Karya tulis pengaruh objek wisata candi borobudur terhadap pedagang di kawasan candi borobudur

PENGARUH OBJEK WISATA CANDI BOROBUDUR TERHADAP PEDAGANG DI KAWASAN WISATA CANDI BOROBUDUR
( Laporan Kunjungan )






Oleh
Agustinus Agung K
NIS            : 7374
Kelas          : XI IPS 1
Program    : Ilmu Pengetahuan Sosial







Karya Tulis
Sebagai Laporan Kegiatan Studi Praktik Lapangan
Tahun Pelajaran 2010 / 2011







SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU
2010/2011
PERSETUJUAN







Judul Karya Tulis          : PENGARUH OBJEK WISATA CANDI
                                      BOROBUDUR TERHADAP EKONOMI
                                      PEDAGANG DI KAWASAN WISATA
                                      CANDI BOROBUDUR
Nama Siswa                   : Agustinus Agung K
Nomor Induk Siswa       : 7374
Kelas                             : XI IPS 1
Program                        : Ilmu Pengetahuan Sosial








MENYETUJUI
Pendamping,





Dra. Hj. SRI RAHAYU
NIP. 196605141993032005














MENGESAHKAN



Karya tulis ini disahkan pada
hari                  :
tanggal                        : ……Maret 2011
tempat             : SMA Negeri 2 Pringsewu







Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Pringsewu





Drs. JUMANI DARJO, M.Pd
NIP. 19640321 199010 1 001
   
Penguji






Dra. Hj. SRI RAHAYU
NIP. 196605141993032005








PERSEMBAHAN






Karya tulis yang berjudul “PENGARUH OBJEK WISATA CANDI BOROBUDUR TERHADAP PADAGANG DI KAWASAN WISATA CANDI BOROBUDUR” penulis persembahkan kepada :

    Orang tua yamg telah memberikan do’a dan dukungan baik meteri dan moral.
    Adikku yang telah memberiku semangat dalam menyelesaikan karya tulis ini.
    Sahabat-sahabatku yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
    Teman-teman yang selalu memberikan semangat.











MOTTO

Mulailah menggarap sedikit demi sedikit ide yang ada dalam pikiran Anda, jangan jadikan ide tersebut hanya sebatas wacana



















KATA PENGANTAR



Penulis senantiasa mengucapkan rasa syukur kahadirat Tuhan YME, karena berkah dan karunia-Nya Laporan Studi Praktik Lapangan ini dapat diselesaikan oleh penyusun.
Laporan Studi Praktik Lapangan yang berjudul “PENGARUH OBJEK WISATA CANDI BOROBUDUR TERHADAP PEDAGANG DI KAWASAN WISATA CANDI BOROBUDUR” ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Ilmu Sosial SMA Negeri 2 Pringsewu.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Studi Praktik Lapangan ini, terutama kepada :
1.            Bapak Drs. Jumani Darjo, M.Pd, selaku Kepala SMA Negei 2 Pingsewu.
2.            Ibu Dra. Hj. Sri Rahayu, selaku Guru pembimbing dan Wali Kelas XI IPS 1.
3.            Semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Studi Praktik Lapangan ini, sehingga dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan lebih luas kepada pembaca walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk kritik dan saranya. Terimakasih




Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita, khususnya bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pringsewu.




   
Pringsewu,   




Penulis













DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................          i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................         ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................        iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................        iv
HALAMAN MOTTO.................................................................................         v
KATA PENGANTAR................................................................................        vi
DAFTAR ISI...............................................................................................      viii


BAB I PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang...........................................................................         1
1.2.  Permasalahan ............................................................................          2
1.3.  Metode dan Teknik Pengumpulan Data ......................................          2
1.4.  Tujuan Penulisan Karya Tulis ......................................................          2

BAB II TINJAUAN UMUM
           2.1. Sejarah Singkat .........................................................................         3
           2.2. Pedagang Di Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur ............         4
           2.3. Pedagang Candi Borobudur Atur Giliran Berjualan .....................         5
           2.4. Manfaat Candi Borobudur Terhadap Pedagang ..........................         6
           2.5. Pengaruh Positif Candi Borobudur Bagi Pedagang ......................         7


BAB III TINJAUAN KHUSUS

                 3.1. Landasan Teori ..........................................................................         8
                 3.2. Pemecahan Masalah ...................................................................         8

BAB IV PENUTUP

            4.1 Kesimpulan ……………………………………………………..      10
            4.2 Saran-saran …………………………………………………….       10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... ...         11





BAB I
PENDAHULUAN


1.1.  Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia tidak hanyalah dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan. Budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber modal yang besar artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan.

Candi Borobudur merupakan salah satu objek wisata yang terletak di desa Borobudur, kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Adanya objek wisata Candi Borobudur diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap daerah dan mendorong masyarakat sekitar berdagang atau menjual barang yang menjadi cirri khas daerah Wisata Candi Borobudur.

Selain keberadaan Objek Wisata Candi Borobudur berpengaruh terhadap ekonomi para penduduk setempat yang berjualan di sekitar Candi Borobudur. Objek Wisata Candi Borobudur ini digunakan untuk berjualan barang-barang yang mempunyai ciri khas Daerah Wisata Candi Bobudur. Juga para pedagang saling berebut untuk mendapatkan uang dari para wisatawan. Dengan demikian penduduk sekitar Objek Wisata Candi Borobudur sangat terbantu karena mereka dapat tercukupi kebutuhan mereka dengan berdagang di sekitar Candi Borobudur.

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengadakan penelitian terkait dengan keberadaan Objek Wisata Candi Borobudur dan pengaruh terhadap ekonomi masyarakat sekitar, terutama para pedagang yang membuka usaha di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Objek Wisata Candi Borobudur Terhadap Pedagang Di Kawasan Candi Borobudur”

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah. Masalah yang muncul dapat di identifikasikan sebagai berikut

    Bagaimana pengaruh Objek Candi Borobudur terhadap pedagang di kawasan Candi Borobudur ?
    Bagaimanakah pedagang dikawasan Candi Borobudur ?


1.3 Metode Dan Teknik Pengumpulan Data

    Metode Observasi yaitu metode langsung berkunjung ke Candi Borobudur
    Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kajian pustaka yaitu mengaji berbagai refrensi, Buku tentang Borobudur


1.4 Tujuan Penulisan Karya Tulis

            Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut

    Untuk mengetahui pengaruh Objek Wisata Candi Brobudur terhadap ekonomi para pedagang di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur
    Untuk mengetahui para pedagang di kawasan taman wisata Candi Borobudur



BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat

Candi Borobudur itu didirikan tidaklah dapat di ketahui secara pasti, namun suatu perkiraan dapt diperoleh dengan tulisan singkat yang di pahat diatas pigura relief kaki asli Candi Borobudur menunjukan huruf sejenis dengan yang dapat dari prasasti abad ke-8 sampai awal abad ke-9 kesimpulan bahwa Candi Borobudur didirikan paa tahun 800 M

Candi Borobudur terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama ahkan sampai berabad-abad bangunan yang begitu megahnya diharapkan pada proses kehancuran. Setelah itu pada tanggal 10 agustus 1973 dimulai pekerja pembangunan Candi Borobudur terletak disebelahbarat laut menghadap ketimur karyawan pembenahan tidak kurang dari 600 orang bagian bagian yang dibenahi ialah bagian rapadhatu yaitu tempat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar. Kaki Candi Borobudur, teras, I,II,III. Stupa induk dan selesai pada tanggal 23 Febuari 1983

Borobudur adalah nama sebuah Candi Budha terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi Candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama budha Mahayana Wangsa syailendra. Dalam etnis tionghoa Candi ini disebut juga hanyu pinyin.








