Contoh makalah tentang olah raga bulu tangkis

Contoh makalah tentang olah raga bulu tangkis

 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang dilahirkan di Poona India, dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi permainan orang kelas atas. Nama badminton sendiri diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik bangsawan Inggris, kemudian ini yang menjadi nama ajang pertandingan. Di Indonesia permainan ini diduga masuk lewat orang Eropa yang membawanya ketika mereka datang ke mari. Indonesia sendiri mulai berkiprah di tingkat internasional ketika Tan Joe Hol menjadi juara All England tahun 1957. Setelah itu semakin diakui ketika menjadi juara piala Thomas dengan mengalahkan raksasa Malaya dan mulai aktif di berbagai kejuaraan di Eropa. Pemain putri juga muncul dan mendapat nama setelah merebut pula Uber tahun 1975. Pada saat itu demam bulutangkis dengan pemain top seperti Rudy Hartono.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teknik dalam bermain bulutangkis?
2. Apa saja macam permainan bulutangkis?
3. Apa saja sarana dan prasarana dalam bermain bulutangkis?



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah

Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
2.2 Lapangan dan jaring
a. Lapangan .
Lapangan harus berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 6,71 meter dan lebar 6,10 meter, serta tinggi net 1,52 meter.

b. Net dan tiang .
Net terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara 15 mm. Panjang net sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter dan lebarnya 76 cm, dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5 cm.
Tiang net ditancapkan tepat pada titik tengah ujung garis samping lapangan. Untuk ganda tinggi tiang 155 cm. Bagian paling atas net di bagian tengah berjarak 1,524 meter dari permukaan20 lantai dan pinggiran lapangan berjarak 1,55 meter di atas garis tepi permainan 20 ganda
.
Perlengkapan

    Raket

Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.

    Senar

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQXnKGAyigZW1frOTeaMYQ4iSUyIJCa2xjHSeV_dx9Y2Cm4v09r
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.

    Kok


Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik.

    Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
2.3 Memainkan bulu tangkis
Area permainan
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring di lapangan bulu tangkis.
Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai tunggal dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar". Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin.
Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.

2.5 Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis
a. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu: 1. Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehead.
3. Pegangan pukul kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada bagian permukaan yang lebar.
4. Pegangan campuran
b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulitangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu: 1. Pukulan Servis Pukulan servis merupakan pukulan degan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu: a. Pukulan servis pendek b. Pukulan servis panjang c. Pukulan servis mendatar d. Pukulan servis cambuk
2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Overhead lob, yaiutu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang. b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang.
2.6 Servis
Area servis
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin:
2.7 Sistem pindah bola

    Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
    Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan servis.
    Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
    Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".

2.8 Sistem reli poin

    Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
    Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
    Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.

2.9 Sistem perhitungan poin
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set.
2.10 Teknik Bermain Bulutangkis
backhand. = Setiap pengembalian atau pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang tidak dominan.
Carry = Pengembalian bola yang ditangkap dengan permukaan raket dan dilemparkan ke atas net.
cross court .= Pengembalian atau pukulan yang mengarahkan bola menyilang melintasi lapangan.
Drive = Adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda.
overhead = Setiap pukulan yang dilakukan pada angka di atas ketinggian kepala. placement
push shot =  Pengembalian atau pukulan yang didorong dengan halus ke lapangan lawan.
return = Setiap metode pemukulan untuk mengembalikan bola melintasi net kembali ke arah lawan. (pengembalian).
serve Tindakan menempatkan bola dalam permainan pada awal angka atau rally.
Smash =  Pengembalian atau pukulan overhead yang dipukul ke arah bawah menuju lapangan lawan dengan kecepatan dan kekuatan yang besar.
Stroke =  Tmdakan memukul bola dengan raket anda (pukulan)

2.11 Macam Permainan Bulutangkis
a. Single
Merupakan permainan bulutangkis yang dimainkan oleh dua orang bisa putra dengan putra atau putri dengan putri saja.
b. Ganda Putra
Permainan bulutangkis dimainkan empat orang dengan berkelompok dua-dua.
c. Ganda Putri
Sama seperti ganda putra tetapi yang bermain adalah wanita.
d. Ganda campuran
Seperti permainan ganda tetapi setiap kelompok terdiri putra dan putri.

2.12 Induk organisasi
International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.
2.13 Prestasi
Dalam sea Games 2011 cabang badminton mendapat  Medali emas  5 , Perak 4, dan perunggu 2  ,Total 11 medali



BAB III

 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Permainan bulutanngkis merupakan permainan yang sangat digemari di Indonesia. Permainan ini membutuhkan tempat yang lumayan luas untuk memainkannya. Permainan ini minimal dapat dimainkan oleh dua orang dan maksimal oleh empat orang.

3.2 Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis juga harus dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA


http://teknikbermainbadminton.blogspot.com/2009/04/14.html.Pada 14 Januari 2010.
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/tugas-kuliah-lainnya/mengenal-permainan-bulutangkis. Pada 14 Januari 2010.

Naskah teks drama bahasa sunda, lutung kasarung

Naskah teks drama bahasa sunda, lutung kasarung

Kacaturkeun di nagara Pasir Batang, Prabu Tapa Ageung ti prameswari Niti Suwari kagungan putra tujuh, istri wungkul. Nu kahiji kakasihna Purbararang, nu kadua Purbaéndah, nu katilu Purbadéwata, nu kaopat Purbakanca, nu kalima Purbamanik, nu kagenep Purbaleuwih, nu katujuh Purbasari. Ngaraos parantos sepuh, Prabu Tapa Ageung ngersakeun badé tatapa di leuweung. Nu dicadangkeun ngagentos ngeuyeuk dayeuh ngolah nagara téh Purbasari lain Purbararang, putra cikalna.
Prabu Tapa Ageung   : Anaking, Bapa téh geus ngarasa kolot, kulantaran kitu Bapa rék tatapa di leuweung. Tuluy gaganti Bapa téh anu ngolah ieu nagara nyaéta Purbasari.
Purbararang            : Tapi Pa? Naha lain abdi anu ngagentos Bapa téh? Lain abdi téh budak anu pangkolotna?
Prabu Tapa Ageung   : Bapa milih Purbasari kusabab Purbasari téh bangun pisabareun, pibageureun, leuwih ti nu séjén. Kusabab kitu Bapa leuwih percaya ka Purbasari dina ngolah ieu nagara. Pokona mah ieu kaputusan geus mutlak jeung teu bisa dirobah deui

Tuluy Prabu Tapa Ageung indit tatapa ka leuweung.
Purbasari                : Teu bisa kitu! Kuring teu narima! Kuring salaku budak cikal ngarasa dihina jeung asa ditincak hulu ku adi bungsu sorangan. Pokona kuring nu bakal ngolah ieu nagara. Purbasari, manéh indit…!!!

Purbasari diusir ti Karaton jeung dipiceun ka Gunung Cupu.

***
Kacaturkeun di Kahyangan, Guruminda putra déwata cikalna, titisan Gurian Tunggal ngimpén gaduh garwa anu sarupa jeung Sunan Ambu.
Guruminda              : Ambu, abdi bieu ngimpén gaduh garwa anu sarupa jeung Ambu.
Sunan Ambu            : Jung geura téangan pijodoeun hidep anu sarupa jeung Ambu. Tapi ulah  torojongan, anggo heula ieu raksukan… Lutung…!!!

