembaga Penidikan tenaga Kependidikan) yang lebih mengutamakn teori tentang proses belajar mengajar. Akibatnya pada saat itu dibentuklah tim Basic Science yang salah satu tugasnya ikut mengembangkan kurikulum disekolah. Tim ini memandang bahwa materi pelajaran harus diberikan cukup banyak kepada siswa, sehingga siswa selesai mengikuti materi pelajarn yang cukup banyak.

Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurna kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap, diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak.

Terdapat ciri ciri yang menonjol dari pembentukan kurikulum 1994, antara lain sebagai berikut :
1.    Penbentukan tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur wulan.
2.    Pembelajaran disekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat.
3.    Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang meberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
4.    Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik dan sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada jawaban yang konvergen, divergen, dan penyelidikan.
5.    Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan kepada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
6.    Pengajaran dari hal yang konkret kehal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dari hal yang sederhana kehal yang kompleks.
7.    Pengulangan pengulangan materi yang di anggap sulit perlu dilakukan pemantapan pemahaman siswa.
Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul beberapa permasalahan, terutama sebagai akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi diantaranya sebagai berikut :
1.    Belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi setiap mata pelajaran.
2.    Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kuranganya relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa. Dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari hari.
Permasalahan diatas terasa saat berlangsungnya pelaksanaan kurikulum 1994. Hal ini mendorong para pembuat kebijakan untuk menyempurnakan kurikulum tersebut. Salah satu upaya penyempurnaan itu diberlakukannya suplemen kurikulum 1994. Penyempurnaan tersebut dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip penyempurnaan kurikulum, yaitu :
  1. Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus sebagai upaya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan IPTEK, serta tuntutan kebutuhan masyarakat.
  2. Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proposi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa, dan keadaan lingkungan serta sarana pendukung.
  3. Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.
  4. Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek terkait, seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/prasarana termasuk buku pelajaran.
  5. Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dan sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah.
Penyempurnaan kurikulum1994 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan bertahap penyempurnaan jangka pendek dan penyempurnaan jangka panjang.

Artikel tentang manusia purba

Artikel tentang manusia purba - Homo rhodesiensis "Broken Hill Cranium": berumur sekitar 130.000 tahun lalu (menggunakan determinasi asam amino racemization) atau 800.000 sampai 600.000 tahun lalu (pada waktu yang sama dengan Homo erectus), bergantung kepada metode pengukuran yang digunakan.
Sejumlah keberagaman dari Homo dikelompokkan menjadi kategori yang lebih luas yaitu Manusia Purba, berlawanan dengan manusia modern (Homo sapiens), pada periode dimulai dari 500.000 tahun lalu. Kategori-kategori tersebut biasanya mengikutkan Homo heidelbergensis, Homo rhodesiensis, Homo neanderthalensis, dan mungkin juga termasuk Homo antecessor.
Manusia modern diteorikan berkembang dari manusia purba, yang berkembang dari Homo erectus. Jenis dari manusia purba dikelompokan di bawah nama binomial "Homo sapiens" karena ukuran otaknya sangat mirip dengan manusia modern. Manusia purba memiliki ukuran otak 1200 sampai 1400 kubik sentimeter, yang melebihi rentang pada manusia modern. Manusia purba dibedakan dari manusia modern anatomis dari tengkoraknya yang tebal, tonjolan bubung alis dan tidak menonjolnya dagu.
Manusia modern anatomis muncul sekitar 200.000 tahun lalu dan setelah 70.000 tahun lalu (lihat teori bencana Toba) secara gradual meminggirkan jenis "purba". Jenis "non-modern" dari Homo dipastikan bertahan sampai 30.000 tahun lalu, dan mungkin sampai 10.000 tahun lalu. Yang mana, jika ada, dikelompokan di bawah istilah "manusia purba" hanyalah masalah definisi dan beragam di antara penulis. Namun, dan menurut penelitian genetik terbaru, manusia modern tampaknya kawin dengan "paling tidak dua kelompok" dari manusia purba: Orang Neanderthal dan Denisovan.
Terminologi dan definisi
Kategori manusia purba memiliki kekurangan suatu persetujuan mengenai definisi.[1] Menurut salah satu definisi, Homo sapiens adalah spesies tunggal yang terdiri dari beberapa subspesies yang mengikutkan manusia purba dan modern. Di bawah definisi ini, manusia modern disebut dengan Homo sapiens sapiens dan manusia purba juga diberikan prefiks "Homo sapiens". Contohnya, Neanderthal disebut dengan Homo sapiens neanderthalensis, dan Homo heidelbergensis adalah Homo sapiens heidelbergensis. Ahli taksonomi lebih suka tidak menganggap manusia purba dan modern sebagai spesies tunggal tapi sebagai beberapa spesies berbeda. Dalam kasus ini taksonomi standar digunakan, yaitu Homo rhodesiensis, atau Homo neanderthalensis.
Garis pembatas yang membedakan manusia modern dengan Homo sapiens purba dan manusia purba dengan Homo erectus adalah sangat kabur. Fosil terbaru dari manusia modern anatomis seperti Omo remains dari 195.000 tahun lalu dikenal sebagai manusia modern. Namun, manusia modern awal tersebut memiliki campuran ciri-ciri purba, seperti bubung alis yang sedang, tapi tidak menonjol.

Ekspansi ukuran otak
Munculnya manusia purba terkadang digunakan sebagai contoh dari keseimbangan bersela. Hal ini terjadi saat suatu spesies melalui evolusi biologis yang signifikan selama periode waktu yang relatif singkat. Kemudian, spesies tersebut mengalami perubahan yang sangat sedikit untuk periode yang lama sampai sela berikutnya. Ukuran otak dari manusia purba berkembang secara signifikan dari 900 kubik sentimeter pada H. erectus menjadi 1300 kubik sentimeter. Sejak ukuran otak manusia mencapai puncakya selama masa purba, ukurannya mulai menurun.
Asal mula bahasa
Robin Dunbar berargumen bahwa manusia purba adalah yang pertama menggunakan bahasa. Berdasarkan analisisnya terhadap hubungan antara ukuran otak dan besar kelompok hominid, dia menyimpulkan bahwa karena manusia purba memiliki otak yang besar, mereka pastilah hidup di dalam satu kelompok yang lebih dari 120 individu. Dunbar menyatakan bahwa hampir tidak mungkin untuk Hominid untuk hidup dalam satu kelompok yang besar tanpa menggunakan bahasa, kalau tidak maka tidak akan ada kekompakan dan kelompok akan terpecah. Sebagai perbandingan, simpanse hidup dalam kelompok lebih kecil mencapai 50 individu.

Peranan Dunia Internasional Dalam Konflik Indonesia – Belanda

Pada tanggal 25 Maret 1947 Indonesia dan Belanda mendatanganipersetujuan Linggajati. Namun hubungan antara Indonesia dengan Belanda semakin memburuk karena Belanda melakukan pelanggaran terhadap persetujuan Linggajati dan perjanjian gencatan  dengan melancarkan agresi militer terhadap terhadap pemerintahan Indonesia pada tanggal 21 Juli 1947. Tanggal 29 Juli 1947 pesawat Dakota VT-CLA yang membawa obat-obatan dari Singapura sumbangan Palang merah Malaya kepada Indonesia ditembak oleh pesawat Belanda di Yogyakarta. Gugur dalam peristiwa ini diantaranya komodor Muda Udara A. Adjsutjipto dan komodor Muda Udara Dr. Abdurrahman Saleh
.
Tanggal 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia-Belanda kepada dewan keamanan PBB. Dalam sidangnya tanggal  Agustus 1947 dikeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak, menyelesaikan pertikaian melalui perwasitan (arbitase) atau dengan cara damai yang lain.
Untuk menindaklanjuti ajakan PBB Republik Indonesia menugaskan Sutan Syahrir & H. Agus Salim sebagai duata yang berbicara dalam sidang Dewan Keamanan PBB. Sutan Syahrir menyatakan untuk mengakhiri konflik tersebut adalah dengan cara membentuk komisi Pengawas dalam pelaksanaan resolusi dewan Keamanan, Penarikan pasukan Belanda ke tempat kedudukan sebelum agresi militer, dan pembentukan komisi pengawas gencatan senajata.
Berikut peran dunia Internasional dalam ikut menyelesaikan konflik Indonesia – Belanda :

1. PERSERIKATAN BANGSA – BANGSA  (PBB)
            a) Melalui KTN ( KOMISI TIGA NEGARA )
            Tanggal 21 Juli 1947 tentara Belanda secara resmi melakukan Agresi Militer I terhadap Indonesia. Aksi militer Belanda tersebut menimbulkan reaksi dunia luar. Di antara negara yang tampil mendukung Indonesia adalah Australia & India. Australia mendukung Indonesia karena Ingin menegakkan perdamiaan & keamanan dunia sesuai dengan piagam PBB.
Sedangkan India mendukung Indonesia karena solidaritas sama-sam Bangsa Asi juga senasib karena sebagai bangsa yang menentang penjajahan. Pada tahun 1946 Indonesia menawarkan bantuan padi sebanyak 500.000 ton untuk disumbangkan kepada India yang sedang dilanda bahaya kelaparan, sebaliknya India juga menawarkan Benang tenun, alat-alat pertanian, dan mobil.
Tanggal 25 Agustus 1947 PBB menerima usul Amerika serikta tentang komisi jasa – jasa Baik ( Comitte Of Goods Offices ). Komisi ini dikenal dengan komisi Tiga Negara (KTN), yang terdiri atas :
a)      Australia ( diwakili oleh Richard C. Kirby ), atas pilihan Indonesia
b)      Belgia ( diwakili oleh Paul Van Zeeland ), Atas Pilihan Belanda
c)      Amerika Serikat ( diwakili oleh Dr. Frank Porter graham ), atas pilihan Australia dan Belgia.
Tanggal 27 Oktober 1947 KTN tiba di jakarta. KTN mengalami kesulitan karena Indonesia maupun Belanda tidak mau bertemu diwilayah yang dikuasai pihak lain. KTN berhasil mempertemukan keduanya dalam suatu perundingan pada tanggal 8 Desember 1947 diatas Kapal perang Amerika Serikat “ Renville “. Perundingan ini dikenal dengan “ Perundingan Renville “, dan ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948.

b) Melalui UNCI ( United Nations Comission For Indonesia )
Tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan serangan besar-besaran terhadap ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta. Untuk penghentian Agresi Militer II Belanda, PBB membentuk UNCI ( United Nations Comission For Indonesia ) atau komisi PBB untuk Indonesia.
Melalui UNCI yang dipimpin oleh Merle Cochran berhasil menyelenggarakan perundingan Roem-Royen yang ditandatangani pada tanggal 7 mei 1949. Perundingan Roem – Royen kemudian ditindaklanjuti dengan Konferensi meja Bundar ( KMB ) di Den Haag Belanda. KMB ditandatangani pada tanggal 2 November 1949.

