Tampilkan postingan dengan label Agama Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama Islam. Tampilkan semua postingan

Kisah keluarga Nabi Imran

A.    Keluarga Imran
Satu-satunya surat dalam Al-Qur’an yang diberi nama dengan nama sebuah keluarga adalah surat Ali Imran (keluarga Imran). Tentunya bukan sebuah kebetulan nama keluarga ini dipilih menjadi salah satu nama surat terpanjang dalam Al-Qur’an..
Satu hal yang unik adalah bahwa profil Imran sendiri yang namanya diabadikan menjadi nama surat ini tidak pernah disinggung sama sekali. Yang banyak dibicarakan justru adalah istri Imran (imra’atu Imran) dan puterinya; Maryam. Hal ini seolah mengajarkan kita bahwa keberhasilan seorang kepala rumah tangga dalam membawa anggota keluarganya menjadi individu-individu yang saleh dan salehah tidak serta merta akan menjadikan profilnya dikenal luas dan tersohor.
Dikisahkan bahwa Imran dan istrinya sudah berusia lanjut. Akan tetapi keduanya belum juga dikaruniai seorang anak. Maka istri Imran bernazar, seandainya ia dikaruniai Allah seorang anak, akan ia serahkan anaknya itu untuk menjadi pelayan rumah Allah (Baitul Maqdis). Nazar itu ia ikrarkan karena ia sangat berharap agar anak yang akan dikaruniakan Allah itu adalah laki-laki, sehingga bisa menjadi khadam (pelayan) yang baik di Baitul Maqdis. Ternyata anak yang dilahirkannya adalah perempuan. Istri Imran tidak dapat berbuat apa-apa. Allah SWT telah menakdirkan anaknya adalah perempuan dan ia tetap wajib melaksanakan nazarnya. Ia tidak mengetahui bahwa anak perempuan yang dilahirkannya itu bukanlah anak biasa. Karena ia yang kelak akan menjadi ibu dari seorang nabi dan rasul pilihan Allah. Setelah itu, anak perempuan yang kemudian diberi nama Maryam tersebut diasuh dan dididik oleh Zakaria yang juga seorang Nabi dan Rasul, serta masih terhitung kerabat dekat Imran. Kisah ini dapat dilihat pada surat Ali Imran ayat 35-37.
B.    Kisah Keluarga Imran Dalam Alquran
Dalam Alquran surat Ali Imran ayat 35-37 ada sebuah kisah kesalehan yang menarik untuk dijadikan pelajaran bagi kita masa kini untuk menghambakan / mengabdikan diri kepada Allah. Ketika istri Ali Imran sedang hamil, dia selalu beribadah seraya berdoa kepada Allah. Saking cintanya kepada Allah,dalam doanya dia bernazar “ Ya Allah, jadikanlah anak dalam kandunganku ini menjadi anak yang shaleh dan kuserahkan kepada Mu agar dia berkidmat di Baitul Maqdis, terimalah nazarku ini ya Allah, seesungguhnya Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui” istri imran belum mengetahui apakah anak dalam kandungan ini lelaki atau perempuan.

       Pada usia kehamilan sembilan bulan lahirlah anak dalam kandungan ini, ternyata seorang bayi perempuan cantik, Kemudian istri Imran berdoa kepada Allah, “ Ya Allah anak yg kulahirkan adalah seorang perempuan, tentu anak perempuan tidak sama dengan seorang laki laki”. Ada perasaan dalam hati istri imran bahwa pengabdian seorang anak perempuan tidaklah sehebat seorang lelaki. Padahal Allah maha mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

           Anak perempuan tersebut diasuh dan dididik oleh Nabi Zakaria. Pendidikan tauhid dan kepribadian diberikan kepada Maryam secara mendalam. Karakter Maryam terbentuk menjadi seorang yang shaleh luar biasa, dia tumbuh menjadi remaja putri cantik yang selalu menjaga kesucian serta kehormatan perempuannya. Istilah sekarang dia tidak kelihatan bergaul sembarangan dengan lelaki yang bukan mukrimnya. Tidak pernah membuka aurat didepan umum apalagi memakai baju baju minim seperti gadis gadis sekarang. Zakaria menjaganya juga dengan baik. Gadis Maryam menjadi buah bibir orang banyak bahwa dia adalah perempuan terhormat yang selalu menjaga kepribadian. Dia dipuji kebanyakan oarang waktu itu, baik tua maupun muda, lelaki atau perempuan.

         Luar biasa. Zakaria sebagai nabi Allah sangat memuji keshalehan Maryam, gadis yang baik dan santun. Ketika Nabi Zakaria berpergian, dia berada didalam rumah saja dan pintu rumah dikunci dari luar oleh Nabi Zakaria. Hebatnya, ketika Nabi Zakaria pulang kerumah, nabi menemukan makanan- makanan yang lezat lezat tersedia untuk Nabi Zakaria, padahal Nabi dan istrinya tidak meninggalkan bahan mentah makanan untuk dimasak. Lantas Nabi bertanya, “ Hai putriku Maryam, dari mana kamu mendapatkan makanan yang lezat lezat ini ? “ Maryam menjawab , “ wahai Bapak, semuanya ini datang dari sisi Allah, sesungguhnya ALLah memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendakiNya tanpa hisab/ hitungan (tidak terkira). Demikianlah Allah menyayangi Maryam akibat keshalehanya.

           Demikianlah kisah Maryam sebagai anak kandung Imran yang menjadi ibu nabi Isa.As dalam kisah selanjutnya. Dari kisah pembentukan karakter Maryam menjadi seorang Perempuan Shaleha serta berbudi pekerti baik ada beberapa faktor pendukung; Pertama, dari doa ibu-bapak Maryam selama masa kehamilan, On line orang tuanya dengan Allah tidak pernah putus, meminta mendapatkan anak yang shaleh. Kedua, Pendidikan yang dialaminya sehingga terbentuk karakternya atau kepribadian yang baik, yakni sumbangsih didikan nabi Zakaria, seorang yang alim dan rajin beribadah. Sama kata dengan perbuatan, memberikan contoh/ teladan yang baik. Ketiga, inner motivation yang dimiliki olen Maryam dalam menjadikan dirinya sebagi hamba Allah yang shaleha. Dia menyadari bahwa tujuan hidup ini adalah untuk menjadi hamba Allah yang baik (Insan Kamil), yakni mengabdi kepada sang maha pencipta. Sehebat apapun buruknya lingkungan, jika seseorang itu sudah terbentengi imannya, insya Allah lingkungan buruk tersebut tidak akan dapat merusaknya.
C.    Hikmah Keluarga Imran Tercatat Abadi Dalam Quran
Jika kita diajari oleh Nabi untuk bershalawat di mana di sana dicantumkan dua Nabi,maka jelas pesannya. Karena keduanya memang teladan bagi manusia. Sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an bahwa Uswatun Hasanah hanya disematkan untuk kedua Nabi ini; Nabi Ibrahim alaihis salam dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.Tetapi yang menarik adalah, shalawat kita ternyata juga diperuntukkan bagi keluarga keduanya. Sungguh ini sebuah kemuliaan bagi kedua keluarga mulia ini. Dan sekaligus menyampaikan bahwa kedua keluarga ini memang layak didoakan bagi seluruh manusia. Karena memang mereka dua keluarga mulia. Tetapi ada yang menarik dalam al-Qur’an. Ada satu keluarga istimewa; Keluarga Imron. Keistimewaan itu jelas terlihat. Ditandai oleh beberapa hal:
a. Inilah satu-satunya keluarga yang dipakai untuk menjadi Nama Surat dalam al-Qur’an
Tidak ada surat al-Qur’an yang menggunakan nama keluarga kecuali Surat Ali Imron (Keluarga Imron)
b. Inilah keluarga biasa yang dipuji sejajar dengan keluarga Nabi
Sebagaimana yang bisa kita baca dalam ayat:
إِنَّاللَّهَاصْطَفَىآَدَمَوَنُوحًاوَآَلَإِبْرَاهِيمَوَآَلَعِمْرَانَعَلَىالْعَالَمِينَ (33)
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)” (Qs. Ali Imron: 33)
Di dalam ayat ini, Allah memilih di atas segala umat dua Nabi: Adam dan Nuh, serta dua keluarga: Keluarga Ibrahim dan Keluarga Imron.
c. Inilah keluarga ideal yang dibandingkan lebih mulia dari keluarga dua Nabi .
Ayat terakhir dalam Surat at-Tahrim menjelaskan hal itu:
وَمَرْيَمَابْنَتَعِمْرَانَالَّتِيأَحْصَنَتْفَرْجَهَافَنَفَخْنَافِيهِمِنْرُوحِنَاوَصَدَّقَتْبِكَلِمَاتِرَبِّهَاوَكُتُبِهِوَكَانَتْمِنَالْقَانِتِينَ
“Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.” (Qs. At-Tahrim: 12)
Ayat ini diawali oleh dua ayat sebelumnya. Di mana ayat 10 Allah menyampaikan tentang istri dua Nabi yang kafir; istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth. Selanjutnya di ayat 11 Allah berfirman tentang istri Fir’aun yang beriman, sementara suaminya kafir. Dan di akhir Surat at-Tahrim, Allah memuji Maryam sebagai orang sangat mulia yang merupakan putri Imron. Dan kelak, dialah wanita yang melahirkan seorang Nabi dengan cara mukjizat; Nabi Isa alaihis salam.
Tentu ada banyak pesan tentang pemunculan keluarga Imron. Di antara pesan sangat penting adalah :
1. Jangan beralasan dengan Nabi Nuh ketika kita gagal mendidik anak. Sebab Allah telah menegur Nabi Nuh saat dia tidak sanggup membimbing anaknya hingga mau naik ke bahtera bersama orang-orang beriman.
قَالَيَانُوحُإِنَّهُلَيْسَمِنْأَهْلِكَإِنَّهُعَمَلٌغَيْرُصَالِحٍفَلَاتَسْأَلْنِمَالَيْسَلَكَبِهِعِلْمٌإِنِّيأَعِظُكَأَنْتَكُونَمِنَالْجَاهِلِينَ
Allah berfirman: ” Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya ia adalah perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (Qs. Hud: 46)
Teguran ini Allah sampaikan kepada Nabi Nuh setelah Nabi Nuh bertanya kepada Allah mengapa anaknya ikut ditenggelamkan bersama orang-orang kafir.
2. Jangan berkata bahwa keluarga kita tidak bisa menjadi mulia seperti keluarga para Nabi. Karena ternyata keluarga Imron yang merupakan keluarga manusia biasa pun bisa menjadi sejajar dengan keluarga Nabi. Dan karena para nabi diutus untuk menjadi pembimbing dan teladan bagi manusia.
Tapi sayangnya, sebagian kita masih terbalik dalam menyikapi generasi dan keluarganya. Saat ada yang gagal mendidik anak, berdalih dengan Nabi Nuh. Padahal seharusnya tidak boleh, karena Nuh telah ditegur Allah.Sementara saat keberatan dalam melahirkan keluarga istimewa, acapkali ada yang berkata bahwa kita bukan keluarga Nabi. Padahal, keluarga Imron pun bisa sejajar dengan keluarga Nabi bahkan bisa lebih baik.
Dari Kehamilan hingga Pengasuhan
Untuk mengungkap rahasia kehebatan keluarga manusia biasa tetapi disejajarkan dengan kemuliaan keluarga Nabi, kita harus membuka langsung Surat Ali Imron. Pasti kita akan mendapatkan petunjuknya di sana.Pembahasan tentang keluarga Imron dalam Surat Ali Imron, ternyata dimulai pembahasan tentang istri. Lihatlah ayat 35 dan seterusnya. Ini menjadi pelajaran pertama sebelum yang lainnya, betapa peran seorang istri yang kelak menjadi seorang ibu adalah peran sentral. Menyiapkan dengan baik seorang ibu berarti menyiapkan satugenerasi istimewa. Yang artinya, gagal dan mengabaikan penyiapan seorang wanita yang kelak menjadi istri dan ibu adalah merupakan kegagalan lahirnya generasi yang baik.