Janggelek Guruminda rupa jadi lutung katelah Lutung Kasarung.

***

          Kocap deui di nagara Pasir Batang… Niti Suwari ngersakeun haying tuang daging lutung. Tuluy nitah Aki Panyumpit pikeun néangan lutung ka leuweung.
Niti Suwari               : Léngsér! Kuring téh haying dahar daging lutung.
Aki Panyumpit          : Mangga juragan.

Di leuweung…
Aki Panyumpit          : Ka mana nya lutung téh? Meni ka sepi euweuh sasatoan pisan ieu leuwung téh?

Aki Panyumpit geus pegat pangharepan. Barang rék muang, dina  tangkal peundeuy bet kabeneran manggih lutung keur guguntayangan. Barang rék disumpit, lutung téh nyoara.
Guruminda              : Eh, Aki bet kaniaya. Ulah disumpit! Kuring téh rék ngaku bapa pulung ka Aki. Hayang betah di dunya, hayang nyaho nu ngaranna karaton.
Aki Panyumpit          : Ih bisa ngomong lutung téh! Heg atuh ari kitu mah, sok geura turun!

Lutung Kasarung dibawa ka Karaton. Tapi barang rék dipeuncit, taya pakarang anu teurak, teu bias dirogahala.
Niti Suwari               : Aya naon Léngsér, asa rariweuh katingalina!
Aki Panyumpit          : Ieu lutung meni ka hésé dipeuncitna, na kumaha atuh ieu téh Juragan?
Niti Suwari               : Pasrahkeun wé ka anak kami, sugan butuh keur pibujangeun.
Eta lutung téh dipasrahkeun ka Purbararang. Purbararang keur ngagembrong ninun barang Lutung Kasarung nyampeurkeun. Tuluy koloprak téh taropong Purbararang murag ka kolong Balé.
Purbararang            : Cing lutung, pangnyokotkeun taropoong di kolong Balé!

Tuluy éta taropong téh dicokot. Ari béréwék téh dibebekeun jadi lima, sor disodorkeun ka Purbararang.
Purbararang            : Jurig lutung! Taropong Aing sabogoh-bogoh dibebekeun! Léngsér! Teu sudi Kuring mah, anteurkeun Si Lutung ka Purbasari di leuweung!

Tuluy Lutung dianteurkeun ku Aki Panyumpit ka Purbasari di leuweung.
Aki Panyumpit          : Neng, ieu lutung pamasihan Purbararang kanggo pibujangeun
Purbasari                : Eh, Léngsér, geuning si Tétéh téh aya kénéh adilna, sanajan lutung ogé teu kunanaon, tamba keueung di leuweung. Hatur nuhun béjakeun ka si Tétéh.
Aki Panyumpit          : Mangga Néng.

Caturkeun di sisi leuweung, Purbasari ngagolér dina palupuh sabebek, di hateup welit sajalon. Lutung Kasarung ngangres ninggal kaayaan putri anu sangsara.
Guruminda              : Deudeuh teuing Putri téh nalangsa pisan. Kuring rék neneda ka Sunan Ambu, neda sapaat para Bujangga, niat misalin meungpeung Purbasari saré kénéh.

Raksukan digedogkeun, bray baranang siga béntang, kakasépan Guruminda kahiangan, Panejanan tinekanan, sajiadna katurutan. Jleg ngajenggleg karatonna leuwih agréng ti nagara. Tempas saré Purbasari jadi kasur tujuh tumpang, disimbut sutra Banggala, disumpal ku benang emas. Janggelek Guruminda jadi lutung deui..
Purbasari                : Ya Allah, naha jadi karaton ano agréng leuweung téh? Alhamdulillah ieu kanikmatan téh meni ka ajaib.

Kabeungharan jeung kamulyaan Purbasari di gunung kasampir-sampir ka nagara Pasir Batang. Purbararang tambah sirik. Rupa-rupa akal dikotéktak, sangkan aya alesan keur ngarah Purbasari.
Purbararang            : Awas manéh Purbasari! Urang bakal ngancurkeun sagalana!

Rupa-rupa ékol Purbararang, antukna PUrbasari diajak pangeunah-ngeunah olahan, paloba-loba samping, pageulis-geulis rupa. Tapi rahayat jeung jaksa mutus teu weléh Purbasari nu unggul.
Tungtungna Purbararang ngajak pakasép-kasép beubeureuh. Sakasép-kasépna lutung moal ngéléhkeun sagoréng-goréngnana manusa.
Purbararang            : Purbasari, ayeuna manéh bakal éléh kusabab beubeureuh kuring mah manusa ari manéh mah beubeureuhna ngan lutung!

Purbasari ngan bisa cicing rumasa éléh, tenggekna kari saketokeung di teukteuk. Tuluy Lutung Kasarung ngagedogkeun raksukanana, baranyay hurung janggelek jadi Guruminda deui.
Purbararang            : Indrajaya, paéhan éta lutung jadi-jadian, beubeureuh si Purbasari!

Indrajaya ngamuk, tapi teu bisa majar kumaha, kaungkulan kadigjayaanna.
Indrajaya                : Ku Aing paéhan sia!

Dina ahirna, Purbasari ngadeg Ratu di nagara Pasir Batang jadi prameswari Guruminda. Ari Purbararang jadi pangangon. Indrajaya dihukum jadi pangarit. Nagara Pasir Batang jadi maju dina pamaréntahan Purbasri jeung Guruminda.

Contoh naskah dialog bahasa inggris untuk 5 orang

 Contoh naskah dialog bahasa inggris untuk 5 orang
 
THE BUS

(Three female students are chatting on a bus. Because all the seats are taken, they are standing, holding onto some plastic rings hanging down from the bus roof. Two boys are sleeping in their seats. Then the bus arrives at a stop and an old woman gets on. She looks at the seats. Seeing no empty seats, she stands next to a female student and holds onto a plastic ring.)

Scene One

Old woman: There’re no empty seats. I guess I’ll have to stand.
(The female students find the old woman not having a seat. They want to help her find one to sit in.)
Female student A: We should find a seat for her.
Female student B: Right. Those two bad boys did not give their seats to her.
(The two boys continue to sleep.)
Female student C: We should find a seat for her.
Female students A & B: Yes.
(Female student A goes to Boy A and taps on his shoulder.)
Female Student A: Excuse me, could you give your seat to that old lady?
(Boy A stretches and continues to sleep. Female students A and B look at each other. Female student B taps on Boy A’s shoulder.)
Female Student B: Hey! Can you give your seat to that old lady?
Boy A: (wakes up) I lined up for twenty hours yesterday to buy A-Mei’s new album. I’m very tired. I’m sorry I can’t give my seat to the old lady. (continues to sleep)
Female student C: What should we do?
Female student B: Let’s ask the other boy.
Boy B: (gets up suddenly) Ah!
All: (startled)Ah!
Female student B: What happened?
Female student C: Why did you scream?
Boy B: I had a nightmare. It was terrible.
Female student B: Excuse me, can you give your seat to that old lady?
(Boy B falls asleep.)
Female student A: Hello! Is it OK for you to make room for that old lady?
Boy B: Let me sleep, please. I read an English novel all night last night and didn’t get any sleep. Can you let me sleep for a while?
Female student A: Well, we’ve tried.
Female student B: The young man is really brash.
Old woman: Thank you, young ladies! I’m OK! Don’t think I’m an old woman. I am healthy. (makes a few kicks like a young man)
Female student C: Maybe we worry too much. The old lady’s very healthy.
(The bus driver hits the brake suddenly and the old woman falls over. It makes Boy A wake up.)
Boy A: Oh! Are you OK?
Old woman: Oh! Oh! My waist!
Boy A: You can take my seat. (helps the old woman to the seat)
Female student C: Hmm. He just got his conscience.
Female student A: Yeah! I was just about to say they got no manners.
Female student B: Yeah. I thought he was a cold-blooded animal.
Boy A: Hey! Watch your own manners. I’ve given her my seat. I’m really very tired.
(At this time Boy B is embarrassed. He dares not continue to sleep.)
Old woman: Thank you, young man. I’m old and useless.
Boy B: Don’t say that. If I’d given you my seat earlier, the accident wouldn’t have happened.
(The bus driver hits the brake suddenly again. Boy A falls down.)

