MODUL KEWIRAUSAHAAN UNTUK KELAS X SMK
KOMPETENSI : mengaktualisasikan sikap dan perilaku Wirausaha
SUB KOMPETENSI : A1. Mengidentifikasikan sikap dan prtilaku Wirausaha
KRITERIA KINERJA :
1. Sikap kewirausahaan diidentifikasikan berdasarkan disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif, inovatif, mandiri dan realistis.
2. Perilaku wirausahawan diidentifikasikan berdasarkan kerja prestatif (selalu ingin maju)
3. Keberhasilan da kegagalan wirausahawan diidentifikasikan berdasarkan sikap dan perilaku.
1. PENDAHULUAN
Dimasa lalu banyak orang bekerja sebagai petani dan bekerja di pedesaan. Kemudian seiring dengan tumbuhnya kota besar dan kota-kota kecil di Indonesia, kebanyakan orang ingin menjadi pegawai di kantor di kantor pemerintah maupun swasta atau bekerja di perusahaan-perusahaan besar maupun kecil. Banyak orang pindah kekota-kota besar untuk mencari pekerjaan dan penghidupan lebih baik di kota besar.
Sayangnya lapangan pekerjaan tidak cukup tersedia karena :
• Saat ini berbagai mesin dan komputer banyak mengambil alih pekerjaan yang biasanya dilakukan manusia (misal traktor menggantikan pekerjaan prtani mencangkul dan bajak lembu atau kerbau, membatik tulis digantikan batik cap atau batik dengan printer komputer.
• Adanya faktor persaingan antar perusahaan yang mulai mempekerjakan kayawan lebih sedikit karyawan aar ada penghematan biaya produktif dehingga harga pokok barang menjadi lebih murah
• Beberapa negara lain mampu menghasilkan barang yang harga jualnya lebih murah dan mutunya lebih baik. Misal gula, beras impor menyebabkan sebagian penduduk kehilangan pekerjaan.
• Dimasa lalu pendidikan kurang memberikan bekal ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan tempat kerja, ini berarti hanya sebagian kecil orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat bekerja.
Itulah sebabnya orang harus berfikir dengan paradikma baru yaitu menciptakan lapangan kerja bukannya mencari kerja.
Menurut Cashflow Quadrant :suatu Negara akan menjadi miskin bila sebagian besar kekuatan eekonomi penduduknya lebih bertumpu pada quadran kiri (utamanya sebagai pekerja/ pegawai). Dan sedikit lebih baik bila penduduknya sebagai pengusaha kecil. Sebaliknya Negara akan menjadi makmur bila ekonomi penduduknya bertumpu pada quadran kanan (Pengusaha dan Penanam modal).
Berarti sebagian warga negara harus berusaha meningkatkan dari status pekerja menjadi pengusahakecil, kemudian meloncat ke Quadrant kanan memilih profesi sebagai Pengusaha dan Investor/ penanam modal.
Selanjutnya dibawah ini marilah kita pelajari dengan sungguh-sungguh kewirausahaan secara teori maupun praktek agar banyak generasi muda di Indonesia tertarik untuk menjadi wirausahawan atau setidak-tidaknya dapat memiliki jiwa wirausaha, yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan menjadi pegawai, pekerja atau buruh (employer).
2. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN.
Istilah kewirausahaan mulai dipopulerkan sejak tahun 1990. Sebelum itu istilah kewiraswastaan atau enterpreneur (bahasa Perancis) adalah lebih populer yang artinya orang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum tahu dengan harga berapa barang itu akan dijual.
Kemudian kewirausahaan dipersamakan dengan entrepreneurship atau wirausaha diartikan berbeda beda namun pada prinsipnya maksud dan ruang lingkupnya sama. Kewirausahaan berasal dari kata Wirausaha. Wirausaha berasal dari kata wira artinya berani, uatama, mulia. Usaha berarti kegiatan bisnis komersiil maupun non komersiil.
Jadi kewirausahaan diartikan secara harfiah sebagai hal-hal yang menyangkut keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan bisnis maupun non bisnis secara mandiri.
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepeneurship yang sebenarnya berasal dari kata entrepreneur (Soeparman Soemahamidjaja 1977:2) yang artinya suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam pengertian ini Marzuki Usman(1997:3) mengatakan entrepreneur adalah seorang yang memiliki kombinasi unsur (elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi inovasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha. Pendapat lain mengatakan kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang berani mengembangkan ide-ide usaha atau ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha, oleh sebab itu wirausaha adalah orang yang memperoleh peluang dan menciptakan suatu organisasi untuk mengejar peluang itu (Bigrave, 1955).
Sri Edi Swasono (1978:38) mengatakan dalam konteks bisnis, wirausaha adalah Pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalm bisnis, inovator, peenanggung resiko, yang mempunyai visi kedepan, dan memiliki keunggulan dalam berprestasi dibidang usaha. Sujuti Jahja (1977) membagi nilai kewirausahaan dalam dua dimensi nilai yaitu : (1) Pasangan sistem nilai kewirausahaan yang berorientasi materi dan non materi. (2) nilai yang berorientasi pada kemajuan dari nilai-nilai kebiasaan. Selanjutnya beliau menguraikan bahwa : (a) Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya pengambil resiko, terbuka terhadap teknologi dan mengutamakan materi. (b) Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi, wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif dan kreativitas. (c) Wirausaha yang berorientasis pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap kearah tertentu (aliran Fengsui) supaya berhasil. (d) Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan, wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan menggunakan mistik, faham etnosentris dan taat pada tata cara leluhur.