Pembicaraan tentang keluarga Imron dimulai dari ayat ini:
إِذْقَالَتِامْرَأَةُعِمْرَانَرَبِّإِنِّينَذَرْتُلَكَمَافِيبَطْنِيمُحَرَّرًافَتَقَبَّلْمِنِّيإِنَّكَأَنْتَالسَّمِيعُالْعَلِيمُ
(Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (35)
Dalam ayat ini dibahas tentang kehamilan. Sebuah fase yang sangat penting. Mengabaikannya berarti kehilangan sebuah fase penting.Ayat ini mengajarkan kepada setiap keluarga muslim agar para istri banyak menyematkan harapan mulia bagi janin. Harapan semulia istri Imron. Sekaligus banyak mendoakan bagi calon jabang bayi agar kelak menjadi orang yang baik dan mulia.
Dari sinilah, maka teori pendidikan manusia sejak dalam kandungan bukanlah hal yang baru muncul hari ini. Al-Qur’an telah membicarakannya.Tetapi yang jelas bertentangan dengan Islam adalah ketika metode pendidikan janin yang digadang-gadang hari ini adalah pendidikan dengan memperdengarkan musik klasik di perut ibu. Banyak yang meyakini bahwa hal ini merupakan hasil penelitian. Sayangnya, umat ini masih lebih percaya penelitian yang entah dari mana sumber dan kepentingan di baliknya, dengan ayat yang absolut haq dan telah melahirkan para pemimpin bumi yang istimewa.
Yang lebih celaka lagi, ketika umat Islam dikelabuhi oleh dunia barat. Bukan penelitian dikatakan sebagai penelitian. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sudah hal itu salah, bukan penelitian pula. Ini efek kita lebih mengagungkan penelitian daripada ayat dan petunjuk Nabi. Satu studi terkenal pada 1993 yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa mendengarkan musik Mozart akan meningkatkan kemampuan kognitif. Itu meningkatkan ketertarikan orang dalam memajan bayi dan anak kecil pada musik klasik, dan pengusaha berlomba menjualnya ke berbagai sekolah, pusat perawatan siang-hari dan orang-tua.
Namun, hasil studi oleh oleh ilmuwan Austria yang disiarkan oleh HealthDay News, Jumat (14/5/2010) mengatakan tak menemukan bukti bahwa mendengarkan musik Mozart –betapapun meriahnya musik tersebut– memiliki dampak pada kemampuan kognitif seseorang. Dalam studi paling akhir itu, para peneliti di University of Vienna mengkaji lebih dari 40 studi dan penelitian yang tak disiarkan yang meliputi lebih dari 3.000 subjek. Kesimpulan mereka ialah tak ada yang mendukung pendapat bahwa musik Mozart meningkatkan kemampuan otak anak. (http://kesehatan.liputan6.com/berita/201005/277083/Mendengarkan.Mozart.Tidak.Membuat.Anak.Cerdas)
Kesalahan fatal pendidikan orangtua hari ini ternyata dimulai sejak dalam kandungan. Anak yang belum lahir telah dirusak oleh musik yang jelas tidak disukai dalam Islam –terlepas dari perbedaan pendapat para ulama seputar hukum musik. Bagi yang masih harus bersandar pada penelitian, berikut ini hasil salah satu penelitian tentang bahaya musik,Remaja yang menghabiskan banyak waktu mendengarkan musik lebih berisiko mengalami depresi daripada remaja yang memiliki kegemaran membaca. Demikian diungkap sejumlah peneliti dariUniversity of Pittsburgh School of Medicine, Amerika Serikat.
Cukuplah kita baca surat asy-Syu’ara’ (26) dan kita akan bisa mendapati peringatan keras ayat terhadap dunia yang ‘wajib’ digemari oleh setiap orang itu. Sebelum kita baca, perlu diketahui bahwa asy-Syu’ara’ artinya para penyair. Para penyair di zaman dahulu kala biasa menjadi orang terkenal setelah mereka memenangi perlombaan syair. Bahkan sebagian syair mereka digantung di Ka’bah, yang dikenal dengan mu’allaqat sab’ah. Hal ini yang membuat mereka menjadi terkenal. Jadi mereka hari ini sejajar dengan mereka yang menamakan dirinya selebriti. Mereka juga berfungsi sebagai pembawa berita, penyebar opini serta menggerakkan masyarakat. Hari ini, hal seperti itu sejajar dengan media.
Dari ayat 221 sampai 223 Allah menyampaikan tentang syetan dan ciri penggemarnya. Langsung setelahnya, pada ayat 224 Allah menyampaikan tentang para penyair, ciri mereka dan para pengagumnya. Sebuah keakraban luar biasa antara syetan dan para penyair. Dan berikut ini ayat tentang para penyair:
وَالشُّعَرَاءُيَتَّبِعُهُمُالْغَاوُونَ (224) أَلَمْتَرَأَنَّهُمْفِيكُلِّوَادٍيَهِيمُونَ (225) وَأَنَّهُمْيَقُولُونَمَالَايَفْعَلُونَ (226
224. Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. 225. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap- tiap lembah 226. dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?
Ibnu Abbas menjelaskan pengembaraan mereka di tiap-tiap lembah: Mereka tenggelam dalam setiap kesia-siaan. (Tafsir Ibnu Katsir 6/173, parentingnabawiyah)

Makalah memahami/menjelaskan shalat istikharoh

MEMAHAMI/MENJELASKAN
TENTANG
SHALAT ISTIKHAROH


Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Tahun Pelajaran 2014/2015



Disusun Oleh :

Kelompok 3
Ketua        : Winny Anggraeni Putri
Sekretaris    : Ratna Nensih
Anggota    : Hendar Suhendar
Idin Rassidin
Kurniawan
Muhammad Adhiyat N
Rahmat Febrianto
Rika Rustiani
Siti Andini Nurhayati
Zaenal Mutakin

Kelas : VIII B




SMP NEGERI 1 TAMBAKSARI
DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN TAMBAKSARI KABUPATEN CIAMIS
Jln. Raya Tambaksari No. 47 Ciamis 46388



KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa SMP Negeri 1 Tambaksari. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu,  kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.


Tambaksari,     September 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR    i
DAFTAR ISI    ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang    1
B.    Rumusan Masalah    1
C.    Tujuan    1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian    2
B.    Dalil    2
C.    Manfaaat    3
D.    Tata Cara    4
E.    Waktu Pelaksanaan    6
F.    Cara mengetahui petunjuk yang di beri oleh allah    6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan    7
B.    Saran    7
DAFTAR PUSTAKA    8

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap umat muslim diwajibkan untuk mendirikan sholat, karena sholat merupakan tiang agama. Tiang penopang yang akan menentukan berdiri atau tidaknya agama dalam diri masing – masing ummat muslim. Sholat terbagi menjadi dua macam, yang pertama sholat wajib yakni sholat yang diwajibkan bagi setiap muslim untuk mendirikannya. Yang kedua sholat sunnah yakni sholat yang hukumnyasunnah.
Sholat sunnah dapat dikerjakan berjamaah maupun munfarid dan terbagi dalam dua macam yakni sholat sunnah mu’akat dan ghairu mu’akad. Mu’akad artinya dianjurkan, jadi sholat sunnah itu ada yang dianjurkan untuk ummat muslim melaksanakannya, ada juga sholat sunnah yang tidak dianjurkan melaksanakannya, tapi sebagaimana hukumnya sunnah bila dikerjakan berpahala ditinggalkan tidak apa-apa.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apakah yang dimaksud dengan sholat sunnah istikharah?
2.    Apa dalil yang mendasari pelaksanaan sholat sunnah istikharah?
3.    Apa sajakah manfaat yang dapat di ambil dari sholat sunnah istikharah?
4.    Bagaimanakah tata cara melakukan sholat sunnah istikharah?
5.    Kapan waktu yang terbaik untuk melakukan sholat sunnah istikharah?
6.    Bagaimana cara mengetahui apabila ALLAH telah member petunjuk?

C.    Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah supaya ummat muslim dapat mengetahui bagaimanakah atau apa yang dimaksud dengan sholat sunnah dan apa saja kegunaan dari sholat sunnah tersebut, sehingga kita bisa mengetahui, mengamalkan, serta membentuk pribadi muslim yang sempurna.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN
Shalat Istikharah adalah Shalat yang dilakukan untuk mencari kebenaran / kebaikan dari dua urusan. Shalat istikharah dianjurkan melaksanakannya untuk segala urusan bersifat mubah seperti menikah, perdagangan, dan perjalanan (safar). shalat istikharah umumnya dilaksanakan pada sepertiga malam, namun pada dasarnya shalat istikharah dapat dilaksanakan pada waktu kapanpun jika pelaksanaan shalat istikharah sudah dihadapkan dengan urusan yang sudah mendesak.
Adapun urusan yang bersifat wajib, bukan menjadi domain shalat istikharah karena ketentuan kewajiban sudah jelas dan bukan pilihan. Demikian pula urusan yang diharamkan tidak diperkenankan melaksanakan shalat istikharah, karena terhalang oleh hukum syariat.

B.    DALIL
Solat Istikharah ini telah diperjelaskan melalui hadis daripada Jabir bin ‘Abdillah radhiallahu’ anh, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengajarkan Istikharah kepada kami dalam segala urusan, sebagaimana baginda mengajar kami surah dari al-Qur’an.. Baginda bersabda:

إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ:
Artinya:
Jika salah seorang di antara kalian berkeinginan keras melakukan sesuatu, hendaklah dia mengerjakan solat dua rakaat yang bukan solat fardu kemudian membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ
فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ

اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي
أَوْ قَالَ: عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ
فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ
وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي
أَوْ قَالَ: فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ
فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي.

Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk kepada-Mu dengan ilmu-Mu, memohon ketetapan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon kurniaan-Mu yang sangat agung kerana sesungguhnya Engkau berkuasa sedang aku tidak berkuasa sama sekali, Engkau mengetahui sedangkan aku tidak, dan Engkau yang mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahawa urusan ini (lalu menyebutkan secara langsung urusan yang dimaksudkan) lebih baik bagi diriku dalam agama, kehidupan dan akhir urusanku - atau mengucapkan: baik dalam waktu yang dekat mahupun yang akan datang - maka tetapkanlah ia bagiku dan mudahkanlah ia untukku. Kemudian, berikan berkah kepadaku dalam menjalankannya. Jika Engkau mengetahui bahawa urusan ini buruk bagiku dalam agama, kehidupan dan akhir urusanku - atau mengucapkan: baik dalam waktu yang dekat mahupun yang akan datang - maka jauhkanlah urusan itu dariku dan jauhkanlah aku darinya, serta tetapkanlah yang baik itu bagiku di mana pun kebaikan itu berada. Kemudian, jadikanlah aku orang yang redha dengan ketetapan tersebut.

C.    MANFAAT
Di samping untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT sebagai rasa taqarrub kepada-Nya, shalat sunnat Istikharah juga bermanfaat untuk membebaskan diri rasa keragu-raguan dan kebingungan dalam menentukan sebuah pilihan yang paling baik dan paling bagus, baik menurut pandangan hukum maupun agama, agar tidak kecewa atau menyesal di kemudian hari.