Contoh naskah dialog bahasa inggris untuk 5 orang

Contoh naskah dialog bahasa inggris untuk 5 orang

Fendi : Hey, Guys. Don’t you think kids these days are completely different from kids in our times?
Anisa : What is so different?
Nabilah : I agree with you, time flies, now we won’t see a lot of kids do things like we did when we were at their age.
Ragil : Indeed! We are kids of 90’s. Kids these days won’t feel the excitements like we did as kids.
Tomy : Yeah, today’s kids are really spoiled. They are busy with their up-to-the-minute gadgets. They don’t even have their good times outside their couches.
Fendi : You’re right! When we were at their ages, we do all sorts of fun outside; we played with dirt, we had fun in the woods, we climbed trees. Ahhh…. Those golden childhood times make me want to be a fresh child again.
Anisa : But, don’t you all think that those kinds of gadgets kids have nowadays really provide all sorts of excitements?
Nabilah : That’s not the point, Anisa. Today’s gadgets may really give all sorts of pleasure for them, but those things would bring bad effects for their health mentally and physically.
Ragil : That’s true. Kids these days don’t go outside to see awesome things that they will never find on their sophisticated gadgets. They will never find the excitements like going for an adventure with friends, exploring new places, discovering things, learning to cooperate and help each other, and playing with the nature. They don’t feel the experience of getting sweaty after playing all day long outside. That’s all what a kid does!
Tomy : That’s so right, Ragil. By playing outside and getting sweaty and tired, you will be a healthier child than those who sit whole day on couch playing with the latest game consoles, internets, or smart phones.
Fendi : Today’s kids are also known with their poorness of socialization ability. It’s because of their times that they spend with their gadgets at their home than playing with their fellows outside.
Anisa : Uh, you are right. It’s true that today’s kids are really different from us as kids years ago.
Tomy : Ahhh…. This conversation recalls my past memories when I was still innocent as a cute little boy. I remember I ever made a little wooden-made quarter with my childhood friends as a place for us to get on together.
Anisa : Me too, now I feel like I want to be a child again. I still even remember the place like hills, trees, lakes, that I and my little friends used to play together on.
Nabilah : Playing outside is so-much fun. I hope today’s kids find it out.
Ragil : Yeah, in the future, I won’t allow my kids staying a whole day at home with their gadgets. They should feel the experience of 90’s kids games. Hahahaha

Dongeng bahasa sunda, si kabayan ngalamun

 Dongeng bahasa sunda, si kabayan ngalamun

Mitoha si kabayan keuheuleun pisan, sabab si kabayan sok ngalamun wae. di gawe bari ngalamun, dahar bari ngalamun, mandi bari ngalamun komo di pacilinganmah mani beuki anteng ngalamuna teh…

sakali mangsa si kabayan manggih endog meri, ngagoler dina jarami di sawah mitohana, si kabayan atoheun pisan, gancang endog meri teh di bawa  kaimah de tembongkeun ka pamajikanana.

“sukur, ka dieu urang kulub, keu si encid (budakna red.)” ceuk pamajikan si kabayan.

“montong” tembal si kabayan, “anggurmah rek di pegarkeun, di pilukeun kana hayam bapa, nu ayeuna keur nyileungleum” tembal si kabayan. ti dinya endog teh di teundeun hareupeunnana bari di taksir.

“kumaha akang wae atuh, ngan ayeuna mihape budak, uing rek ngisikan heula” ceuk pamajikan si kabayan bari ngajinjing boboko rek ngisikan di pancuran.

si kabayan cingogo di harudum sarung bari nyanghareupan endog. budak mah di antep wae sina kokorondangan dina palupuh, ari manehna anteng ngalamun deui, kieu ngalamuna teh….

“endog teh pasti megar, heug bikang, engke pasti ngendog deui. umpamana wae ngendogna sapuluh terus di pegarkeun deui, megar deui jadi boga sabelas meri tah, pek kabeh ngendog deui, mun endogna sapuluhan jadi boga 110 endog, beuki lila meri teh beuki loba. endogna oge pasti beuki loba. aing rek jadi bandar endog, endog di jualan aing jadi loba duit. duitna di beulikeun domba bikang. domba na baranahan tepi ka aing loba domba, dombana di jual kapasar, terus di beulikeun munding sarakit, munding oge baranahan, aing bakal loba munding… adeuh..huhuy… munding aing mani rendang di sawah…….”

keur kitu, geprak wae endog si kabayan teh di baledog ku pamajikanana tepi ka peupeus, sihoreng endog teh kacingcalang.

“kabayan, cing atuh kana ngalamun teh mani kamalinaan, tuh tenjo si encid mani buncunur sirahna tidagor kana tihang, da di antep wae…”

si kabayan kalahka molotot ka pamajikannana.

“kunaon munding aing di ruksak ku maneh..? rasakeun ieu paneunggeul..” ceuk si kabayan bari ngamang-ngamang sapu.

pamajikan si kabayan sieuneun, tuluy lumpat ka imah kolotna, bari ngais budak. si kabayan ngudag bari angger ngamang-ngmang sapu.

mitohana norojol ti imah, tuluy nanya ka si kabayan.

“ku naon maneh teh kabayan kawas nu teu eling..”

“bongan munding uing di ruksak ku si iteung..”

“na timana maneh boga munding…?”

“pan tina ngajual ladang endog asal na mah..” tembal si kabayan

“bohong ketang, ngalamun wungkul, barina ge endogna kacingcalang..” si iteung nambalang

“euh kitu..” ceuk mitoha si kabayan..” paingan atuh kebon aing, mani ledug di ranjah munding, ari maneh boga munding mah, hayoh gantian, mun teu di gantian di laporkeun ka pulisi..”

“ampun pa..” ceuk si kabayan ” abdimah teu gaduh bulu-buluna acan munding teh, eta mah lalamunan. hayu iteung urang balik..” si kabayan ngajak balik kapamajikanana.

mitohana gogodeg.

isukna si kabayan dititah ngala kalap ku mitohana, tina sapuluh kalapa, si kabayan bakal di buruhan kalapa sa hulu. si kabayan atoheun pisan, terekel wae naek kana tangkal kalapa rek ngala kalapa nu kolot.

barang nepi ka luhur tuluy diuk sidengdang dina sela-sela dahan kalapa, teng wae ngalamun.