Pendapat David Osborne & Ted Gaebler (1992) dalam bukunya ”Renventing Govermenent” lebih jelas mengatakan bahwa dalam perkembangan dunia dewasa ini dituntut pemerintah yang berjiwa kewirausahaan (Entrepreneurrial Governement).
Dengan memiliki jiwa kewirausahaan maka birokrasi dan instansi akan memiliki inovasi, optimisme dan berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel dan adaptif.
Menurut dr. Suryana Msi, dalam bukunya kewirausaan (2003) ilmu kewirausahaan berasal dari ilmu dalam bidang perdagangan. Namun kemudian dikembangkan dalam bidang-bidang lain yakni bidang industrri, pendidikan, kesehatan, lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat diatas maka siswa SMK yang memiliki peluang besar untuk ikut mengembangkan ekonomi rakyat maupun siswa yang sedang mempersiapkan diri untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada dunia usaha dan industri seharusnya memiliki jiwa dan perilaku atau karakteristik kewirausahaan.
Berbagai pengertian Kewirausahaan dan wirausaha yang lain :
1. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2. Kewirausahaan adalah proses menciptkan sesuatu yang lain menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi.
3. Kewirausaan adalah semangat, sikap perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha yang mengarah pada upaya kerjateknologi dan produk baru dengan meningkatkanefisiensi untuk mendapatkan keuntungan.
4. Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan orang lain.
5. Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri.
6. Wiarausaha adalah mereka yang berhasil mendapatkan perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsanya.
7. Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dalam memperkenalkan barang dan jasa dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
8. Bagi ahli ekonomi wirausaha adalah seorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal dan skill untuk tujuan prroduksi.
9. Bagi seorang psikolog wirausahawan adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilakan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
10. Bagi seorang pebisnis wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaaing baru atau bisa juga seorang patner, pemasok, konsumen atau seorang yang dapat diajak kerjasama.
11. Bagi seorang pemodal wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahteraan buat orang lain yang menentukan cara-cara, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.
12. Wirausahawan adalah sekelompok pengusaha yang menentukan kebijakan pengambilan keputusan dan menciptakan manajemen resiko mandiri. Mereka mampu meraih peluang atau menciptakannya.
13. Wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan tepat guna dalam memastikan kesuksesan.
Kesimpulannya adalah bahwa kewirausahaan merupakan sikap, jiwa, semangat mulia pada diri seseorang yang inovatif, kreatif, berupaya untuk kemajuan pribadi dan masyarakat. Jadi alangkah baiknya kalau kewirausahaan itu ada pada setiap orang, (guru, pegawai, pelajar, ibu rumah tangga dll) tidak hanya terbatas pada pengusaha saja.
3. TUJUAN DAN MANFAAT KEWIRAUSAHAAN.
a. Tujuan Kewirausahaan :
1. Meningkatkan jumlah wirausahawan yang sukses.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk menghasilkan kemajuan dan kesaejahteraan masyarakat
3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu, handal dan unggul.
4. Menumbuh kembangkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat.
b. Manfaat kewirausahaan :
1. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
2. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan punya kepribadian unggul yang pantas diteladani.
3. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.
4. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
5. Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
6. Pelaksana pembangunan bangsa dan negara.
7. Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri.
8. Memajukan keuangan.
9 Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar.
4. KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakan dengan orang lain yaitu :
a. Disiplin.
Bisa diartikan tepat waktu, taat aturan yang ada, konsisten.
b. Kerja Keras :
Kerja maksimal tidak kenal lelah, semangat kerja tinggi, tidak membuang-buang waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat, etos kerja tinggi.
c. Komitmen tinggi.
Setia pada pekerjaan, senantiasa berfikir tentang usaha/pekerjaan, senantiasa berusaha memajukan usaha/pekerjaan.
d. Kreatif.
Mampu menciptakan gagasan, ide, hal-hal yang baruatau berbeda dengan yang sudah ada.
e. Inovatif.
Membuat terobosan baru, karena adanya invensi (penemuan baru), Extensi (pengembangan), Duplikasi (penggandaan), sintetis (kombinasi) dalam masalah produk dan pelayanan.
f. Mandiri.
Percaya dan berusaha keras atas kemampuan diri sendiri, tidak terlalu tergantung pada orang/fihak lain.
g. Realistis.
Bekerja maksimal sesuai dengan kemampuan diri sendiri, tetapi bukan berarti bekerja semampunya atau bekerja seadanya, bukan pula bekerja melampaui batas kemampuannya.
h. Jujur.
Berkata, bertindak, secara benar, menepati janji, tidak ingkar janji, tidak bohong/menipu, tidak berkhianat, suci dalam fikiran , dapat dipercaya.
i. Prestatif.
Melakukan sesuatu pekerjaan yang sempurna, tidak asal jadi sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain.
Menurut Geoffrey G Meredith (dikutip dari bukunya Dr Suryana Msi) ciri dan watak wirausahawan itu sebagai berikut :
Ciri-cirinya :
1. Percaya diri : wataknya yakin, ketidak tergantungan, individualitasdan Optimisme.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil : wataknya Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, kebutuhan dan ketabahan, tekat kerja keras, mempunyai dorongan kuat energik dan inisiatif.