2.2 Pedagang Di Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur

Setelah Candi Borobudur ini diresmikan menjadi tempat Pariwisata. Kawasan Candi Borobudur ini mulai banyak pedagang yang berdagang dikawasan. Dengan banyaknya pedagang yang berada dikawasan pariwisata Candi Borobudur pedagangpun saling berebut pengunjung untuk merebutkan konsumen dan ini dapat tidak menyamankan pengunjung yang dating ke daerah pariwisata ini.

Cara berjualan pedagang yang selama ini dinilai tidak membuat nyaman pengunjung dan oleh karena itu penerapan pola giliran di tempat pariwisata ini akan dibenahi, terutama di kalangan pedagang cinderamata. Penjualan pun akan dibenahi melaui shift yang ditentukan para para pengunjung mengakui citra pariwisata Candi Borobudur terkesan buruk karena pedagang menawarkan cinderamata seolah-olah mengejar dan memaksa Wisata untuk membelinya pihaknya mencatat 3272 pedagang yang tergabung dalam52 kelompok aneka cinderamata makanan dan minuman berjualan di kompleks TWCB. Setiap pedagang wajib menyerahkan data diri diserati poto kepada pengurus paguyuban. Agar semua pedagang yang ada di TWCB terdata oleh pihak Wisata Candi Borobudur. Meskipun kartu Anggota sudah dibuat dan pembagian shift diberlakukan masih saja terjadi ketidak seimbangan pelaku wisata dan wisatawan yang berkunjung ke Camdi Borobudur berdampak konflik antar pedagang.

Setelah pihak Candi Borobudur mengetahui peristiwa ini tidak mengalami pembaikan. Pihak Candi Borobudur memberikan uji coba giliran berdagang dilakukan terhadap delapan kelompok yang terdiri atas kelompok pengasong (69 orang) patung batu dan petunggu (36 orang) topeng wayang (42) centong dan kipas tanduk (17) batik wirawisata (40) miniature Borobudur (38) miniature sepeda (8) asbak fiber (39). Setiap kelompok memiliki harga patokan minimal diatas barang yang dijual kepada wisatawan. Supaya tidak menyulitkan pedagangan lain dalam menjajakan cinderamata. Setiap kelompok membagi anggotanya untuk berjualan setiap hari, mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WIB dan pukul 12.00 hingga 18.00 lokasi mereka berdagang di zona II dalam TWCB, dariperempatan jalan wisatawan dibawah pintu keluar Candi Borobudur, di zona I TWCB hingga depan museum karma wibangga.

2.3 Pedagang Candi Borobudur Atur Giliran Berjualan

Pedagang asongan dikawasan Taman Wisata Candi Borobudurb tahun lalu mulai mengatur giliran untuk berjualan di zona II Taman Wisata Candi Borobudur. Hal ini semata-mata dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para pengunjung. Agar tidak terus dicap jelek dan mengganggu kenyamanan wisatawan. Maka tahun lalu pihak Candi Borobudur berupaya agar aktivitas berdagang yang dijalankan berlangsung lebih tertib. Pengaturan giliran berjualan di zona II ini sudah berjalan sejak 26 januari 2009. Setiap harinya, giliran untuk berdagang ini terbagi menjadi dua shift, yaitu shift pertama berlangsung mulai pukul 06.00 – 12.00 WIB dan shift kedua mulai pukul 13.00 – 18.00 WIB. Pada tahap awal, pengaturan giliran ini berlaku untuk pedagang asongan dari depan komoditas namun nama-nama pedagang yang boleh berjualan di zona II tersebut tidak baku dan dapat digantikan oleh pedagang yang lain.

Dengan mengatur giliran tersebut, maka jumlah pedagang asongan di zona II akan lebih terkendali. Dengan begitu situasi dari sekitar candi akan terasa lebih nyaman karena wisatawan tidak merasa di kerumuni pedagang. Selain tertib berjualan dalam pengamatan di lapangan, para pedagang juga berusaha memperbaiki penampilan di antaranya dengan mengenakan baju seragam. Kelmpok pedagang batik misalnya, bahkan memiliki tiga model baju seragam yang dipakai berganti-ganti dalam satu minggu. Dengan memakai baju seragam, ketua kelompok pedagang berupaya tampil lebih sopan dan menarik. Selain itu, kelompok pedagang kaos batik juga telah membuat peraturan sendiri untuk mentertibkan anggotanya untuk seorang wisatawan. Dalam berjualan pun mereka juga menyepakati harga termurah yang ditawarkan kepada pengunjung jika ada yang melanggar, maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi ujarnya, sanksi yang diberikan berupa membayar denda Rp 10.000 hingga dikeluarkan dari kelompok.

2.4 Manfaat Candi Borobudur Terhadap Pedagang

Adanya Objek Wisata Candi Borobudur memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan para pedagang karena pedagang dapat memanfaatkan potensi Objek Wisata Candi Borobudur sebagai lapangan pekerjaan bagi mereka. Dengan banyaknya usaha dagang yang dikelola oleh para pedagang akan membantu pedagang dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup pedagang. Adanya Objek Wisata Candi Borobudur yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar Candi Borobudur terutama yang bekerja menjadi pedagang di Taman Borobudur dapat membantu tingkat kemakmuran dan kesejahteraan hidup para pedagang.

Pendapatan merupakan keuntungan ekonomi yang didapat seseorang yang menyangkut jumlah yang dinyatakan dengan uang. Pendapatan yang diperoleh akan digunakan untuk membiayai kehidupan sehari-hari para pedagang yang meliputi kebutuhan pangan sandang dan papan yang merupakan kebutuhan primer maupun sekunder. Untuk membiayai kebutuhan hidupnya ada kalanya dari pendapatan yang diperoleh apabila ada sisa sebagai pedagang di Taman Borobudur dengan memperoleh penghasilan bersih antara Rp 20.000 – Rp 30.000 jika berdagang pada hari biasa. Tetapi jika pedagang pada waktu liburan bias mencapai Rp. 50.000 perhari.












2.5 Pengaruh Positif Candi Borobudur Bagi Pedagang

Semakin luasnya kesempatan usaha. Adanya kesempatan usaha tumbuh untuk menyediakan keperluan wisatawan, hal ini mendorong para pedagang untuk membuka usaha dengan berdagang berbagai macam barang dagangan yang menjadi cirri khas daerah wisata seperti kerajinan-kerajinan. Usaha-usaha kios, warung makan dan berbagai macam dagangan lainya.

Membuka lapangan pekerjaan, untuk usaha yang ada dibutuhkan tenaga kerja dan makin banyak wisata yang berkunjung makin banyak pula jenis usaha yang tumbuh maka makin luas juga lapangan kerja yang tercipta. Adanya Objek Wisat Candi Borobudur dimanfaatkan pedagang untuk membuka usaha seluas-luasnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.

Meningkatkan pendapatan adanya lapangan kerja yang luas dan banyak pariwisata akan membantu meningkatkan pendapatan para pedagang berasal dari banyaknya para wisatawan yang membeli barang-barang dagang. Dari pendapatan yang meningkatkan dapat membantu memperbaiki perekonomian yang berarti akan meningkatkan juga tingkat kesejahteraan dan kemakmuran para pedagang.

Meningkatkan pola pikir para pedagang. Pola yang maju akan meningkatkan dampak perilaku para pedagang yang mulai terbuka untuk memanfaatkan keperluan ekonomi yang ada dengan mengembangkan usaha-usaha dagang para pedagang agar lebih maju dengan melakukan kerjasama-kerjasama ekonomi antara para pedagang.






BAB III
TINJAUAN KHUSUS

3.1 Landasan Teori

Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan karena letusan gunung berapi sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik dan semak belukar selama berabad-abad. Pada tahun 1853, seluruh area candi sudah bersih digali setelah Indonesia merdeka pada tahun 1959 pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO namun pembugaran ini dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1972 dan selesai pada tahun 1984 menurut H.C. Cornelius seorang insinyur belanda yang menyelidiki lokasi penemuan Candi Borobudur dan ikut membantu dalam penebangan pohon yang menutupi Candi Borobudur. Cornelius sangat tertarik dengan candi ini dikarenakan bangunan ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi ditambah lagi dengan bentuk bangunan yang bagus, tinggi, besar, dan mempunyai relief-relief yang indah serta patung budha yang cukup banyak. Inilah yang menjadi daya tarik masyarakat.

