A. PENGERTIAN VISI:
a. gambaran masa depan perusahaan yang akan dipilih dan diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan.
b. Cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan usaha tersebut
c. Suatu kondisi ideal masa depan yang realistis, dapat dipercaya, meyaklinkan, serta mengandung daya tarik.
d. Wawasan yang menjadi sumber arah bagi perusahaan dan digunakan untuk memandu perumusan misi
e. Pandangan jauh kedepan kemana perusahaan akan dibawa
f. Pencerminan komitmen, kompetisi, dan konsistensi
g. Formulasi tujuan yang sangat luas, umum dan inklusif
h. Rumusan tujuan yang masih sangat umum dan luas yang akan dicapai dalam kurun waktu yang sangat panjang.
Persyaratan visi perusahaan:
a. dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran anggota organisasi perusahaan
b. terfokus pada permasalahan utama instansi perusahaan agar dapat beroperasi
c. memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan
d. berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman
e. memungkinkan untuk dapat dicapai
f. dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan.
Tujuan merumuskan visi:
a. Mencerminkan apa yang ingin dan akan dicapai oleh organisasi perusahaan.
b. Memberikan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas
c. Menimbulkan komitmen bagi seluruh jajaran dalam lingkungan perusahaan
d. Memiliki orientasi untuk masa depan perusahaan
e. Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategi perusahaan.
f. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan.
B. PENGERTIAN MISI
a. maksud khas atau unik dan mendasar yang membedakan perusahaan dengan perusahaan lain serta mengidentifikasikan ruang lingkup kegiatan usaha / perusahaan yang bersangkutan.
b. Tindakan untuk mewujudkan visi perusahaan.
c. Menjelaskan mengapa perusahaan harus ada, apa yang dilakukan, dan bagaimana cara melakukan.
d. Artikulasi kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan tugas berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan.
e. Sesuatu yang harus dibuat dan dilaksanakan oleh organisasi perusahaan agar tujuannya berhasil dengan baik.
Tujuan pembentukan misi perusahaan:
a. menentukan kebutuhan suara dan tekad para pendiri dari maksud pendirian perusahaan
b. memberikan suatu arah umum bagi para pengelola perusahaan
c. memberikan dasar untuk mendorong penggunaan dan alokasi sumber daya perusahaan
d. mempermudah penerjemahan sasaran-sasaran perusahaan ke dalam tujuan-tujuan yang lebih spesifik.
C. PERENCANAAN USAHA
Pengertian: fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran
Sifat perencanaan usaha
a. Fokus: dibuat berdasarkan visi, misi tertentu, serta tujuan yang jelas
b. Rasional dan faktual:perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada
c. Berkesinambungan dan estimasi: perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta pemikiran-pemikiran tentang kondisi masa datang
d. Preparasi dan fleksibel: perencanaan usaha yang dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang dihadapi
e. Operasional:perencanaan usaha dibuat sederhana mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan
f. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam merencanakan kegiatan perusahaan
Keuntungan dari prinsip-prinsip penyusunan rencana kegiatan
a. memberikan pedoman untuk mengadakan pengawasan dalam perusahaan
b. melaksanakan kegiatan secara teratur dan produktif
c. memberikan gambaran yang jelas dan lengkap mengenai seluruh kegiatan perusahaan
d. memberikan gambaran yang jelas sehingga pekerjaannya menjadi produktif
e. menggunakan fasilitas-fasilitas dan alat-alat secara efektif dan efisien
f. menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha
Proses perencanaan usaha
a. Langkah 1: mengidentifikasi peluang usaha
Pada umumnya suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih kecil dari permintaannya. Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar lebih besar dari penawarannya. Jadi, peluang usaha didirikan oleh masih adanya permintaan pasar untuk produk tersebut
b. Langkah 2: menentukan jenis usaha yang akan dilakukan
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan:
1) Jumlah modal dan sumber modal yang diperoleh