2. DUKUNGAN BANGSA – BANGSA ASIA – AFRIKA
Agresi Militer II yang dilancarkan Belnada Menimbulkan reaksi yang sangat keras dari negara-negara di Asia – Afrika. Amaka atas prakarsa perdana mentri India Pandit Jawaharlal Nehru dan perdana mentri Burma u Nu, pada tanggal 20-25 Januari 1949 diselenggarakan konferensi Asi di New Delhi yang dihadiri oleh utusan dari negara-negara Afganistan, Australia, Burma ( Myanmar ), Sri Langka, Eithiopia, India, Iran, Iraq, Libanon, Pakistan, Phlipina, Saudi Arabia, Suriah, dan Yaman. Wakil-wakil dari Indonesia yang Hadir anatar lain : Mr. A.A. Maramios, Mr. Utojo, Dr. Sudarsono, H. Rasjidi, dan Dr, Soemitro Djojohadikusumo. Tujuan dari konferensi tersebut adalah untuk memberikan dukungan terhadap Indonesia dalam forum PBB.
Isi resolusi Konferensi Asia :
a)      Pengembalian pemerintah Republik Indonesia Ke yogyakarta.
b)      Pembentukan perintah ad intern yang memunyai kemerdekaan dalam politik luar negeri, sebelum tanggal 15 maret 1949
c)      Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia
d)     Penyerahan kedaulatan kepada pemerintahan Indonesia serikat paling lambat tanggal 1 Januari 1950.

Sejarah singkat berdirinya negara amerika serikat

Sejarah berdirinya negara Amerika Serikat (USA/United States of America) menarik untuk diketahui sebab Amerika adalah negara super power dunia yang menguasai perekonomian, militer, serta teknologi dunia.

Amerika Serikat terletak di tengah-tengah benua Amerika Utara, dibatasi oleh Kanada di sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara Amerika Serikat terbentang dari Samudera Atlantik di pesisir timur hingga Samudera Pasifik di pesisir barat, termasuk kepulauan Hawaii di lautan Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara benua Amerika, dan beberapa teritori lainnya.
Sejarah Berdiri Negara Amerika Serikat
Kenapa Amerika dijuluki sebagai negara “Paman Sam” (Uncle Sam) ?. Begini ceritanya, dahulu ada orang bernama Samuel Wilson. Ia dilahirkan di Arlington, tanggal 13 September 1766. Pada usia 14 tahun, ia menjadi sukarelawan pejuang bagi negaranya. Setelah dewasa, ia membuka usaha kemasan daging di New York. Ia menyuplai bertong-tong daging bagi tentara AS dalam Perang 1812.

Pada tahun 1812 jumlah barang untuk tentara dibeli di Troy, NY, oleh Elbert Anderson, seorang kontraktor pemerintah. Barang diperiksa oleh dua bersaudara, Ebenezer dan Samuel Wilson. Samuel Wilson sering dipanggil “Uncle Sam” oleh temannya. Setiap paket ditandai inisial E.A.-U.S. Pada saat dimintai arti inisial ini, pekerja yang bercanda menjawab bahwa EA adalah Elbert Anderson dan US adalah Paman Sam yang seharusnya adalah United States. Jadi judul menjadi populer di kalangan para pekerja, tentara, dan orang-orang, dan Pemerintah Amerika Serikat sekarang dikenal sebagai “Paman Sam”

Kisah diatas akhirnya di tulis dalam sebuah koran. Pada 1860-an dan 1870-an, kartunis politis Thomas Nast mulai mempopulerkan gambar Paman Sam. Nast mengembangkan gambar tersebut dengan memberikan Paman Sam janggut putih dan pakaian yang bermotifkan bintang dan garis. Nast juga-lah yang menciptakan citra Sinterklas dan gajah sebagai simbol Partai Republik. Pada September 1961 Kongres AS mengakui Samuel Wilson sebagai cikal bakal symbol nasional Amerika.

Paman Sam Wilson dianggap sebagai tokoh teladan tentang seorang wiraswasta yang suka bekerja keras dan cinta kepada tanah airnya. Wilson wafat di usia 88 tahun pada 1854 dan dimakamkan di Pemakaman Oakwood di Troy, New York. Kota itu mendapat sebutan ‘Rumah Paman Sam.’ Akhirnya , nama Paman Sam secara resmi dipakai untuk julukan negara Amerika. Orang-orang Amerika sekarang bangga dengan julukan dan citra yang dimiliki Paman Sam.

Sejarah penamaan negara Indonesia

Sejarah dalam penamaan tanah air ini memang tak banyak orang yang mengetahuinya tapi dengan artikel ini hendaknya dapat menambah ilmu pengetahuan sobat. Yang dimaksud dengan Indonesia ialah Indonesia dalam pengertian geografis dan bangsa. Menurut pengertian geogiafis, Indonesia berarti bagian bumi yang membentang.
Yaitu terbentang dari 95°-141° Bujur Timur, dan 6° Lintang Utara sampai 11 Lintang Selatan. Sedangkan Indonesia dalam arti bangsa yang secara politik, ekonomi, dan sosial budaya dalam wilayah tersebut.

Istilah Indonesia untuk pertama kalinya ditemukan oleh SEOrang ahli etnologi Inggris bernama James Richardson Logan pada tahun 1850 dalam ilmu bumi. Istilah Indonesia digunakan juga oleh G.W. Earl dalam bidang etnologi. G.W. Earl menyebut Indonesians dan Melayunesians bagi penduduk Kepulauan Melayu.

Pada tahun 1862 istilah Indonesia digunakan oleh orang Inggris bemama Maxwell dalam karangannya berjudul The Island of Indonesia dalam hubungannya dengan ilmu bumi. Istilah Indonesia semakin populer ketika SEOrang ahli etnologi Jerman bernama Adolf Bastian menggunakan istilah Indonesia pada tahun 1884 dalam hubungannya dengan etnologi.

Kata Indonesia berasal dari kata Latin indus yang berarti Hindia dan kata Yunani nesos yang berarti pulau, nesioi berarti pulau-pulau. Dengan demikian, kata Indonesia berarti pulau-pulau Hindia.

Indonesia dikenal pula dengan sebutan Nusantara. Kata Nusantara berasal dari bahasa Jawa Kuno, yaitu nusa yang berarti pulau dan antara yang berarti hubungan. Jadi, Nusantara berarti rangkaian pulau-pulau.

Bangsa Indonesia pertama kali menggunakan nama Indonesia secara politik. Istilah Indonesia untuk pertama kalinya digunakan oleh Perhimpunan Indonesia, yaitu organisasi yang didirikan oleh pelajar-pelajar Indonesia di Negeri Belanda pada tahun 1908. Organisasi tersebut pertama kali bemama Indische Vereeniging. Kemudian nama itu diganti menjadi Indonesische Vereeniging pada tahun 1922. Selanjutnya pada tahun 1922 juga namanya diganti Perhimpunan Indonesia.

Pada tahun 1928 Kongres Pemuda II di Jakarta menggunakan istilah Indonesia dalam hubungan dengan persatuan bangsa. Kongres Pemuda tersebut pada  tanggal 28 Oktober 1928 menghasilkan Sumpah Pemuda yang di dalamnya tercantum nama Indonesia. Istilah Indonesia secara resmi  digunakan sebagai nama negara kita pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan  proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Negara Rusia

Sejarah Negara Rusia

Sejarah bangsa Rusia dimulai sejak jaman purba, ketika nenek moyang orang-orang Rusia, yaitu Slavia, muncul di Eropa. Di wilayah Rusia, fosil manusia purba (homo sapiens) ditemukan yang usianya diperkirakan 45-35 ribu tahun SM.

Sementara itu, sejarah Rusia sendiri dimulai sejak tahun 862 M ketika Pangeran Rurik  memerintah di Novgorod, Pada tahun 862 bangsa Slavia yang tinggal di utara sekitar Novgorod selalu bertikai satu sama lainnya. Untuk mengakhiri permusuhan, mereka menghubungi tetangganya di utara, yaitu bangsa Skandinavia yang disebut orang Rusia sebagai bangsa Varangian yang dipimpin oleh Rurik. Rurik bersama pasukannya memasuki Novgorod dan menjadi pemegang kekuasaan terhadap orang-orang Rusia.

Penerus Pangeran Rurik, seperti Pangeran Oleg meluaskan pemerintahannya hingga ke wilayah utara dan menguasai Kiev. Pusat
pemerintahan dialihkan ke Kiev yang dijadikan sebagai ibukota. Pada awal abad X bangsa Slavia yang sebelumnya terpisah-pisah, seperti Novgorod, Kiev dan lainnya bergabung di bawah pemerintahan Pangeran Oleg dan pemerintahan tersebut disebut Rus.
Pada tahun 988 di masa pemerintahan Vladimir, Kiev Rus memeluk agama Orthodox dari Yunani. Pemerintahan Kiev Rus berkembang baik di bidang ekonomi, perdagangan dan hubungan dengan pemerintahan-pemerintahan yang ada di Eropa Barat dan lainnya. Selain itu berkembang pula bidang pendidikan, antara lain munculnya tulisan bangsa Slavia setelah masuknya agama Orthodox. Huruf tulisan Slavia tersebut diciptakan oleh dua orang pendeta bersaudara, Kiril dan Mefodiy yang disebut “Cyrillic”.