3.2 Pemecahan Masalah

Candi Borobudur yang terletak di kabupaten Magelang, sangat membantu sekali dalam perekonomian rakyat setempat. Karena dengan adanya tempat Wisata Candi Borobudur disekitar masyarakat tersebut. Para penduduk dapat membuka usaha di sekitar Candi Borobudur seperti berdagang. Dan oleh sebab itu hamper semua penduduk di sekitar Candi Borobudur memperoleh pendapatan dari berdagang di kawasan Candi Borobudur. Hingga pedagang di Tempat Wisata Candi Borobudur kurang bias dikendalikan dan pedagang membuat para pengunjung tidak nyaman dengan adanya pedagang yang banyak terutama asongan, juga penawaran pedagang seolah-olahmemaksa pembeli. Dengan adanya persoalan seperti ini dengan mengatur jadwal mereka agar tidak terlalu banyak pedagang. Berdagang sekarang dibagi menjadi 2 zona, agar tidak berebut.

BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan

            Dari uraian dan penjelasan mengenai pengaruh Objek Wisata Candi Borobudur terhadap pedagang di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur dapat disipulkan sebagai berikut :

    Tempat Wisata Candi Borbudur sangat bermanfaat bagi penduduk setempat untuk berdagang
    Pedagang dapat menghasilkan keuntungan lebih besar dari tempat Wisata Candi Borobudur
    Tempat Wisata Candi Borobudur dapat membantu penduduk untuk usaha berdagang



4.2 Saran

    Bagi pedagang di taman wisata Candi Borobudur janganlah mendesak-desak wisatawan yang akan berwisata untuk memaksa membeli barang dagangannya. Agar tidak menggangu pengunjung dan menawarkan barang dagangan harus lebih sopan
    Bagi pihak PT Taman Wisata Candi Borobudur pihak PT Taman Wisata Candi Borobudur selaku pihak yang bertanggung jawab mengella Taman Wisata Candi Borobudur harus lebih efektif memberikan penyuluhan untuk mencegah agar pedagang tidak berlebihan. Berlebihan pedagang dapat mengakibatkan pengunjung kurang nyaman


DAFTAR PUSTAKA



Panitia pembuatan karya tulis.2011.Petunjuk Pelaksanaan Studi Praktek Lapangan.SMA N 2 Pringsewu
Badrika wayan.2000.Sejarah Peninggalan Indonesia.Jakarta:Erlangga
Matroji.2004.Sejarah Indonesia.Jakarta:Erlangga
Soedirman.1980.Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia:Yogyakarta:Pustaka Jaya
Sukmono.1981.Candi Borobudur Pustaka Umat Manusia.Yogyakarta:Pustaka Jaya
Aggunk.blink182 Makalah Candi Borobudur

Karya tulis pengaruh objek wisata candi borobudur terhadap para pedagang di sekitarnya

Karya tulis pengaruh objek wisata candi borobudur terhadap para pedagang di sekitarnya

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Bangsa Indonesia tidak hanyalah dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan. Budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber modal yang besar artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan.
Candi Borobudur merupakan salah satu objek wisata yang terletak di desa Borobudur, kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Adanya objek wisata Candi Borobudur diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap daerah dan mendorong masyarakat sekitar berdagang atau menjual barang yang menjadi cirri khas daerah Wisata Candi Borobudur.
Selain keberadaan Objek Wisata Candi Borobudur berpengaruh terhadap ekonomi para penduduk setempat yang berjualan di sekitar Candi Borobudur. Objek Wisata Candi Borobudur ini digunakan untuk berjualan barang-barang yang mempunyai ciri khas Daerah Wisata Candi Bobudur. Juga para pedagang saling berebut untuk mendapatkan uang dari para wisatawan. Dengan demikian penduduk sekitar Objek Wisata Candi Borobudur sangat terbantu karena mereka dapat tercukupi kebutuhan mereka dengan berdagang di sekitar Candi Borobudur.
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengadakan penelitian terkait dengan keberadaan Objek Wisata Candi Borobudur dan pengaruh terhadap ekonomi masyarakat sekitar, terutama para pedagang yang membuka usaha di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Objek Wisata Candi Borobudur Terhadap Pedagang Di Kawasan Candi Borobudur”




1.2  Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah. Masalah yang muncul dapat di identifikasikan sebagai berikut :
1.      Bagaimana pengaruh Objek Candi Borobudur terhadap pedagang di kawasan Candi Borobudur ?
2.      Bagaimanakah pedagang dikawasan Candi Borobudur ?

1.3  Tujuan Penulisan Karya Tulis
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengaruh Objek Wisata Candi Brobudur terhadap ekonomi para pedagang di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur
2.      Untuk mengetahui para pedagang di kawasan taman wisata Candi Borobudur

1.4  Metode Penelitian
Dalam memperoleh data untuk karya tulis ini penyusun melakukan beberapa cara :
1.          Melakukan tinjauan langsung ke Taman Candi Borobudur Yogyakarta .
2.          Melakukan study literatur untuk mencari data di perpustakaan SMA Negeri 1 Pangandaran .
3.          Mengumpulkan data hasil analisis dari buku – buku Biologi .
4.          Mencari informasi seputar Melalui internet .

1.5  Kegunaan Penelitian
1.      Bersifat Teoretis
a.       Memperoleh  pengetahuan  tentang  potensi  Obyek  Wisata  Candi Borobudur bagi masyarakat sekitarnya dalam rangka meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
b.      Menambah  wawasan  keilmuan  bagi  Pelajar  dan  pengetahuan tentang perilaku sosial ekonomi masyarakat yang beraneka ragam.


2.      Bersifat Praktis
Memberikan  masukan  kepada  pengelola  Obyek  Wisata  Candi Borobudur agar memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitarnya untuk   memanfaatkan   keberadaan   Obyek   Wisata   Candi  Borobudur sehingga dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonominya.

1.6  Sistematika Penulisan
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Permasalahan
1.3  Tujuan Penulisan Karya Tulis
1.4  Metode Penelitian
1.5  Kegunaan Penelitian
1.6  Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1  Kajian Pustaka
2.2  Sejarah Singkat Candi Borobudur
2.2.1        Waktu Di Dirikan
2.2.2        Penemuan Kembali
2.2.3        Penyelamatan Candi Borobudur
2.2.4        Pemugaran Candi Borobudur
2.3  Keunggulan dan Manfaat Candi Borobudur
2.4  Ketertarikan Wisatawan Candi Borobudur
BAB III PEMBAHASAN MATERI
3.1  Candi Borobudur sebagai Objek Wisata
3.2  Dampak Pemanfaatan Candi Borobudur sebagai Objek Wisata
3.2.1        Dampak terhadap Masyarakat di sekitarnya
3.2.2        Dampak Terhadap Candi
3.3  Potensi Pengembangan Candi Borobudur Dan Permasalahannya
3.4  Pengaruh Objek Wisata Candi Borobudur Terhadap Pedagang
3.4.1        Pedagang Di Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur
3.4.2        Manfaat Candi Borobudur Terhadap Pedagang
3.4.3        Pedagang Candi Borobudur Atur Giliran Berjualan
3.4.4        Pengaruh Positif Candi Borobudur Bagi Pedagang
BAB IV PENUTUP
1.1  Kesimpulan
1.2  Saran
DAFTAR PUSTAKA