D.    TATA CARA
a.    Lafaz niatnya:

Daku solat sunat Istikharah dua rakaat kerana Allah Taala.
b.    Antara surah yang dianjurkan ulama ialah:
Rakaat pertama, bacalah Al-Kafirun (1 kali).
Rakaat ke-dua, dibacakan Al-Ikhlas (1 kali).
Atau;
Rakaat pertama, bacalah ayat Al-Kursi (7 kali).
Rakaat ke-dua, dibacakan Al-Ikhlas (11 kali).
c.    Dalam sujud akhir, baca tasbih berikut sebanyak 40 kali:

Maha Suci Dikau yang tiada ilmu bagi kami kecuali apa yang Dikau ajarkan (tunjukkan) kepada kami. Sesungguhnya Dikau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana!
d.    Sebelum bangkit dari sujud, mohonlah kepada Allah SWT. dipertunjukkan jalan yang betul dalam membuat keputusan dan pilihan.
e.    Selesai memberi salam, bacalah selawat untuk dihadiahkan kepada Rasulullah SAW., para sahabat Baginda, para wali Allah dan seluruh umat Islam.
f.    Membaca doa solat sunat Istikharah:

g.    Ulangilah doa tersebut sebanyak 3 kali. Dalam berdoa sebaik-baiknya sebutkan permintaan yang ingin diberikan petunjuk oleh Allah SWT. misalnya: “Ya Allah! Jika Dikau mengetahui urusan ini..….. (sebutkan perkaranya).”
h.    Serahkanlah sepenuh keyakinan kepada Allah SWT. sambil bermohon kepada-Nya agar diberikan petunjuk, sama ada didatangkan melalui mimpi, gerak hati atau dengan dipermudahkan urusan yang mana baik. Tidurlah dalam keadaan berwuduk dan berpakaian bersih.
i.    Lakukan solat Istikharah 3 atau 7 hari berturut-turut, mengikut kepentingannya. Insya-Allah akan diberi kecenderungan atau digerakkan hati untuk membuat sesuatu keputusan atau pilihan yang betul.


E.    WAKTU PELAKSANAAN
Pada dasarnya salat istikharah dapat dilaksanakan kapan saja namun dianjurkan pada waktu sepertiga malam terakhir.

F.    CARA MENGETAHUI PETUNJUK YANG DI BERI OLEH ALLAH
1.    Allah memberikan petunjuk melalui mimpi
2.    Petunjuk melalui firasat
3.    Petunjuk melalui ketetapan Hati
4.    Petunjuk dengan menjauhkan orang tersebut, dari yang tidak baik untuk dirinya dan mendekatkan dengan apa yang baik untuknya.
5.    Semoga dengan Anda rajin melaksanakan Shalat Istikharah maka kebingungan Anda dalam memilih akan segera diberikan petunjuk kemantapan oleh Alloh SWT. AamiiN
Perlu di ingat pula, tidak semua hamba Alloh melakukan sholat istikhoroh langsung diberikan petunjuk, Anda pula yang harus sampai 1-3 hari bahkan 1-7 hari. Untuk itu sebaiknya lakukanlah shalat istikharah selama 7 hari berturut-turut.
Wallahu a’lam














BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Shalat Istikharah adalah Shalat yang dilakukan untuk mencari kebenaran / kebaikan dari dua urusan. Shalat istikharah dianjurkan melaksanakannya untuk segala urusan bersifat mubah seperti menikah, perdagangan, dan perjalanan (safar). shalat istikharah umumnya dilaksanakan pada sepertiga malam, namun pada dasarnya shalat istikharah dapat dilaksanakan pada waktu kapanpun jika pelaksanaan shalat istikharah sudah dihadapkan dengan urusan yang sudah mendesak.
Shalat sunnat Istikharah bermanfaat untuk membebaskan diri rasa keragu-raguan dan kebingungan dalam menentukan sebuah pilihan yang paling baik dan paling bagus, baik menurut pandangan hukum maupun agama, agar tidak kecewa atau menyesal di kemudian hari.
Shalat istikharah dapat dilaksanakan kapan saja namun dianjurkan pada waktu sepertiga malam terakhir.

B.    Saran
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

http://dslrahmayanti.blogspot.com/2013/02/makalah-shalat-sunah.html
http://pusber.com/2013/07/doa-shalat-istikharah/
http://shafiqolbu.wordpress.com/solat-sunat/solat-sunat-istikharah/
http://www.perkuliahan.com/manfaat-sholat-istikharah-istikhoroh/
http://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Istikharah

Adab berpakaian wanita muslim

ADAB BERPAKAIAN WANITA DALAM ISLAM


Dalam jaman modern seperti sekarang, kebanyakan orang muslim banyak yang mulai meninggalkan adat berkapaian secara islam karena besarnya pengaruh budaya barat yang masuk dan mulai menggeser budaya islam. Orang-orang zaman sekarang yang masih tetap mempertahankan busana islam sering dianggap orang yang ketinggalan jaman atau orang yang tidak gaul. Pakaian zaman sekarang yang banyak digunakan adalah pakaian yang mengacu pada peradaban barat yang notabene mengumbar aurat. Dalam islam sudah diatur sedemikian rupa tentang cara berpakaian wanita ataupun pria. Aturan aturan tersebut sebenarnya dibuat Allah SWT untuk menghindarkan manusia dari segala macam bahaya yang ada, namun terkadang di salah artikan oleh manusia.

Aturan berpakaian seorang musliman yang baik adalah :
1. Pakaian harus menutup aurat.
Aurat seorang wanita adalah seluruh tubuh mereka kecuali telapak tangan dan wajah. Dan kewajiban dari seorang muslimah adalah menutup semua aurat mereka.

Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya  ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59). Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala.
Khimar atau penutup kepala yang dianjurkan dalam islam adalah :
* khimar harus menutupi aurat
* khimar harus lebar dan panjang sehingga menutupi leher dan dada
* khimar tidak transparan
Dengan menggunakan pakaian yang sesuai dengan hukum islam yang ada , niscaya pasti akan dihindarkan dari bahaya seperti pandangan para lelaki ataupun kejahatan lainya. Kita sebagai wanita adalah makluk yang harus senantiasa menjaga dan melindungi tubuh kita. Karena mencegah memang lebih baik dari pada mengobati.


2. Tidak boleh menggunakan pakaian yang tipis
Seorang muslim memang tidak dianjurkan memakai pakaian yang tipis, malah cenderung dilarang menggunakan pakaian yang tipis karena pakaian yang tipis dapat menunjukan bagian tubuh dan lekuk tubuh pada wanita. Dengan menggunakan pakaian yang tipis, maka tubuh seorang muslimah pasti dapat dengan mudah dinikmati / dipandang oleh orang lain khususnya kaum pria yang dikawatirkan akan timbul hal hal yang buruk. Menggunakan pakaian yang tipis bagi seorang wanita itu sebenarnya adalah sebuah kerugian tersendiri karena membiarkan banyak orang khususnya lelaki menikmati tubuh kita dengan leluasa melalui pandanganya.
 Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abdil Barr, “Bahan yang tipis dapat menggambarkan bentuk tubuh dan tidak dapat menyembunyikannya.” Syaikh Al Bani juga menegaskan, “Yang tipis (transparan) itu lebih parah dari yang menggambarkan lekuk tubuh (tapi tebal).” Bahkan kita ketahui, bahan yang tipis terkadang lebih mudah dalam mengikuti lekuk tubuh sehingga sekalipun tidak transparan, bentuk tubuh seorang wanita menjadi mudah terlihat. (http://aslibumiayu.wordpress.com)
Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin Abi Salamah bahawa Umar Bin Khattab .a menghadiahkan kepada seseorang dengan pakaian nipis buatan Mesir Lama, kemidian berkata , “Jangan dipakaikan kepada isteri-isteri kamu!” Lalu seseorang berkata “ Ya Amirul Mukminin aku telah memakainya untuk isteriku, kemudian memutarkan badannya tetapi tidak kelihatan auratnya .” selanjutnya Umar berkata, “Memanglah auratnya tidak nampak, tetapi bentuk tubuhnya nampak”

3. Pakaian wanita tidak boleh terlalu ketat / sempit
Pakaian seorang muslimah tidak boleh ketat karena pakaian yang ketat / melekat erat pada kulit tanpa kelonggaran sedikitpun dapat membentuk tubuh wanita dari luar. Jadi walaupun dia menggnakan baju, karena lekuk tubunya terlihat maka seolah olah terlihat tidak menggunakan baju. Bagian bagian tubuh yang seharusnya disembunyikan puntidak dapat tertutupi. Dan sudah jelas pasti hal ini dapat menimbulkan sebuah kemaksiatan. Mungkin juga hal ini dapat mencelakakan wanita itu dalam bahaya. oleh karena itu, islam mengatur sedemikian rupa agar para wanita tidak dilecehkan dan tetap memiliki harga diri yang tinggi.



4.  Wanita tidak boleh menggunakan pakaian yang mencolok baik warna ataupun gambar-gambarnya
Wanita muslimah tidak diperkenankan menggunakan baju dengan warna yang mencolok karena baju dengan warna yang mencolok dapat menarik perhatian lelaki dan dikhawatirkan dapat memacu hawa nafsu laki-laki tersebut. Wanita muslimah juga tidak boleh menggunakan baju dengan gambar-gambar / motif-motif dengan warna beragam dan gambar-gambar simbol tertentu. Maksudnya simbol adalah contohnya partai politik. Karena pakaian bersimbol dalam menimbulakan perpecahan misalnya ( partai politik )diantara umat muslim karena perbedaan presepsi dan pandangan.

5. Pakaian wanita tidak boleh menyerupai pakaian pria.
Jaman sekarang ini, hampir seluruh pakaian pria dikenakan oleh wanita. Hal ini sungguh tidak disarankan oleh islam, karena dengan begitu susah untuk membedakan mana yang pria dan mana yang wanita. Hendaknya seorang wanita menggunakan pakaian khas wanita yang sopan dan menutup aurat, agar dimengerti bahwa kodratnya adalah seorang wanita muslimah.
عَنَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ ، وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ
“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari no. 6834)

6. Tidak boleh menyerupai pakaian non muslim
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus) (http://remajaislam.com)
Sungguh di sayangkan pada zaman sekarang banyak kaum muslim yang berbondong bondong mengikuti gaya hidup barat, contohnya dalam hal berbusana. Kebanyakan remaja zaman sekarang menganggap pakaian bangsa barat lebih gaul dan fashionable untuk dijadikan kiblat fashion mereka. Kebanyakan mereka menelan mentah mentah budaya barat. Apalagi jika seorang remaja mengidolakan salah satu artis barat, tidak sedikit mereka juga meniru gaya berpakaian mereka. Kaum muslim mengikutinya dari berbagai media seperti media cetak, televisi ataupun internet. Padahal pakaian orang non muslim cenderung menggumbar aurat, pakaian yang terbuka dan tidak sopan. Sesuai dengan hadist diatas jika kaum muslim ada yang mengikuti kaum kafir maka ikutlah mereka ke golongan kaum kafir tersebut. Maka sebagai umat muslim kita harus tetap mempertahankan jadi diri sebagai seorang muslim yang taat dalam beragama dan syariatNya.


7. Tidak boleh memakai wangi-wangian
Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Perempuan mana saja yang memakai wewangian, lalu melewati kaum pria agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah wanita pezina.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shohih

8. Tidak boleh memakai pakain untuk mencari popularitas
Dari Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِى الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا
“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

9. Bukan pakaian yang dikanakan untuk bermegah-megahan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa Allah SWT tidak menyukai segala sesuatu yang berlebihan. Jadi jika mengenakan pakaian hanya untuk kesombongan/bermegah megahnan itu sangat tidak dianjurkan dalam islam. Sebaiknya kita menggunakan pakaian yang sederhana namun sudah memenuhi syariat-syariat islam.

Pembahasan mengenai pengertian tabligh

•    Tabligh

Secara bahasa, Tabligh berasal dari kata balagha, yuballighu, tablighan, yang berarti menyampaikan. Tabigh adalah kata kerja transtif, yang berarti membuat seseorang sampai, menyampaikan, atau melaporkan, dalam arti menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Dalam bahasa Arab, orang yang menyampaikan disebut Mubaligh.
Dalam pandangan Muhammad A’la Thanvi, membahas Tabligh sebagai sebuah istilah ilmu dalam retorika, yang didefinisikan sebagai sebuah pernyataan kesastraan yang secara fisik maupun logis mungkin. Bagaimana orang yang diajak bicara bisa terpengaruh, terbuai, atau terbius, serta yakin dengan untaian kata-kata atau pesan yang disampaikan. Jadi menurut pendapat ini, dalam Tabligh ada aspek yang berhubungan dengan kepiawaian penyampai pesan dalam merangkai kata-kata yang indah yang mampu membuat lawan bicara terpesona.
Sedangkan menurut Dr. Ibrahim, Tabligh adalah, “Memberikan informasi yang benar, pengetahuan yang factual, dan hakkat pasti yang bisa menolong dan membantu manusia untuk membentuk pendapat yang tepat dalam suatu kejadian atau dari berbagai kesulitan.
Sedangkan dalam koteks ajaran Islam, tabligh adalah penyampaian dan pemberitaaan tentang ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia, yang dengan penyampaian dan pemberitaan tersebut, pemberita menjadi terlepas dari beban kewajiban memberitakan dan phak penerima berita menjadi terikat dengannya.
Dalam konsep Islam, tabligh merupakan salah satu perintah yang dibebankan kepada para utusan-Nya. Nabi Muhammad sebagai utusan Allah beliau menerima risalah dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada seluruh umat manusia, yang selanjutnya tugas ini diteruskan oleh pegikut dan umatnya.