Pada masa pemerintahan Yaroslav Mudry (Yaroslav the Wise), Kiev Rus menjadi salah satu pemerintahan yang besar dan kota Kiev menjadi salah satu pusat kebudayaan terpenting di Eropa. Kemudian pada masa pemerintahan Vladimir Monomakh, cucu Yaroslav Mudry, Kiev Rus mengembangkan hubungan dengan Barat. Akan tetapi, setelah kematian Vladimir Monomakh mulai terjadi perebutan kekuasaan di antara anak-anak dan cucu-cucunya sehingga Kiev Rus terpecah-pecah dan runtuh. Selanjutnya, Kerajaan Kiev Rus berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237 oleh Batu Khan, cucu Genghis Khan.

Moskow yang saat ini menjadi ibukota Rusia, berdiri pada tahun 1147 oleh Pangeran Yury Dolgoruky. Sementara itu, St. Petersburg
didirikan tahun 1703 oleh Kaisar Peter I sebagai kota pelabuhan dan pintu gerbang ke Eropa. Pada masa pemerintahannya, Peter I melakukan reformasi kebijakan dalam dan luar negeri pemerintahan Rusia, antara lain pembaharuan di tubuh angkatan bersenjata, aparatur pemerintahan dan pendidikan. Pada tahun 1712 St. Petersburg dijadikan ibukota Rusia.

Pada masa imperator Aleksander II di Rusia dihapus sistem perbudakan tahun 1861. Pada tahun 1917 kekuasaan monarhi runtuh sebagai akibat Revolusi Februari dan Kaisar Nikolai II diminta turun tahta dan pemerintahan beralih kepada pemerintahan sementara. Tanggal 1 (14 — Gregorian) September 1917 berdasarkan dekrit Kepala Pemerintahan Sementara, Aleksandre Kerensky, imperium Rusia beralih menjadi Republik Rusia.

Setelah Revolusi Februari 1917 pemerintahan sementara revolusi tidak dapat menghentikan kekacauan di Rusia. Sebagai akibatnya,
pemerintahan Rusia dikuasai Partai Bolshevik (Partai Pekerja Sosial Demokrasi Rusia/RSDRP) dibawah pimpinan Vladimir Lenin. Sementara itu, sebagai akibat revolusi 25 Oktober (7 November — Gregorian) 1917, terbentuk Republik Soviet Rusia berdasarkan hasil keputusan Kongres Dewan Seluruh Rusia ke-2.

Tahun 1918 hingga 1922 menjadi catatan penting dalam sejarah Rusia. Pada malam tanggal 16 ke tanggal 17 Juli 1918 di Yekaterinburg dieksekusi keluarga Tsar. Sedangkan pada tahun 1918-1922 terjadi perang saudara antara penentang kaum Bolshevik (putih) dan pendukung kaum Bolshevik (merah).

Pada tahun 1918-1922 terjadi perang saudara antara penentang kaum Bolshevik (putih) dan pendukung kaum Bolshevik (merah).
Tanggal 30 Desember 1922 Soviet Rusia bersama Ukraina dan Belarus dan Federasi Wilayah Kaukasus membentuk Uni Republik
Sosialis Soviet. Setelah kematian Lenin tahun 1924, pemerintahan dilanjutkan oleh Joseph Stalin. Tahun 1929-1939 terjadi periode industrialisasi.

Tahun 1939-1940 sebagai akibat dari serangkaian aksi politik dan peperangan, beberapa wilayah lainnya bergabung ke Uni Soviet, seperti Belarus barat, Ukraina barat, Moldova, Karelia barat dan kawasan Baltik. Wilayah-wilayah tersebut sebelumnya pernah menjadi bagian Rusia. Sehubungan dengan agresi menentang Finlandia, Uni Soviet  dikeluarkan dari Liga Bangsa-Bangsa.

Tanggal 22 Juni 1941 terjadi perang melawan Jerman. Jerman dan sekutunya berhasil menguasai banyak wilayah, tetapi tidak dapat menguasai Moskow dan Leningrad. Peperangan berakhir bulan Mei 1945. Setiap tanggal 9 Mei Rusia memperingati sebagai Hari Kemenangan atas Jerman pada PD II.

Pertengahan abad XX merupakan era perang dingin antara blok timur yang dipimpin Uni Soviet dan blok barat yang dipimpin Amerika Serikat. Uni Soviet dibantu oleh Pakta Warsawa. Sebagian besar anggaran negara baik Uni Soviet maupun Amerika Serikat diperuntukan kebutuhan persaingan persenjataan. Beberapa pemimpin Uni Soviet lainnya adalah Leonid Brezhnev, Yuri Andropov dan Konstantin Chernenko.

Pada tahun 1985 pimpinan pemerintahan dipegang oleh Mikhail Gorbachev yang menggagas glasnost/keterbukaan dan perestroika/
restukturisasi. Akan tetapi, politik tersebut menyebabkan krisis yang mendalam dan kehancuran Uni Soviet, serta peralihan dari sosialis ke kapitalis. Negara-negara bagian Uni Soviet meminta kepada pemerintah pusat untuk menjadi negara berdaulat. Pada tangal 12 Juni 1990 Kongres Wakil Rakyat Soviet Rusia memutuskan Deklarasi pemerintahan berdaulat Soviet Rusia.

Pada tanggal 18 Agustus 1991 pihak konservatif Uni Soviet melakukan upaya penyelamatan pemerintahan Soviet yang dilakukan oleh
Komisi Pemerintah Keadaan Darurat (GKCP) Uni Soviet. Tujuannya yaitu mengasingkan Mikhail Gorbachev dari pemerintahan, pembatasan pembentukan demokratisasi 1990-1991 dan pencegahan runtuhnya negara. Akan tetapi tanggal 21 Agustus pada saat aksi massa besarbesaran, GKCP memerintahkan menarik pasukan militer dari Moskow yang menunjukan kegagalan GCPK dalam menjaga kestabilan negara.

Kemudian negara-negara bagian Soviet menyatakan kedaulatannya dan keluar dari Uni Soviet. Tanggal 8 Desember 1991 Kepala Soviet Rusia, Ukraina dan Belarus menandatangani Persetujuan pembentukan Persemakmuran Negaranegara Merdeka (Commonwealth of Independent States/CIS). Pada tanggal 25 Desember 1991 di Kremlin secara simbolis berlangsung  penggantian bendera Uni Soviet dengan bendera tiga warna Rusia.

Setelah Runtuhnya Uni Soviet, pemerintahan Federasi Rusia dipimpin oleh Presiden Boris Yeltsin sejak tahun 1991. Pembangunan
politik Rusia saat itu diiringi dengan reformasi ekonomi. Akan tetapi hal ini tidak membawa perkembangan pembangunan perekonomian Rusia yang berarti.

Pada awal tahun 1990-an sebagian besar perusahaan diprivatisasi.  Kebijakan ini tidak dapat membantu menutupi utang negara yang jumlahnya sangat besar. Pada bulan Agustus 1998 terjadi kemerosotan nilai mata uang Rusia, rubel tehadap mata uang utama dunia. Devaluasi tahun 1998 sangat menyulitkan kehidupan rakyat Rusia. Mulai tahun 1999 perekonomian Rusia mulai bangkit kembali.
Menjelang pergantian tahun 2000, Presiden Boris Yeltsin mengundurkan diri dan digantikan oleh pejabat sementara Vladimir Putin.

Pada pemilihan presiden bulan Maret 2000, Putin terpilih menjadi Presiden Federasi Rusia. Putin berupaya mengembalikan Rusia sebagai negara kuat dan berpengaruh di dunia.

Pada tahun 2000-an pemerintah melakukan serangkaian reformasi  sosial dan ekonomi, seperti perpajakan, pertanahan, dana pensiun, perbankan, ketenagakerjaan, energi listrik dan transportasi kereta api.

Pada saat itu, dalam ekonomi Rusia terjadi kestabilan anggaran negara, pertumbuhan GDP, pertumbuhan produksi industri dan pertanian, pembangunan, pendapatan penduduk yang nyata dan juga penurunan inflasi.

Untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat, pada bulan September 2005 dicanangkan “Program Nasional” yang dititikberatkan pada sektor kesehatan, pendidikan, perumahan dan pertanian. Pada tahun 2000-2008 terjadi pertumbuhan ekonomi Rusia, investasi, pendapatan penduduk sebagai hasil dari reformasi yang dilakukan, kestabilan politik dan juga peningkatan harga barang-barang ekspor Rusia.

Sejak menjabat sebagai presiden, Putin memperkuat pemerintahan pusat atau federal dan melakukan nasionalisasi sejumlah perusahaan. Hal ini untuk memperbesar pengaruh pemerintah pusat dan menghindari perpecahan Rusia.

Sejarah singkat negara rusia

Sejarah Rusia diawali dengan perpindahan bangsa-bangsa Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa Varangia yang dipimpin oleh tokoh semilegendaris Rurik yang menyeberangi Laut Baltik serta pada tahun 862 M memasuki kota Novgorod dan memerintah di sana. Pada tahun 882 ia menguasai Kiev, kota Slavia yang berkembang menjadi pusat perdagangan antara Skandinavia dan Konstantinopel. Pada tahun 989 Vladimir I meluaskan wilayahnya hingga Kaukasus dan Laut Hitam serta mengambil ajaran Gereja Ortodoks Yunani. Kerajaan Kiev Rusia berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237 oleh Batu Khan, cucu Genghis Khan.