BAB II
LANDASAN TEORI


2.1  Kajian Pustaka
Dijadikannya Candi Borobudur sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia telah memberikan sumbangan yang tidak kecil pada peningkatan devisa negara. Pengunjung Candi Borobudur Baru tahun ke tahun cenderung meningkat. Peningkatan jumlah pengunjung di satu pihak dapat menambah pendapatan negara dan masyarakat di sekitarnya, tetapi di lain pihak juga dapat mengancam kelestarian candi ini. Candi yang dibangun kira-kira abad VIII pada masa pemerintahan wangsa Sailendra ini telah kurang lebih 1260 tahun berada di alam terbuka, artinya bahan bangunan yang terbuat dari batu andesit itu juga telah mengalami proses degradasi (pelapukan) oleh faktor waktu dan alam.
Meningkatnya jumlah pengunjung ke Candi Borobudur akan memberikan dampak kurang baik bagi upaya pelestarian warisan budaya. Oleh karena itu, perlu dibuat wilayah peredam yang dapat menghambat pengunjung agar tidak naik bersama-sama ke candi, yaitu dengan membuat taman wisata di lingkungan candi. Keberadaan taman wisata diharapkan membuat pengunjung akan tersebar ke berbagai penjuru taman. Dengan tersebarnya pengunjung akan mengurangi beban yang ditanggung oleh bangunan candi (Tanudirjo, 1993-1994).
Ada dua faktor utama penyebab terjadinya degradasi pada bangunan candi, yaitu faktor dari dalam dan luar. Faktor dari dalam biasanya disebabkan oleh keroposnya bangunan itu sendiri, seperti konstruksi dan bahan penyusunnya. Faktor dari luar adalah pengaruh lingkungan biotik, abiotik, dan khernis. Kerusakan yang disebabkan oleh faktor biotik adalah tumbuhnya tanaman tingkat tinggi ( ilalang, perdu, pohon-pohon besar ) dan tanaman tingkat rendah (lumut, jamur, jamur kerak, dan algae). Selain itu, kerusakan juga disebabkan oleh aktivitas manusia, baik secara disengaja maupun tidak disengaja. Kerusakan disengaja seperti corat-coret, pencurian, pengotoran, batu penyusun jatuh karena dipanjat, sedangkan kerusakan tidak disengaja seperti terjadinya keausan batu pada lantai bangunan dan kerontokan. Kerontokan terjadi akibat pembersihan gulma pada batu candi dengan menggunakan sikat.

2.2  Sejarah Singkat Candi Borobudur
2.2.1        Waktu Di Dirikan
Banyak buku – buku sejarah yang menuliskan tentang Candi Borobudur, akan tetapi kapan Candi Borobudur dirikan tidaklah dapat di ketahui secara pasti namun suatu perkiraan dapat di peroleh dengan tulisan singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi Borobudur ( Karwa Wibhangga ) menunjukan huruf sejenis dengan yang di dapatkan dari prasati di akhir abad ke – 8 sampai awal abad ke – 9 dari bukti – bukti tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan sekitar tahun 800 M.
Kesimpulan tersebut  ternyata sesuai dengan dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di daerah jawa tengah, khususnya periode antara abad ke – 8 dan pertengahan abad ke – 9 yang di terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra. Masa kejayaan ini di tandai dengan di bangunnya sejumlah besar candi di lereng – lereng gunung, yang sebagian besar adalah bangunan khas hindu sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran adalah bsngunan khas Budha tapi ada juga sebagian kecil bangunan khas Hindu.
Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena usaha untuk menjungjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.


2.2.2        Penemuan Kembali
Candi Borobudur yang sempat menjadi keajaiban dunia ini menjulang tinggi di antara dataran rendah di sekelilingnya. Candi Borobudur terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad – abad bangunan yang begitu megahnya di hadapkan pada proses kehancuran. Sekitar 150 tahun Candi Borobudur di gunakan sebagai pusat Ziarah, ini adalah waktu yang singkat di bandingkan dengan usianya ketika pekerja menghiasi / membangun bukit alam Candi Borobudur dengan batu – batu pada saat pemerintahan yang sangat terkenal yaitu SAMARATUNGGA, sekitar tahun 800 – an dengan berakhirnya kerajaan Mataram tahu 930 M pusat kehidupan dan kebudayaan jawa bergeser ke timur.
Setelah sekian lama Candi Borobudur terbengkalai dan tak terurus maka tumbuhlah tumbuhan liar yang menutupi bangunan tersebut. sekitar abad ke – 10 Candi Borobudur terbengkalai dan terlupakan. Baru pada tahun 1814 M berkat usaha Sir Thomas Stamford Rafles Candi Borobudur muncul dari kegelapan masa silam. Rafles adalah Letnan Gubernur Jendral Inggris, ketika Indonesia di kuasai / di jajah Inggris pada tahun 1811 M – 1816 M.
Pada tahun 1835 M seluruh candi di bersihkan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman, karen begitu tertariknya terhadap Candi Borobudur sehingga ia mengusahakan pembersihan lebih lanjut, puing –puing yang masih menutupi candi di sigkirkan dan tanah yang menutupi lorong – lorong bangunan candipun di singkirkan.

2.2.3        Penyelamatan Candi Borobudur
Semenjak Candi Borobudur di temukan dimulailah usaha perbaikan dan pemugaran kembali bangunan Candi Borobudur mula – mula hanya dilakukan secara kecil – kecilan serta pembuatan gambar – gambar dan photo – photo reliefnya. Pemugaran Candi Borobudur yang pertam kali di adakan pada tahun 1907 M – 1911 M di bawah pimpinan Th Van erf dengan maksud untuk menghindari kerusakan – kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan Candi Borobudur walaupun banyak bagian tembok atau dinding – dinding terutama di tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut yang masih tampak miring dan sangat mengkhawatirkan bagi para pengunjung maupun bangunannya sendiri, namun pekerjaan Van Erp tersebut untuk sementara Candi Borobudur dapat di selamatkan dari kerusakan yang lebih besar.
Mengenai gapura – gapura hanya beberapa saja yang telah di kerjakan masa itu telah mengembalikan kejayaan masa silam, namun juga perlu di sadari bahwa tahun – tahun yang di lalui borobudur selama tersembunyi di semak – semak secara tidak langsung telah menutupi adan melindungi dari cuaca buruk yang mungkin dapat merusak bangunan Candi Borobudur, Van Erp berpendapat miring dan meleseknya dinding – dinding dari bangunan itu tidak sangat membahayakan bangunan itu, Pendapat itu sampai 50 tahun kemudian memang tidak salah akan tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tn Vanerf itu mulai di ragukan dan di khawatirkan akan ada kerusakan yang lebih parah

2.2.4        Pemugaran Candi Borobudur
Pemugaran Candi Borobudur di mulai tanggal 10 Agustus 1973 prasati dimulainya pekerjaan pemugaran Candi Borobudur terletak di sebelah Barat Laut Menghadap ke timur karyawan pemugaran tidak kurang dari 600 orang diantaranya ada tenaga – tenaga muda lulusan SMA dan SIM bangunan yang memang diberikan pendidikan khususnya mengenai teori dan praktek dalam bidang Chemika Arkeologi ( CA ) dan Teknologi Arkeologi ( TA )
Teknologi Arkeologi bertugas membongkar dan memasang batu - batu Candi Borobudur sedangkan Chemika Arkeologi bertugas membersihkan serta memperbaiki batu – batu yang sudah retak dan pecah, pekerjaan – pekerjan di atas bersifat arkeologi semua di tangani oleh badan pemugaran Candi Borobudur, sedangkan pekerjaan yang bersifat teknis seperti penyediaan transportasi pengadaaan bahan – bahan bangunan di tangani oleh kontraktor ( PT NIDYA KARYA dan THE CONTRUCTION AND DEVELOPMENT CORPORATION OF THE FILIPINE ).
Bagian – bagian Candi Borobudur yang di pugar ialah bagian Rupadhatu yaitu tempat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar sedangkan kaki Candi Borobudur serta teras I, II, III dan stupa induk ikut di pugar pemugaran selesai pada tanggal 23 Februari 1983 M di bawah pimpinan DR Soekmono dengan di tandai sebuah batu prasati seberat + 20 Ton.
Prasasti peresmian selesainya pemugaran berada di halaman barat dengan batu yang sangat besar di buatkan dengan dua bagian satu menghadap ke utara satu lagi menghadap ke timur penulisan dalam prasasti tersebut di tangani langsung oleh tenaga yang ahli dan terampil dari Yogyakarta yang bekerja pada proyek pemugaran Candi Borobudur.