3. Pengambilan resiko dan suka tantangan : wataknya, kemampuan untuk mengambil resiko yang tantangan wajar.
4. Kepemimpinan : wataknya berperilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik.
5. Keorisinilan : wataknya Inovatif, kreatif dan fleksibel.
6. Berorientasi ke masa depan : wataknya memiliki pandangan kedepan, perspektif.
Karakter lain bagi Wirausahawan :
• Berbudi luhur.
• Berani menanggung resiko
• Berfikir positif dan bertanggung jawab.
• Dapat mengendalikan emosi.
• Merencanakansesuatu sebelum bertindak.
• Mencari jalan keluar dari permasalahan.
• Belajar dari pengalaman.
• Memiliki ketrampilan mengelola usaha.
• Memiliki ketrampilan teknis.
• Membiasakan hidup sehat.
• Dapat mengambil keputusan.
• Menepati janji dan waktu.
• Merasakan kebutuhan orang lain dan bekerjasama dengan orang lain.
• Memberi semangat kepada orang lain.
b. Kegagalan suatu usaha.
1. Diabaikan oleh pemiliknya. Pemilik gagal dalam menjalankan usaha dan membiarkan segala sesuatunya terjadi tanpa mengambil tindakan yang positif.
2. Kecurangan dan Pencurian. Karyawan mencuri uang (korupsi), barang perusahaan atau rahasia perusahaan
3. Kurang ketrampila dan keahlian. Tidak mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola uang, orang, persediaan barang, mesin dan pelanggan.
4. Pengalaman yang tidak seimbang.
Berpengalaman pada bidang penjualan tetapi tidak pengalaman di bidang pembelian, pengalaman dibidang keuangan tetapi tidak pengalaman dibidang produksi dan penjualan.
5. Masalah pemasaran. Tidak dapat menarik cukup banyak pelanggan karena kurang promosi, barang berkualitas rendah, jasa pelayanan buruk, dan tata letaknya kurang menarik.
6. Kebijakan pembayaran barang secara kredit dan pengawasan keuangan jelek. Pembelian barang secara kredit oleh pelanggan tanpa diperhitungkan kemampuan pelanggan untuk membayar dan tidak mempunyai kebijakan penagihan yang baik.
7. Pengeluaran biaya yang tinggi. Tidak dapat mengendalikan pengeluaran, misak biaya perjalanan, menjamu rekanan, renovasi ruangan, listrik, telepon air dll.
8. Terlalu banyak aset. Terlalu banyak persediaan barang, peralatan, kendaraan dll tetapi kurang bermanfaat dan kurang cukup biaya operasionalnya.
9. Pengawasan persediaan barang yang buruk. Terlalu banyak persediaan barang dagangan yang tidak terjual.
10. Lokasi usaha. Lokasi yang tidak strategis, misalnya di gang sempit, dibelakang gedung, sulit ditemukan, terlalu jauh dari lingkungan pelanggan.
11. Bencana. Kehilangan barang berharga karena bencana alam, kebakaran atau bencana lain pada hal pimpinan tidak mengasuransikan.
7. KEUNTUNGAN MEMPUNYAI USAHA MANDIRI.
2. Bisa menikmati pekerjaan-pekerjaan yang disukai dan senangi
3. Dapat mempelajari ketrampilan-ketrampilan baru.
4. Menghasilkan uang atau penghasilan.
5. Lebih mandiri dan hidup lebih terkendali.
6. Saat usaha berkembang maju, mampu mempekerjakan orang lain.
7. Dapat melayani kebutuhan orang lain.
8. MENANAMKAN DAN MEMBENTUK KEWIRAUSAHAAN DISEKOLAH.
Untuk menanamkan wirausaha disekolah maka peran dan keaktifan guru dalam mengajar harus menarik, misalnya pembawaan yang ramah dan murah senyum, lucu, mendatangkan wirausahawan untuk memberikan ceramah tentang keberhasilan dan kegagalannya sehingga akhirnyabisa berhasil. Selain itu peran aktif para siswa juga dituntut karena sasaran pengajaran ini adalah keberhasilan siswa bukan keberhasilan guru.
Faktor-faktor yang berperan dalam membuka dan meneraapkan minat untuk berwirausaha disekolah adalah menyangkut.:
Aspek kepribadian para siswa sendiri.
a. Hubungan dengan teman-teman disekolah.
b. Hubungan dengan orang tua dan famili.
c. Hubungan dengan lingkungannya.
Faktor-faktor pemicu dan dorongan agar siswa mau berusaha adalah :
a. Adanya praktek kecil-kecilan dalam bisnis dengan temannya.
b. Adanya tim bisnis disekolah yang dapat diajak bekerjasama dalam berwirausaha.
c. Adanya dorongan dari orang tua, familinya untuk berwirausaha.
d. Adanya pengalaman dalam berwirausaha sebelum mereka masuk sekolah.
9. CONTOH PENGUSAHA YANG SUKSES.
Pengusaha Luar Negeri antara lain :
1. Charles M Schwab :
Dia mula-mula bekerja pada perusahaan orang lain. Ia bekerja sebagai pegawai harian pada pabrik baja. Ia bekerja dengan sangat rajin dan tekun, penuh semangat serta banyak memberikan jasa kepada perusahaan, akhirnya ia diangkat sebagai presiden United States Steel Corporation.