Selanjutnya bangsa Mongol dikalahkan oleh Dimitri Donskoy pada tahun 1380 dengan kemenangan di Kulikovo. Kemudian daerah-daerah yang tercerai berai disatukan kembali oleh Ivan IV; ia menaklukan Kazan (1552), Astrakhan (1516) serta menguasai Siberia. Pemerintahan dilanjutkan oleh penerusnya sampai wangsa Romanov naik tahta yang diawali dengan diangkatnya oleh Michael Romanov sebagai Tsar (1613). Dinasti Romanov berkuasa selama 304 tahun hingga tahun 1917 dengan Tsar Nikolai II sebagai tsar terakhir. Pada bulan Februari 1917 dibentuk Pemerintahan Sementara di bawah Pangeran Lyvov dan Alexander Kerensky sampai 25 Oktober 1917, saat pemerintahan tersebut digantikan Pemerintahan Revolusi Bolshevik oleh Vladimir Ilyich Lenin.

Pada periode selanjutnya, pemerintahan dilanjutkan secara diktator oleh Josef Stalin (1922) yang mewujudkan Uni Soviet (Soviet berarti Dewan) dengan bergabungnya negara-negara di sekitar Rusia. Pemerintahan Uni Soviet berakhir setelah pada tanggal 25 Desember 1991 Presiden Mikhail Gorbachev mengundurkan diri serta berkibarnya bendera tiga warna Rusia di Kremlin.

Sejarah Awal Berdiri Negara Rusia, Singkat

Sejarah Awal Berdiri Negara Rusia

Sejarah Awal Berdiri Negara RusiaSejarah Awal Berdiri Negara Rusia - Rusia adalah salah satu negara besar dan hebat di dunia ini. Selain sistem politik dan militer yang kuat, ternyata keindahan pariwisatanya pun sangat luar biasa bagusnya.

Sejarah Rusia diawali dengan perpindahan bangsa-bangsa Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa Varangia yang dipimpin oleh tokoh semilegendaris Rurik yang menyeberangi Laut Baltik serta pada tahun 862 M memasuki kota Novgorod dan memerintah di sana. Pada tahun 882 ia menguasai Kiev, kota Slavia yang berkembang menjadi pusat perdagangan antara Skandinavia dan Konstantinopel. Pada tahun 989 Vladimir I meluaskan wilayahnya hingga Kaukasus dan Laut Hitam serta mengambil ajaran Gereja Ortodoks Yunani. Kerajaan Kiev Rusia berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237 oleh Batu Khan, cucu Genghis Khan.

Selanjutnya bangsa Mongol dikalahkan oleh Dimitri Donskoy pada tahun 1380 dengan kemenangan di Kulikovo. Kemudian daerah-daerah yang tercerai berai disatukan kembali oleh Ivan IV; ia menaklukan Kazan (1552), Astrakhan (1516) serta menguasai Siberia. Pemerintahan dilanjutkan oleh penerusnya sampai wangsa Romanov naik tahta yang diawali dengan diangkatnya oleh Michael Romanov sebagai Tsar (1613). Dinasti Romanov berkuasa selama 304 tahun hingga tahun 1917 dengan Tsar Nikolai II sebagai tsar terakhir.

Pada bulan Februari 1917 dibentuk Pemerintahan Sementara di bawah Pangeran Lyvov dan Alexander Kerensky sampai 25 Oktober 1917, saat pemerintahan tersebut digantikan Pemerintahan Revolusi Bolshevik oleh Vladimir Ilyich Lenin.

Pada periode selanjutnya, pemerintahan dilanjutkan secara diktator oleh Josef Stalin (1922) yang mewujudkan Uni Soviet (Soviet berarti Dewan) dengan bergabungnya negara-negara di sekitar Rusia. Pemerintahan Uni Soviet berakhir setelah pada tanggal 25 Desember 1991 Presiden Mikhail Gorbachev mengundurkan diri serta berkibarnya bendera tiga warna Rusia di Kremlin.

Apartheid di afrika selatan

APARTHEID DI AFRIKA SELATAN

Masalah Apartheid berawal dari pendudukan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa  Eropa di Afrika. Bgs Eropa yg pertama kali datang ke Afsel adlh bgs Belanda.Bgs Belanda datang ke Afsel  dipimpin oleh Jan Anthony van Riebeeck.Kedatangan Bgs Belanda ini menimbulkan mslh dlm kehidupan masy Afsel.Masy Afsel menjadi di bawah pendudukan bgs Eropa  (B.Belanda atau kulit putih), sehingga mslh kulit ini yg menjadi titik pangkal munculnya  masalah Apartheid

Kedatangan Bangsa Boer
Bangsa Belanda langsung menetap di Afrika Selatan.Mereka sering disebut dgn bangsa Boer. Kedatangan bgs Belanda diikuti oleh bgs Inggris yg  berhasil melakukan penguasaan dari Afrika Utara(Mesir), Af-Sel (Cape Town). Kedatangan Inggris menyebabkan ³perang Boer´ antara Inggris dan Belanda. Inggris berhasil mengalahkan  Belanda sehingga wilayah Af-sel menjadi  daerah kekuasaan Inggris. Akhirnya,Inggris menjadi penguasa Afse l.Dg kemenangan Inggris maka byk org Inggris yg datang ke Afsel. Pada th 1910dibentuk Uni Afrika Selatan yg merupakan gabungan dari kedua Republik kaum Boer, yaitu Transvaal dan Orange Kree Style dengan Cape Colony dan Natal.Uni Afrika Selatan adlh dominion Inggris

Kekuasaan Inggris di Afrika Selatan
Inggris membentuk sistem pemerintahan yg berada di bawah pengawasan Inggris. Inggris juga menjalankan politik rasial (pemisahan berdasarkan ras).Dengan kemenangan Partai Nasional pd pemilu th 1948maka Apartheid menjadi kebijaksanaan resmi negara Afsel. Kebijaksanaan ini memungkinkan bgs kulit putih di Afsel mengatur segala masalah di Afsel

Reaksi Terhadap Politik Rasial
Pemisahan suku di Afsel mendapat tanggapan dr dunia lnternasional. Di Afsel sering terjadi pemberontakan-pemberontakan untuk menghapus pemerintahan Apartheid.Gerakan yg terkenal dilakukan oleh rakyat kulit hitam di Afsel  dipelopori oleh African National Congrees (ANC) dibawah pimpinan NelsonMandela.Pd pemerintahan Frederick Willem de Klerk,Nelson memimpin aksi rakyat Afsel untuk tinggal di rumah,aksi trsbt mendapat yanggapan oleh pem dgn menjebloskan Nleson ke penjara,tetapi kemudian ia dibebaskan. Pembebasan ini membawa dampak positif thdp perjuangan rkt Afsel.Maka untuk  pertama kalinya pd tgl 2Mei 1990 pem Afsel
mengadakan perundingan dg ANC utk membuat UU non Rasial. Pd tgl 3 JUni 1990de Klerk menghapus UU Daryrat Negara yg berlaku hampir di setiap bag Afsel

Perjuangan Nelson Mandela
Perjuangan Nelson Mandela memakan waktu yg cukup lama. NelsonMandela terus berjuang untuk mencapai
kebebasan negrinya baik di dlm negri maupun di luar negri. Upaya-upaya yg dittempuh Nelson Mandela mulai menapampakan hsl yg mengembirakan ketika F.W.de Klerk memberikan angin segar kebebasan bagi warga kulit hitam.

Perubahan Kebijaksanaan Apartheid
Pada tgl 21 Februari 1991, Presiden de Klerk mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan ekstitensi sis.pol
Apartheid di hadapan parlemen Afsel.Pengumuman itu diikuti penghapusan 3 UUyg memperkuat kekuasaan Apartheid,yaitu:
1. Land Act: UU yg melarang org kulit hitam mpyi tanah di luar wil tmp tinggal yg ditentukan.
2. Group Areas Act : UU yg mengatur pemisahan tmp tinggal orang-orang kulit putih dgn kulit hitam.
3. Population Registration Act : UU yg mewajibkan org kulit hitam utk mendaftarkan diri  mnrt kel suku masing-masing Pengahpusan UU tsb diikuti dg janji pemerintahan de Klerk utk menyelenggarakan pemilu tanpa  pembatasan rasial

Pemilu Multiras

Pd pemiluMultirasial th 94,partai yg dipimpin oleh  NelsonMandela yaitu ANC, berhasil menjadi pemenang.Pada tgl  9 Mei 1994 NelsonMandela dipilih olehMajelis Nasional sebagai  Presiden Afsel.yaitu Pres  pertama org kulit hitam. Pada tgl 10Mei 1994 NelsonMandela dilantik sbg presiden dlm upacara megah di Union Building,Pretonia. Peristiwa ini mrpk peruangan rakyat Afsel.  Sejak dihapusnya  Apartheid,Afsel mulai  membangun negerinya agar sederajat dg negara lain di dunia 

Dampak positif dan dampak negatif pendudukan Jepang di Indonesia

Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positif pendudukan Jepang di Indonesia. 

Dampak positif  pendudukan Jepang di Indonesia, antara lain sebagai berikut:
  1. Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.
  2. Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
  3. Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Sukarno dengan harapan agar Sukarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
  4. Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
  5. Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA.
  6. Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi.
  7. Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
  8. Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
  9. Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang yang dikemudian hari digunakan untuk menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda.
  10. Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nippon-sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.

Dampak Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia
Selain dampak positif di atas, pendudukan Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa, antara lain:
  1. Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
  2. Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
  3. Ekploitasi segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
  4. Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
  5. Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah.
  6. Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang bebas melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sebagai mata-mata atau anti-Jepang tanpa proses pengadilan.
  7. Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya di bawah pengawasan Jepang.
  8. Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
  9. Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
  10. Banyak guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu sehingga menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.

Tujuan didirikannya organisasi Budi Utomo

Tujuan didirikannya organisasi Budi Utomo  ialah meningkatkan martabat rakyat dan bangsa. Peningkatan ini akan dilaksanakan dengan membentuk Dana Pelajar (Studiefonds) yang merupakan lembaga untuk membiayai pemuda pemuda yang cerdas tetapi tidak mampu melanjutkan studio Pada akhir tahun 1907, dr. Wahidin bertemu dengan Sutomo, seorang pelajar dari STOVIA di Jakarta. Berdasar pertemuan itu, Sutomo menceriterakan kepada teman-temannya di STOVIA maksud dan tujuan dr. Wahidin.