2.3  Keunggulan dan Manfaat Candi Borobudur
Candi yang terdaftar di World Heritage Site UNESCO ini pernah menjadi anggota Tujuh Keajaiban Dunia. Berdiri di Magelang, Jawa Tengah, Borobudur adalah salah satu candi Buddha terbesar di dunia. Keunikan candi yang dibangun Raja Samaratungga ini tidak hanya terletak pada struktur bangunannya yang terdiri dari 10 tingkat, tapi juga pada relief-relief di tubuhnya yang menyimpan makna kehidupan di muka bumi. Relief itu akan terbaca secara berurutan bila kita berjalan searah jarum jam.
Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, Ramayana, selain menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Keseluruhan relief mencerminkan ajaran sang Buddha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang yang ingin mempelajari Buddha. Yang juga mengagumkan, Borobudur dibangun hanya menggunakan sistem interlock, layaknya balok-balok lego yang menempel tanpa lem ataupun semen.
Menurut Prof.Dr.JG Casparis, sebuah prasasti dari abad sembilan menyingkapkan silsilah tiga raja wangsa Cailendra, yaitu raja Indra, putranya Samaratungga dan selanjutnya putri Samaratungga yaitu Pramodawardhani. Pada masa pemerintahan raja Samaratungga, mulailah dibangun candi yang bernama Bhumisam Bharabudhara, yang dapat ditafsirkan sebagai Bukit Peningkatan Kebajikan, yaitu setelah melampaui sepuluh tingkat Bodhisattva. Setelah selesai dibangun selama kurang lebih seratus lima puluh tahun, Candi Borobudur merupakan pusat ziarah megah bagi penganut Buddha sampai dengan runtuhnya kerajaan Mataram sekitar tahun 930 M, dimana pusat kekuasaan dan kebudayaan pindah ke Jawa Timur.
Keindahan dan keagungan Candi Borobudur tidak hanya mendapatkan pengakuan masyarakat Indonesia sendiri, melainkan ia sudah dianggap sebagai warisan kebudayaan dunia. Hal ini terbukti pada saat pemugaran Candi Borobudur selama sepuluh tahun sejak tahun 1971, dukungan berbagai negara sahabat telah diberikan secara mantap. Dua puluh delapan negara duduk sebagai anggota dari Executive Committee for the International campaign to Safeguard the Temple Borobudur.
Selanjutnya, Candi Borobudur berhasil menampilkan diri sebagai pusat wisata yang mampu menyerap tingginya kunjungan wisatawan, yaitu kurang lebih 6.333,95 orang/ hari pada tahun 1997 dengan 13% wisatawan mancanegara dan sisanya 87% wisatawan nusantara.5 Kemegahan, keagungan, keindahan dan keunikan arsitektur Candi Borobudur yang dibalut dengan nilai-nilai penting dari sisi agama, budaya dan sejarah telah menjadi fokus perhatian umat Buddha, baik di Indonesia maupun luar negeri, serta wisatawan pada umumnya untuk datang berkunjung. Dengan kata lain Candi Borobudur mendatangkan banyak devisa untuk negara.


2.4  Ketertarikan Wisatawan Candi Borobudur
Dengan segala pesona dan misterinya, wajar bila banyak orang dari segala penjuru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya, pengunjung juga bisa berkeliling ke desa-desa di sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga pembuat kerajinan. Pengunjung juga bisa pergi ke puncak Watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur dari atas.
Sebagai kuil Budha yang terbesar diseluruh dunia, Borobudur adalah salah satu hasil budaya manusia yang paling sering dikunjungi lebih dari sejuta wisatawan setiap tahunnya. Baik domestic maupun mancanegara. Tidak ada satupun candi diseluruh dunia yang menyerupai gaya arsitek candi ini. Candi yang dibangun di pada abad kesembilan masehi ini sangat pas sekali untuk orang-orang yang memiliki hobi fotografi, banyak spot menarik yang bisa diambil untuk diabadikan, apabila disaat sunset. Borobudur penuh dengan ornamen filosofis dimana menyimbolkan secara nyata tentang perbedaan jalur yang dapat diikuti untuk mencapai tujuan hidup. Relief yang terukir didinding candi memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup. Dengan kata lain, Borobudur memiliki jiwa seni, filosofis, dan budaya. Jika kita berada pada kota Yogyakarta, Borobudur bisa dicapai dengan menggunakan mobil. Hanya akan memakan waktu sekitar 1jam untuk sampai kesana. Kita dapat mengikuti tur atau menyewa mobil. Dengan menaiki candi menakjubkan ini, kita dapat mengagumi setiap relief yang berada pada batu-batu disekeliling kita.
Aneka souvenir berupa miniatur Borobudur dari perak, gantungan kunci, kaos oblong, hingga kartu pos bergambar Borobudur bisa kita temui didaerah area candi Borobudur. Relief yang terukir didinding candi memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup. Setiap relief memiliki ceritanya masing-masing. Untuk lebih mengerti tentang maka relief serta sejarah candi ini, kita dapat mengikuti tur atau menyewa pemandu yang telah mengerti untuk membimbing kita. Dan adapula semacam mitos yang mengatakan apabila kita berhasil menyentuh figur sang Budha yang terdapat dalam stupa, maka keinginan yang kita miliki akan terkabul.



BAB IV
PENUTUP


4.1  Kesimpulan
Kehidupan sosial para pedagang sudah terjalin dengan baik yaitu adanya kontak  dan  komunikasi  yang  berupa  saling  menyapa,  saling  tegur  serta adanya komunikasi sosial berupa saling mengobrol dengan menggunakan bahasa Jawa. Pola interaksi sosial para pedagang menghasilkan dua pola yaitu  pola  asosiatif  yaitu  berupa  kerjasama  ekonomi  meliputi  kerjasama dalam perdagangan, kerjasama di bidang sosial dalam wujud saling tolong-menolong dan saling membantu antara sesama pedagang, kerjasama ini juga berlanjut  dalam  kehidupan  sehari-hari  para  pedagang.
Dari uraian dan penjelasan mengenai pengaruh Objek Wisata Candi Borobudur terhadap pedagang di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur dapat disipulkan sebagai berikut :
1.      Tempat Wisata Candi Borbudur sangat bermanfaat bagi penduduk setempat untuk berdagang.
2.      Pedagang dapat menghasilkan keuntungan lebih besar dari tempat Wisata Candi Borobudur
3.      Tempat Wisata Candi Borobudur dapat membantu penduduk untuk usaha berdagang.
4.      Dengan banyaknya usaha dagang yang dikelola oleh para pedagang akan membantu pedagang dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup pedagang.
5.      Adanya Objek Wisat Candi Borobudur dimanfaatkan pedagang untuk membuka usaha seluas-luasnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.



4.2  Saran
1.      Bagi pedagang di taman wisata Candi Borobudur janganlah mendesak-desak wisatawan yang akan berwisata untuk memaksa membeli barang dagangannya. Agar tidak menggangu pengunjung dan menawarkan barang dagangan harus lebih sopan
2.      Bagi pihak PT Taman Wisata Candi Borobudur pihak PT Taman Wisata Candi Borobudur selaku pihak yang bertanggung jawab mengella Taman Wisata Candi Borobudur harus lebih efektif memberikan penyuluhan untuk mencegah agar pedagang tidak berlebihan. Berlebihan pedagang dapat mengakibatkan pengunjung kurang nyaman




DAFTAR PUSTAKA


1.      http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur
2.      http://indoscream.blogspot.com/2011/07/contoh-karya-tulis-tentang-pengaruh.html
3.      http://madyaindriani.blogspot.com/Pengaruh-borobudur.html
4.      http://mtsnsukaraja.multiply.com/journal/item/6?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Makalah bahaya narkoba bagi kalangan pelajar

Makalah bahaya narkoba bagi kalangan pelajar

BAB I

PENDAHULUAN

Apa yang dimaksud narkoba?