2. Charles E Wilson :
Adalah seorang pekerja rendah pada suatu perusahaan, Karena tekun dan percaya kepada dirinya serta kemampuan dalam menentukan tujuan maka ia diangkat menjadi president perusahaan General Motor Corporation (GMC)
3. Andrew Carnegi :
Adalah orang yang sedikit sekali mendapat atau memperoleh pendidikan disekolah. Tetapi berkat kemudahan, ketekunan, keuletan yang tinggi maka dapat mengantar bangsa dan negara Amerika menjadi negara Industri baja yang terkenal diseluruh dunia.
Pengusaha dalam negeri :
1. Dahlan Iskan.
Pengusaha terkenal dari surabaya berkat ketekunan, kreativitas tinggi kejelian melihat peluang peluang maka sekarang menjadi pengusaha sukses sebagai pimpinan umum harian Jawa Pos.
2. Bob Sadino.
Dia adalah pengusaha sebuah supermarket di Jakarta juga mempunyai usaha pertanian sayur-sayuran. Karena kejelian melihat peluang pasar, komitmen tinggi untuk berhasil dalam usahanya maka dia mengalami kesuksesan dalam usaha yang dirintisnya.
3. Irwan Hidayat.
Dia adalah generasi ketiga pemilik usaha jamu PT Sido Muncul Indonesia, yang kini menjadi direktur utama PT Sido Muncul. Kiat suksesnya adalah mengikuti keinginan pelanggan, menjalin kemitraan dengan sentuhan hati bukan semata-mata akal dengan pelanggan, bahkan semata-mata mencari uang, komunikasi demi membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk jamu. Bekerja dengan cepat, mengaitkan jamu dengan pariwisata, kreativitas dan kengototannya dalam membuat terobosan baru dan mengembangkan pasar didalam dan diluar negeri, terus menerus memperbaiki mutu produk.
10. RANGKUMAN.
1. Negara kita saat ini adalah termasuk nagara miskin dan lambat berkembang karena sebagian besar ekonomi penduduknya bertumpu pada quadrant kiri sebagai pekerja (employer) dan pekerja mandiri (self employer) Agar negara kita menjadi makmur maka sebagian besar ekonomi penduduknya seharus bertumpu pada quadrant kanan yaitu sebagai pengusaha (business) dan investor. Bila negara makmur maka tak ada lagi pengangguran. Kondisi saat ini khususnya pengangguran adalah merupakan masalah yang serius karena itu harus ada upaya menanggulangi antara lain bila penduduk mau berwirausaha.
2. Paradigma baru adalah jangan mencari kerja tetapi seharusnya menciptakan pekerjaan, setidak-tidaknya sebagai pengusaha kecil atau usaha mandiri, kemudian harapannya bisa menjadi pengusaha besar atau Investor.
3. Manfaat dan tujuan awirausahawan adalah membudayakan sifat dan sikap masyarakat untuk hidup efektif dan efisien serta mengurangi pengangguran.
4. Ciri, watak, jiwa, sikap, karakter wirausahawan seharusnya dimengerti dan dihayati serta dimiliki oleh setiap orang Indonesia (pegawai, guru, pelajar, petani, ibu rumah tangga, apalagi pengusaha) karena sikap ini mulia yaitu ingin menciptakan kesejahteraan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
5. Beberapa hal yang menyebabkan kegagalan usaha tidak seharusnya menjadi penyebab ketidak beranian untuk usaha, karena semua itu dapat diupayakan pemecahannya. Jadikan kegagalan sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi dengan tegar dan penuh ketekunan.
6. Membentuk wirausahawan memang tidak gampang namun demi untuk kesejahteraan bangsa kita maka sejak sekolah, lebih-lebih disekolah kejuruan harus dapat disemaikan bibit agar tumbuh minat wirausahawan yang banyak dan dapat diandalkan.
7. Manfaat usaha mandiri adalah banyak sekali antara lain dapat menghasilkan uang untuk diri sendiri dan keluarga, serta dapat menolong orang lain untuk bekerja dan berpenghasilan bila usahanya sukses.
8. Karakteristik yang tidak boleh dikembangkan oleh calon wirausahawan bahkan
wirausahawanpun juga masih harus tetap memelihara sikap yang mulia setiap saat
DAFTAR PUSTAKA
1. Fuzi Santoso, Drs, KEWIRAUSAHAAN MODUL A1-A3, Citra Pustaka Mandiri.
2. Faisal Afiff DR, TEKNIK PENJUALAN, Angkasa, Bandung, 1982.
3. H. Saparudin, MSc, Dr, dan Dr. Harris Iskandar, MSc., LATIHAN KEGIATAN MEMULAI USAHA SENDIRI, Direktorat PMK Departemen Pendidikan Nasional RI, Jakarta, 2003.
4. Les Giblin, SKILL WITH POPLE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
5. Rheinal Kasali, Ph.D, CHANGE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005
6. Suryana, Msi, Dr, KEWIRAUSAHAAN, Pedoman Praktis Kiata dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat, Bandung, 2003
7. Tim Penyusun Modul Pembelajaran Kewirausahaan Tingkat I Kurikulum SMK Edisi 2004, Dinas Dikmenti Propinsi DKI Jakarta, Jakarta, 2005
8. Zaenal Muhammad Drs. dkk, MODUL KEWIRAUSAHAAN, Sekawan, Cipta Pustaka.
KOMPETENSI : mengaktualisasikan sikap dan perilaku Wirausaha
SUB KOMPETENSI : A1. Mengidentifikasikan sikap dan prtilaku Wirausaha
KRITERIA KINERJA :
1. Sikap kewirausahaan diidentifikasikan berdasarkan disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif, inovatif, mandiri dan realistis.