2) Ketersediaan bahan baku secara kualitas, kuantitas, maupun kontinuitasnya
3) Ketersediaan tenaga kerja yagn diperlukan
4) Prospek pemasaran produk yang dihasilkan
5) Cara-cara pendistribusian
6) Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan
7) Selera konsumen
c. Langkah 3:melakukan studi kelayakan usaha
1) Aspek pasar dan pemasaran
Jenis usaha dianggap layak bila memiliki peluang pasar yang relatif tinggi yang ditunjukkan oleh jumlah permintaan
2) Aspek produksi
Jenis usaha dianggap layak bila lokasi usaha yang strategis, tersedianya fasilitas dan peralatan produksi yang memadai, tersedianya pasokan bahan baku yang terus menerus, dan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan
3) Aspek finansial
Jenis usaha dianggap layak bila jenis usaha tersebut mampu memberikan laba usaha yang memadai kepada investor dan atau kepada pengusaha yang menjalankan usaha tersebut
Proses perencanaan usaha
LANGKAH 2
Menentukan jenis usaha yang akan dilakukan
LANGKAH 1
Mengidentifikasi peluang usaha
LANGKAH 3
Melakukan studi kelayakan usaha
LANGKAH 4
Menyusun proposal usaha
4) Aspek organisasi dan manajemen
Berkenaan dengan struktur kepemilikan usaha, struktur organisasi, serta tim manajemen yang mengelola jenis usaha yang direncanakan
D. ANALISIS SWOT
Secara konvensional, perencanaan usaha didahului oleh analisis mengenai kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis perencanaan usaha dilakukan untuk mengenali tingkat kesiapan keseluruhan fungsi perusahaan, yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Manfaat analisis SWOT
Dengan analisis SWOT perusahaan yang dikelola seorang wirausahawan akan menyiapkan jalan keluarnya secara rasional, tegas, dan lugas di dalam menghadapinya. Begitu pula dengan adanya informasi dari luar perusahaan dan dari dalam perusahaan, seorang wirausahawan yang bersangkutan akan dapat mengetahui sebagai berikut:
a. Apakah kekuatan yang dapat mendukung perusahaan untuk mencapai sasaran usaha
b. Apakah kelemahan yang membatasi atau menghambat kemampuan dalam mencapai sasaran usaha
c. Dimanakah peluang usaha tersebut
d. Apa saja yang dapat mengancam dan membahayakan kegiatan usaha
a. gambaran masa depan perusahaan yang akan dipilih dan diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan.
b. Cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan usaha tersebut
c. Suatu kondisi ideal masa depan yang realistis, dapat dipercaya, meyaklinkan, serta mengandung daya tarik.
d. Wawasan yang menjadi sumber arah bagi perusahaan dan digunakan untuk memandu perumusan misi
e. Pandangan jauh kedepan kemana perusahaan akan dibawa
f. Pencerminan komitmen, kompetisi, dan konsistensi
g. Formulasi tujuan yang sangat luas, umum dan inklusif
h. Rumusan tujuan yang masih sangat umum dan luas yang akan dicapai dalam kurun waktu yang sangat panjang.
Persyaratan visi perusahaan:
a. dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran anggota organisasi perusahaan
b. terfokus pada permasalahan utama instansi perusahaan agar dapat beroperasi
c. memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan
d. berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman
e. memungkinkan untuk dapat dicapai
f. dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan.
Tujuan merumuskan visi:
a. Mencerminkan apa yang ingin dan akan dicapai oleh organisasi perusahaan.
b. Memberikan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas
c. Menimbulkan komitmen bagi seluruh jajaran dalam lingkungan perusahaan
d. Memiliki orientasi untuk masa depan perusahaan
e. Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategi perusahaan.
f. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan.
B. PENGERTIAN MISI
a. maksud khas atau unik dan mendasar yang membedakan perusahaan dengan perusahaan lain serta mengidentifikasikan ruang lingkup kegiatan usaha / perusahaan yang bersangkutan.
b. Tindakan untuk mewujudkan visi perusahaan.
c. Menjelaskan mengapa perusahaan harus ada, apa yang dilakukan, dan bagaimana cara melakukan.
d. Artikulasi kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan tugas berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan.
e. Sesuatu yang harus dibuat dan dilaksanakan oleh organisasi perusahaan agar tujuannya berhasil dengan baik.
