Makalah tentang lidah manusia

MAKALAH
TENTANG LIDAH




Disusun Oleh :
-    Windiana Rahmayanti
-    Nanang Riswandi
-    Erna Susilawati
-    Andi Wandi
-    Iqbal Septian Kusdira
Kelas : IX A



SMP NEGERI 2 RANCAH
TAHUN PELAJARAN 2014-2015





KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan guru pembimbing, orang tua, serta teman-teman seperjuangan sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu,  kepada guru pembimbing dan pembaca saya meminta saran dan masukannya demi perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang.


Ciamis,     Oktober  2014

Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR    i
DAFTAR ISI    ii

A.    Sepak Bola    1
1.    Pengertian Sepak Bola    1
2.    Peraturan Sepak Bola    1
3.    Teknik-Teknik Dasar Sepak Bola    2
B.    Bola Voli    3
1.    Permainan Bola Voli    3
2.    Peraturan Permainan Bola Voli    3
3.    Teknik Dasar Permainan Bola Voli    4
C.    Bola Basket    3
1.    Hakikat Permainan Bola Basket    6
2.    Peraturan Permainan Bola Basket    6
3.    Teknik Permainan Bola Basket    6

KESIMPULAN    9
DAFTAR PUSTAKA    10



BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
Lidah merupakan indra pengecap pada manusia. Lidah memiliki permukaan yang bersifat kasar yang mengandung tonjolan – tonjolan . Lidah memiliki fungsi yang cukup vital dalam kehidupan manusia,ia merupakan indra yang bertugas merasakan segala apapun bentuk makanan yang masuk ke mulut kita, lidah akan merasakan bahwa makanan itu berasa pahit , asin, asam, manis atau pedas. Oleh sebab itu perlunya perhatian lebih terhadap lidah agar lidah tersebut tidak mengalami gangguan pada indra pengecapannya.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang indra pengecap atau perasa yaitu lidah. Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.

2.    Rumusan Masalah
1.    Bagaimana struktur  lidah ?
2.    Bagaimana cara kerja lidah ?
3.    Gangguan apa saja yang terjadi pada lidah ?
4.    Penyakit apa saja yang sering menyerang lidah ?

3.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui bagian-bagian lidah.
2.    Untuk mengetahui cara kerja lidah.
3.    Untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada lidah.
4.    Untuk mengetahui penyakit yang sering menyerang lidah.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Bagian-Bagian Lidah
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
a.    papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
b.    papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
c.    papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.
Pada mamalia dan vertebrata yang lain, pada lidahnya terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Kuncup tersebut berbentuk seperti bawang kecil atau piala dan terletak dipermukaan epitelium pada permukaan atas lidah. Kadang juga dijumpai pada langit-langit rongga mulut, faring dan laring, walaupun sedikit sekali. Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papilla.
Terdapat empat jenis papilla:
a.    Filiformis
b.    Fungiformis
c.    Foliatel
d.    Circumfalate
Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores). Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Letak masing-masing rasa berbedabeda yaitu :
a.    Rasa Asin = Lidah Bagian Depan
b.    Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi
c.    Rasa Asam / Asem = Lidah Bagian Samping
d.    Rasa Pahit / Pait = Lidah Bagian Belakang