Tujuan yang semula hanya mendirikan suatu dana pelajar, diperluas dengan jangkauan yang kelak memungkinkan berdirinya organisasi Budi Utomo. Istilah Budi Utomo terdiri atas, kata budi yang berarti perangai atau tabiat dan utomo yang berarti baik atau luhur. Jadi Budi Utomo, menurut pendirinya, adalah perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat.

Tujuan Budi Utomo adalah memperoleh kemajuan yang harmonis bagi nusa dan bangsa Jawa dan Madura. Pada waktu itu ide persatuan seluruh Indonesia belum dikenal. Karena itu yang dikehendaki Budi Utomo, hanyalah perbaikan sosial yang meliputi Jawa dan Madura, juga kata kemerdekaan sama sekali belum disebut. Untuk melaksanakan tujuan tersebut ditempuh beberapa usaha: 
(1) Memajukan pengajaran sesuai dengan apa yang dicita citakan dr. Wahidin. Ini merupakan usaha pertama untuk mencapai kemajuan bangsa; 
(2) Memajukan pertanian, peternakan, perdagangan. Jadi sudah dimengerti bahwa kemajuan harus juga meliputi bidang perekenomian; 
(3) Memajukan teknik dan industri, yang berarti bahwa ke arah itu sudah menjadi cita-cita; 
(4) Menghidupkan kembali kebudayaan.

Sejarah singkat dan makna hari suci waisak/tri suci waisak

Salah satu hari besar agama Buddha adalah hari Trisuci Waisak yang merupakan hari Raya paling besar dan paling bermakna bagi umat Buddha.
Kata “Waisak” sendiri berasal dari bahasa Pali “Vesakha” atau di dalam bahasa Sansekerta disebut “Vaisakha”. Nama “Vesakha” sendiri diambil dari bulan dalam kalender buddhis yang biasanya jatuh pada bulan Mei kalender Masehi.
Namun, terkadang hari Waisak jatuh pada akhir bulan April atau awal bulan Juni. Hari Raya Waisak sendiri dikalangan umat Buddha sering disebut dengan hari raya Trisuci Waisak.
Disebut demikian karena Waisak memperingati tiga peristiwa penting yang semuanya terjadi di bulan Vesakha dan pada waktu yang sama yaitu tepat saat bulan purnama.
Tiga peristiwa penting itu adalah:

1. Kelahiran Pangeran Sidharta
Pangeran Sidharta adalah Putra seorang Raja yang bernama Raja Sudodhana dan seorang Permaisuri yang bernama Ratu Mahamaya. Pangeran Sidharta lahir kedunia sebagai seorang Bodhisatva ( Calon Buddha, Calon Seseorang yang akan mencapai Kebahagiaan Tertingggi ). Beliau Lahir di taman Lumbini pada tahun 623 Sebelum Masehi

2. Pencapaian penerangan sempurna
Pangeran Sidharta tidak pernah keluar dari istana, pada usia 29 tahun beliau pergi meninggalkan Istana dan pergi menuju Hutan untuk mencari Kebebasan dari USIA TUA, SAKIT, dan MATI. Kemudian Pada saat Purnama Sidhi di bulan Waisak Pertapa Sidharta mencapai Penerangan Sempurna dan mendapat gelar SANG BUDDHA.

3.Pencapaian Parinibbana

Ketika usia 80 tahun Sang Buddha Wafat atau PARINIBBANA di Kusinara. Semua mahkluk memberikan penghormatan kepada Sang Buddha dan begitu juga Para anggota Sanggha , mereka bersujud sebagai tanda penghormatan terakhirnya kepada Sang Buddha.

Sang Buddha lahir,pencapaian dan meninggal di tanggal,bulan dan tahun yang sama.
Biasanya pada hari waisak, umat Buddha merayakannya dengan pergi ke vihara dan melakukan ritual puja-bhakti. Harus dimengerti bahwa umat Buddha melaksanakan ritual puja-bhakti adalah bertujuan untuk mengingat kembali ajaran sang Buddha dan melaksanakan ajaran yang telah diajarkan oleh Sang Buddha.

Bagi umat Buddha, hal tersebut berarti menaati peraturan moral, seperti menghindari pembunuhan makhluk hidup, mencuri, berbuat asusila, berbohong dan mabuk-mabukkan. yang kita kenal dengan Pancasila Buddhis. Selain kelima larangan tersebut, umat Buddha ketika hari Waisak biasanya mengembangkan cinta-kasih dengan cara membantu fakir-miskin atau mereka yang membutuhkan, melepas hewan (biasanya burung) sebagai simbol cinta-kasih dan penghargaan terhadap lingkungan, serta merenungkan segala perbuatan yang telah dilakukan apakah baik atau buruk sehingga diharapkan di masa mendatangkan tidak mengulangi perbuatan yang buruk yang dapat merugikan.

Itulah sejarah Singkat dan makna Hari Tri Suci Waisak

Cerita sejarah kerajaan sunda

Cerita Sejarah Kerajaan Sunda

Kerajaan Sunda terletak di daerah Jawa Barat sekarang. Tak dapat dipastikan dimana pusat kerajaan ini sesungguhnya. Berdasarkan sumber sejarah berupa prasasti dan naskah-naskah berbahasa Sunda Kuno dikatakan bahwa pusat kerajaan Sunda telah mengalami beberapa perpindahan. Menurut Kitab Carita Parahyangan, Ibukota kerajaan Sunda mula-mula di Galuh, kemudian menurut Prasasti Sanghyang Tapak yang ditemukan di tepi sungai Cicatih, Cibadak Sukabumi, Isi dari prasasti itu tentang pembuatan daerah terlarang di sungai itu yang ditandai dengan batu besar di bagian hulu dan hilirnya. Oleh Raja Sri Jayabhupati penguasa kerajaan Sunda. Di daerah larangan itu orang tidak boleh menangkap ikan dan hewan yang hidup di sungai itu. tujuannya mungkin untuk menjaga kelestarian lingkungan (agar ikan dan lain-lainnya tidak punah) siapa yang berani melanggar larangan itu, ia akan dikutuk oleh dewa-dewa.

Kerajaan Sunda beribu kota di Parahyangan Sunda. Sementara itu menurut prasasti Astana Gede (Kawali – Ciamis) ibu kota kerajaan Sunda berada di Pakwan Pajajaran. Mengenai perpindahan kerajaan ini tak diketahui alasannya. Akan tetapi, hal-hal yang bersifat ekonomi, keamanan, politik, atau bencana alam lazim menjadi alasan perpindahan pusat ibu kota suatu kerajaan.

Kerajaan Sunda menguasai daerah Jawa Barat untuk waktu yang lama, diantara rajanya, yang terkenal adalah Jaya Bhupati dan Sri Baduga Maharaja.

Jayabhupati

Sebenarnya nama Sunda pernah disebut didalam prasasti yang temukan di desa Kebon Kopi Bogor. Prasasti itu berangka tahun 854. Prasasti itu ditulis dengan bahasa Melayu Kuno, isinya tentang seorang Rakrayan Juru Pengambat yang memulihkan raja Sunda. Sumber kesusastraan yang sampai kepada kita adalah Carita Parahyangan (dari akhir abad ke-16) kitab lain yang juga menyebut kerajaan Sunda adalah Kitab “Siksa Kandang Karesia” (1518), berita Cina dari masa Dinasti Ming menyebut adanya kerajaan Sunda.

Didalam kita Carita Parahyangan disebutkan bahwa kerajaan itu memerintah seorang raja bernama Sanjaya. Tokoh itu dikenal juga dalam prasasti Canggal dari Jawa Tengah. Dalam kitab Carita Parahyangan disebutkan bahwa Raja Sanjaya menggantikan raja Sena yang berkuasa di Kerajaan Galuh. Kekuasaan raja Sena kemudian direbut oleh Rahyang Purbasora, Saudara seibu raja Sena. Sena sendiri menyingkir ke gunung Merapi bersama keluarganya. Setelah dewasa, Sanjaya berkuasa di Jawa Tengah. Ia berhasil merebut kembali kerajaan Galuh dari tangan Purbasora. Kerajaan kemudian berganti nama menjadi kerajaan Sunda.

Setelah masa pemerintahan JayaBhupati, pada tahun 1350 yang menjadi raja di kerajaan Sunda adalah Prabu Maharaja. Ia mempunyai seorang putri bernama Dyah Pitaloka.

Prabu Maharaja berperang melawan tentara Majapahit yang dipimpin Gajah Mada di daerah Bubat pada tahun 1354. dalam pertempuran itu raja Sunda bersama-sama para pengiringnya terbunuh. Kematian Raja Sunda dan pengiringnya membuat raja Majapahit yaitu Hayam Wuruk, marah besar kepada Gajah Mada, lalu Gajah Mada dipecat dari jabatannya.

Sri Baduga Majaraja

Ia adalah putra dari Ningrat Kancana. Sri Baduga merupakan raja yang besar. Ia membuat sebuah telaga yang diberi nama Telaga Rena Mahawijaya. Ia memerintahkan membangun parit di sekeliling ibukota kerajaannya yang bernama Pakwan Pajajaran. Raja Sri Baduga memerintah berdasarkan kitab hukum yang berlaku saat itu sehingga kerajaan menjadi aman dan tenteram. Keterangan tentang Raja Sri Baduga dapat kita jumpai dalam prasasti Batutulis yang ditemukan di Bogor.

Sejarah Hari Raya Imlek yang dirayakan Orang China

Sejarah Hari Imlek Orang China. Imlek adalah sebuah perayaan tahun baru bagi umat Tionghoa. Imlek berasal dari negara yang penduduknya mayoritas adalah Chinese. Perayaan ini juga disebut sebagai Perayaan Musim Semi atau Chung Chie. Perayaan ini diiringi ritual bernama La (hari terakhir dalam satu tahun pada saat panen raya sudah dirampungkan dan sebagai ungkapan rasa syukur, orang Chinese (Tionghoa) memberikan sesaji kepada para dewa dan leluhur).  Nah, Sejarah Imlek sendiri berasal dari kisah masyarakat China yang telah melegenda bagi rakyat China.