2. Perilaku wirausahawan diidentifikasikan berdasarkan kerja prestatif (selalu ingin maju)
3. Keberhasilan da kegagalan wirausahawan diidentifikasikan berdasarkan sikap dan perilaku.
1. PENDAHULUAN
Dimasa lalu banyak orang bekerja sebagai petani dan bekerja di pedesaan. Kemudian seiring dengan tumbuhnya kota besar dan kota-kota kecil di Indonesia, kebanyakan orang ingin menjadi pegawai di kantor di kantor pemerintah maupun swasta atau bekerja di perusahaan-perusahaan besar maupun kecil. Banyak orang pindah kekota-kota besar untuk mencari pekerjaan dan penghidupan lebih baik di kota besar.
Sayangnya lapangan pekerjaan tidak cukup tersedia karena :
• Saat ini berbagai mesin dan komputer banyak mengambil alih pekerjaan yang biasanya dilakukan manusia (misal traktor menggantikan pekerjaan prtani mencangkul dan bajak lembu atau kerbau, membatik tulis digantikan batik cap atau batik dengan printer komputer.
• Adanya faktor persaingan antar perusahaan yang mulai mempekerjakan kayawan lebih sedikit karyawan aar ada penghematan biaya produktif dehingga harga pokok barang menjadi lebih murah
• Beberapa negara lain mampu menghasilkan barang yang harga jualnya lebih murah dan mutunya lebih baik. Misal gula, beras impor menyebabkan sebagian penduduk kehilangan pekerjaan.
• Dimasa lalu pendidikan kurang memberikan bekal ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan tempat kerja, ini berarti hanya sebagian kecil orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat bekerja.
Itulah sebabnya orang harus berfikir dengan paradikma baru yaitu menciptakan lapangan kerja bukannya mencari kerja.
Menurut Cashflow Quadrant :suatu Negara akan menjadi miskin bila sebagian besar kekuatan eekonomi penduduknya lebih bertumpu pada quadran kiri (utamanya sebagai pekerja/ pegawai). Dan sedikit lebih baik bila penduduknya sebagai pengusaha kecil. Sebaliknya Negara akan menjadi makmur bila ekonomi penduduknya bertumpu pada quadran kanan (Pengusaha dan Penanam modal).
Berarti sebagian warga negara harus berusaha meningkatkan dari status pekerja menjadi pengusahakecil, kemudian meloncat ke Quadrant kanan memilih profesi sebagai Pengusaha dan Investor/ penanam modal.
Selanjutnya dibawah ini marilah kita pelajari dengan sungguh-sungguh kewirausahaan secara teori maupun praktek agar banyak generasi muda di Indonesia tertarik untuk menjadi wirausahawan atau setidak-tidaknya dapat memiliki jiwa wirausaha, yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan menjadi pegawai, pekerja atau buruh (employer).
2. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN.
Istilah kewirausahaan mulai dipopulerkan sejak tahun 1990. Sebelum itu istilah kewiraswastaan atau enterpreneur (bahasa Perancis) adalah lebih populer yang artinya orang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum tahu dengan harga berapa barang itu akan dijual.
Kemudian kewirausahaan dipersamakan dengan entrepreneurship atau wirausaha diartikan berbeda beda namun pada prinsipnya maksud dan ruang lingkupnya sama. Kewirausahaan berasal dari kata Wirausaha. Wirausaha berasal dari kata wira artinya berani, uatama, mulia. Usaha berarti kegiatan bisnis komersiil maupun non komersiil.
Jadi kewirausahaan diartikan secara harfiah sebagai hal-hal yang menyangkut keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan bisnis maupun non bisnis secara mandiri.
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepeneurship yang sebenarnya berasal dari kata entrepreneur (Soeparman Soemahamidjaja 1977:2) yang artinya suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam pengertian ini Marzuki Usman(1997:3) mengatakan entrepreneur adalah seorang yang memiliki kombinasi unsur (elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi inovasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha. Pendapat lain mengatakan kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang berani mengembangkan ide-ide usaha atau ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha, oleh sebab itu wirausaha adalah orang yang memperoleh peluang dan menciptakan suatu organisasi untuk mengejar peluang itu (Bigrave, 1955).
Sri Edi Swasono (1978:38) mengatakan dalam konteks bisnis, wirausaha adalah Pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalm bisnis, inovator, peenanggung resiko, yang mempunyai visi kedepan, dan memiliki keunggulan dalam berprestasi dibidang usaha. Sujuti Jahja (1977) membagi nilai kewirausahaan dalam dua dimensi nilai yaitu : (1) Pasangan sistem nilai kewirausahaan yang berorientasi materi dan non materi. (2) nilai yang berorientasi pada kemajuan dari nilai-nilai kebiasaan. Selanjutnya beliau menguraikan bahwa : (a) Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya pengambil resiko, terbuka terhadap teknologi dan mengutamakan materi. (b) Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi, wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif dan kreativitas. (c) Wirausaha yang berorientasis pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap kearah tertentu (aliran Fengsui) supaya berhasil. (d) Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan, wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan menggunakan mistik, faham etnosentris dan taat pada tata cara leluhur.