•    Planning (Perencanaan) Tabligh
Rencana adalah suatu arah tindakan yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Dari perencanaan ini akan mengungkapkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam mencapai tujuan. Dan secara alami, perencanaan itu sudah merupakan bagian dari sunnatullah, yaitu dengan melihat Allah SWT menciptakan alam semesta dengan hak dan perencanaan yang matang, disertai tujuan yang jelas.
Dalam oxford, perencanaan (Planning) diartikan dengan beberapa pengertian, yaitu, (1) the action procces of making plans, (2) to make preparations for something that is expected to happen. Perencanaan merupakan starting point dari aktivitas manajerial. Karena bagaimanapun sempurnanya suatu aktivitas manajemen tetap membutuhkan sebuah perencanaan. Karena perencanaan merupakan langkah awal bagi sebuah kegiatan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang berkaitan agar memperoleh hasil yang optimal.
Dalm bertabligh, merencanakan disini menyangkut merumuskan sasaran atau tujuan dari organisasi Tabligh tersebut, menetapkan strategi menyeluruh utnuk mencapai tujuan dan menyusun hierarki lengkap rencana-rencana untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan kegiatan-kegiatan. Pada perencanaan Tabligh menyangkut tujuan apa yang harus dikerjakan dan sarana-sarana bagaimana yang harus dilakukan.
Atas dasar hal di atas, maka fungsi dari perencanaan adalah menentukan tujuan atau kerangka tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Ini dilakukan dengan mengkaji kekuatan dan kelemahannya, menentukan kesempatan dan ancaman, menentukan strategi, kebijakan taktik dan program.
Secara garis besar perencanaan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu rencana besar, dan rencana biasa. Rencana besar adalah rencana menyeluruh dari semua akrivitas yang dilakukan. Perencanaan menurut Hanry Fayol, adalah semacam prediksi terhadap apa yang akan terjadi pada masa datang disertai persiapan utnuk menghadapi masa yang akan datang. Perencanaan juga merupakan sebuah proses untuk mengakaji apa yang hendak dikerjakan di masa yang akan datang. Komponen perencanaan adalah: Ide, penentuan aksi, dan waktu. Waktu disini bisa dalam jangka pendek dan jangka panjang. Adapun langkah-langkah dari perencanaan adalah:
1.    Perkiraan dan perhitungan masa depan
Perencanaan Tabligh berarti tindakan pengambilan keputusan yang dilakukan sekarang untuk penyelenggaraan tabligh di masa mendatang. Perencanaan tabligh dengan demikian berhubungan dengan masa depan, yaitu suatu keadaan yang belum dikenal dan penuh berisikan serba ketidakpastian.
Oleh karena itu dalam hendak melaksanakan fungsi perencanaan tabligh, pimpinan tabligh harus terlebih dahulu mencari dasar yang tetap dan kokoh, atas dasar mana perencanaan tabligh akan dilaksakan. Ini dilaksanakannya dengan jalan mengadakan suatu tindakan memperkirakan dan memperhitungkan segala kemungkinan kejadian yang bakal timbul dan dihadapi di masa depan, berdasarkan hasil analisa terhadap data dan keterangan yang kongkrit.
Tindakan ini mempunyai arti yang sangat penting bagi perencanaan Tabligh. Sebab dengan diketahuinya gambaran mengenai keadaan masa depan. Baik keadaan mengenai kondisi maupun situasi yang melingkupi proses penyampaian pesan da’wah, maka pimpinan da’wah atau tabligh dapat menetapkan sasaran dan langkah-langkah tabligh yang rasional dan realistis. Perencanaan tabligh yang tidak didahului dengan perkiraan dan perhitungan masa depan, akan merupakan tindakan sewenang-wenang yang dilakukan dengan untung-untungan. Oleh karena itu hasilnya pun hanya lebih banyak hanya merupakan penyusunan daftar keinginan belaka yang sukar dilaksanakan.
Dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa adanya kemampuan untuk memperhitungkan dan memperkirakan kondisi subjek da’wah, beserta dengan segenap sarana-sarana yang diperlukan pada waktu mendatang adalah mutlak diperlukan. Begitu pula adanya kecermatan untuk mengidentikan iklim social, politik, ekonomi, kebudayaan, dan sebagainya yang akan mempengaruh proses tabligh.
2.    Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangka pencapaian tujuan Tabligh
Proses penyelenggaraan tabligh dalam rangka penyampaian syiar Islam, terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliput berbagai bidang, yang dilakukan secara tahap demi tahap dalam periode-periode tertentu. Pada setiap tahap yang dilakukan dalam suatu periode atau jangka waktu tertentu, disampng perlu ditentukan hasil apa yang diharapkan dapat dicapai atau diperoleh. Dengan demikian sasaran da’wah melalui tabligh adalah merupakan bagian dari tujuan tabligh.
Menentukan sasaran yang ingin dicapai serta pembagiannya menjadi sasaran-sasaran yang bersifat temporal dan sektorat serta menentukan skala prioritas pelaksanaannya. Dengan begitu dapat menjamin secara maksimal tidak adanya sebuah pengabaian tugas tertentu atau hal-hal lainnya yang tidak kalah pentingnya. Selanjutnya sesuai dengan pentingnya peranan sasaran bagi seluruh tindakan da’wah/tabligh yang akan dilakukan, maka haruslah diusahakan agar sasaran yang ditetapkan dan dirumuskan itu benar-benar effektif. Untuk itu ada beberapa factor yang perlu diperhatikan, yaitu:

1.    Tujuan Tabligh
Sebagaimana telah disebutkan diatas, bahwa sasaran yang hendak dicapai merupakan bahagian dari tujuan da’wah/tabligh. Oleh karena itu sasaran harus bersifat menunjang dan memberikan sumbangan ke arah pencapaian tujuan tabligh. Suatu tindakan yang dimaksudkan untuk “Sampainya pesan Tuhan kepada umat manusia, agar mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta mendapat ridho Allah” maka inilah yang dimaksud tujuan tabligh. Baik para pelaku atau penyelenggara da’wah haruslah memberikan inspirasi dan motivasi guna mencapai tujuan tersebut, dan mereka pun harus tekun dan sabar dalam menyampaikan pesan Tuhan tersebut. Sebagaimana di zaman Rasululullah, para sahabat rela menymbangkan hartanya demi terciptanya tujuan tabligh/da’wah. Seperti Siti Khadijah, Abu bakar, Utsman, dll.

2.    Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat
Sasaran yang hendak dicapai oleh penyelenggara tabligh hendaknya merupakan jawaban terhadap persoalan-persoalan yang tengah dihadapi oleh masyarakat. Atas dasar ini maka sebelum sasaran tabligh itu ditentukan, haruslah dapat diidentifikasikan masalah-masalah apa yang tengah dihadapi masyarakat itu. Sebagai contoh, bilamana dapat diidentifikasikan bahwa persoalan-persoalan yang sangat mendesak adalah soal sandang pangan misalnya, maka meletakan sasaran tabligh pada bidang social ekonomi tentulah akan mendapat perhatian dan tanggapan yang sangat positif dari masyarakat. Apabila usaha-usaha dalam rangka tabligh itu telah mendapatkan simpati dari masyarakat, maka terbukalah jalan bagi usaha-usaha tabligh yang lebih meningkat lagi. Sehingga secara tahap demi tahap masyarakat dapat digerakan dan dibawa kea rah tujuan tabligh.

3.    Hasil perkiraan dan perhitungan masa depan
Sasaran tabligh, meskipun masih berupa sesuatu yang diharapkan, tetapi haruslah ditetapkan dalam taraf yang realistis. Ini berarti bahwa sasaran itu haruslah masih dalam batas kemungkinan untuk dapat dicapai lewat langkah-langkah dan usaha yang berencana dan usaha itu merupakan sesuatu yang dapat dikerjakan. Untuk dapat menetapkan sasaran yang realistis, hasil perkiraan dan perhitungan masa depan adalah penting. Dari hasil analisa terhadap situasi medan di mana tabligh akan diselenggarakan di masa depan, begitu pula terhadap kondisi intern penyelenggara tabligh, dapatlah ditetapkan dan dirumuskan hasil apa yang kira-kira dapat dicapai oleh penyelenggara tabligh pada suatu tahapan tertentu.

3.    Penetapan tindakan tabligh dan prioritas pelaksanaannya
Tindakan-tindakan tabligh adalah merupakan penjabaran dari sasaran tabligh yang telah ditentukan, dalam bentuk aktivitas nyata. Sebagai penjabaran dari sasaran, tindakan-tindakan tabligh haruslah relevant dengan sasaran itu, baik luasnya maupun macam-macam aktivitas yang akan dilakukan. Disamping itu dalam penetapan-tindakan-tindakan tabligh juga harus dipilih tindakan-tindakan yang sifatnya merupakan pemecahan terhadap masalah-masalah pokok atau penting dalam rangka pencapaian sasaran itu.
Dengan uraian di atas, maka langkah-langkah yang harus di tempuh dalam hendak menetapkan tindakan-tindakan tabligh itu adalah sebagai berikut:

1.    Meninjau kembali sasaran tabligh serta menentukan luasnya skope aktivitas tabligh.
Setiap tindakan dan kegiatan tabligh haruslah dapat menghasilkan sasaran yang ditetapkan. Tindakan-tindakan yang tidak mengarah pada pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, adalah merupakan tindakan sia-sia yang hanya akan meghabmburkan pikiran, tenaga, biaya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu sebelum penentuan tindakan tabligh, haruslah terlebih dahulu diketahui dan dipahami sasaran tabligh yang harus dicapai. Dengan memahami sasaran itu dapatlah dipikirkan tindakan-tindakan apa yang harus dilaksanakan. Serta seberapa luas skope kegiatan yang akan dilakukan. Sebagai contoh misalnya, berdasarkan factor-faktor sebagaimana telah diuraikan di muka, untuk jangka waktu lima tahun mendatang ini secara kwalitatif sasaran tabligh diformulir sebagai berikut, “meningkatkan kwalitas ke-Islaman dan penghidupan umat Islam serta melindungi mereka dari pegaruh-pengaruh negative yang merusak”. Berdasarkan sasaran tabligh seperti itu dapatlah diperkirakan luas skope kegiatan tabligh serta dapat dipikirkan macam kegiatan apa yang harus dilaksanakan.

2.    Menentuan tindakan-tindakan penting
Apabila telah dapat diperkirakan luas skope dan macam kegiatan tabligh yang harus dilakukan, maka langkah berikutnya adalah merumuskan kegiatan-kegiatan itu. Dalam hal ini harus dipilih kegiatan yang sifatnya penting. Dari rumusan di atas dapatlah misalnya ditentukan bahwa skope kegiatan tabligh ini mencakup segenap aspek kehidupan masyarakat. Atas dasar itu dapat pula dirumuskan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut:
•    Melalui tabligh, masyarakat dapat meningkatkan dan memperdalam kesadaran dan pengertian tentang ajaran-aaran islam
•    Pesan tabligh berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah.
•    Menanamkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi kehidupan.
•    Melalui kegiatan tabligh, seorang mubaligh mampu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam bidang ekonomi, social, dan budaya.
•    Mengingatkan masyarakat agar mempunyai filter untuk membendung arus pengaruh kebudayaan asing yang merusak keyakinan moral umat.