Berdasarkan cerita rakyat China, tahun baru China dirayakan ketika orang China berhasil melawan hewan mitos yang disebut sebagai Nian yang berarti tahun dalam bahasa China. Makhluk Nian selalu  muncul pada hari pertama Tahun Baru dan kedatangan Nian adalah memangsa hewan ternak, memakan hasil pertanian dan bahkan penduduk, terutama anak-anak.

Untuk selamat dari petaka Nian, masyarakat desa China akan menaruh sejumlah makanan di depan pintu mereka pada hari pertama tahun baru. Masyarakat percaya bahwa, jika Nian telah mengambil/memakan makanan yang telah disediakan oleh masyrakat, maka Nian tidak akan lagi menyerang orang/warga.

 Inilah sosok Nian

Suatu ketika, seorang penduduk menyaksikan Nian ketakutan dan lari menghindar dari seorang anak yang berkostum merah. Dari kejadian itu, maka penduduk desa akhirnya tahu kekurangan Nian yakni takut pada warna merah.

Semenjak itu, setiap menjelang dan selama Tahun Baru, penduduk akan menggantung lentera merah serta memasang tirai/gordin merah pada pintu dan jendela. Selain itu, masyarakat juga menggunakan mercun untuk menakuti Nian. Sejak itulah, Nian tidak pernah lagi muncul di desa mereka.

Dan pada akhirnya, Nian berhasil ditangkap oleh Hongjun Lao Tze, seorang pendeta Tao. Nian kemudian menjadi hewan tunggangan Hongjun Lao Tze.

Adapun simbol-simbol khusus saat Imlek juga memiliki makna seperti:
  •     Warna Merah yang melambangkan kebahagiaan
  •     Hidangan mie yang melambangkan simbol panjang umur
  •     Hidangan Yee Sang yang melambangkan kemakmuran
Selain itu ada satu hal unik saat Imlek yaitu Imlek selalu dirayakan dengan bagi-bagi angpao, dan berkumpul dengan keluarga saat malam Imlek. Hal ini menunjukan bahwa mlek harus dirayakan bersama keluarga dan dengan rasa sukacita.

Itulah sejarah Imlek sehingga saat ini ada perayaan Imlek baik di negara asalnya China maupun dinegara-negara lain karena Imlek sendiri telah mendunia.

Keadaan Ekonomi pasca perang dunia ke 2

Keadaan Ekonomi pasca perang dunia ke 2
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat pada negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberal berlaku di negara-negara kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan sistem ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru merdeka.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada Amerika.
Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali perekonomian dunia, seperti:
a. Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1) Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2) Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
ü Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
ü Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
ü Mencegah terjadinya inflasi.
ü Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
ü Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
ü Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
3) Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951 maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis.
b. Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani dan Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.
c. Point Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada negara-negara berkembang khususnya Asia.
d. Colombo Plan merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan peserta pertama negara-negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Pada tahun 1957 terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7 negara Eropa Barat (Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Denmark) dengan nama Pasar Bersama Eropa (PBE)
Inggris memprakarsai berdirinya daerah perdagangan bebas Eropa yang meliputi 5 negara (Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan karena berhaluan komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di Eropa Timur tidak secepat pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh aktivitas perekonomian diatur dan dikuasai oleh negara (berpusat pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana hanya sebagian kecil tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet dan prinsip ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan perekonomian jangka pendek yang dilanjutkan dengan program jangka panjang.
Perkembangan ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak tergantung pada negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah Perang Dunia II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara jajahan menjadi terputus.
Negara-negara jajahan melepaskan diri dan menjadi negara merdeka serta berusaha membangun perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan negara lain sehingga tidak dapat membangun perekonomiannya dengan cepat.
Negara-negara di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian sehingga perkembangan perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa Barat.
Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia sebagai perwujudan perkembangan sistem ekonomi kapitalis yaitu IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia (World Bank).
Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan bantuan keuangan kepada negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi negaranya.
Akibat yang muncul di bidang Politik setelah Perang Dunia ke 2 berakhir seperti berikut :
•    Amerika Serikat ( U.S.A ) dan Rusia ( Uni Soviet ) sebagai pemenang dalam Perang Dunia ke 2, tumbuh menjadi Negara Raksasa ( Adikuasa ).
•    Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat ( Blok Barat ) dan UniSoviet ( Blok Timur ) yang menimbulkan Perang Dingin.Jika keduanya berimbang terjadi keseimbangan kekuatan ( Balance of Power Policy ), walaupun perdamaian diliputi ketakutan.
•    Nasionalisme di Asia berkobar dan timbul negara merdeka seperti Indonesia  ( 17 Agustus 1945 ), Filipina ( 4 July 1946 ), India dan Pakistan Dominion ( 15 Agustus 1947 ) dan India merdeka Penuh ( 26 Januari 1950 ), Burma ( 4 Januari 1948 )dan Ceylon Dominion ( 4 Februari 1948 ).
•    Munculnya Politik mencari kawan atau aliansi yang di bentuk berdasarkan kepentingan keamanan bersama, misalnya NATO ( North Atlantic Trinity Organization ), SEATO ( South East Asia Treaty Organization ), dan METO.
•    Munculnya Politik memecah belah Negara, misalnya :
1.    Jerman dibagi menjadi dua Negara yaitu, Jerman Barat ( Di kuasai Amerika Serikat dan Sekutunya ) dan Jerman Timur ( di kuasai oleh Uni Soviet ).
2.    Korea di bagi menjadi dua Negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
3.    Indo - Cina di bagi menjadi tiga negara yaitu, Laos, Kamboja, dan Indo-Cina
4.    India di bagi menjadi dua Negara yaitu, India dan Pakistan. 

Sejarah keraton yogyakarta

Sejarah kraton Yogyakarta
Setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, Pangeran Mangkubumi diberi wilayah Yogyakarta. Kemudian untuk menjalankan pemerintahannya, Pangeran Mangkubumi membangun sebuah istana pada tahun 1755 di wilayah Hutan Beringan. Tanah ini di nilai cukup baik karena di apit oleh dua sungai, sehingga terlindung dari kemungkinan banjir. Raja pertama di Kesultanan Yogyakarta adalah Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I (HB I). Lokasi kraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri.
Karaton, Keraton atau Kraton, berasal dari kata ka-ratu-an, yang berarti tempat tinggal ratu/raja. Sedang arti lebih luas, diuraikan secara sederhana, bahwa seluruh struktur dan bangunan wilayah Kraton mengandung arti berkaitan dengan pandangan hidup Jawa yang essensial, yakni Sangkan Paraning Dumadi (dari mana asalnya manusia dan kemana akhirnya manusia setelah mati).
Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan. Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta. Kraton merupakan mata air peradaban yang tak pernah surut di makan waktu. Sejak berdirinya, Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat, merupakan salah satu dari empat pusat kerajaan Jawa (projo kejawen) yang merupakan pewaris sah kejayaan kebudayaan Mataram.
Para raja Mataram dan kemudian para Sultan Yogya mendapat predikat sebgai raja pinandhita dan narendra sudibyo yaitu pencipta (kreator) kebudayaan yang produktif (Purwadi 2007). Para Sultan bersama para ahli adat, melahirkan gagasan-gagasan asli tentang seni, sastra, sistem sosial, sistem ekonomi, dan seterusnya. Sri Sultan Hamengku Buwono I misalnya, melahirkan banyak karya seni dan arsitektur. Dengan Kraton sebagai pusat, masyarakat Yogya sudah berkembang menjadi sebuah sistem peradaban tersendiri sejak sebelum bergambung dengan RI (1945). Itulah yang disebut dalam Pasal 18 UUD 1945 (sebelum diamandemen) sebagai ‘’susunan asli.” Sejak Kraton berdiri, Yogya telah mempunyai sistem pemerintahan tersendiri dan telah melakukan reformasi pada tahun 1926 (reorganisasi Pangreh Praja).
Kraton sebagai pusat peradaban terlihat dari pola penyebaran kebudayaan yang memancarkan keluar secara sentrifugal. Dulu, Kraton merupakan pusat pemerintahan politis. Wilayah kekuasaan kasultanan diklasifikasi menurut konsep lapisan konsentris trimandala praja. Lapisan terdalam yang merupakan wilayah pusat kerajaan disebut nagara, merupakan ibukota kerajaan yang menjadi tempat tinggal raja dan para pejabat penting. Pusat nagara adalah Kraton. Lapisan kedua, disebut wilayah nagaragung yaitu daerah-daerah sekitar kota. Lapisan ketiga, disebut wilayah monconagoro yaitu daerah-daerah yang letaknya jauh.
Dibandingkan dengan Kraton Yogya, Republik Indonesia adalah sebuah peradaban yang masih sangat muda. Yogya turut membidani kelahiran peradaban baru itu. Ketika RI mengalami masa-masa kelahiran yang sangat kritis, Yogya memberi diri menjadi ”ibu pengasuh” dengan segala pengorbanannya. Secara politis itu sangat jelas, ibukota RI dipindah ke Yogya (sejak 1946). Kraton (Sri Sultan Hamengku Buwono IX) mengatur strategi Serangan Umum 1 Maret 1949 untuk menunjukkan eksistensi RI di mata dunia dan sebagainya. Sejak awal, Yogya telah memberikan banyak nutrisi bagi pertumbuhan peradaban Indonesia. RI bagaikan bayi yang menyusu pada Yogya sebagai induk semangnya. Banyak gagasan peradaban muncul dari Yogya.
Nilai keagamaan
ABSTRAK Keraton Yogyakarta merupakan suatu tempat yang mempunyai makna filsafat, religius dan budaya. Kasultanan ogyakarta merupakan kelanjutan dari Dinasti Mataram Islam setelah adanya Perjanjian Giyanti pada 1775. Setelah perjuangan gigih Kanjeng Pangeran Haryo Mangkubumi selama hampir delapan tahun yang terutama ditujukan kepada Pemerintahan Kompeni Belanda. Sebulan setelah Perjanjian Giyanti ditandatangani, maka diresmikanlah berdirinya Kasultanan Yogyakarta dan selama satu tahun maka pembangunan Keraton dapat selesai pada tahun 1756 Masehi. Kasultanan Yogyakarta merupakan pusat kebudayaan Jawa dan keraton adalah type idealnya yang kebanyakan pemeluk agama slam Jawa yang bersifat kejawen dan sinkritis. Hal ini tidak bisa dihilangkan karena sudah mengakar dan menyatu dengan unsur kebudayaan lama di Nusantara, seperti religi, bahasa, kesenian dan adat istiadat. Sebagai sebuah kerajaan pada umumnya berbagai upacara tradisional selalu diselenggarakan sehingga dapat disaksikan wujud dari gagasan-gagasan serta alam pikiran religius leluhur. Berbagai ungkapan simbolis banyak mengandung nilai-nilai sosial budaya yang sudah terbukti sangat bermanfaat untuk menjaga keseimbangan, keselarasan kehidupan masyarakat dari masa kemasa, yang erat kaitannya dengan sejarah perkembangan kehidupan beragama di tanah air dan erat pula dengan sejarah kerajaan-kerajaan Islam Jawa. Pada masa Sri Sultan HB IX keratom mempelopori berbagai perubahan baik mengenai organisasi Pemerintahan maupun dalam perampingan penyelenggaraan berbagai upacara tradisional. Perubahan itu dilakukan oleh Dorodjatun (HB IX) jauh sebelum Kemerdekaan RI. Ketika naik tahta pada tahun 1940 sudah banyak perubahan yang dilakukannya, setelah Kemerdekaan Indonesia maka Kasultanan Yogyakarta menyatakan bergabung dengan pemerintah RI. Walaupun demikian keraton masih mempunyai legitimasi kekuasaan. Div