B.    Fungsi Lidah
Lidah adalah organ perasa fungsinya lidah adalah:
1.    Untuk mencicipi makanan
2.    Untuk menyimpan makanan di antara gigi selama mengunyah.
3.    Untuk membantu menelan
4.    Untuk membantu dekan gigi.
5.    Untuk membantu berbicara.
Pada permukaan lidah ada kelompok-kelompok kecil sel sensorik dikenal sebagai selera. Selera memiliki ujung saraf yang mengumpulkan informasi tentang selera yang berbeda. Rasa makanan dirasakan ketika makanan dilarutkan dalam air liur. Selera kemudian mendeteksi bahan kimia terlarut yang memberikan makanan rasa dan mengirim pesan ke otak. Berbagai jenis selera yang ditemukan di berbagai bagian lidah. Masing-masing sensitif untuk rasa tertentu. Keempat selera yang berbeda manis, asam, asin dan pahit.
Lidah juga merupakan organ penting untuk persepsi rasa. Pada bagian berikutnya, kita akan belajar tentang peran lidah dalam rasa.
a.    Lidah dan Rasa
Sementara otot-otot lidah ini memandu makanan di antara gigi dan membentuknya sehingga itu dicerna, organ perifer rasa mungkin lebih dikenal karena perannya dalam persepsi rasa. Lidah tidak hanya mendeteksi sensasi gustatory (rasa), tetapi juga membantu rasa sentuhan itu, suhu dan bahkan rangsang nyeri yang memberikan makanan rasa.
Kebanyakan orang keliru menyebut struktur bergelombang yang menutupi permukaan lidah untuk selera. Ini sebenarnya papila: elevasi berbentuk goblet yang kadang-kadang mengandung selera dan membantu menciptakan gesekan antara lidah dan makanan. Selera adalah struktur yang lebih kecil, terselip di lipatan antara papila. Setiap pengecap terdiri dari basal dan sel-sel yang membantu menjaga sekitar 50 sel reseptor mendukung gustatory. Ini reseptor khusus dirangsang oleh susunan kimiawi dari larutan. Mereka menanggapi beberapa selera utama: manis, asin, pahit, asam, umami (gurih) dan lemak, yang diklaim beberapa ilmuwan mungkin rasa keenam. Ketika stimulus mengaktifkan sel gustatory, reseptor akan bersinaps dengan neuron dan mengirim impuls listrik ke wilayah gustatory dari korteks serebral. Otak menafsirkan sensasi sebagai rasa.
Setiap sel reseptor gustatory memiliki panjang, tonjolan seperti pasak disebut rambut gustatory yang bersentuhan dengan lingkungan luar. Rambut memanjang dari lubang kecil, atau pori rasa, dan berbaur dengan molekul makanan yang diperkenalkan oleh air liur. Larutan air liur mengandung enzim pencernaan yang membantu memecah makanan secara kimiawi. Air liur disekresikan oleh tiga kelenjar besar ludah – parotis, kelenjar submandibular dan sublingual – serta kelenjar ludah kecil lainnya yang terkandung dalam lidah dan mulut.
Selain kemampuan lidah untuk mendeteksi rangsangan gustatory, juga merasakan suhu dan sensasi taktil kompleks. Lidah, bersama dengan bagian lainnya dari mulut, membantu menentukan makanan yang bertekstur, sifat manis mulut, kekenyalan, viskositas dan densitas.
b.    Lidah dan berbicara
Artikulasi otot yang memungkinkan lidah untuk membimbing makanan melalui pengunyahan dan penelanan juga memberikan manusia kemampuan untuk berbicara. Lidah begitu penting sebagai alat berbicara, itu telah menjadi metonim, atau istilah alternatif, untuk bahasa.

Ahli fonetik, orang yang mempelajari suara ucapan, menggunakan posisi lidah untuk mengklasifikasikan vokal dengan suara universal. Sistem tradisional tidak memperhitungkan mengubah bentuk lidah. Sebuah sistem yang lebih modern dari delapan vokal kardinal memungkinkan ahli fonetik melatih untuk menggambarkan vokal dari bahasa apapun.
Malformasi pada lidah kadang-kadang dapat menghambat berbicara. Frenulum lingual, lipatan selaput lendir yang menghubungkan bawah lidah ke lantai mulut, kadang-kadang bertanggung jawab untuk masalah bicara. Kondisi membran diperpendek disebut ankyloglossia, atau lebih populer, “lidah kelu.” Namun, beberapa penelitian medis memperdebatkan asumsi bahwa ankyloglossia mempengaruhi bicara yang normal.
Karena lidah itu penting, dan berperan menonjol dalam kelezatan, sering mengalami mutilasi atau modifikasi. Sebagaimana penghapusan lidah langsung kadang-kadang dipraktekkan dalam perang brutal dan penyiksaan, modifikasi lidah telah tumbuh semakin populer dengan orang-orang berkultivasi gambar alternatif. Lidah dibelah, juga disebut lidah bifurkasi, melibatkan membelah ujung lidah sepanjang median septum dalam rangka menciptakan penampilan bercabang. Beberapa anggota parlemen mengkritik praktek ini, yang sering dilakukan tanpa anestesi hanya dengan pisau bedah atau benda runcing yang dipanaskan berulir dengan menusuk, sebagai bentuk mutilasi. Membelah lidah dan tindik lidah, kedua praktek ini dapat menyebabkan pembengkakan dan infeksi. selaput lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolism tubuh,terutama kesehatan tubuh manusia.

C.    Cara kerja lidah.
Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi rangsangan ke ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makana tersebut kemudian diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita dapat mengecap (merasakan) makanan atau minuman tersebut.Selain sebagai indera pengecap, lidah juga berfungsi sebagai alat bicara dan pengatu letal makanan. Perpaduan gerakan lidah, bibir, langit-langit mulut, dan gigi menghasilkan berbagai macam bunyi. Lidah mengatur letak makanan pada saat sedabg dikunyah . setelah itu, lidah akan mendorong makanan masuk ke kerongkongan.