4.    Penetapan methode Tabligh
Dari segi metodhe tabligh, apabila mengacu kepada definisi dan contoh tabligh yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, dapat dibagi menjadi dua, yaitu tabligh melalui lisan (khitabah), dan tabligh melalui tulisan (kitabah)

1.    Khitabah
Khitabah menurut Harun Nasution adalah ceramah atau pidato yang mengandung penjelasan-penjelasan tentang sesuatu atau beberapa masalah yang disampaikan seseorang dihadapan sekelompok orang atau khalayak. Dengan demikian, khitabah dapat diartikan sebagai upaya sosialisasi nilai-nilai Islam melalui media lisan baik yang terkait langsung dengan pelaksanaan ibadah mahdhoh, maupun yang tidak berkait dengan ibadah mahdhoh.

2.    Kitabah
Tabligh melalui media tulisan disebut dengan kitabah, yaitu proses penyampaian ajaran Islam melalui bahasa tulisan bisa berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur, dan lain sebagainya. Yang berisi pesan-pesan ke-Islaman. Termasuk dalam katagori ini bentuk-bentuk media cetak lain berupa lukisan, kaligrafi, photo yang mengandung pesan-pesan ke-Islaman.

5.    Penetapan lokasi atau tempat tabligh
Lokasi dimana tabligh akan dilakukan, harus ditentukan sebelum dilaksanakannya tindakan tabligh itu. Dalam hendak menentukan lokasi, harus dipilih tempat mana yang ditinjau dari berbagai segi menguntungkan. Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam rangka pemilihan lokasi itu adalah: macam kegiatan tabligh, sumber tenaga pelaksana, fasilitas atau alat perlengkapan yang diperlukan, serta keadaan lingkungan tempat bertabligh. Ketepatan dalam penentuan dan pemilihan lokasi mempunyai pengaruh bagi kelancaran kegiatan tabligh. Oleh karena itu masalah lokasi dan tempat, dimana kegiatan tabligh akan dlakukan, haruslah mendapatkan perhatian dalam rangka perencanaan tabligh.

•    Evaluasi atau Penilaian Tabligh

Evaluasi atau penilaian diterapkan untuk memastikan kemajuan yang teah dicapai sesuai dengan sarana dan penggunaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien. Evaluasi tabligh juga dapat diartikan sebagai proses pemeriksaan dan usaha agar aktivitas Tabligh dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka proses evaluasi itu terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

1.    Menetapkan standart
Langkah pertama dalam rangka proses pengendalian dan penilaian tabligh adalah menetapkan standart atau alat pengukur. Dengan alat pengukur itu barulah dapat dikatakan apakah tugas tabligh yang telah ditentukan dapat berjalan dengan baik, atau dapat berjalan tetapi kurang berhasil, atau sama sekali mengalami kegagalan total, dan sebagainya. Misalnya tugas tabligh menyatakan, “Mengusahakan agar masyarakat dapat menyaring arus pengaruh kebudayaan asing. Yang dapat merusak moral”. Untuk dapat mengatakan berhasil atau tidaknya pelaksanaan tugas tersebut, tentulah tidak mungkin tanpa adanya standart. Standar itu diperoleh dari rencana tu sendiri yang telah dijabarkan dalam target-target yang dapat diukur, baik kwalitas maupun kwantitas. Jika masyarakat mampu menyaring kebudayaa asing, baik dari segi makanan, pakaian, prilaku, dan lain sebagainya, berarti proses tabligh ini dikatakan berhasil. Tapi jika sebaliknya, masyarakat malah semakin terus mengikuti kebudayaan asing, tanpa memakai filter, maka proses tablig ini bisa dikatakan gagal.

2.    Mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap pengaruh tabligh yang telah dilaksanakan.
Langkah kedua dari proses evaluasi tabligh adalah mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap pelaksanaan tabligh yang ditetapkan. Dalam fase ini diadakan pemeriksaan dan penelitian bagaimana dan sampai sejauh mana rencana yang telah ditetapkan itu berhasil dapat dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah peninjauan pribadi. Peninjauan pribadi dilakukan dengan jalan, Mubaligh secara langsung melihat hasil dari tabligh. Apakah proses tabligh itu berhasil dalam merubah masyarakat, atau tidak.

3.    Membandingkan antara pelaksanaan tabligh dan hasilnya.
Setelah Mubaligh memperoleh informasi selengkap-lengkapnya mengenai pelaksanaan Tabligh dan hasilnya, maka langkah berikutnya adalah membandingkan antara pelaksanaan tabligh dan hasil senyatanya dengan standar yang telah ditetapkan. Dari hasi perbandingan antara hasil senyatanya dengan hasil dengan hasil yang seharusnya dicapai, dapatlah diadakan penilaian, apakah proses tabligh berjalan dengan baik? Atau sebaliknya telah terjadi penympangan-penyimpangan. Apabila ternyata proses tabligh berjalan dengan baik, artinya pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana dan hasilnya dapat mencapai atau mendekati target-target yang telah ditetapkan. Tapi jka tidak, maka mubaligh harus memfokuskan perhatiannya ke arah penyimpangan yang terjadi, baik yang berasal dari dirinya, maupun dari mad’unya.

4.    Mengadakan tindakan perbaikan dan pembetulan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi.
Tindakan perbaikan dan pembetulan hanya dapat dijalankan secara tepat, bilamana mubaligh mengetahui dengan pasti apa sebabnya sampai terjadi kegagalan dalam tabligh. Penyimpangan itu dapat disebabkan karena kemampuan dari pihak mubaligh sendiri. Atau dapat juga disebabkan karena tidak tersedianya waktu dan biaya yang cukup untuk menyelesaikan tugas tabligh. Atau dapat juga disebabkan karena tidak terciptanya kondisi dan situasi yang kondusif.

Peperangan di zaman Nabi Muhammad Rosulullah SAW

Peperangan di zaman Nabi Muhammad Rosulullah SAW

Perang Badar

Inilah perang pertama yang dilakukan oleh kaum Muslimin. Sekaligus peristiwa paling penting bagi sejarah perkembangan da’wah Islam. Perang ini terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah.

Meski dengan kekuatan yang jauh lebih kecil dibanding kekuatan musuh, dengan pertolongan Allah, kaum Muslimin berhasil menang menaklukkan pasukan kafir.

Rasulullah SAW berngkat bersama tigaratusan orang sahabat dalam perang Badar (Ghazawāt Badr). Ada yang mengatakan mereka berjumlah 313, 314, dan 317 orang. Mereka kira-kira terdiri dari 82 atau 86 Muhajirin, serta 61 kabilah Aus dan 170 kabilah Khazraj.

Kaum Muslimin memang tidak berkumpul dalam jumlah besar dan tidak melakukan persiapan sempurna. Mereka hanya memiliki dua ekor kuda, milik Zubair bin Awwam dan Miqdad bin Aswad al-Kindi.

Di samping itu, mereka hanya membawa tujuh puluh onta yang dikendarai secara bergantian, setiap onta untuk dua atau tiga orang. Rasulullah SAW sendiri bergantian mengendarai onta dengan Ali dan Murtsid bin Abi Murtsid Al-Ghanawi.

Sementara, jumlah pasukan kafir Quraisy sepuluh kali lipat. Tak kurang seribu tiga ratusan prajurit, dengan seratus kuda dan enam ratus perisai, serta onta yang jumlahnya tak diketahui secara pasti, dan dipimpin langsung oleh Abu Jahal bin Hisyam.

Sedangkan pendanaan perang, ditanggung langsung oleh sembilan pemimpin Quraisy. Setiap hari, mereka menyembelih sekitar sembilan atau sepuluh ekor unta.

Besarnya kekuatan serbuan kaum Muslim dapat dilihat pada beberapa ayat-ayat Al Qur'an, yang menyebutkan, bahwa ribuan malaikat turun dari Surga pada Pertempuran Badar untuk membinasakan kaum Quraisy.

Haruslah dicatat, bahwa sumber-sumber Muslim awal memahami kejadian ini secara harafiah, dan terdapat beberapa hadits mengenai Muhammad yang membahas mengenai Malaikat Jibril dan peranannya di dalam pertempuran tersebut. 

Apapun penyebabnya, dalam hal ini pasukan Mekkah yang kalah kekuatan dan tidak bersemangat dalam berperang, segera saja tercerai-berai dan melarikan diri. Dan pertempuran itu sendiri berlangsung hanya beberapa jam dan selesai sedikit lewat tengah hari. 


Perang Uhud

Kekalahan di Badar menanamkan rasa dendam yang mendalam di hati kaum kafir Quraisy. Pertempuran Uhud pecah pada tanggal 22 Maret 625 M atau 7 Syawal 3 H. Pertempuran ini terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu, setelah Pertempuran Badar.

Mereka pun keluar ke bukit Uhud dan hendak menyerbu kaum Muslimin. Pasukan Islam berangkat dengan kekuatan berkisar seribu orang prajurit. Seratus diantaranya menggunakan baju besi, dan lima puluh lainnya menunggang kuda.

Di sebuah tempat bernama asy-Syauth, kaum Muslimin melakukan shalat shubuh. Tempat ini sangat dekat dengan musuh, sehingga mereka bisa dengan mudah saling melihat.

Ternyata pasukan musuh berjumlah sangat banyak. Mereka berkekuatan tiga ribu tentara, terdiri dari orang-orang Quraisy dan sekutunya. Mereka juga memiliki tiga ribu onta, dua ratus ekor kuda dan tujuh ratus buah baju besi.
Pada kondisi sulit itu, Abdullah bin Ubay, sang munafiq, berkhianat dengan membujuk kaum muslimin untuk kembali ke Madinah. Sepertiga pasukan, atau sekitar tiga ratus prajurit akhirnya mundur. Abdullah bin Ubay mengatakan, “Kami tidak tahu, mengapa kami membunuh diri kami sendiri?"

Setelah kemunduran tiga ratus prajurit tersebut, Rasulullah melakukan konsolidasi kembali dengan sisa pasukan yang jumlahnya sekitar tujuh ratus prajurit untuk melanjutkan perang. Meski pada awalnya pasukan Muslim sempat kocar-kacir, Allah akhirnya memberi mereka kemenangan.


Perang Mu’tah

Perang Mu’tah merupakan pendahuluan dan jalan pembuka untuk menaklukkan negeri-negeri Nasrani. Pemicu perang Mu’tah adalah pembunuhan utusan Rasulullah bernama al-Harits bin Umair yang diperintahkan menyampaikan surat kepada pemimpin Bashra.

Pertempuran Mu'tah ini terjadi pada 629 M atau 5 Jumadil Awal 8 Hijriah, di dekat kampung yang bernama Mu'tah, di sebelah timur Sungai Yordan dan Al Karak.

Al-Harits dicegat oleh Syurahbil bin Amr, seorang gubernur wilayah Balqa di Syam, ditangkap dan dipenggal lehernya. Untuk perang ini, Rasulullah mempersiapkan pasukan berkekuatan tiga ribu prajurit. Inilah pasukan Islam terbesar yang ada pada waktu itu.

Rasulullah telah menunjuk tiga orang sahabat sekaligus pengemban amanah komando yang secara bergantian, apabila komandan sebelumnya gugur dalam tugas di medan peperangan, hingga mengakibatkan tidak dapat meneruskan kepemimpinannya.

Sebuah keputusan yang belum pernah Rasulullah lakukan sebelumnya. Mereka itu adalah Zaid bin Haritsah (berasal dari kaum muhajirin), Ja'far bin Abi Thalib, dan seorang sahabat dari Anshar, Abdullah bin Rawahah, penyair Rasulullah.

Mereka bergerak ke arah utara dan beristirahat di Mu’an. Saat itulah mereka memperoleh informasi, bahwa Heraklius telah berada di salah satu bagian wilayah Balqa dengan kekuatan sekitar seratus ribu prajurit Romawi.

Mereka bahkan mendapat bantuan dari pasukan Lakhm, Judzam, Balqin dan Bahra kurang lebih seratus ribu prajurit. Jadi total kekuatan mereka adalah dua ratus ribu prajurit.