2.1.3 Fungsi dan Manfaat Keberadaan Kraton Yogyakarta bagi Masyarakat

2.1.3.1 Fungsi
Fungsi Kraton dibagi menjadi dua yaitu fungsi Kraton pada masa lalu dan fungsi Kraton pada masa kini. Pertama- tama, kami akan menjelaskan mengenai fungsi Kraton pada masa lalu. Pada masa lalu keraton berfungsi sebagai tempat tinggal para raja. Kraton didirikan pada tahun 1756, selain itu di bagian selatan dari Kraton ini, terdapat komplek kesatriaan yang digunakan sebagai sekolah putra-putra sultan. Sekolah mereka dipisahkan dari sekolah rakyat karena memang sudah merupakan aturan pada Kraton bahwa putra- putra sultan tidak diperbolehkan bersekolah di sekolah yang sama dengan rakyat. Sementara itu, fungsi Kraton pada masa kini adalah sebagai tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh siapapun baik turis domestik maupun mancanegara. Selain sebagai tempat untuk berwisata, tidak terlupakan pula fungsi Kraton yang bertahan dari dulu sampai sekarang yaitu sebagai tempat tinggal Sultan.
Pada saat kita akan memasuki halaman kedua dari Kraton, terdapat gerbang dimana di depannya terdapat dua buah arca. Setiap arca ini memiliki arti yang berlawanan. Arca yang berada di sebelah kanan disebut Cingkorobolo yang melambangkan kebaikan, sementara itu arca yang terletak di sebelah kiri disebut Boloupotu yang melambangkan kejahatan. Selain itu kami juga mendapatkan sedikit informasi tentang Sultan Hamengku Buwono IX. Sultan ke IX dari Kraton Yogyakarta ini lahir pada tanggal 12 April 1940 dan wafat dalam usianya yang ke 48 yaitu pada tanggal 3 Oktober 1988. Ia memiliki berbagai macam hobi, diantaranya adalah menari, mendalang, memainkan wayang, dan yang terakhir memotret. Sultan ini memiliki suatu semboyan yang terkenal yaitu, “ Tahta untuk rakyat”.

2.1.3.2 Manfaat
Manfaat yang dimiliki Kraton Yogyakarta selain menjadi pusat tempat untuk pemerintahan di Daerah Istimewa Yogyakarta, juga sebagai tempat Cagar Budaya yang harus dilestarikan oleh semua orang khususnya warga Jogjakarta itu sendiri, karena Kraton Yogyakarta merupakan warisan kebudayaan Nasional yang masih bertahan dalam mempertahankan fungsinya hingga saat ini. Selain itu, Kraton Yogyakarta masih memiliki manfaat lain, yakni sebagai objek pariwisata yang dapat menambah ilmu bagi wisatawannya, menambah kekhasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan menambah jumlah pendapatan daerah DIY.


Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang terdiri atas banyak suku, ras, agama, dan adat istiadat yang berbeda. Berbagai perbedaan itu menimbulkan berbagai kebudayaan yang berbeda pula. Setiap kebudayaan memiliki pusatnya masing-masing. Salah satu pusat kebudayaan yang ada di Indonesia, tepatnya di Jawa, adalah Keraton Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta atau Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dikenal secara umum oleh masyarakat sebagai bangunan istana resmi Kasultanan Yogyakarta sampai tahun 1950 ketika pemerintah Negara Bagian Republik Indonesia menjadikan Kasultanan Yogyakarta sebagai sebuah daerah berotonomi khusus setingkat provinsi dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti tahun 1755. Lokasi keratin konon merupakan bekas sebuah pesanggrahan bernama Garjitawati, tempat istirahat iring-iringan janazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Cerita lain menyebutkan lokasi keratin adalah sebuah mata air Umbul Pacethokan yang berada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping, Sleman.
Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamadhungan Ler (Kamadhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogayakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Keraton Yogayakarta juga merupakan salah satu lemabaga adat lengkap dengan pemangku adatnya.
 II.            Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai wacana pembaca tentang Keraton Yogyakarta dari sudut pandang wujud-wujud dan perubahan yang ada di dalamnya. Makalah ini juga dibuat untuk menganalisis unsur kemanusiaan yang secara simbolik ada di Keraton Yogyakarta.
Selain itu, makalah ini memuat fakta-fakta dan definisi secara universal tentang Kerton Yogyakarta. Fakta-fakta yang ada dalam makalah ini dapat memudahkan pembaca dalam penggunaan sebagai referensi analisis tentang Keraton Yogyakarta.