D.    Gangguan Pada Lidah
a.    Luka : luka berat adalah hal yang paling sering menyebabkan ketidaknyamanan lidah. Lidah tersebut mempunyai banyak ujung saraf untuk rasa sakit dan peraba dan lebih peka terhadap rasa sakit dibandingkan kebanyakan bagian lain pada tubuh. Lidah sering tiba-tiba tergigit tetapi cepat sembuh.
b.    ‘Berbulu’: pertumbuhannya terlalu cepat dari proyeksi normal di atas lidah (Vili) bias membuat lidah tampak berbulu. Lidah tersebut bisa juga tampak berbulu setelah demam, setelah pengobatan antibiotik, atau ketika pencuci mulut peroxide digunakan terlalu sering. ‘Bulu’ ini pada ujung lidah tidak perlu dibingungkan dengan leukoplakia berbulu. Leukoplakia berbulu terbentuk di sisi lidah dan merupakan karakteristik AIDS.
c.    Perubahan warna : Villi lidah bisa menjadi berubah warna jika seseorang merokok atau mengunyah tembakau, makan makanan tertentu, atau memiliki bakteri berwarna yang berkembang pada lidah.
d.    Luka dan benjolan : luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi virus herpes simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, atau sifilis tahapawal. Luka bisa juga disebabkan oleh alergi atau gangguan sistem kekebalan lainnya. Meskipun benjolan kecil pada kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, sebuah benjolan hanya pada salah satu sisi bisa bersifat kanker.
e.    Rasa tidak nyaman : Lidah yang tidak nyaman bisa dihasilkan dari iritasi oleh
makanan tertentu, khususnya yang asam (misal, nanas), atau rasa tertentu di dalam pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau permen karet..
f.    Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.
Gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
g.    Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.
h.    Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
i.    Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang.
j.    Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
k.    Burning Mouth Syndrome : (juga disebut oral dysesthesia) terjadi sangat sering pada wanita setelah menopause. Bagian mulut yang paling sering terkena adalah lidah m(nyeri pada lidah disebut glossodynia).

E.    Penyakit Pada Lidah
a.    Sariawan
Sariawan atau canker sores atau ulkus aftosa merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni di bagian dinding dalam pipi atau lidah. Penyebab dari sariawan ini adalah diantaranya: kekurangan vitamin C, alregi, mengkonsumsi makanan / minuman yang terlalu panas, kekurangan asupan zat besi, atau bisa juga disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh. Pada dasarnya sariawan merupakan luka terbuka yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Dalam ukuran kecil  dengan diameter kurang dari 1 cm, sariawan bisa muncul dalam satu kelompok yang terdiri dari 2 - 3 luka yang biasanya akan sembuh dalam waktu kurleb 10 hari tanpa meninggalkan bekas. Pencegahannya adalah dengan cara menambah asupan vitamin C.
b.    Kanker Lidah
Kanker lidah adalah kanker kedua terbanyak setelah kanker bibir sebagai tempat kanker primer. Tembakau dan alkohol merupakan dua hal yang disinyalir sebagai pemicu semakin cepatnya pertumbuhan sel kanker lidah. Keganasan kanker lidah terjadi paling sering pada bagian tengah lateral lidah dan seringkali asimtomatik. Penyebaran kanker ini  bisa meluas melalui submukosa ke basal lidah dan menyerang garis tengah atau ke lateral menuju dasar mulut. Cara pencegahannya adalah dengan cara berhenti merokok, hindari minuman beralkohol, menjaga kebersihan mulut dan pemeriksaan rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi.
c.    Makroglosia
Makroglosia merupakan penyakit sebagai akibat dari pembesaran lidah yang mungkin merupakan bagian dari suatu sindroma yang ditemukan dalam keadaan tumbuh - kembang seperti sindroma dowm. Pembesaran lidah ini bisa juga sebagai akibat dari tumor (hernangioma atau limfangioma), penyakit metabolik (seperti amilodosis primer) atau gangguan endokrin (seperti halnya akromegali ataupun kretinisme)
d.    Mikroglosia
Bila makroglosia merupak penyakit pada lidah yang berupa pembesaran lidah, maka mikroglosia adalah kebalikannya. Mirkoglosia merupakan penyakit pada lidah yang berupa pengecilan ukuran dan bentul lidah
e.    Lidah dengan fisura (scrotal tongue)
Ini merupakan dorsal dan kedua sisi lidah ditutupi oleh alur yang dangkal atau dalam tanpa rasa nyeri; karena terdapatnya alur - alur ini maka dapat menyebabkan penumpukan debris di dalamnya yang kemudian bisa mengakibatkan iritasi
f.    Glosoptosis
Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian.





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa :
a.    Lidah merupakan indra perasa yang sangat rentan terhadap berbagai penyakit.
b.    Lidah dapat dijadikan sebagai alat pendeteksi penyakit pada tubuh manusia.
c.    Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.

B.    Saran
a.    Melihat dari banyaknya penyakit berbahaya yang dapat menyerang lidah, maka kita harus menjaga dan merawat kebersihan mulut terutama lidah.
b.    Rutinlah memeriksakan kesehatan mulut dan lidah minimal 6 bulan sekali ke  dokter.


DAFTAR PUSTAKA

•    http://carapedia.com/beberapa_penyakit_pada_lidah_info2254.html
•    http://marco-aponno.blogspot.com/2011/08/lidah-indra-pengecapan.html
•    http://viadentalhealthy.blogspot.com/2011/03/macam-macam-penyakit-pada-lidah.html

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...