Pendapat David Osborne & Ted Gaebler (1992) dalam bukunya ”Renventing Govermenent” lebih jelas mengatakan bahwa dalam perkembangan dunia dewasa ini dituntut pemerintah yang berjiwa kewirausahaan (Entrepreneurrial Governement).
Dengan memiliki jiwa kewirausahaan maka birokrasi dan instansi akan memiliki inovasi, optimisme dan berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel dan adaptif.
Menurut dr. Suryana Msi, dalam bukunya kewirausaan (2003) ilmu kewirausahaan berasal dari ilmu dalam bidang perdagangan. Namun kemudian dikembangkan dalam bidang-bidang lain yakni bidang industrri, pendidikan, kesehatan, lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat diatas maka siswa SMK yang memiliki peluang besar untuk ikut mengembangkan ekonomi rakyat maupun siswa yang sedang mempersiapkan diri untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada dunia usaha dan industri seharusnya memiliki jiwa dan perilaku atau karakteristik kewirausahaan.
Berbagai pengertian Kewirausahaan dan wirausaha yang lain :
1. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2. Kewirausahaan adalah proses menciptkan sesuatu yang lain menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi.
3. Kewirausaan adalah semangat, sikap perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha yang mengarah pada upaya kerjateknologi dan produk baru dengan meningkatkanefisiensi untuk mendapatkan keuntungan.
4. Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan orang lain.
5. Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri.
6. Wiarausaha adalah mereka yang berhasil mendapatkan perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsanya.
7. Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dalam memperkenalkan barang dan jasa dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
8. Bagi ahli ekonomi wirausaha adalah seorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal dan skill untuk tujuan prroduksi.
9. Bagi seorang psikolog wirausahawan adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilakan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
10. Bagi seorang pebisnis wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaaing baru atau bisa juga seorang patner, pemasok, konsumen atau seorang yang dapat diajak kerjasama.
11. Bagi seorang pemodal wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahteraan buat orang lain yang menentukan cara-cara, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.
12. Wirausahawan adalah sekelompok pengusaha yang menentukan kebijakan pengambilan keputusan dan menciptakan manajemen resiko mandiri. Mereka mampu meraih peluang atau menciptakannya.
13. Wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan tepat guna dalam memastikan kesuksesan.
Kesimpulannya adalah bahwa kewirausahaan merupakan sikap, jiwa, semangat mulia pada diri seseorang yang inovatif, kreatif, berupaya untuk kemajuan pribadi dan masyarakat. Jadi alangkah baiknya kalau kewirausahaan itu ada pada setiap orang, (guru, pegawai, pelajar, ibu rumah tangga dll) tidak hanya terbatas pada pengusaha saja.
3. TUJUAN DAN MANFAAT KEWIRAUSAHAAN.
a. Tujuan Kewirausahaan :
1. Meningkatkan jumlah wirausahawan yang sukses.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk menghasilkan kemajuan dan kesaejahteraan masyarakat
3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu, handal dan unggul.
4. Menumbuh kembangkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat.
b. Manfaat kewirausahaan :
1. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
2. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan punya kepribadian unggul yang pantas diteladani.
3. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.
4. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
5. Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
6. Pelaksana pembangunan bangsa dan negara.
7. Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri.
8. Memajukan keuangan.
9 Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar.
4. KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakan dengan orang lain yaitu :
a. Disiplin.
Bisa diartikan tepat waktu, taat aturan yang ada, konsisten.
b. Kerja Keras :
Kerja maksimal tidak kenal lelah, semangat kerja tinggi, tidak membuang-buang waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat, etos kerja tinggi.
c. Komitmen tinggi.
Setia pada pekerjaan, senantiasa berfikir tentang usaha/pekerjaan, senantiasa berusaha memajukan usaha/pekerjaan.
d. Kreatif.
Mampu menciptakan gagasan, ide, hal-hal yang baruatau berbeda dengan yang sudah ada.
e. Inovatif.
Membuat terobosan baru, karena adanya invensi (penemuan baru), Extensi (pengembangan), Duplikasi (penggandaan), sintetis (kombinasi) dalam masalah produk dan pelayanan.
f. Mandiri.
Percaya dan berusaha keras atas kemampuan diri sendiri, tidak terlalu tergantung pada orang/fihak lain.
g. Realistis.
Bekerja maksimal sesuai dengan kemampuan diri sendiri, tetapi bukan berarti bekerja semampunya atau bekerja seadanya, bukan pula bekerja melampaui batas kemampuannya.
h. Jujur.
Berkata, bertindak, secara benar, menepati janji, tidak ingkar janji, tidak bohong/menipu, tidak berkhianat, suci dalam fikiran , dapat dipercaya.
i. Prestatif.
Melakukan sesuatu pekerjaan yang sempurna, tidak asal jadi sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain.
Menurut Geoffrey G Meredith (dikutip dari bukunya Dr Suryana Msi) ciri dan watak wirausahawan itu sebagai berikut :
Ciri-cirinya :
1. Percaya diri : wataknya yakin, ketidak tergantungan, individualitasdan Optimisme.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil : wataknya Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, kebutuhan dan ketabahan, tekat kerja keras, mempunyai dorongan kuat energik dan inisiatif.