“buruh ngala kalapa rek di jual, ladangna di beulikeu kana endog hayam, tuluy di pegarkeun, pek di ingu. hayamna beuki loba, endogna ge rea deuih, endog di jual ka pasar, aing jadi bandar endog. tina ladang endog aing rek meuli domba, domba oge ngareaan…. aing jadi bandar domba, tina bati domba aing rek meuli munding… eh ketang moal, moal meuli munding bisi ngaruksak sawah mitoha… ah rek meuli kuda wae. kudana kuda balap.. kuda ustrali nu jangkung tea, aing jokina…plok..plok kudana di lumpatkeun…”

bari ngalamun kitu teh si kabayan reurendeukan dina palupuh kalapa.

“kuda teh beuki tarik lumpatna… horseh kotoplak…kotoplak……” sikabayan beuki motah wae diukna dina palapah kalapa, tepi ka palapah teh pepelenoyan. kulantaran motah teung palapah teh potong, sikabayan ngoleang kabawa ku palapah kalapa. gebrus wae ka balong. untungna kalapa teh sisi balong, si kabayan pipina bared keuna regang awi, sukuna tipalitek, untung teu maot oge.

ti harita sibayana kapokeun deui ngalamun dina tangkal kalapa…..

Dongeng bahasa sunda, si kabayan dicukur

 Dongeng bahasa sunda, si kabayan dicukur

Si Kabayan teh kandulan pisan. Ari kandulan teh jahe alias jago he-es (beuki sare). Teu kaop nyangkere atawa nyarande sok ker wae kerek.

Sakali mangsa si Kabayan teh dicukur. Dicukurna handapeun tangkal gede di sisi jalan Supratman. Ari tukang cukur teh ruruntuk dalang. Tadina hayang jadi dalang tapi teu kataekan. Kalah jadi tukang cukur. Teu wudu payu nyukurna teh da eta ari nyukur sok bari ngadalang.

Si Kabayan tibarang gek diuk dina korsi panyukuran geus lelenggutan wae nundutan. Saperti biasa tukang cukur teh ari ceg kana gunting jeung sisir tuluy wae ngabuih… Ngadalang. Pokna teh, “Tah kacaturkeun di nagara Alengka, rajana jenengan Dasamuka. Ari dasa hartina sapuluh. Ari muka eta hartosna beungeut atanapi raray… “

Si Kabayan nu keur ngalenggut ngarasa kaganggu kunu keur ngadalang, bari heuay si Kabayan nyarita, “Pondokeun wae Mang…”

Trek-trek tukang cukur teh ngaguntingan buuk si kabayan bari pok deui,  ”Ari geus kitu… eta Dasamuka teh bogoh ka Dewi Sinta, geureuhna Sri Rama… ”

“Pondokeun wae Mang…”ceuk si Kabayan nyaritana selang seling antara inget jeung heunteu bakating ku tunduh.

Teu lila reup deui sare. Lilir sakeudeung, tukang cukur teh keur ngadongeng keneh, ”Urang tunda Dewi Sinta nu keur di Alengka, sabab dipaling ku Rahwana…. caturkeun sri Rama….” si Kabayan asa kaganggu sarena terus nyarita bari lulungu, “Pondokeun Mang….”

Terus reup deui peureum. Trek..trek tukang cukur ngaguntingan buuk si Kabayan bari nuluykeun ngadongengna. Ari tiap si kabayan lilir, tukang cukur teh keur ngabuih keneh wae ngadalang. Tapi ari leungeunna mah tetep teu eureun-eureun ngaguntingan buuk si Kabayan. Si Kabayan keuheuleun pisan sabab sarena kaganggu ku sora tukang cukur, nu sakapeung sok ngagerem nurutan sora buta atawa ngajerit nurutan sora Dewi Sinta basa dipaling ku Rahwana. Antukna si Kabayan ngambek ka tukang cukur bari nyarita ”Ceuk aing ge pondokeun…pondokeun…” tukang cukur nembalan “Dipondokeun kumaha ieu geus lenang kieu..” ari ret si Kabayan kana eunteung enya wae sirahna geus gundul teu salembar-lembar acan, puguh wae si Kabayan teh ambek, “Nu dipondokeun teh dongeng maneh lain lain buuk aing…” si Kabayan morongos.

Tukang cukur nembalan bari nyentak, “Bongan sorangan, naha atuh sare wae batur digawe teh, lain nuhun diembohan ku dongeng teh…”

Ngan hing wae si Kabayan teh ceurik bakating ku handeueuleun jaba ari balik ku barudak dipoyokan bari di abring-abring “…penjol….penjol….”[]

Dongeng bahasa sunda, gajah eleh ku sireum

Dongeng bahasa sunda, gajah eleh ku sireum

Hiji waktu di tegalan di Afrika, aya hiji gajah keur ngadigleu wé leumpang ngagéyot di tegalan. Padahal di tegalan nu rék diliwatan ku gajah téh aya sireum lobana mangjuta-juta, keur digawé nyieun sayang. Kapan di tegalan Afrika mah sireum téh nyarieun sayangna marucunghul patingrunggunuk. Tampolana ku gedéna sayang sireum téh aya nu segedé pasir leutik patingarenclo.

Di jero éta sayang sireum nu lobana jutaan téh ngarendog, baranahan. Jeung lain siga sireum di urang. Sireum Afrika mah bentukna rék siga sireum tataman lamun di urang. Galak sabab mun geus ngaronom mangsana, bakal amburadul. Singa, zébra ogé teu mangga pulia mun geus dironom ku éta sireum mah.

Ari minangka alat komunikasina antarsireum téh nya éta “anténeu” opat jiga tanduk. Lamun hiji sireum Afrika manggihan kadaharan, “anténeuna” téa tingarulang méré kode jeung soara. Jauhna éta alat téh bisa rébuan méter. Nya kusabab kitu, mun hiji sireum meunang kahakanan, dina waktu sababaraha menit jutaan sireum bisa nambrong hiji sato gedé, umpamana singa nu geus rerémpo atawa zébra, bisa diserang ukur jamjaman kari tulang-taléngna wungkul. Ngagéhan ajag.

Basa gajah ngaliwat ka éta tegalan téh, aya nu nangenan nya éta manuk dadali. Manéhna karunyaeun bisi sayang sireum nu keur babareungan dijieun téh digelé ku gajah. Nya gajah téh dibéjaan.

“Gajah, kadé leumpang téh ulah noyod ka lebah dinya, sabab sireum keur nyarieun sayang bisi katincak karunya,” ceuk manuk dadali ngingétan.

“Wah na asana téh pira sireum. Katincakan mah paling gé pejét!” gajah némbalanana téh sombong pisan, asa aing gedé, asa aing kuat. Ka nu leutik téh teu ngahargaan pisan.

Kitu deu kadal Afrika gé nu haat ngabéjaan ka gajah sangkan ulah noyod bisi nincak sayang sireum, teu diwaro anggur terus wé gajah téh ngadigleu muru jutaan sireum nu keur parulang anting ngakutan taneuh ti jero lombang.

Na barang anjok kana gundukan imah sireum téa, ngan leyé .. leyé wé sireum nu aya réwuna téh ditincakan, atuh ngan hos paraéh wé da teu kaburu kabur.

Ningali rayatna rébuan paraéh ditincakan ku gajah, raja sireum ambekun pisan. Gajah ditangtang perang. Gajah ditantang kitu téh lain sadar kana kasalahanana, kalah ka atoh bari sombong. Manéhna seuseurian. Ari sireum nyieun siasat keur perang jeung gajah téh réwuan sireum téh nyieun lombang nu jeronan salaput gajah.

Dina waktu nu geus ditangtukeun perang dimimitian. Loba sato séjén nu ngalalajoan perang campuhna antara pasukan sireum jeung gajah téh.