Zaid bin Haritsah ra, panglima pertama yang ditunjuk Rasulullah, kemudian membawa pasukan ke wilayah Mu’tah. Dua pasukan berhadapan dengan sengit. Komandan pertama ini menebasi lesatan anak-anak panah pasukan musuh, sampai akhirnya tewas terbunuh di jalan Allah Azza wa Jalla.

Bendera pun beralih ke tangan Ja’far bin Abi Thalib ra. Sepupu Rasulullah ini berperang sampai tangan kanannya putus. Bendera beliau pegangi dengan tangan kiri, dan akhirnya putus juga oleh tangan musuh. Dalam kondisi demikian, semangat beliau tak kenal surut, tetap berusaha mempertahankan bendera dengan cara memeluknya, sampai beliau gugur oleh senjata lawan.

Berdasarkan keterangan Ibnu ‘Umar ra, salah seorang saksi mata yang ikut serta dalam perang itu, terdapat tidak kurang 90 luka di bagian tubuh depan beliau, baik akibat tusukan pedang, maupun anak panah.

Giliran Abdullah bin Rawanah ra pun datang. Setelah menerjang musuh, ajal pun memjemput beliau di medan peperangan.

Tsabit bin Arqam ra mengambil bendera yang telah tak bertuan itu dan berteriak memanggil para Sahabat Nabi lainnya agar menentukan pengganti yang memimpin kaum muslimin.

Maka, pilihan mereka jatuh pada Khalid bin Walid ra. Dengan kecerdikan serta kecemerlangan siasat dan strategi, setelah taufik dari Allah Azza wa Jalla, kaum Muslimin berhasil memukul Romawi, hingga mengalami kerugian yang banyak.

Perang Tabuk

Ekspedisi Tabuk atau Perang Tabuk adalah ekspedisi yang dilakukan umat Islam pimpinan Rasulullah pada 630 M atau 9 H, ke Tabuk, yang sekarang terletak di wilayah Arab Saudi barat laut.

Romawi memiliki kekuatan militer paling besar pada saat itu. Perang Tabuk merupakan kelanjutan dari perang Mu’tah. Kaum Muslimin mendengar persiapan besar-besaran yang dilakukan oleh pasukan Romawi dan raja Ghassan.

Informasi tentang jumlah pasukan yang dihimpun adalah sekitar empat puluh ribu hingga seratus ribu personil. Keadaan semakin kritis, karena suasana kemarau. Kaum Muslimin tengah berada di tengah kesulitan dan kekurangan pangan.

Mendengar persiapan besar pasukan Romawi, kaum Muslimin berlomba melakukan persiapan perang. Para tokoh sahabat memberi infaq fi sabilillah dalam suasana yang sangat mengagumkan.

Utsman menyedekahkan dua ratus ekor onta lengkap dengan pelana dan barang-barang yang diangkutnya. Kemudian ia menambahkan lagi sekitar seratus onta lengkap dengan pelana dan perlengkapannya.

Lalu ia datang lagi dengan membawa seribu dinar dan diletakkannya di pangkuan Rasulullah SAW. Utsman terus bersedekah, hingga jumlahnya mencapai sembilan ratus onta seratus kuda, dan uang dalam jumlah besar.

Abdurrahman bin Auf membawa dua ratus uqiyah perak. Abu bakar membawa seluruh hartanya dan tidak menyisakan untuk keluarganya, kecuali Allah dan Rasul-Nya.

Umar datang menyerahkan setengah hartanya. Abbas datang menyerahkan harta yang cukup banyak. Thalhah, Sa’d bin Ubadah, dan Muhammad bin Maslamah, semuanya datang memberikan sedekahnya. Ashim bin Adi datang dengan menyerahkan sembilan puluh wasaq kurma dan diikuti oleh para sahabat yang lain.

Jumlah pasukan Islam yang terkumpul sebenarnya cukup besar, tiga puluh ribu personil. Tapi mereka minim perlengkapan perang. Bekal makanan dan kendaraan yang ada masih sangat sedikit dibanding dengan jumlah pasukan.

Setiap delapan belas orang mendapat jatah satu onta yang mereka kendarai secara bergantian. Berulangkali mereka memakan dedaunan, sehingga bibir mereka rusak.

Mereka terpaksa menyembelih onta, meski jumlahnya sedikit, agar dapat meminum air yang terdapat dalam kantong air onta tersebut. Oleh karena itu, pasukan ini dinamakan jaisyul usrrah, atau pasukan yang berada dalam kesulitan..

Setelah sampai di Tabuk, umat Islam tidak menemukan pasukan Bizantium ataupun sekutunya. Menurut sumber-sumber Muslim, mereka menarik diri ke utara setelah mendengar kedatangannya pasukan Rasulullah. Namun, tidak ada sumber non-Muslim yang mengkonfirmasi hal ini.

Pasukan Muslim berada di Tabuk selama 10 hari. Ekspedisi ini dimanfaatkan Rasulullah untuk mengunjungi kabilah-kabilah yang ada di sekitar Tabuk. Hasilnya, banyak kabilah Arab yang sejak itu tidak lagi mematuhi Kekaisaran Bizantium, dan berpihak kepada Rasulullah dan umat Islam. Rasulullah juga berhasil mengumpulkan pajak dari kabilah-kabilah tersebut.

Saat hendak pulang dari Tabuk, rombongan Rasulullah didatangi oleh para pendeta Kristen di Lembah Sinai. Rasulullah berdiskusi dengan mereka, dan terjadi perjanjian yang mirip dengan Piagam Madinah bagi kaum Yahudi. Piagam ini berisi perdamaian antara umat Islam dan umat Kristen di daerah tersebut.

Rasulullah dan pasukan Muslimin akhirnya kembali ke Madinah setelah 30 hari meninggalkannya. Umat Islam maupun Kekaisaran Bizantium tidak menderita korban sama sekali dari peristiwa ini, karena pertempuran tidak pernah terjadi.

Perang Khandak
Perang Khandaq (Syawal 5 H) Lokasi Perang Khandaq adalah di sekitar kota Madinah bagian utara. Perang ini juga dikenal sebagai Perang Ahzab (Perang Gabungan). Perang Khandaq melibatkan kabilah Arab dan Yahudi yang tidak senang kepadaNabi Muhammad SAW. Mereka bekerjasama melawan Nabi SAW. Di samping itu, orang Yahudi jugamencari dukungan kabilah Gatafan yang terdiri dari Qais Ailan, Bani Fazara, Asyja’, Bani Sulaim, Bani Sa’ad dan Ka’ab bin Asad. Usaha pemimpin Yahudi, Huyay bin Akhtab, membuahkan hasil. Pasukannya berangkat ke Madinah untuk menyerang kaum muslim. Berita penyerangan itu didengar oleh Nabi Muhammad SAW. Kaum muslim segera menyiapkan strategi perang yang tepat untuk menghadapi pasukan musuh. Salman al-Farisi, sahabat Nabi SAW yang mempunyai banyak pengalaman tentang seluk beluk perang, mengusulkan untuk membangun sistem pertahanan parit (Khandaq). Ia menyarankan agar menggali parit di perbatasan kotaMadinah, dengan demikian gerakan pasukan musuh akan terhambat oleh parit tersebut. Usaha ini ternyata berhasil menghambat pasukan musuh.

Perang Khaibar
Yahudi Khaibar adalah kabilah Yahudi paling kaut dibanding kabilah-kabilah Yahudi lain pada saat itu. Secara ekonomi pun, mereka terbilang paling makmur dan paling lengkap persenjataannya. Senjata mereka paling ampuh pada saat itu adalah kebohongan, khianat, propaganda yang memancing perselisihan. Oleh karena itu, mereka paling keras permusuhannya terhadap Rasulullah saw, dan paling banyak melakukan pengkhianatan terhadap kaum muslimin. Mereka bahkan tidak segan-segan menyuruh sebgian kaumnya untuk pura-pura masuk islam dengan tujuan membuat kekacauan di dalam tubuh kaum muslimin mengenai agamanya dan berusaha menebar segala macam fitnah.
Para ahli sejarah bersepakat bahwa Perang Khaibar terjadi pada tahun ke-7 Hijriyah. Akan tetapi mereka berbeda pendapat mengenai bulannya. Al- Waqidi dalam Al-Maghazi menyebutkan bahwa peristiwa Khaibar terjadi pada bulan Safar. Sementara itu, dalam Tarikh At-Tabari disebutkan bahwa penaklukan khaibar terjadi pada bulan Muharram. Ibnu Sa’ad dalam Ath-Thabaqat menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada bulan Jumadil Ula. Atas hal ini, Ibnu Khayyat berpendapat. “Pergerakan pasukan dimulai pada bulan Muharram, bertempur pada bulan Safar, dan kembali pada hari kesepuluh bulan Rabiul Awal”.

Analisa kontemporer menyimpulkan bahwa peristiwa Khaibar disebabkan oleh beberapa hal seperti yang disampaikan dalam Mausuah Gazwat Ar-Rasul : “Orang-orang Yahudi Khaibar banyak memberikan sumbangan kepada kabilah-kabilah yang menetap di pelosok utara Hijaz, daerah tempat kembalinya orang-orang Yahudi yang mengungsi dari Madinah, khususnya Yahudi Bani Nadhir. Merka berusaha dengan keras dan gigih mengumpulkan sekutu untuk melawan Rasulullah saw. Artinya, tujuan pengerahan pasukan oleh Rasulullah saw adalah untuk membasmi pusat kekuatan yang sangat berbhaya dan mengncam keberadaan Madinah, menypu bersih gerakan-gerakan Bani Nadhir dan memecah belah koalisi mereka yang keberadaannya menjadi penghalang bagi perluasan islam di wilayah utara.

“Selain itu, pengerahan pasukan Madinah juga bertujuan untuk menjaga kelanggengan Perjanjian Hudaibiyah bagi umat islam dari bahaya dan ancaman-ancaman orang-orang musyrik Mekah. Itu berarti juga bahwa Rasulullah saw menggunakan kekuatan kaum muslimin guna memperluas kekuasaan islam ke sebelah utara, menguasai hasil penting dari sumber daya alam Khaibar, dan menundukkan kabilah-kabilah yang menggantungkan hidupnya dari hasil-hasil tersebut sebagai kebutuhan primer mereka sehingga mereka menjadi loyal kepada Madinah.”

Di Khaibar, terdapat beberapa benteng. Benteng yang terpenting di antaranya adalah sebagai berikut.
1.      An-Nathat: meliputi Na’im, Ash-shu’ab, dan Qillah;
2.      Asy-Syaqq: meliputi Ubay dan Al-Bari;
3.      Al-Katibah; meliputi Al-Qamush, Al-Wathih, dan As-Sulaim.

Benteng Na’im merupakan benteng yang pertama kali ditaklukan. Benteng Al-Qamush sebagai benteng paling besar dan kokoh. Al-Watih dan As-Sulaim ditklukkn berdasarkan kesepakatan perdamaian.
Setelah berhasil dibebaskan, Khaibar selanjutnya diserahkan sepenuhnya kepada penduduknya dengan ketentuan bahwa kaum muslimin akan memperoleh sebagian dari setiap hasil panen dan kurma.