Jenis narkoba berdasarkan efeknya

Dampak penyalahgunaan narkoba

Apa yang masih bisa dilakukan

1.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pelajar mengetahui tantang NARKOBA

1.2 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut:

Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penetahuan dan informasi tentang bahaya dan dampak NARKOBA

Secara praktis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu sumbangan informasi, pemikiran, bagi pelajar,masyarakat tentang bahayanya narkoba.

BAB II

PEMBAHASAN

 2.1 Apa yang disebut NARKOBA?

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:

 2.3 Jenis Narkoba menurut efeknya

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:

1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.

2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.

3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

Penyalahgunaan Narkoba

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. – maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.

2.4 Dampak penyalahgunaan Narkoba

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik:

    Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
    Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
    Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
    Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
    Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
    Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
    Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
    Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
    Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian

Dampak Psikis:

    Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
    Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
    Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
    Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
    Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:

    Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
    Merepotkan dan menjadi beban keluarga
    Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Bahaya bagi Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

DAMPAK MENTAL

Selain ketergantungan fisik, terjadi juga ketergantungan mental. Ketergantungan mental ini lebih susah untuk dipulihkan daripada ketergantungan fisik. Ketergantungan yang dialami secara fisik akan lewat setelah GPO diatasi, tetapi setelah itu akan muncul ketergantungan mental, dalam bentuk yang dikenal dengan istilah ‘sugesti’. Sugesti ini bisa digambarkan sebagai suara-suara yang menggema di dalam kepala seorang pecandu yang menyuruhnya untuk menggunakan narkoba. Sugesti seringkali menyebabkan terjadinya ‘perang’ dalam diri seorang pecandu, karena di satu sisi ada bagian dirinya yang sangat ingin menggunakan narkoba, sementara ada bagian lain dalam dirinya yang mencegahnya.

DAMPAK EMOSIONAL

Narkoba adalah zat-zat yang mengubah mood seseorang (mood altering substance). Saat menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang ikut terpengaruh. Salah satu efek yang diciptakan oleh narkoba adalah perubahan mood. Narkoba dapat mengakibatkan ekstrimnya perasaan, mood atau emosi penggunanya. Jenis-jenis narkoba tertentu, terutama alkohol dan jenis-jenis narkoba yang termasuk dalam kelompok uppers seperti Shabu-shabu, dapat memunculkan perilaku agresif yang berlebihan dari si pengguna, dan seringkali mengakibatkannya melakukan perilaku atau tindakan kekerasan. Terutama bila orang tersebut pada dasarnya memang orang yang emosional dan bertemperamen panas.

“SAY  NO TO DRUG”

Karena kasus narkoba, miras, dan judi memiliki perbedaan yang signifikan, maka upaya penanggulangannya tidak dapat disama ratakan. Artinya ketiga kasus tersebut harus diperlakukan secara berbeda sesuai dengan latar belakang dan dampak negative yang muncul dari masing-masing kasus tersebut.

NARKOBA
Dari sisi medis, narkoba memang dilegalkan dan hanya digunakan untuk keperluan medis dan memiliki nilai positif. Penyalah gunaan narkoba diluar kepentingan medis sesungguhnya perbuatan melanggar hukum, oleh karena itu para produsen, pengedar dan jaringannya, dan pemakainya harus ditindak tegas secara hukum.

 2.5 Apa yang masih bisa dilakukan?

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

    Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
    Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
    Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

 UPAYA PENANGGULANGAN

1. Preventif

    Pendidikan Agama sejak dini
    Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan kasih saying.
    Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak
    Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.
    Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya

2. Tindakkan Hukum
Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan UU no : 22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin meraja lela ? Mungkin kedua Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali relevansinya atau menerbitkan kembali Undang-Undang yang baru yang mengatur tentang penyalahgunaan narkoba ini.

3. Rehabilitasi
Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa alternative penanggulangan yang dapat kami tawarkan :
a. Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka penanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama international.

b. Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan Hukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih.

c. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik antara orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para siswa selama jam belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah. Temuan para guru dan orang tua agar dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan bersama, dan dicari upaya preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan SLTA.

d. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap berbagai diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai tempat transaksi narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan kendaraan darat yang masuk, baik secara rutin maupun secara insidental.

e. Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan sebuah booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba.
F. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu mengingatkan tentang bahaya narkoba.

 3.  PEMECAHAN MASALAH

    perlu adanya pengawasan lebih terhadap pelajar tentang NARKOBA
    memberi pengetahuan yang lebih luas tentang dampak dan akibat mengkonsumsi NARKOBA

BAB III

KESIMPULAN & SARAN

KESIMPULAN

Demikian beberapa alternative penanggulangan terhadap masalah narkoba, miras, dan judi yang dapat kami tawarkan.Melihat kondisi social, politik, ekonomi dan hukum kita hingga saat ini masih belum stabil, kami masih pesimis kalau ketiga masalah ini dapat diatasi secara tuntas.Pertama sebenarnya kita harus memiliki landasan Hukum yang kuat dan mapan sebagai landasan utama untuk mengatur proses pembangunan social, budaya, ekonomi dan politik serta character building.Namun, demikian, tidak salah kalau kita mencoba sekaligus sebagai trial and error. Apabila kita berhasil, sangat mungkin cara yang kita tempuh akan di pakai secara nasional bahkan International. Namun apabila kita masih gagal dan gagal terus, adalah suatu hal yang lumrah mengingat kondisi social politik dan ekonomi kita saat ini masih dalam proses transisi dan mencari bentuk yang tepat. Kesulitan selanjutnya adalah karena masalah narkoba, miras dan judi erat kaitannya dengan budaya. Merubah suatu budaya atau tradisi sangat sulit dan memerlukan waktu dan proses yang lama

Saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian, membahas dan mengambil kesimpulan dari penelitian ini, maka dengan ini penulis mengajukan saran sebagai berikut:

    kepada pemerintah harus lebih tegas dalam menangani kasus narkoba sehingga smwa masyarakat jera dalam menggunakan narkoba.
    Kepada pihak orang tua bagi pelajar,harus lebih ketat dalam mengawasi pergaulan anak mereka
    Bagi para dewan guru seharusnya lebih memberi informasi atau wawasan yang lebih luas tentang narkoba.

PENUTUP

Demikianlah hasil makalah yang dapat kami buat ,apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini kami ucapkan beribu maaf.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.

Sekian dari kami,atas perhatianya kami ucapkan terimakasih.

Wasalamualaikum wr…wb…

 DAFTAR PUSTAKA

 Google,internet: pengertian narkoba, LAMPUNG:GOOGLE,2010

 www.narkobaindonesia.co.id: “dampak dan pengaruh narkoba”,LAMPUNG,2009

 resusodarmo,Sudjiran.1985.” penanggulangan narkoba “.Bandung

Makalah tentang manfaat candi prambanan sebagai objek wisata dan peninggalan sejarah

Makalah tentang manfaat candi prambanan sebagai objek wisata dan peninggalan sejarah

BAB I

PENDAHULUAN

 1.1  Latar Belakang Masalah

Seperti letusan dahsyat gunung merapiyang menyapu sejumlah wilayah di Yogyakarta pada tahun 2006 M sempat membuat candi-candi di Prambanan mengalami kerusakan yang cukup parah.Tidak sedikit stupa candi yang rontok dan jatuh ke tanah akibat letusandahsyat itu. Dan beberapa candi tidak berdiri tegak.Mungkin dengan saya mengangkat masalah ini, masyarakat atau anda yang membaca tahu apa penyebab kerusakan bangunan-bangunan bersejarah terutama pada candi prambanan. Dan latar belakang saya yang terakhir adalah saya ingin candi prambanan berdiri kokoh kembali setelah terjadi gempa dengan solusi yang ada baik dari pemerintah maupun dari UNESCO yang ikut berperan sebagai jembatan bagi negara-negara yang ingin membanture habilitasi Candi Prambanan lantaran candi ini telah menjadi bagian dari apayang diistilahkan sebagai world heritage.