Gajah nyuruntul rék ngaleyek réwuan sireum nu nangtang perang ka gajah. Sireum ngahajakeun nangtang ti jajalaneun nu geus meunang ngagali téa. Atuh ditangtang kitu asa diléléwéan, gajah téh beuki ambek. Sebrut nyuruntul ka hareup teu tolih tincakeun. Atuh puguh wé barang nepi kana lombang téa, ngan gurawil wé gajah téh asup kana lombang bari tigurawil kana lombang. Gajah ukur bisa ugal-ugil teu bisaeun hanjat. Sireum geus puguh nempo lawanna tigebrus téh teu ngengkékeun deui terus wé napuk nyarocoan. Teu dibéré ampun beuki lila sireum téh beuki loba, antukna gajah bobor karahayuan teu kuat ngalawan sireum nu ceuk ukuran mah sakitu leutikna, lain tandingna.*** (Galura)

Dongeng bahasa sunda, si kabayan ngala tutut

Dongeng bahasa sunda, si kabayan ngala tutut

Cék Ninina, “Kabayan ulah héés beurang teuing, euweuh pisan gawé sia mah, ngala-ngala tutut atuh da ari nyatu mah kudu jeung lauk.”

Cék Si Kabayan, “Ka mana ngalana?”

Cék ninina, “Ka ditu ka sawah ranca, nu loba mah sok di sawah nu meunang ngagaru geura.

Léos Si Kabayan leumpang ka sawah nu meunang ngagaru. Di dinya katémbong tututna loba, lantaran caina hérang, jadi katémbong kabéh. Tututna pating golétak. Tapi barang diteges-teges ku Si Kabayan katémbong kalangkang langit dina cai. Manéhna ngarasa lewang neuleu sawah sakitu jerona. Padahal mah teu aya sajeungkal-jeungkal acan, siga jero sotéh kalangkang langit. Cék Si Kabayan dina jero pikirna, “Ambu-ambu, ieu sawah jero kabina-bina caina. Kumaha dialana éta tutut téh? Lamun nepi ka teu beunang, aing éra teuing ku Nini. Tapi éta tutut téh sok dialaan ku jalma. Ah, dék dileugeutan baé ku aing.”

Geus kitu mah Si Kabayan léos ngala leugeut. Barang geus meunang, dibeulitkeun kana nyéré, dijejeran ku awi panjang, sabab pikirna dék ti kajauhan baé ngala tutuna moal deukeut-deukeut sieun tikecebur. Si Kabayan ngadekul, ngaleugeutan tutut méh sapoé jeput, tapi teu aya beubeunanganana, ngan ukur hiji dua baé. Kitu ogé lain beunang ku leugeut, beunang sotéh lantaran ku kabeneran baé. Tutut keur calangap, talapokna katapelan ku leugeut tuluy nyakop jadi beunang. Lamun teu kitu mah luput moal beubeunangan pisan, sabab ari di jero cai mah éta leugeut téh teu daékeun napel, komo deui tutut mah da aya leuleueuran. Di imah ku ninina didagoan, geus ngala salam, séréh jeung konéng keur ngasakan tutut. Lantaran ambleng baé, tuluy disusul ku ninina ka sawah. Kasampak Si Kabayan keur ngaleugeutan tutut.

Cék ninina, “Na Kabayan, ngala tutut dileugeutan?”

Cék Si Kabayan, “Kumaha da sieun tikecebur, deuleu tuh sakitu jerona nepi ka katémbong langit.”

Ninina keuheuleun. Si Kabayan disuntrungkeun brus ancrub ka sawah.

Cék Si Kabayan, “Heheh él da déét.”

Dongeng bahasa sunda, sikabayan meuleum lauk

Dongeng bahasa sunda, sikabayan meuleum lauk

Ku bapana. Si Kabayan dititah masantrén di hiji lembur nu rada mencil. Masih kénéh tradisonal pasantrénna téh. Saréna di kobong ngampar samak jeung sababaraha urang baturna. Daharna sangu liwet. Ngaliwetna reremenna mah sorangan-sorangan, tapi sakapeung mah babarengan. Mun ngaliwetna dihijikeun sangu liwetna ditamplokeun kana cécémpéh nu diamparan daun cau, terus didalahar babarengan.

Deungeun sanguna saaya-aya. Mun tas balik mah teu hésé, dan dibekelan ku kolotna, surundéng, kéré lauk, jeung sajabana. Mun teu boga deungeun sangu, Si Kabayan sok nyair di solokan leutik nu teu jauh di kobongna sakalian bari néangan suluh keur ngaliwet, kawantu jaman baheula mah teu usum minyak tanah atawa LPG. Mun nyair, sakapeung teu beubeunangan, sakapeung mah meunang berenyit, lélé, hurang, belut, jeung lauk nu palid ti balong.

Hiji mangsa, waktu isuk-isuk nyair di solokan, Si kabayan meunang anak lauk emas sagedé indung leungeun dua siki. Atuh atoheun pisan. Laukna diteundeun buni pisan, bisi dihakan ucing. Si Kabayan ngaliwet, sanggeus asak teu terus meuleum lauk.

“Moal waka dibeuleum bisi babaturan ménta, engké uing moal kabagéan,” ceuk haténa. Atuh baturna dalahar, Si Kabayan mah kalah ka kekedengan.

“Can hayang dahar, teu ngarareunah awak,” pokna waktu ditanya kubabaturanana.

Réngsé dalahar babaturanana kalaluar ti kobong rék arulin, Si Kabayan hudang, terus muru hawu. Ngan seuneuna geus pareum, geus euweuh ruhayan, malah hareupeun hawuna dihéésan ucing. Ku Si kabayan ucingna digebah, tuluy mirun seuneu, suluhna tapas. Sanggeus tapasna ruhay, anak lauk emas dibeuleum. Bari ngadagoan beuleum lauk asak, Si Kabayan ngala céngék ti pipir kobong, diréndos makeé uyah dina coét.

Geus kitu, ngeduk liwet tina kastrol, diwadahan kana piring séng. Si Kabayan muru hawu, leungeun katuhuna nanggeuy piring séng, leungeun kencana nyekel coét. Barang diteang, tapasna geus pareum kawntu tapasna ngan hiji, malah geus ampir jadi lebu. Atuh beuleum laukna téh kurumuy, hideung jeung pinuh lebu, geus teu mangrupa lauk. Ku Si Kabayan dikoréhan. Kacida pisan heraneunana, sabab beuleum laukna téh ata tilu.

“Ti mana hiji deui? Tadi mah meuleumna ngan dua. Babaturan pohoeun kitu? Ah, milik mah timana waé,” ceuk Si kabayan dina haténa.