Wujud Budaya di Keraton Yogyakarta
A.  Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan yang bersifat abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan yang ada di Keraton Yogyakarta merupakan pemikiran, filosofi, dan mitologi yang berkaitan dengan pembangunannya.
Pemikiran mengenai Keraton Yogyakarta dituangkan pada penataan tata ruang keraton, termasuk pola dasar landascape kota tua Yogyakarta, nama-nama yang dipergunakan, bentuk arsitektur, arah hadap bangunan, nama-nama benda-benda pusaka, dan benda-benda lain yang ada di dalamnya masing-masing memiliki nilai filosofi dan mitologinya sendiri-sendiri.
Gagasan yang ada di Keraton Yogyakarta juga dituangkan dalam bentuk motif batik. Beberapa motif batik yang ada di Keraton Yogyakarta merupakan motif batik eksklusif. Motif batik ini dibuat oleh para putri atau gadis yang akan dilamar oleh para pangeran keraton. Tujuannya untuk melestarikan batik di tanah Jawa. Mereka harus membuat motif batik yang sebelumnya belum pernah dibuat oleh siapapun. Itu sebabnya motif batik ini mendapat julukan notif batik yang eksklusif.
B.  Aktivitas (Tindakan)
 Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Ada beberapa wujud kebudayaan berupa aktivitas yang ada di Keraton Yogyakarta. Dalam berinteraksi, para penghuni Keraton menggunakan bahasa jawa. Orang yang lebih muda dan/atau orang yang berpangakat lebih rendah harus menggunakan bahasa jawa krama inggil kepada yang lebih tua dan/atau yang berpangkat lebih tinggi. Sedangkan orang yang lebih tua dan/atau orang yang berpangkat lebih tinggi menggunakan bahasa jawa ngoko/ngoko alus kepada yang lebih muda/berpangkat lebih rendah. Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang lebih muda dan/atau berpangakat lebih rendah tidak boleh berjalan membelakangi orang yang lebih tua dan/atau orang yang berpangkat lebih tinggi. Beberapa hal tersebut apabila dilanggar akan dikenai sanksi atau hukuman berupa teguran atau cemooh karena dianggap tidak sopan dan melanggar norma yang berlaku di dalam keraton dan di kalangan masyarakat jawa pada umumnya.
Contoh wujud kebudayaan berupa aktifitas yang lain adalah pemberian sesaji di ruang-ruang yang dianggap keramat atau suci. Ini merupakan aktifitas rutin yang tidak boleh lupa dilakukan oleh para abdi dalem keraton. Selain itu, di Keraton Yogyakarta masih diselenggarakan upacara-upacara adat yang terus dilaksankan hingga saat ini. Upacara-upacara tersebut adalah Tumplak Wajik, Grebeg, Sekaten, Siraman Pusaka, dan Labuhan.
C.       Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Beberapa artefak atau wujud kebudayaan fisik di Keraton Yogyakarta adalah bangunan keraton beserta ruang-ruang yang ada di dalamnya, kain-kain batik dan benda-benda pusaka keraton (contoh: keris, regalia, gamelan, bendera dan panji kebesaran Keraton Yogyakarta, kereta kuda, batik, dan lain-lain), gunungan yang ada pada saat diselenggerakannya upacara Grebeg, Mesjid Gedhe dan Alun-alun Utara yang merupakan tempat diselenggarakannya upacara Grebeg dan sekaten, dan lain-lain.
 II.     Unsur Kemanusiaan Secara Simbolik dan Kaitannya dengan Perubahan Budaya di Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa mempunyai beberapa pusaka yang menyimbolkan unsur-unsur kemanusiaan. Kita ambil batik sebagai contoh. Secara historis, batik berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Seiring berjalannya waktu, batik mengalami perkembangan dari sisi corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber, dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dan seni dekorasi pakaian, mucul batik tulis seperti yang kita kenal sekarang.
Batik memiliki unsur keindahan yang tersirat dari corak atau motifnya. Unsur keindahan ini tentu sangat bergantung pada tiap individu yang memandang dan menilainya. Batik sebagai salah satu warisan budaya asli Indonesi mengalami perubahan kebudayaan. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian ynag menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Saat ini, batik tidak hanya dipakai oleh keluarga kerajaan. Batik sudah berubah fungsi menjadi pakaian yang sehari-harinya dipakai oleh masyarakat Indonesia. Batik dalam hal ini mengalami perubahan difusi. Difusi merupakan proses persebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu pihak ke pihak lain. Batik merupakn unsur budaya daerah yang berpindah menjadi unsur kebudayaan nasional. Hal ini disebabkan karena fungsi dari batik dirasakan cocok dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Batik juga merupakan unsur budaya yang mudah diterima dan diserap. Saat ini, banyak penjual pakaian yang menjual pakaian bercorak batik. Hal ini dirasa menguntungkan melihat banyaknya peminat dan penggemar batik di dalam negeri bahkan dari manca negara. Hal ini karena batik merupakan unsur budaya daerah yang sangat digemari karena keindahan corak atau motifnya.
Batik merupakan salah satu warisan asli Indonesia yang sangat dilindungi mengingat negara tetangga yaitu Malaysia beberapa waktu yang lalu bermain api dengan mengklaim batik merupakan warisan milik negara mereka. Dalam Museum Keraton Yogyakarta terdapat salah satu ruangan yang di dalamnya terdapat berbagai macam kain bermotif batik. Dalam ruangan ini kita tidak boleh mendokumentasikan semua yang ada di dalamnya. Ini merupakan langkah pencegahan agar tidak ada orang yang bias menjiplak atau bahkan mengklaim motif batik yang terdapat di dalamnya.
Dari kasus paragraf sebelumnya terdapat unsur kemanusiaan berupa kegelisahan, harapan, serta tanggung jawab dan pengabdian. Pihak keraton gelisah apabila motif batik yang ada ruangan tersebut didokumentasikan lalu disebarluaskan, nantinya akan ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menjiplak dan mengklaim bahwa motif batik itu adalah kreasi miliknya. Maka dari itu pihak keraton melarang adanya pendokumentasian di ruangan tersebut dengan harapan motif batik yang ada di dalamnya tetap terjaga dan tidak ada pihak yang sewenang-wenang mengklaim atau bahkan menjiplaknya. Hal tersebut merupakan sebuah rasa tanggung jawab dan pengabdian pihak keraton kepada si empu atau pembuat motif batik tersebut.
Batik juga mengalami akulturasi yang berbentuk dekulturasi. Dekulturasi merupakan proses akulturasi yang mengganti unsur budaya lama dengan yang baru dan unsur budaya lama ini hilang karena sudah ditinggalkan. Pada awalnya batik dilukis dan ditulis pada daun lontar. Saat ini batik sudah dilukis dan ditulis diatas kain sebagai bahan pakaian, gorden, taplak meja, dan lain-lain.
Selain batik, ada juga benda pusaka di Keraton Yogyakarta berupa alat transportasi berupa kereta kuda. Ada berbagai jenis kereta kuda yang dimiliki Keraton Yogyakarta. Kereta-kereta tersebut dulunya merupakan kendaraan utama Kasultanan Yogyakarta yang digunakan baik untuk kepentingan keraton maupun kepentingan pribadi.
Sebagai pusaka keraton, kereta-kereta tersebut mendapat penghormatan berupa acara Jamasan. Jamasan adalah kegiatan memandikan, member “makan” berupa sesaji, dan mendoakan semua benda pusaka. Pelaksanaan Jamasan pusaka di museum kereta hanya khusus dilakukan untuk kereta pusaka. Upacara ini dipimpin oleh sesepuh abdi dalem keraton yang bertugas menjaga museum. Kereta yang wajib dijamasi tiap tahun adalah kereta Nyai Jimat. Kereta ini merupakan kereta kebesaran Sri Sultan Hamengku Buwana I sampai dengan Sri Sultan Hamengku Buwana IV dan dianggap sebagai sesepuh kereta-kereta lain.
Upacara Jamasan masih dilakukan hingga saat ini karena merupakan tradisi khas dari Keraton Yogyakarta. Hal ini juga dilakukan untuk menjaga kebersihan kereta-kereta tersebut agar tetap terawatt. Ini merupakan bentuk tanggung jawab dari para abdi dalem yang ditugaskan untuk membersihkan kereta-kereta tersebut pada upacara Jamasan tersebut.
Saat ini hanya ada beberapa kereta kuda yang terdapat di Keraton Yogyakarta yang masih dipakai pada saat penobatan raja dan sebagai kereta pengantar jenazah raja ke Makam Imogori. Kereta kuda tidak lagi dipergunakan sebagai kendaraan sehari-hari penghuni keraton. Mereka sudah beralih kepada kendaraan bermesin seperti mobil untuk kendaraan sehari-hari.
Dari paragraf di atas, terdapat sebuah perubahan budaya secara akulturasi yaitu proses yang timbul apabila sekelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur kebudayaan asing sehingga lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian asli. Walaupun saat ini penghuni keraton sudah tidak lagi menggunakan kereta kuda untuk kendaraan sehari-hari, kereta kuda tetap digunakan pada saat-saat tertentu. Jadi, kereta kuda tidak sepenuhnya ditinggalkan. Unsur budaya asing berupa alat transportasi mobil dapat masuk ke Keraton Yogayakarta karena besar sekali kegunaannya. Selain lebih cepat daripada kereta kuda, dengan mobil kita dapat pergi hingga luar kota tanpa memakan waktu yang terlalu lama. Bentuk proses akulturasi yang terjadi dalam kasus ini adalah originasi. Originasi merupakan perubahan yang membawa unsur budaya yang betul-betul baru.

III.    APRESIASI BUDAYA TERHADAP KERATON YOGYAKARTA
Keraton Yogyakarta pada awalnya merupakan sebuah Lembaga Istana Kerajaan dari Kesultanan Yogyakarta. Sekitar setahun setelah Kesultanan Yogyakarta bersama Kadipaten Paku Alaman diubah statusnya dari negara menjadi Daerah Istimewa setingkat Provinsi secara resmi pada tahun 1950, Keraton Yogyakarta mulai dipisahkan dari Pemerintah Daerah Istimewa dan di-depolitisasi sehingga hanya menjadi sebuah Lembaga Pemangku Adat Jawa khususnya garis/gaya Yogyakarta. Fungsi Keraton berubah menjadi pelindung dan penjaga identitas budaya Jawa khususnya gaya Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta mempunya hal yang paling istimewa yang membedakan Keraton Yogyakarta dnegan Keraton/Istana kerajaan-kerajaan Nusantara yang lain. Sultan Yogyakarta sebagai Yang Dipertuan Pemangku Tahta Adat/Kepala Keraton juga memiliki kedudukan yang khusus dalam bidang pemerintahan sebagai bentuk keistimewaan daerah Yogyakarta. Dari permulaan DIY berdiri (de facto 1946 dan de yure 1950) sampai tahun 1988 Sultan Yogyakarta secara otomatis diangkat sebagai Gubernur/Kepala Daerah Istimewa yang tidak terikat dengan ketentuan masa jabatan, syarat, dan cara pengangkatan Gubernur/Kepala Daerah lainnya. Antara 1988-1998, Guberur Dareh Istimewa Yogyakarta dijabat oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa yang juga penguasa Paku Alaman. Setelah 1999, keturunan Sultan Yogyakarta tersebut yang memenuhi syarat mendapat prioritas untuk diangkat menjadi Gubernur/Kepala Derah Istimewa. Saat ini yang menjadi Yang Dipretuan Pemangku Tahta adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Keraton Yogyakarta bagi masyarakat Yogyakarta tidak hanya sebuah simbol semata melainkan sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa karena di Keraton Yogyakarta masih diadakan tradisi-tradisi kebudayaan yang ada sejak awal mula Keraton berdiri. Sultan sebagai pemangku adat tertinggi juga masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap kehidupan masyarakat Yogyakarta. Masyarakat modern di Yogyakarta masih banyak yang tunduk dengan apa yang diperintahkan Sultan. Apabila Sultan mendapat tekanan dari pemerintah pusat, masyarakat Yogyakarta dengan siap melindungi Sultan dari tekanan tersebut. Bahkan masyarakat di luar Yogyakarta juga ikut menentang saat pemerintah mengeluarkan statement bahwa sistem pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta bertentangan dengan sistem pemerintahan Indonesia. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat menggemparkan karena pernyataan tersebut merupakan pernyataan ketidaktahuan si pembuat pernyataan tentang perjanjian yang dibuat oleh Indonesia dan Kesultanan Yogyakarta pada tahun 1950.
Keraton Yogyakarta merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi masyarakat Jawa dan tentunya masyarakat Yogyakarta sendiri. Keraton adalah sebuah ciri khas Yogyakarta dan apabila hilang, ciri khas Yogyakarta juga akan hilang. Banyaknya pengaruh asing yang masuk ke dalam area Keraton tidak semata-mata membuat penghuni Keraton benar-benar meninggalkan budayanya. Mereka tetap menjaga tradisi dan kebudayaan mereka. Hal ini lah yang membuat Yogyakarta begitu istimewa di mata masyarakat lokal bahkan manca negara. Maka dari itu, Keraton sebagai pusat kebudayaan Jawa harus tetap kita pertahankan terutama tradisi-tradisi yang ada di dalamnya.
 DAFTAR PUSTAKA
Trisnu Brata, Nugroho. 2006. Antropologi 1 kelas XI. Jakarta: ESIS
Trisnu Brata, Nugroho. 2006. Antropologi 2 kelas XII. Jakarta: ESIS
Budaya. 2006. Diakses dari www.wapedia.com. Pada 14 Februari 2011.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...