 1.2  Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1.2.1  Apakah  Candi Prambanan itu

1.2.2  Apa sajakah yang ada di Candi Prambanan.

 1.3  Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang ingin penulis kemukakan pada Karya Ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1.3.1  Bagaimana struktur Candi Prambanan?

1.3.2  Apa sajakah yang ada di ssekitar Candi Prambanan

1.3.3  Apa sajakah manfaat keberadaan Candi Prambanan itu?

1.4  Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimanakah manfaat Candi Prambanan sebagai objek wisata dan peninggalan budaya bangsa”

 1.5  Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulis melakukan pengamatan adalah sebagai berikut:

1.5.1  Untuk menambah wawasan penulis tentang Candi Prambanan sebagai objek wisata dan peninggalan budaya bangsa

1.5.2  Agar penulis mengetahui lebih banyak tentang peranan Puskesmas di desa Tanjung Harapan

1.6  Metode Penulisan

Adapun metode penelitian yang di gunakan penulis:

    Metode Observasi (Pengamatan Secara Langsung)
    Metode Dokumentasi (Pengumpulan Data)
    Metode Interview (Wawancara)

1.7  Ruang Lingkup Pembuatan

Pengamatan merupakansalah satumodal dasar untukmengemukakan masalah.Sebagai bahan penyusun karya tulis,penulis mengikuti kegiatan Karya Wisata Ilmiah yang di selenggarakan oleh SMA N 1 Sekampung dengan tujuan yogyakarta pada tanggal 14-18 Juni 2011.Penulis memilih daerah Yogyakarta tepatnya lokasi Candi Prambanan.Karena Candi Prambanan adalah salah satu kawasan wisata yang menarik dan strategis serta mempunyai nilai sejarah dan budaya yang tinggi.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1  Landasan Teori

Untuk mendukung landasan teori perlu adanya teori yang mendukung dan menjelaskan masalah dalam penelitian ini.

2.2  Pengertian Judul

2.2.1  Pengertian Peranan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Peranan berasal dari kata peran yang mendapat akhiran –an. Peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. Jadi,peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.

2.2.2  Pengertian Objek

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Objek’’ Adalah hal yang diteliti

2.2.3  Pengertian Wisata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Wisata’’ adalah berpergian bersama sama (untuk menambah wawasan , bersenang senang , dsb

2.2.4 Pengertian Peninggalan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Peninggalan’’adalah barang sisa (bekas, reruntuhan, dsb) dari zaman dahulu (candi dsb)

2.2.5  Pengertian bersejarah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Bersejarah’’adalah mengandung makna tentang peristiwa yang terjadi di masa lampau.

 2.3  Beberapa Pengertian Metodologi

    Metode Observasi

James A. Black menyatakan bahwa Metode Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data-data melalui pengamatan langsung. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Metode Observasi dilakukan dengan cara melihat langsung objek yang diteliti dengan pancaindra.

    Metode Dokumentasi

Menurut W.J.S Purwadarmita, Metode Dokumentasi adalah suatu cara mengumpulkan data melalui buku-buku panduan, surat kabar, atau media lainnya yang dapat digunakan sebagai bukti atau keterangan. Jadi, Metode Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan informasi melalui berbagai media yang berupa tulisan atau gambar.12

    Metode Interview

Yaitu suatu metode yang digunakan untuk mencari data dengan cara menanyakan langsung atau mewawancarai untuk mengetahui secara jelas

 BAB III

PEMBAHASAN

3.1  Sejarah Candi Prambanan

Prambanan berasal dari kata para dan brahmana. Para yang berarti banyak dan brahmana yang berarti orang suci hindu jadi prambanan dapat di artikan sebagai prasasti-prasasti orang suci hindu. Candi prambanan adalah kelompok percandian hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti sanjaya pada abad IX tepatnya pada tahun 778 tahun saka. Ditemukannya nama pikatan pada candi ini menimbulkan pendapat bahwa candi ini di bangun oleh rakai pikatan yang kemudian di selesaikan oleh rakai balitung berdasarkan prasasti berangka pada tahun 856 M. “PRASASTUI SIWARGHA” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yangt besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan mataram ke jawa timur berakibat tidak terrawatnya candi-candi di daerah ini ditambah terjadinya gempa bumi serta beberapa kali meletusnya gunung merapi menjadikan Candi Prambanan runtuh, tinggal puing-puing batu yang berserakan. Sungguh menyedihkan itulah keadaan pada saat ditemukannya kembali candi prambanan.

Usaha pemugaran yang di laksanakan pemerintah Hindia Belanda berjalan sangat lamban dan akhirnya pengerjaan pemugaran yang sangat berharga itu diselesaikan oleh bangsa Indonesia.Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran candi induk Loro Jongrang secara resmi dinyatakan selesaioleh Ir. Soekarno sebagai presiden Republik Indonesia pertama.

Sampai sekarang pengerjaan pemugaran di lanjutkan, yaitu pemugaran Candi Brahma dan Candi Wisnu. Candi Brahma dipugar mulai tahun 1977 dan selesai di resmikan pada tanggal 23 Maret 1987. sedangkan Candi Wisnu mulai di pugar pada tahun 1982, selesai dan di resmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 27 April 1991.

3.2 MISTERI CANDI PRAMBANAN

Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.

Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam.
Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama

memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas. Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti ‘terbit’ atau ‘bersinar’, biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.

Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.

3.3  MANFAAT CANDI PRAMBANAN

3.3.1  MAANFAAAT BAGI MASYARAKAT

Selain bagi dunia pendidikan, keraton juga sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sekitar, terutama dalam bidang perekonomian. Keraton telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Misalnya, banyak masyarakat yang berjualan disekitar lingkungan keraton, baik makanan maupun cenderamata. Ada juga yang menyediakan jasa transportasi.Pengunjung Candi berasal dari wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Keraton juga memberikan keuntungan bagi pemerintah, karena dengan adanya wasitawan baik domestik maupun wisatawan asing akan memberikan devisa.

Bagi masyarakat Yogyakarta, Candi juga dapat menyerap tenaga kerja, sehingga jumlah pengangguran dapat ditekan. Yogyakarta yang merupakan kota pelajar, kota budaya dan kota sejarah merupakan tujuan para kaum urban dan para pelajar dari berbagai penjuru Indonesia. Yogyakarta merupakan tempat bertumnya berbagai jenis budaya dan adat yang dibawa oleh kaum pendatang.Yogyakarta juga merupakan kota bersejarah bagi bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Di Yogyakarta pernah terjadi perlawanan tentara Indonesia yagn dikenal dengan serangan 1 Maretnya. Yogyakarta juga pernah menjadi Ibu kota Negara Indonesia di masa Indonesia sedang darurat. Istana Negara di Jakarta dipindahkan ke Yogyakarta, guna mempertahankan martabat bangsa Indonesia dari penjajah.