Si Kabayan nyait beuluem anak lauk emas hiji, diasaan , enya lauk, lauk nu hiji beak, Si Kabayan nyait deui lauk nu hiji deui. Diasaan heula, bener lauk. Si Kabayan nuluykeun deui daharna sangu liwetna, mani ngalimed. Ku sabab lapar kénéh, Si Kabayan nyiuk deui sangu, terus nyait beuleum lauk nu katilu. Waktu diasaan, Si kabyan nyengir, sabab rasana haseum jeung bau. “Ucing bangkawarah,” pokna gegelendeng, léos ka cai, kekemuna leuwih ti sapuluh kali. *** (AG, diropéa tina carita Si Kabayan nu asalna ti Banten / Galura)

Contoh resensi dongen bahasa sunda, hayam kongkorongok subuh

Contoh resensi dongen bahasa sunda, hayam kongkorongok subuh

Hayam Kongkorongok Subuh

Kacaritakeun jaman baheula aya oray naga geus lila ngalamun hayang nyaba ka kahiyangan. Unggal isuk eta oray teh osok dangdan mapantes maneh. Tapi keukeuh teu ngarasa ginding lantaran teu boga perhiasan, mangkaning arek ngadeheus ka dewa.
Sanggeus mikir manehna inget ka sobatna sakadang titinggi, maksudna arek nginjeum tanduk ka sakadang jago haritamah jago teh aya tandukan menta di anteur ka titinggi. Sanggeus aprok dicaritakeun sakabeh pamasalahan naga ka jago. Maksudnamah nginjeum tanduk ka jago, engke dianteurkeuna deui ku sakadang titinggi cak sakadang naga.
Hayam jago teu nembalan lantaran apal jahat jeung licikna naga. Lila-lila naga ngarayu, jago oge merekeun tandukna ka sakadang naga. Cak naga ka jago “engke tandukna dibalikeun deui dianteurkeun ku titinggi samemeh balebat, lamun balebat can balik wae bisi kaula poho ngawangkong jeung dewa, anjeun mere tanda weh kongkorongok sing tarik.”
Geus kitumah jung weh naga jenug titinggi the arindit. Isukna samemeh balebat hayam jago kongkorongok satakerna. Sakali dua kali titinggi teu datang wae, terus jago teh kongkorongok sababaraha kali deui, tapi tetep titinggi teu dating keneh bae. Nepi ka brayna berang titinggi teu datang-datang.
“Keun sugan cenah peuting engke” pok hayam teh. Tapi weleh ditunggu nepi kasubuh titinggi teu dating keneh wae. Pohara ambekna hayam jago nepi ka nyancam lamun titinggi dating arek di pacok nepikeun ka paehna.
Ti harita hayam jago teh tiap-tiap subuh kongkorongok sarta mun papanggih jeung titinggi sok langsung dipacok nepi ka paehna, Males pati dumeh kungsi ngabobodo.
Rincian Dongeng:
- Judulna : Hayam Kongkorongok Subuh
- Bahasana : Kasar
- Palakuna : Hayam Jago, Titinggi jeung Oray Naga
- Watek palakuna :
Oray Naga = jahat, sok nipu, teu sukur, sok hayang nu batur.
Titinggi = Daek wae di titah sanajan salah, teboga pamadegan.
Hayam Jago = Babari percaya, gampang dibobodo.
- Tempat/latar : Hiji tempat jaman bahela nyaeta di leuweung
- Eusi/hikmah nu bisa di cokot :
Ari hirup teh ulah sombong, adigung, ulah sok nipu, jiga Oray Naga. Ulah sok daek wae di titah lamun salah jiga Titinggi. Ulah gampang di bobodo bisi kaduhung, ulah gampang percaya ka jalma jiga sakadang Hayam Jago.

Contoh sederhana laporan pembuatan tape ketan

Contoh sederhana laporan pembuatan tape ketan

LAPORAN BIOTEKNOLOGI
PEMBUATAN TAPE KETAN

Disusun oleh :
1.    aaaaaaaaaaaa
2.    ddddddddddddddddd
3.    cccccccccccccccccccccccccccccc

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 TAMBAKSARI
Jl Kapten harsono 143 Sukasari
Tahun 2013

A.    PENDAHULUAN
Tape ketan adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan ketan yang diolah secara fermentasi. Dalam proses fermentasi tape ketan tahap persiapan (pencucian, pemasakan dan pendinginan), pengerjaan, dan fermentasi (pemanasan, inokulasi dengan ragi, dan inkubasi) merupakan tahap yang berpengaruh penting untuk menghasilkan tape ketan dengan mutu baik. Misalnya, dalam tahap pencucian yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran maupun sisa-sisa dedak yang mungkin masih tertinggal sangat penting untuk dilakukan.

Selain menentukan cita rasanya, hasil dari proses fermentasi juga sangat menentukan komposisi kimia tape ketan. Tape ketan umumnya memiliki tekstur lembut, rasa manis, sedikit asam, dan cita rasa yang khas karena mengandung sedikit alkohol.

Komponen utama dalam ketan sendiri adalah pati, yang dalam keadaan utuh sangat sulit didegradasi dengan zat kimia maupun enzim. Bahkan, pati yang dipanaskan dengan air tidak akan mengalami perubahan hingga suhu gelatinasinya tercapai. Oleh karena itu, dibutuhkan bantuan bakteri untuk mendegradasi komponen pati yang terdapat dalam ketan. Ragi mengandung berbagai bakteri asam laktat yang sangat dibutuhkan untuk fermentasi tape ketan.

B.    ALAT DAN BAHAN
-    Baskom, Garpu, Kompor, Nampan/Tempeh, Panci, Telenan
-    500 Gram beras ketan hitam.
-    2 gelas air
-    2 butir ragi tape
-    2 sdm gula halus (hanya  jika perlu saja)

C.    LANGKAH KERJA PMBUATAN TAPE KETAN
-    Cucilah beras ketan hitam sampai bersih,setelah selesai beras ketan hitam harus direndam semalaman agar lembek.Karena beras tape ketan hitam tergolong keras,biar lebih cepat prosesnya.
-    Jika sudah direndam esoknya,Tiriskan lalu kukus hingga setengah matang.Kalau sulit  bisa dimasak dengan sedikit air,kira kira hanya sampai setengah matang lalu dikukus.
-    Sementara kamu mengukus beras ketan hitam tadi,siapkanlah air panas 2 gelas.
-    Saat ketan sudah panas mengepul, siram siram dengan air mendidih tadi(posisi kukusan tetap berada diatas kompor) sambil diaduk-aduk hingga semua ketan rata terkena air panas.
-    Teruskan mengukus sampai ketan sudah menjadi matang.
-    Jika sudah matang,angkat ketan dan ratakan dalam nampan atau tampah/nampan  yang besar dan lebar.
-    Biarkan hingga benar-benar dingin,semetara menunggu dingin,haluskan raginya.
-    Ratakan selapis pertama ketan dalam wadah ukuran sedang, taburi ragi hingga rata. Taburkan juga gula halus secukupnya,tanpa gula juga tidak apa/tidak harus karena nanti tape juga menjadi manis.
-    Tambahkan selapis kedua ketan diatasnya, taburi ragi lagi dan gula kastor. Lakukan seterusnya ketiga keempat dst hingga bahan habis.
Tutup rapat dan diamkan selama 3 hari 2 malam di tempat yang hangat. Sebaiknya siapkan wadah seperti baskom kecil atau sedang, kemudian diberi /dialasi daun pisang didalam wadah baskom tadi baru ketan hitam yang telah diberi ragi diletakan didalam nya.Lalu kemudian tutup dengan rapat seperti membungkus nasi,bisa juga diatasnya ditutup kain.