FATHUL MAKKAH
Fathu makkah ( Pembebasan kota Makkah / Bakkah ) 20 Romadhan 8 Hijriyah.
Penyebab terjadinya Fathu Bakkah.
Pada masa jahiliyyah kabilah Khuza’ah dan Kabilah Bakr saling bermusuhan, dengan adanya perjanjian Hudaibiyyah antara kaum Muslimin dgn Kaum kafir Quraisy, Kabilah Khuza’ah bergabung dengan kaum Muslimin, sedangkan Kabilah Bakr bergabung dengan Kaum Quraisy, sehingga masing _ masing dari kedua kabilah tersebut merasa aman dari gangguan pihak lain.Suatu ketika Kabilah Khuza’ah terlihat oleh Bani Bakr, kemudian, Kabilah Bakr membunuh sekitar 20 orang Bani Khuza’ah. Karena itu Bani Khuza’ah masuk ke Tanah Haram untuk menyelamatkan diri.Akan tetapi, Bani Bakr menyusul Bani khuza’ah dan membunuh sebagian mereka di Tanah Harom.Dengan adanya peristiwa tersebut batallah perjanjian Hudaibiyyah antara kedua belah pihak. Kemudian pergilah Amr bin Salim dari Bani Khuza’ah, Budail bin Warqo, dan sekelompok orang Khuza’ah untuk menemui Rosulullooh dan meminta perlindungan kepada Beliau atas perbuatan Bani Bakr kepada mereka.Rosululloohpun membela Bani khuza’ah dan menyerang mereka dan Sekutunya secara tiba – tiba.
Kaum Quraisy meyesali perbuatan mereka yang telah menodai isi perjanjian, 0leh karena itu, mereka mengutus Abu Sufyan menemui Rosulullooh guna memperbaikinya, tetapi Dia kembali dengan Tangan kosong.
Hasil penting dari peristiwa pembebasan Makkah
1. Rosulullooh bersama kaum Muslimin menghancurkan berhala di Ka’bah dan sekitarnya. Dengan demikian berakhirlah Peganisme di wilayah Jaziroh Arob.
2. Masuknya Quraisy ke dalam pangkuan Islam menjadikan Kabilah2 Arab diseluruh Jazirah Arob bisa bertemu Rosulullooh untuk masuk islam. Peristiwa inilah yang dilakukan Rosulullooh selama 2 thn: tahun 9 sampai 10 H. Banyak kabilah yang berdatangan kepada Rosulullooh untuk mengikrorkan keislaman mereka.
Pembagian pasukan
1. Pasukan Nabi
2. Pasukan Kholid bin al – Walid.
3. Pasukan Qois bin bin Sa’ad bin Ubadah
4. Pasukan Zubair bin al – Awam.
5. Pasukan Abu ubaidah bin al – jarroh.
Setelah kaum Muslimin menguasai seluruh jalur Makkah, Nabi dan kaum muslimin mengadakan apel besar diwilayah Gunung hind.Pada penaklukan makkah Rosulullooh menghancurkan berhala – berhala sekitar 360 berhala.
Rosulullooh meminta kunci Ka’bah kepada ‘Utsman bin Tholhah, Dan beliau membersihkan Ka’bah dari gambar2, kemudian mendirikan Sholat.
Rosulullooh menetap di Bakkah selama 15 hari dan mengatur urusan2 di sana, mengajarkan pemahaman2 Dien terhadap penduduk Makkah. Rosulullooh mengirim satuan2 pasukan ekspedisinya untuk menyerukan Islam, mengancurkan berhala, tanpa ada pertumpahan darah.

Perang Hunain
Terjadi pada tahun kedelapan Hijrah. Peperangan ini meletus di pegunungan Hunain. Dalam perang ini Nabi Muhammad Rosulullah saw. berhasil mengumpulkan 12.000 prajurit, Sedemikian banyaknya jumlah prajurit Pasukan Muslim
Terjadi pada tahun kedelapan Hijrah. Peperangan ini meletus di pegunungan Hunain. Dalam perang ini Nabi Muhammad Rosulullah saw. berhasil mengumpulkan 12.000 prajurit, Sedemikian banyaknya jumlah prajurit Pasukan Muslim, sehingga sebagian kecil menyombongkan diri bahwa kemenangan akan mereka dapatkan. Karena kesombongan inilah mereka lengah. Ketika Pasukan Muslim baru menyeberangi Wadi Hunain, Pasukan Kafir melakukan penyerangan secepat kilat. Berguguranlah barisan prajurit-prajurit yang menyombongkan diri.

Melihat kenyataan tersebut, Rosulullah saw segera memperingatkan yang lain agar bertobat dan minta ampun, Selain itu beliau juga menyerukan agar niat mereka yang berperang untuk mendapatkan harta rampasan, mengubahnya dengan niat menegakkan agama. Berkat pertolongan Allah SWT yang menurunkan balatentara yang terdiri dari para malaikat, keadaan menjadi terbalik. Pasukan Muslim dapat dengan leluasa menguasai medan. Pasukan Kafir akhirnya lari tunggang- langgang. Dan kemenangan dapat diperoleh dengan gampang.

Al-Qur’an menerangkan peristiwa Perang Hunain sebagai berikut, "Sungguh Allah telah menolong kamu di medan pertempuran yang banyak, dan pada Hari Hunain, ketika itu Kamu sombong karena banyaknya jumlahmu, maka (jumlah yang banyak itu) tidaklah dapat menolongmu sedikit pun. Dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu (terpaksa) mundur ke belakang. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rosul-Nya dan kepada orang-orang mukmin serta Allah menurunkan bala tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah mengazab orang-orang kafir. Demikianlah balasan kepada orang-orang kafir." (QS. 9/At Taubah:: 25-26)

Pada perang inilah Pasukan Muslim mendapatkan banyak harta rampasan yang kesemuanya itu dimanfaatkan oleh Rosulullah saw. untuk syiar Islam.

Perang Ta’if
Perang Ta’if (8 H) Pasukan muslim mengejar sisa pasukan Quraisy, yang melarikan diri dari Hunain, sampai di kota Ta’if. Pasukan Quraisy bersembunyi dalam benteng kota yang kokoh sehingga pasukan muslimin tidak dapat menembus benteng. Nabi Muhammad SAW mengubah taktik perangnya dengan memblokade seluruh wilayah Ta’if. Pasukan muslimin kemudian membakar ladang anggur yang merupakan sumber daya alam utama penduduk Ta’if. Penduduk Ta’if pada akhirnya menyerah dan menyatakan bergabung dengan pasukan Islam.

Makalah peradaban agama islam di kawasan asia tenggara

Mkalah peradaban agama islam di kawasan asia tenggara

BAB I
PENDAHULUAN


Di Asia tenggara, Islam merupakan kekuatan sosial yang patut diperhitungkan,
karena hampir seluruh negara yang ada di Asia Tenggara penduduknya, baik mayoritas
ataupun minoritas memeluk agama Islam. Misalnya, Islam menjadi agama resmi negara
federasi Malaysia, Kerajaan Brunei Darussalam, negara Indonesia (penduduknya mayoritas
atau sekitar 90% beragama Islam), Burma (sebagian kecil penduduknya beragama Islam),
Republik Filipina, Kampuchea
Perdagangan adalah salah satu penyebab menjamurnya Islam di Asia tenggara.
Asia Tenggara dianggap sebagai wilayah yang paling banyak pemeluk agama lslamnya.
Termasuk wilayah ini adalah pulau-pulau yang terletak di sebelah timur lndia sampai
lautan Cina dan mencakup lndonesia, Malaysia dan Filipina.




BAB II
PEMBAHASAN

A.Proses Masuknya Islam di Asia Tenggara
Keberhasilan penyebaran Islam di Asia tenggara adalah hasil kerja keras dengan keinginan yang kuat,kesuksesan Islamisasi di asia tenggara tentu menggunakan saluran/triks khusus sehingga Islam dapat dengan cepat di terima oleh masyarakat.
            Menurut Uka Tjandra Sasmita, prorses masukya Islam ke Asia Tenggara yang berkembang ada enam, yaitu:
1. Saluran perdagangan
Secara geografis,letak Asia tenggara sangat strategis dalam lalu lintas perdagangan dunia,oleh karena itu banyak pedagang muslim yang singgah di asia tenggara dan ikut serta dalam bagian perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia. Proses pengislaman dengan cara perdagangan ini sangat menguntungkan, karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, banyak pula dari mereka yang menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi karena faktor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim.
2. Saluran perkawinan
Perkawinan merupakan strategi yang cukup ampuh dalam dunia penyebaran Islam karena Sebelum dikawin mereka harus diislamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim.
Dalam perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan, tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi dalam proses islamisasi di Ponorogo,serta perkawinan antara Raden Rahmat atau sunan Ampel dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan puteri Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak),
3. Saluran Tasawuf
Pada dasarnya kalangan masyarakat di daerah jawa sudah mengenal ajaran yang hampir sama dengan taswuf,jadi hanya dengan sedikit akulturasi maka Islam cepat di kenal oleh Masyarakat.
Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang mengawini puteri-puteri bangsa setempat. Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima.
4. Saluran Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama.Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwah ketempat tertentu mengajarkan Islam.sehingga Islam lebih cepat menjamur di mana-mana. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan Sunan Giri di Giri. jebolan pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan Agama Islam.
5. Saluran kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.
6. Saluran politik
Tidak sedikit rakyat jelata masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.bahkan banyak kerajaan Islam yang dengan gagah berani melawan penjajah sehingga hal ini dapat menjadi daya tarik untuk segera masuk Islam.

B.Wilayah-wilayah Islam Pertama di Asia Tenggara
·         Samudra pasai
Laporan Marco Polo dalam perjalanannya dari china ke persia tahun 1922,menyatakan bahwa dia telah mengunjungi 6 dari delapan negara di sumatra dan hanya satu yang masuk Islam[1]
·         Malaka
Searah dengan jalur perdagangan yang menggunakan transportasi laut,islam kemudian berkembang di Malaka.kerajaan malaka mempunyai ibu kota di malaka dengan bahasa melayu dan beragama Islam.kerajaan ini terletak di selat malaka dan berkembang pesat dalam sektor perdagangan kemudian menjadi pelabuhan terpenting di Asia Tenggara pada abad 15 dan awal 16.malaka runtuh setelah ibu kotanya di rebut oleh portugis pada tahun 1511.
·         Aceh
Kesultanan aceh darussalam terletak di ujung pulau sumatera dengan bahasa melayu,arab serta bahasa aceh dan beragama Islam. Kesultanan aceh berdiri menjelang keruntuhan samudra pasai karena di taklukkan oleh majapahit. Kesultanan aceh terletak di kuta raja(banda aceh).
·         Minangkabau
Minangkabau mempunyai daerah terotori pantai yang sangat luas,sehingga minangkabau harus menjalin hubungan perdagangan dengan para pedagang muslim.
·         Serawak sulu dan mindanao
Serawak,kepulauan sulu dan filipina bagian utara adalah salah satu rute perdagangan yang menghubungkan filipina dengan malaka.sehingga para pedagang muslim singgah dan menyebarkan islam.
·         Jawa
Sekitar tahun 1414-1432 di jawa bagian timur sudah ada tiga kelompok komunitas,yaitu china yang sebagian muslim,kaum muslim dan kaum asli. Islam di jawa cukup pesat dalam perkembangannya,mengingat banyaknya pelabuhan dan banyaknya komoditas di pulau jawa.
·         Maluku dan sulawesi
Pada sekitar akhir abad 15 penyebaran islam sudah mencapai maluku melalui jalur perdagangan.
·         Kalimantan
Sejak abad 16 dimungkinkan Islam sudah menyebar di banjar di banjarmasin,terutama di kawasan pesisir karena berkat usaha kerajaan islam di jawa.
·         Lombok dan sumbawa
Berawal dari perdagangan kemudian di lanjutkan dengan pernikahan masih di gunakan oleh bangsa bugis untuk proses Islamisasi di daerah lombok,hal ini membuat islam berkembang di kawasan lombok.[2]
·         Silam(thailand)
Pedagang arab dan india sukses dalam menyebarkan islam di silam,pada waktu pedagang india dan arab datang belum ada penduduk silam yang islam,tapi kemudian para pedagang berhasil dalam da’wahnya bahkan mereka di izinkan membuat masjid yang behadapan dengan istana raja.


·         Birma(myanmar)
Orang tiongkok muslim banyak yang bermukim di birma,bahkan mereka mampu membentuk komunitas muslim tersendiri,kehidupan mereka banyak yang di gunakan untuk berdagang sutera.