 3.3.2 Manfaat Bagi Pendidikan

Bagi dunia pendidikan keraton merupakan tempat kajian ilmu, khususnya ilmu sejarah. Siswa atau kalangan pendidikan dapat menggalai sejarah masa lampau dan mempelajari kehidupan di masa lalu.Dengan mengetahui sejarah berdirinya maupun pada masa kejayaannya maka para siswa atau pelajar akan sadar betapa besar peradaban bangsa kita dimasa lalu.Candi Prambanan adalah salah satu peninggalan sejarah dan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga agar nilai-nilai bangsa ini tidak jatuh.Dikalangan pelajar, keraton merupakan bukti dari betapa tinggi peradaban budaya bangsa kita pada waktu

Dengan mempelajari sejarah dan budaya masa lalu, pelajar akan mengerti perjuangan para pendahulu dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa ini. Kewajiban para pelajar dalam mengisi kemerdekaan adalah dengan melestarikan budaya dan tempat-tempat bersejarah yang berada bumi Indonesia ini

BAB IV

PENUTUP

4.1  Kesimpulan

Dari hasil observasi ke Candi Prambanan sebagai salah satu peninggalan sejarah bangsa Indonesia adalah :
4.1.1 Prambanan berasal dari kata para dan brahmana. Para yang berarti banyak dan     brahmana yang berarti orang suci hindu jadi prambanan dapat di artikan sebagai prasasti-prasasti orang suci hindu
4.1.2. Candi prambanan adalah kelompok percandian hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti sanjaya pada abad IX tepatnya pada tahun 778 tahun saka.
4.1.3. Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran candi induk Loro Jongrang secara resmi dinyatakan selesaioleh Ir. Soekarno sebagai presiden Republik Indonesia pertama.

 4.2  Saran

4.2.1 Kita sebagai generasi muda harus melestarikan kebudayaan Indonesia dengan menjaga keutuhan keraton dan nilai seninya.
4.2.2 Mengungkapkan Candi Prambanan dengan menulis sejarah Candi tersebut ke dalam sebuah karya tulis guna kepentingan untuk melestarikan sejarah kebudayaan Indonesia.
4.2.3. Candi Prambanan harus dijaga keutuhannya dan keasliannya agar tetap terlihat nilai-nilai sejarahnya.

 DAFTAR PUSTKA

Murdani, Hadiatmatja, M. Sejarah Candi Prambanan, Museum Candi Prambanan. 1978.

KRT, Hudoprayogo. Arti dan Makna Candi Prambanan, CV. Prayogo. Yogyakarta. 1994

Makalah tentang bahaya narkoba atau narkotika

Makalah tentang bahaya narkoba atau narkotika

KATA PENGANTAR

       Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahaya Narkoba ” dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehinga lebih mengenal tentang apa itu narkoba sekaligus bahaya apabila kita mengkonsumsi barang haram itu.
       Makalah ini juga sebagai persyaratan tugas akhir pada Mata Kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa di pergunakan dengan semestinya.makalah narkoba


                                                                                        Lalan, 22 April 2012
                                                                                                Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR    ........................................................    i
DAFTAR ISI               .......................................................    ii

BAB  I     PENDAHULUAN                                                     1
    A. Latar Belakang                                                               1
    B. Pembatasan  Masalah                                                      1
    C. Rumusan Masalah                                                          1
    D. Tujuan Penulisan                                                            1
    E. Manfaat Penulisan                                                           2
    F. Metode Pengumpulan Data                                               2
BAB II    PEMBAHASAN                                                        3
    A. Pengertian Narkotika atau Narkoba                                   3
    B. Jenis – jenis Narkotika atau Narkoba                                 4
        1. Opiat atau Opium                                                       4
        2. Morfin                                                                      4
        3. Heroin atau Puta                                                         5
        4. Ganja atau Kanabis                                                     6
        5. LSD                                                                         6
        6. Kokain                                                                      7
    C. Bahaya Bagi Pelajar                                                        7
    D. Bahaya Narkoba Bagi Remaja                                          8
    E. Upaya Pencegahan                                                         9
    F. Cara Pengobatan Narkoba                                               9
BAB  III    PENUTUP                                                           11
    A. Kesimpulan                                                                 11
    B. Saran                                                                          11
DAFTAR PUSTAKA                                                             12


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dikalangan para siswa, terutama bagi mereka yang secara formal berada dibangku SMP/MTs. Umumnya penggunaan pertama narkoba diawali pada anak usia sekolah dasar atau SMP/MTs. Hal ini terjadi biasanya karena penawaran, bujukan, atau tekanan seseoorang atau sekelompok orang kepadanya, misalnya oleh kawan sebayanya. Didorong rasa ingin tahu, ingin memcoba, atau ingin memakai, seseorsang mau menerima tawaran itu. Selanjutnya, tidak sulit baginya untuk menerima tawaran berikutnya.

B. Pembatasan Masalah
Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka penulis dapat memberikan batasan-batasan pada :
1.    Pengertian Narkotika/Narkoba
2.    Jenis-jenis Narkotika/Narkoba
3.    Cara Pengobatan Narkoba

C. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimana Pengertian Narkotika/Narkoba?
2. Bagaimana Jenis-jenis Narkotika/Narkoba?
3. Bagaimana Cara Pengobatan Narkoba?

D. Tujuan Penulisan
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
1.    Mengetahui Pengertian Narkotika/Narkoba
2.    Mengetahui Jenis-jenis Narkotika/Narkoba
3.  Mengetahui Cara Pengobatan Narkoba
E. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada siswa untuk tidak menggunakan Narkotika/Narkoba. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam kehidupan sehari-hari.
F. Metode Pengumpulan Data
Data penulisan makalah ini diperoleh dari buku yang berjudul Menangkal Narkoba dan Kekerasan, Majalah Remaja Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari interne

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengeritan Narkotika/Narkoba
Narkotika/ Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan.
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
B. Jenis-Jenis Narkotika/Narkoba
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).
1. OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
    Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
    Menimbulkan semangat
    Merasa waktu berjalan lambat
     Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk
    Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang)
     Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
2. MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
    Menimbulkan euforia.
     Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi)
     Kebingungan (konfusi)
     Berkeringat
    Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar
    Gelisah dan perubahan suasana hati.
     Mulut kering dan warna muka berubah.
3. HEROIN atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
    Denyut nadi melambat.
    Tekanan darah menurun.
    Otot-otot menjadi lemas/relaks.
    Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
    Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
    Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
    Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
    Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
 Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat
4. GANJA atau Kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
    Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
    Mulut dan tenggorokan kering.
    Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
    Sulit mengingat sesuatu kejadian.
    Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
    Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
    Bilamana pemakaia n dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
    Gangguan kebiasaan tidur.
    Sensitif dan gelisah.
    Berkeringat.
    Berfantasi
    Selera makan bertambah
5. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
    Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
    Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
    Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
    Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
    Diafragma mata melebar dan demam.
    Disorientasi.
    Depresi.
    Pusing
    Panik dan rasa takut berlebihan.
    Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
    Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.
6. KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda.
C.  Bahaya Narkoba Bagi Pelajar
    Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah
Sebagai berikut :

• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
•Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba.
D. Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa,semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar
anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.
Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka
.Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.
Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34).
E. Upaya pencegahan
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik
F. Cara Pengobatan Narkoba
Pertolongan penderita Narkoba dimandikan dengan air hangat, minum banyak, makan- makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya dari narkoba.
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau dengan penurunan dosis obat pengganti.
Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuh secara fisik memang tidak “ketagihan” lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang pecandu.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
•    Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
•    Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma
dan ketentraman umu.
•    Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara
fisik maupun psikologi
•    Narkotika/ Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum.
•    Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain
B. Saran
1. Mengingat perlunya kewaspadaan dikalangan para remaja khususnya bagi siswa SMP/MTs.
2. Mengingat berbagai resiko yang dapat ditimbulkan menggunakan Narkoba maka diperlukan sebelum terlambat.
3. Lebih baik mencegah daripada mengobati




Daftar Pustaka
Ahmad Amin, Buku Tentang Bahaya Narkoba, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991.
http://noerhayati.wordpress.com/2008/06/02/Narkoba+ Narkotika
http://web.netura.net.id/
http://wikipedia.com
http://en.wikipedia.org/wiki/Narcotic
http://www.pikiran-rakyat.com/
http://www.wawasandigital.com/



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...