3. Pengambilan resiko dan suka tantangan : wataknya, kemampuan untuk mengambil resiko yang tantangan wajar.
4. Kepemimpinan : wataknya berperilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik.
5. Keorisinilan : wataknya Inovatif, kreatif dan fleksibel.
6. Berorientasi ke masa depan : wataknya memiliki pandangan kedepan, perspektif.
Karakter lain bagi Wirausahawan :
• Berbudi luhur.
• Berani menanggung resiko
• Berfikir positif dan bertanggung jawab.
• Dapat mengendalikan emosi.
• Merencanakansesuatu sebelum bertindak.
• Mencari jalan keluar dari permasalahan.
• Belajar dari pengalaman.
• Memiliki ketrampilan mengelola usaha.
• Memiliki ketrampilan teknis.
• Membiasakan hidup sehat.
• Dapat mengambil keputusan.
• Menepati janji dan waktu.
• Merasakan kebutuhan orang lain dan bekerjasama dengan orang lain.
• Memberi semangat kepada orang lain.
b. Kegagalan suatu usaha.
1. Diabaikan oleh pemiliknya. Pemilik gagal dalam menjalankan usaha dan membiarkan segala sesuatunya terjadi tanpa mengambil tindakan yang positif.
2. Kecurangan dan Pencurian. Karyawan mencuri uang (korupsi), barang perusahaan atau rahasia perusahaan
3. Kurang ketrampila dan keahlian. Tidak mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola uang, orang, persediaan barang, mesin dan pelanggan.
4. Pengalaman yang tidak seimbang.
Berpengalaman pada bidang penjualan tetapi tidak pengalaman di bidang pembelian, pengalaman dibidang keuangan tetapi tidak pengalaman dibidang produksi dan penjualan.
5. Masalah pemasaran. Tidak dapat menarik cukup banyak pelanggan karena kurang promosi, barang berkualitas rendah, jasa pelayanan buruk, dan tata letaknya kurang menarik.
6. Kebijakan pembayaran barang secara kredit dan pengawasan keuangan jelek. Pembelian barang secara kredit oleh pelanggan tanpa diperhitungkan kemampuan pelanggan untuk membayar dan tidak mempunyai kebijakan penagihan yang baik.
7. Pengeluaran biaya yang tinggi. Tidak dapat mengendalikan pengeluaran, misak biaya perjalanan, menjamu rekanan, renovasi ruangan, listrik, telepon air dll.
8. Terlalu banyak aset. Terlalu banyak persediaan barang, peralatan, kendaraan dll tetapi kurang bermanfaat dan kurang cukup biaya operasionalnya.
9. Pengawasan persediaan barang yang buruk. Terlalu banyak persediaan barang dagangan yang tidak terjual.
10. Lokasi usaha. Lokasi yang tidak strategis, misalnya di gang sempit, dibelakang gedung, sulit ditemukan, terlalu jauh dari lingkungan pelanggan.
11. Bencana. Kehilangan barang berharga karena bencana alam, kebakaran atau bencana lain pada hal pimpinan tidak mengasuransikan.
7. KEUNTUNGAN MEMPUNYAI USAHA MANDIRI.
2. Bisa menikmati pekerjaan-pekerjaan yang disukai dan senangi
3. Dapat mempelajari ketrampilan-ketrampilan baru.
4. Menghasilkan uang atau penghasilan.
5. Lebih mandiri dan hidup lebih terkendali.
6. Saat usaha berkembang maju, mampu mempekerjakan orang lain.
7. Dapat melayani kebutuhan orang lain.
8. MENANAMKAN DAN MEMBENTUK KEWIRAUSAHAAN DISEKOLAH.
Untuk menanamkan wirausaha disekolah maka peran dan keaktifan guru dalam mengajar harus menarik, misalnya pembawaan yang ramah dan murah senyum, lucu, mendatangkan wirausahawan untuk memberikan ceramah tentang keberhasilan dan kegagalannya sehingga akhirnyabisa berhasil. Selain itu peran aktif para siswa juga dituntut karena sasaran pengajaran ini adalah keberhasilan siswa bukan keberhasilan guru.
Faktor-faktor yang berperan dalam membuka dan meneraapkan minat untuk berwirausaha disekolah adalah menyangkut.:
Aspek kepribadian para siswa sendiri.
a. Hubungan dengan teman-teman disekolah.
b. Hubungan dengan orang tua dan famili.
c. Hubungan dengan lingkungannya.
Faktor-faktor pemicu dan dorongan agar siswa mau berusaha adalah :
a. Adanya praktek kecil-kecilan dalam bisnis dengan temannya.
b. Adanya tim bisnis disekolah yang dapat diajak bekerjasama dalam berwirausaha.
c. Adanya dorongan dari orang tua, familinya untuk berwirausaha.
d. Adanya pengalaman dalam berwirausaha sebelum mereka masuk sekolah.
9. CONTOH PENGUSAHA YANG SUKSES.
Pengusaha Luar Negeri antara lain :
1. Charles M Schwab :
Dia mula-mula bekerja pada perusahaan orang lain. Ia bekerja sebagai pegawai harian pada pabrik baja. Ia bekerja dengan sangat rajin dan tekun, penuh semangat serta banyak memberikan jasa kepada perusahaan, akhirnya ia diangkat sebagai presiden United States Steel Corporation.