Tujuan pembentukan misi perusahaan:
a. menentukan kebutuhan suara dan tekad para pendiri dari maksud pendirian perusahaan
b. memberikan suatu arah umum bagi para pengelola perusahaan
c. memberikan dasar untuk mendorong penggunaan dan alokasi sumber daya perusahaan
d. mempermudah penerjemahan sasaran-sasaran perusahaan ke dalam tujuan-tujuan yang lebih spesifik.
C. PERENCANAAN USAHA
Pengertian: fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran
Sifat perencanaan usaha
a. Fokus: dibuat berdasarkan visi, misi tertentu, serta tujuan yang jelas
b. Rasional dan faktual:perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada
c. Berkesinambungan dan estimasi: perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta pemikiran-pemikiran tentang kondisi masa datang
d. Preparasi dan fleksibel: perencanaan usaha yang dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang dihadapi
e. Operasional:perencanaan usaha dibuat sederhana mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan
f. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam merencanakan kegiatan perusahaan
Keuntungan dari prinsip-prinsip penyusunan rencana kegiatan
a. memberikan pedoman untuk mengadakan pengawasan dalam perusahaan
b. melaksanakan kegiatan secara teratur dan produktif
c. memberikan gambaran yang jelas dan lengkap mengenai seluruh kegiatan perusahaan
d. memberikan gambaran yang jelas sehingga pekerjaannya menjadi produktif
e. menggunakan fasilitas-fasilitas dan alat-alat secara efektif dan efisien
f. menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha
Proses perencanaan usaha
a. Langkah 1: mengidentifikasi peluang usaha
Pada umumnya suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih kecil dari permintaannya. Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar lebih besar dari penawarannya. Jadi, peluang usaha didirikan oleh masih adanya permintaan pasar untuk produk tersebut
b. Langkah 2: menentukan jenis usaha yang akan dilakukan
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan:
1) Jumlah modal dan sumber modal yang diperoleh
2) Ketersediaan bahan baku secara kualitas, kuantitas, maupun kontinuitasnya
3) Ketersediaan tenaga kerja yagn diperlukan
4) Prospek pemasaran produk yang dihasilkan
5) Cara-cara pendistribusian
6) Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan
7) Selera konsumen
c. Langkah 3:melakukan studi kelayakan usaha
1) Aspek pasar dan pemasaran
Jenis usaha dianggap layak bila memiliki peluang pasar yang relatif tinggi yang ditunjukkan oleh jumlah permintaan
2) Aspek produksi
Jenis usaha dianggap layak bila lokasi usaha yang strategis, tersedianya fasilitas dan peralatan produksi yang memadai, tersedianya pasokan bahan baku yang terus menerus, dan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan
3) Aspek finansial
Jenis usaha dianggap layak bila jenis usaha tersebut mampu memberikan laba usaha yang memadai kepada investor dan atau kepada pengusaha yang menjalankan usaha tersebut
Proses perencanaan usaha
LANGKAH 2
Menentukan jenis usaha yang akan dilakukan
LANGKAH 1
Mengidentifikasi peluang usaha
LANGKAH 3
Melakukan studi kelayakan usaha
LANGKAH 4
Menyusun proposal usaha
4) Aspek organisasi dan manajemen
Berkenaan dengan struktur kepemilikan usaha, struktur organisasi, serta tim manajemen yang mengelola jenis usaha yang direncanakan
D. ANALISIS SWOT
Secara konvensional, perencanaan usaha didahului oleh analisis mengenai kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis perencanaan usaha dilakukan untuk mengenali tingkat kesiapan keseluruhan fungsi perusahaan, yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Manfaat analisis SWOT
Dengan analisis SWOT perusahaan yang dikelola seorang wirausahawan akan menyiapkan jalan keluarnya secara rasional, tegas, dan lugas di dalam menghadapinya. Begitu pula dengan adanya informasi dari luar perusahaan dan dari dalam perusahaan, seorang wirausahawan yang bersangkutan akan dapat mengetahui sebagai berikut:
a. Apakah kekuatan yang dapat mendukung perusahaan untuk mencapai sasaran usaha
b. Apakah kelemahan yang membatasi atau menghambat kemampuan dalam mencapai sasaran usaha
c. Dimanakah peluang usaha tersebut
d. Apa saja yang dapat mengancam dan membahayakan kegiatan usaha
0 komentar:
Posting Komentar