Kira kira 3 hari hari baru boleh dibuka, jangan dibuka sebelum 2 atau 3 hari karena proses permentasi  bisa terganggu.Bisa juga kamu cium baunya,apabila sudah kuat aroma tapenya,bisa jadi tape sudah siap untuk dihidangkan walaupun belum 3 hari.
D.    KESIMPULAN
1.    Pembuatan tape ketan termasuk dalam Bioteknologi Konvensional (Tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang dan terbatas.
2.    Dalam pembuatan tape ketan, ragi ( Saccharomyces cereviceae) mengeluarkanenzim yang dapat memecah karbohidrat pada beras ketan menjadi gula yang lebihsederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupuntanpa diberi gula sebelumnya.
3.    Kegagalan dalam pembuatan tape pada perlakuan kedua (dalam tempat terbuka) dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

Naskah pidato tentang pendidikan moral

 Assalamualaikum wr wb,
Bapak/ ibu guru beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Indonesia Butuh Pendidikan Moral”.
Rekan-rekanku sekalian yang saya cintai
Pendidikan moral sangat dibutuhkan oleh pelajar generasi ini. Bukan hanya pelajar tapi dibutuhkan oleh masyarakat dunia terutama Indonesia. Sekarang di wadah pendidikan baik itu di universitas maupun di sekolah, sepertinya pendidikan moral di kebelakangkan, di kantungi bahkan ada yang menaruhnya di dalam bak sampah. Apa gunanya mendidik intelek tanpa mendidik moral? Apakah tenaga pengajar sekarang ingin menjadikan bangsa ini intelek, kalau masalah pintar intelek binatang kalau di ajar juga bisa. Apakah tenaga pengajar sekarang ingin menjadikan bangsa kita sebagai bangsa liberalis? Membentuk manusia individu yang duduk di atas muka manusia social, menduduki wajah para pendahulu?
Jika ada seorang bertanya kepada saya, “Mana yang  kau  pentingkan, moral atau intelek?” Saya jelas akan memilih moral. Tapi tak ada yang salah untuk memilih keduanya. Belum lama ini merebak video porno artis ariel-luna. Kenapa sampai ada video seperti ini? Kalau bukan nkarena hilangnya moral bangsa. Sebenarnya walaupun jutaan maupun triliyunan video porno merebak di tanah air, tak akan berpengaruh jika punya moral. Walupun mereka, si pembuat viodeo porno mengetahui peraturan yang berlaku di tanah air, mengetahui kalau perbuatannya itu melanggar UU, norma maupun agama, tapi tak ada artinya jika seseorang tau peraturan tapi tak tau aturan. Perbedaan tau aturan dengan tau peraturan itu bagai langit dengan comberan. Jika pendidikan moral di negeri ini diterapkan seperti penerapan pendidikan intelek, mungkin Indonesia bisa merdeka, “merdeka yang sebenar-benarnya!” Agar pelajar, khususnya generasi muda bisa mendapatkan pendidikan moral, diperlukan tenaga pengajar yang mempunyai moral dan intelek yang baik. Tidak seperti seorang guru SMA yang baru-baru ini melakukan transaksi, membeli keperawanan siswinya yang diperdagangkan oleh siswanya sendiri.
Generasi muda juga seharusnya bekerja keras, karena kelak mereka akan menjadi tiang penyangga sang saka, merah putih Indonesia, menggantikan tiang yang sudah rapuh. Dalam hal menyangga sang saka, pengetahuan di perlukan agar sang saka bisa ditempatkan di tempat yang layak. Sedangkan moral di butuhkan agar sebagai tiang penyangga tidak mudah rapuh. Belum lagi sekarang jutaan, bahkan miliyaran telur rayap telah menetas. Jadi sulit mempertahankan kekokohan tiang penyangga. Tapi tetaplah kembangkan moralmu! Perbanyak ilmumu! Kobarkan semangat! Semangat patriotis! Semangat nasionalis! Semangat generasi muda! Semangat yang bermoral! Semangat generasi pembawa perubahan!
Bagi kalian yang mengantungi moral, pergunakanlah moralmu sebelum membusuk. Bagi kalian yang menaruh morah di bak sampah, maka temukanlah, lalu bersihkan dan gunakan moralmu! Dan bagi kalian yang kehilangan moral, maka kami akan bantu untuk menemukannya!
Teman-teman yang saya banggakan,
Demikian yang dapat saya sampaikan, Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih,
Akhirul kata, wassalamualaikum wr wb.


====================================================================

Assalamualaikum wr wb,

Bapak/ ibu guru beserta teman-teman yang saya hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah Yang  Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Pentingnya Pendidikan Moral”.
Bapa ibu guru beserta teman-teman yang saya cintai,
Sebelumnya pasti Kita semua tahu bahwa pendidikan adalah bagian terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa pendidikan, mustahil kita dapat melanjutkan kehidupan bernegara, terlebih mempertahankan martabat bangsa di mata internasional.
Sebuah bangsa dapat dikatakan maju apabila pendidikan di negara tersebut maju dan dapat mengelola SDM dan SDA dengan baik untuk kesejahteraan warganya. Untuk itu, berbagai upaya telah dilakukan bersama oleh berbagai pihak demi memajukan pendidikan Indonesia.
Namun demikian, membekali generasi masa depan dengan iptek saja tidaklah memadai guna melanjutkan bahkan memajukan kehidupan bangsa. Mereka perlu mendapatkan pendidikan moral yang membentuk generasi penerus bangsa sebagai pribadi yang berakhlak mulia, jujur dan bertanggung jawab. Pendidikan moral inilah salah satu modal untuk memperbaiki kondisi bangsa.
Bapa ibu guru beserta teman-teman yang saya cintai,
Kita tentu menyadari bahwa keterpurukan suatu bangsa dapat disebabkan oleh rusaknya moral warganya. Bisa jadi rusaknya moral disebabkan oleh warga itu sendiri yang tidak dapat mengontrol diri dengan keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta. Selain itu, rusaknya etika juga bisa karena terlalu terlena dengan tayangan televisi ataupun hiburan-hiburan yang kurang mendidik.
Fakta menunjukkan bahwa generasi penerus bangsa membutuhkan pembinaan moral terutama dari keluarga dan pihak sekolah. Hal ini tercermin dari berita yang mengungkap bahwa warung internet di kota-kota besar sebagian besar dikunjungi oleh para pelajar dan mahasiswa, termasuk anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama. Akan tetapi, ternyata sebagian pengunjung tersebut –termasuk siswa SD dan SMP– tidak menggunakan fasilitas internet dengan sebaik-baiknya. Mereka tidak menggunakannya untuk mencari informasi atau mempelajari hal-hal yang positif, tetapi menggunakannya untuk mendapatkan hal-hal yang negatif, seperti pornografi. Tentu fakta ini sangat meresahkan banyak pihak, terutama bagi para orang tua dan guru. Sedangkan fakta tentang runtuhnya etika kejujuran yang dikhawatirkan akan terus berlanjut, sudah menjadi berita yang tak asing lagi didengar, seperti : korupsi, penyuapan, hilangnya supremasi hukum, dsb.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita, terutama para orang tua dan pendidik, untuk memperhatikan pendidikan generasi masa depan bangsa. Tidak hanya pendidikan umum saja, tetapi yang lebih penting pendidikan moral dan pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta agar generasi penerus bangsa berkepribadian luhur dan memiliki idealisme tinggi. Dengan demikian, kemajuan dan kesejahteraan bangsa diharapkan dapat segera terwujud.

Rekanku semua yang saya banggakan,

Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dala penyampaiannya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Akhirul kata, wassalamualaikum wr wb.