Tidak bisa dipungkiri bahwasannya Wilayah Islam di asia tenggara cukup patut di perhitungkan,karena kawasan Islam sangat luas dengan perkembangan cukup pesat,mayoritas penyebaran islam di kawasan asia tenggara banyak menggunakan metode perdagangan dan perkawinan, jadi rata-rata islamisasi di asia tenggara lebih banyak menyentuh daerah pesisir,terutama pada daerah-daerah yang mempunyai pelabuhan besar dan daerah yang termasuk ke rute perdagangan internasional.
C. Penjajahan Bangsa Barat di Asia Tenggara
Setelah portugis berhasil menguasai Malaka,maka portugis berniat menguasai daerah penghasil rempah-rempah,portugis berhasil menguasai ladang rempah-rempah seperti ambon,ternate dan tidore. tetapi dalam pergerakan kalangan portugis selalu di sisipkan missionaris Katolik Roma yang bertugas menyebarkan katolik roma. Oleh karena itu,setiap portugis datang selalu mendapat perlawanan dari penguasa muslim setempat,sehingga kekuatan portugis semakin goyah di tambah dengan kedatangan bangsa belanda yang mengakibatkan persaingan menjadi kuat.akhirnya portugis jatuh dan di gantikan belanda.belanda datang di Indonesia bagian timur dengan maksud sama dengan portugis yaitu mencari rempah-rempah,tapi belanda juga menghadapi persaingan dari inggris dan prancis.
Pertengahan abad 19 belanda dan inggris mengukuhkan pemerintahannya di wilayah indonesia dan melayu.umat muslim di wilayah ini belum termasuk penguasa dan budaya,melainkan mereka terbagi ke dalam beberapa kelompok,bahasa dan etnis.[3]
pada tahun 1795-1805 dibentuklah republik belanda atas dukungan perancis,wilayah belanda terus mengalami perluasan termasuk sumatera,maluku, dan borneo.[4]
Karena indonesia kaya akan sumberdaya alamnya,maka indonesia bagaikan primadona bagi kalangan bangsa barat,banyaknya komoditas rempah-rempah menjadikan mahnet tersendiri bagi Imperium besar  untuk menguasai Indonesia dengan bukti adanya bangsa portugis,belanda,perancis dan Inggris yang bersaing untuk menguasai Indonesia.
D.Asia Tenggara Setelah Merdeka
1.Indonesia
Indonesia adalah Salah satu negara di asia tenggara yang mempunyai letak strategis terutama dalam sektor perdagangan. Negara dengan jumlah penduduk 237.556.363(sensus 2010) dengan kepadatan124/km dan rata-rata berpenduduk muslim menjadikan negara ini sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia.
Indonesia yang merdeka dari belanda pada 17 agustus 1945,diakui (sebagai RIS) pada 27 desember 1949 dan kembali lagi ke ripublik Indonesia pada 17 agustus 1950.
Demokrasi liberlal yang pernah di terapkan di Indonesia hanya meningkatkan suhu konflik antar etnis,agama dan ideologi antar rakyat Indonesia. Partai politik hanya melahirkan harapan-harapan yang tidak realistis yang akhirnya hanya menimbulkan perpecahan di kalangan muslimin. [5]
Karena mempunyai banyak penduduk dan rata-rata beragama Islam,maka Islam di Indonesia m terpecah-pecah menjadi beberapa golongan,
2.Malaysia
Malaysia menganut system politik yang mirip dengan inggris yaitu demokrasi liberal sampai taun 1960,kemudian pada tahun 1963 terbentuklah federasi malaysia.pada tahun sekitar 1984 brunai memisakan diri dari malaysia dan mendapatkan kemerdekaan pada tanggal 1 januari 1984.pada tahun 1965 singapura juga melepaskan diri dari Malaysia


3. Brunai Darussalam
Brunai Darussalam adalah sebuah negara kecil yang terletak di asia tenggara,tepatnya di bagian utara pulau kalimantan.
Kerajaan Brunai Darussalam mempunyai corak pemerintahan monarki konstitusional dengan sultan yang menjabat sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan,merangkap sebagai perdana menteri dan menteri pertahanan dengan di bantu oleh dewan penasihat kesultanan dan di bantu oleh beberapa menteri.[6]
4. Fillipina
Orang-orang muslim filipina disebut dengan orang moro.jumlah masyrakat moro sekitar 9% total dari populasi rakyat filipina.mayoritas kaum moro bekerja sebagai petani dan nelayan.
5. Thailand
Islam di thailand tergolong minoritas karena hampir 95% penduduk thailand memeluk agama budha.sebenarnya pemerintah thailand menyediakan dana keagamaan.kaum muslim di perbolehkan da’wah,sekolah,membentuk organisasi dan mengelola penerbitan litelatur keagamaan.
6. Singapura
Sekitar 14,9% masyarakat singapura menganut agama islam,di negara singapura terdapat Departemen Urusan Agama Islam dan Majelis Agama Islam Singapura.dan bayak lagi organisasi Islam lainnya.
            Dari sekian banyak  negara di asia tenggara hanya Indonesia saja yang mempunyai mayoritas penduduk Islam,bahkan indonesia mendapat predikat negara muslim terbesar di dunia,dengan 90% total penduduk mengaku Islam.
Sebagian besar agama Islam menyentuh semua negara di asia tenggara walaupun ada sebagian yang minoritas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
·         Perdagangan adalah salah satu penyebab menjamurnya Islam di Asia tenggara
·         Masuknya Islam di Asia tenggara melalui beberapa Saluran,yaitu perdagangan,perkawinan,politik,kesenian,pendidikan,tasawuf.
·         Karena indonesia kaya akan sumberdaya alamnya,maka indonesia bagaikan primadona bagi kalangan bangsa barat,banyaknya komoditas rempah-rempah menjadikan mahnet tersendiri bagi Imperium besar  untuk menguasai Indonesia dengan bukti adanya bangsa portugis,belanda,perancis dan Inggris yang bersaing untuk menguasai Indonesia.
·         Sebagian besar agama Islam menyentuh semua negara di asia tenggara walaupun ada sebagian yang mayoritas

Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad Saw dari Lahir Hingga Wafat

Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad Saw dari Lahir Hingga Wafat

1. Nama dan Gelar Nabi Muhammad Saw
Antara lain seperti disebutkan di dalam HR Bukhari dan Muslim: Ahmad, Mahi, Hasyir, ‘Aqib, Muqaffi, Nabiyyuttaubah, Nabiyyurrahmah.

2. Nasab Nabi Muhammad Saw
Di dalam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.

Imam Bukhari menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim…
Menurut para pakar – sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 kakek.

3. Kelahirannya
Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah dalam keadaan yatim.

Penamaan tahun Gajah berkaitan dengan peristiwa pasukan Gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mereka diserang oleh pasukan burung yang membawa batu-batu kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5).

Kelahiran nabi Muhammad saw bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi.

4. Masa Menyusui
Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.

Muhammad saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun.
Di akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad saw.

5. Muhammad Saw di Mata Penduduk Makkah
Sejak kecil Muhammad saw jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tidak pernah melakukan penyembahan terhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yang santun dan jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-Amien (orang yang terpercaya).

6. Pernikahan Nabi Muhammad Saw
Pada usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad saw setelah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan akhlaknya.

7. Isteri-isteri Rasulullah Muhammad saw
Selain Khadijah, isteri-isteri beliau adalah: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits dan Maria Al-Qibtiyah.

Nabi Muhammad menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka semua beliau nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.

Jika dilihat dari faktor tiap pernikahan beliau, semuanya mempunyai hubungan yang kuat dengan dakwah dan ajaran Islam yang dibawanya.

8. Anak dan Putrinya
Anak dan putri nabi Muhammad saw adalah: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah dan Ibrahim.

Mereka semua lahir dari rahim Khadijah kecuali Ibrahim dari Maria Al-Qibtiah.
Anak-anak beliau yang laki-laki semuanya meninggal sebelum usia dewasa.

9. Muhammad Saw Menjadi Rasul Allah
Turunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di bulan Ramadan pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama tersebut berisi: "1) Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Yang menciptakan manusia dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4) Yang mengajari (manusia) dengan pena, 5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yang ditimpa bencana."
Khadijah lalu mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yang baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yang datang kepada Muhammad saw itu adalah malaikat yang pernah datang kepada nabi Musa.

"…Andai kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu…" kata Waraqah.
"Apakah mereka akan mengusirku?" Tanya Muhammad saw.
‘Ya…," jawabnya. (lihat HR Bukhari dan Muslim).

10. Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Nabi Saw hijrah ke Madinah pada tahun ke 13 kenabian yang bertepatan dengan tahun 622 M. Di dalam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dari rumahnya yang saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yang ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mereka. Sambil membaca QS. Yasin: 1-9 beliau manaruh pasir di kepala mereka semua, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah.
Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.
11. Peperangan Nabi Muhammad Saw
Yang mendasari peperangan nabi Muhammad saw. adalah ayat-ayat berikut:

- "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka dizhalimi." (Al-Hajj: 39).

- "Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas" (QS. Al-Baqarah: 190).
Dalam hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang tua, orang yang menyerah, pendeta dan petugas rumah ibadah yang tidak menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dengan cara yang sadis dan berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).

Dari sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw adalah sebagai upaya pembelaan terhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam.

Adapun jumlah peperangan yang diikutinya ada sebanyak 27 kali.

12. Akhlak Nabi Muhammad Saw
Allah SWT menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum di dalam QS. Al-Qalam ayat 4: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur"
Sekedar contoh, penulis paparkan dua sisi dari akhlak beliau:

a. Kesabaran Nabi Muhammad Saw
Tidak sedikit beban yang ditanggung oleh nabi Muhammad saw dalam menyebarkan dakwah ajaran yang dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar dan ancaman pembunuhan diterimanya dari orang-orang musyrik Makkah. Namun itu semuanya tak membuat kesabarannya luntur.

Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepada Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dalam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib dan isterinya Khadijah meninggal dunia pada tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dengan batu.

b. Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw
Kasarnya tindakan pengusiran penduduk Thaif terhadap nabi Muhammad saw tidak membuat beliau serta merta mendoakan mereka dengan azab. Tapi justru sebaliknya: "Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dari keturunan mereka orang-orang yang menyembah Allah dan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikit pun," kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepadanya untuk menimpakan gunung Abu Qubaisy dan gunung yang di sebelahnya kepada penduduk Thaif. (Shahih Bukhari).

Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan dan azab dari kaum musyrik penduduk Makkah kepadanya dan ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepada mereka di saat pembebasan Makkah pada tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan amnesty besar-besaran kepada penduduk Makkah.

13. Keistimewaan yang Allah Berikan Kepadanya
a. Lima kelebihan yang tidak diberikan kepada orang sebelumnya
Dari Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya; 1) saya diberi kemenangan dengan rasa takut (yang ditimpakan kepada musuh-musuhku) dalam jarak satu bulan perjalanan, 2) bumi dijadikan tempat shalat dan suci untukku, maka siapa pun di antara ummatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya, 3) dihalalkan untukku harta ghanimah dan itu tidak dihalalkan kepada orang sebelum saya, 4) saya diberi syafa’at, 5) dahulu nabi diutus hanya kepada kaumnya, tetapi saya diutus kepada seluruh manusia." (HR. Bukhari dan Muslim)

b. Keistimewaannya di hari kiamat
Dari Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya adalah orang pertama yang diberikan syafaat pada hari kiamat nanti, nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat, dan orang pertama yang mengetuk pintu surga" (HR. Muslim).

Keistimewaan lainnya disebutkan di dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Saya adalah pemimpin anak-anak Adam pada hari kiamat nanti, saya orang pertama yang dibangkitkan dari kubur, dan saya orang pertama yang diberi syafaat (oleh Allah) dan orang pertama yang memberi syafaat (kepada ummat manusia)." (HR. Muslim).

14. Ibadah Beliau
Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw pernah shalat hingga dua kakinya membengkak. Lalu beliau ditegur, beliau menjawab: "Apakah aku tidak pantas menjadi hamba yang bersyukur?"

15. Nabi Muhammad Saw Wafat
Beliau saw wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dengan usia 63 tahun.

Sebelum ruhnya dicabut, beliau membaca:
"مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ, اللهُـمّ اغفِـر لى وارحمنى وألحقنى بالرفيق الأعلى, اللهم الرفيق الأعلى."

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...