2. Charles E Wilson :
Adalah seorang pekerja rendah pada suatu perusahaan, Karena tekun dan percaya kepada dirinya serta kemampuan dalam menentukan tujuan maka ia diangkat menjadi president perusahaan General Motor Corporation (GMC)
3. Andrew Carnegi :
Adalah orang yang sedikit sekali mendapat atau memperoleh pendidikan disekolah. Tetapi berkat kemudahan, ketekunan, keuletan yang tinggi maka dapat mengantar bangsa dan negara Amerika menjadi negara Industri baja yang terkenal diseluruh dunia.
Pengusaha dalam negeri :
1. Dahlan Iskan.
Pengusaha terkenal dari surabaya berkat ketekunan, kreativitas tinggi kejelian melihat peluang peluang maka sekarang menjadi pengusaha sukses sebagai pimpinan umum harian Jawa Pos.
2. Bob Sadino.
Dia adalah pengusaha sebuah supermarket di Jakarta juga mempunyai usaha pertanian sayur-sayuran. Karena kejelian melihat peluang pasar, komitmen tinggi untuk berhasil dalam usahanya maka dia mengalami kesuksesan dalam usaha yang dirintisnya.
3. Irwan Hidayat.
Dia adalah generasi ketiga pemilik usaha jamu PT Sido Muncul Indonesia, yang kini menjadi direktur utama PT Sido Muncul. Kiat suksesnya adalah mengikuti keinginan pelanggan, menjalin kemitraan dengan sentuhan hati bukan semata-mata akal dengan pelanggan, bahkan semata-mata mencari uang, komunikasi demi membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk jamu. Bekerja dengan cepat, mengaitkan jamu dengan pariwisata, kreativitas dan kengototannya dalam membuat terobosan baru dan mengembangkan pasar didalam dan diluar negeri, terus menerus memperbaiki mutu produk.
10. RANGKUMAN.
1. Negara kita saat ini adalah termasuk nagara miskin dan lambat berkembang karena sebagian besar ekonomi penduduknya bertumpu pada quadrant kiri sebagai pekerja (employer) dan pekerja mandiri (self employer) Agar negara kita menjadi makmur maka sebagian besar ekonomi penduduknya seharus bertumpu pada quadrant kanan yaitu sebagai pengusaha (business) dan investor. Bila negara makmur maka tak ada lagi pengangguran. Kondisi saat ini khususnya pengangguran adalah merupakan masalah yang serius karena itu harus ada upaya menanggulangi antara lain bila penduduk mau berwirausaha.
2. Paradigma baru adalah jangan mencari kerja tetapi seharusnya menciptakan pekerjaan, setidak-tidaknya sebagai pengusaha kecil atau usaha mandiri, kemudian harapannya bisa menjadi pengusaha besar atau Investor.
3. Manfaat dan tujuan awirausahawan adalah membudayakan sifat dan sikap masyarakat untuk hidup efektif dan efisien serta mengurangi pengangguran.
4. Ciri, watak, jiwa, sikap, karakter wirausahawan seharusnya dimengerti dan dihayati serta dimiliki oleh setiap orang Indonesia (pegawai, guru, pelajar, petani, ibu rumah tangga, apalagi pengusaha) karena sikap ini mulia yaitu ingin menciptakan kesejahteraan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
5. Beberapa hal yang menyebabkan kegagalan usaha tidak seharusnya menjadi penyebab ketidak beranian untuk usaha, karena semua itu dapat diupayakan pemecahannya. Jadikan kegagalan sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi dengan tegar dan penuh ketekunan.
6. Membentuk wirausahawan memang tidak gampang namun demi untuk kesejahteraan bangsa kita maka sejak sekolah, lebih-lebih disekolah kejuruan harus dapat disemaikan bibit agar tumbuh minat wirausahawan yang banyak dan dapat diandalkan.
7. Manfaat usaha mandiri adalah banyak sekali antara lain dapat menghasilkan uang untuk diri sendiri dan keluarga, serta dapat menolong orang lain untuk bekerja dan berpenghasilan bila usahanya sukses.
8. Karakteristik yang tidak boleh dikembangkan oleh calon wirausahawan bahkan
wirausahawanpun juga masih harus tetap memelihara sikap yang mulia setiap saat
DAFTAR PUSTAKA
1. Fuzi Santoso, Drs, KEWIRAUSAHAAN MODUL A1-A3, Citra Pustaka Mandiri.
2. Faisal Afiff DR, TEKNIK PENJUALAN, Angkasa, Bandung, 1982.
3. H. Saparudin, MSc, Dr, dan Dr. Harris Iskandar, MSc., LATIHAN KEGIATAN MEMULAI USAHA SENDIRI, Direktorat PMK Departemen Pendidikan Nasional RI, Jakarta, 2003.
4. Les Giblin, SKILL WITH POPLE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
5. Rheinal Kasali, Ph.D, CHANGE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005
6. Suryana, Msi, Dr, KEWIRAUSAHAAN, Pedoman Praktis Kiata dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat, Bandung, 2003
7. Tim Penyusun Modul Pembelajaran Kewirausahaan Tingkat I Kurikulum SMK Edisi 2004, Dinas Dikmenti Propinsi DKI Jakarta, Jakarta, 2005
8. Zaenal Muhammad Drs. dkk, MODUL KEWIRAUSAHAAN, Sekawan, Cipta Pustaka.
0 komentar:
Posting Komentar