Proposal pendirian usaha distro pakaian

 KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh guru pada mata kuliah kewirausahaan.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Cisurupan, Maret 2012

Tim Penyusun

 BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Nama dan Alamat Perusahaan
Nama perusahaan             : D’Maddy Distro
Alamat perusahaan           : Jl. Guntur, No. 56 Garut – Jawa Barat
No. Telp                           : (021)2305707

1.2.  Nama dan Alamat Pemilik
Nama pemilik
   
:
   
Irma Sustiani  Sitohang
Alamat pemilik
   
:
   
Kp. Sukamaju RT/01 RW/04, Desa. Mekarjaya Cikajang - Garut`
No. Telp
   

   
081382312332

1.3.  Nama dan Alamat Penanggung jawab
Nama
   
:
   
Ai Roudotul Munawaroh
Alamat
   
:
   
Kp. Pamoyanan RT/01 RW/05, Desa Cisurupan, Cisurupan - Garut
No. Telp
   
:
   
087724982287

1.4.  Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan
Perusahaan kami bergerak di bidang perdagangan  yang menjual berbagai aneka pakaian  serta fashion yang pastinya uptodate dan cocok dengan selera masyarakat Garut, khususnya untuk kaum remaja.
Sebelum kami menjalankan perusahaan yang kami rencanakan ini, maka kami harus mempunyai modal usaha. Untuk merencanakan pemasaran, perusahaan kami akan mempromosikan dan mendistribusikan produk kami melalui pasar tradisional maupun pasar modern yang mudah terjangkau oleh para pembeli/konsumen.
Adapun maksud dan tujuan kami mendirikan perusahaan ini yaitu:
1) Berperan aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan,
2) Menyediakan kebutuhan fahion bagi masyarakat, supaya lebih mudah
3) Mengurangi tingkat pengangguran,
4) Menjalin persahabatan antara pelanggan, dan
5) Mendapatkan keuntungan atau laba.




BAB II
RANGKUMAN EKSEKUTIF
2.1.   Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya dan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan fashion, maka kami berinisiatif untuk membuka suatu usaha distro yang up to date dan mengerti akan kebutuhan masyarakat.
Perumahan Garut indah merupakan perumahan yang relatif baru dibangun dan mayoritas masyarakat di Perumahan tersebut adalah adalah masyarakat yang mempunyai pola pikir yang sudah maju dan modern. Mereka seringkali mencari fashion-fashion ataupun kebutuhan lainnya yang ter up to date.
Daerah sekitar Perumahan ini sangat tepat untuk membuka usaha distro, karena hingga saat ini sangat sedikit sekali atau boleh dikatakan belum ada tempat yang memberi pelayanan kebutuhan fashion di sekitar.
Perusahaan Bisnis Distro ini berdiri atas kerjasama serta keinginan tiga anak muda yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama dalam bidang fashion, karena sering bertemu dalam berbagai kegiatan di bidang fashion dan desain, tiga generasi muda ini mencetuskan mendirikan sebuah usaha Distro yang dinamakan D’maddy yang berdiri di kota Garut, kota yang memiliki tingkat pendidikan dan budaya masyarakat yang melimpah daripada kota lain, tapi masih minim dalam mempromosikan pentingnya kebutuhan fashion dalam yang baik dan bekualitas bagi masyarakatnya.
D’Maddy Distro didirikan untuk mempelopori kecintaan generasi muda dalam bidang fashion yang up to date tanpa melupakan corak & cirri khas Indonesia.


2.2.   Visi dan Misi
Visi      : Mitra dan solusi bagi masyarakat dengan memberikan pelayanan atas kebutuhan dalam hal fashion yang up to date untuk memberikan warna dan gaya dalam kehidupan.
Misi     : Memberikan dan menerapkan pelayanan yang baik dan berkualitas demi kepuasaan pelanggan.
Motto  :” D’maddy Distro : The Satisfied Of Customers Is Number One”
2.3.   Lokasi
Lokasi yang dipilih merupakan tempat yang strategis di Perumahan Komp. Garut Indah karena berada tidak jauh dari Pusat Kota, lokasi mudah terlihat dan berada di jalan utama perumahan yang merupakan jalan lalu lalang masyarakat sekitar sehingga dapat dengan mudah dicari dan didatangi.
2.4.   Ruangan / Tempat yang dibutuhkan
Ruangan / Tempat yang dibutuhkan pada awal membuka usaha distro ini tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu sempit, yakni 1 ruangan ukuran 10m x 8m.
2.5.   Waktu Operasional
Waktu untuk melakukan pelayanan usaha distro ini dibuka dari pukul 09.00 pagi sampai dengan pukul 21.00.
2.6.   Kesan / Counter Style
Kesan yang akan kami bangun dalam melayani pelanggan adalah ”Comfortable and High Quality Service” sehingga pelanggan merasa nyaman berada di tempat pelayanan kami dan membuat mereka selalu ingin kembali karena pelayanan yang memuaskan.

2.7.   Konsep Promosi
Membuat sebuah display di pintu gerbang perumahan dan mengandalkan informasi dari pelanggan ke pelanggan serta menyediakan brosur promosi.
Selain itu, kami juga membuat advertisement secara on-line di internet agar bisa dijangkau masyarakat luas dengan cara melakukan transaksi atau pun bisnis on-line. Dengan cara ini kami optimis D’Maddy distro akan lebih mudah dan cepat dikenal oleh masyarakat.
2.8.   Target Pelanggan
Target pelanggan Distro ini adalah : anak muda atau abg yang sedang terpengaruh oleh fashion- fashion yang uptodate. Mereka adalah pengguna baju-baju distro yang memiliki ciri khas tertentu.



BAB III
ANALISIS INDUSTRI
3.1.   Prespektif Masa Depan Usaha
Dengan terciptanya tempat usaha yang bergerak di bidang perdagangan, khususnya dalam hal fashion dengan lokasi yang strategis, maka kami yakin usaha ini akan maju. Karena kebutuhan dan permintaan akan fashion di kalangan masyarakat terutama sekitar Perumahan Garut Indah pada saat ini sangat besar.

3.2.   Analisis Persaingan
Berdasarkan pemantauan dan hasil survey yang ada bahwa di sekitar lokasi tempat yang kami dirikan usaha distro ini masih belum terdapat sebuah tempat belanja pakaian dengan suasana yang nyaman dan kekeluargaan.

3.3.   Segmentasi Pasar yang akan dimasuki
Distro d’Maddy membidik pasar kelas menengah ke bawah, dengan pemberian harga yang terjangkau dan tidak menyulitkan. Pada prinsipnya kami akan membuka usaha ini dengan suasana kekeluargaan dan pelayanan yang baik, sehingga membuat masyarakat merasa puas dengan layanan kami dan senantiasa kembali ke tempat kami. Karena segmen pasar usaha distro ini cenderung kemasyarakatan sehingga hal ini dapat memicu persaingan dengan usaha distro lainnya.
Pada awalnya pemenuhan permintaan pakaian dapat dipenuhi dari distro , akan tetapi dengan semakin tinggi populasi rakyat, maka kemampuan distro untuk memenuhi kebutuhan masyarakat semakin rendah. Hal ini mendorong kami untuk melakukan pelayanan yang baik dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan




BAB IV
DESKRIPSI USAHA
4.1.   Produk yang dihasilkan
Semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan pakaian dan fashion lainnya sehingga menghabiskan sampai 3 lusin pakaian dalam sehari, belum termasuk aksesoris yang semakin marak digunakan oleh masyarakat, khususnya oleh anak remaja.
Adapun kualitas produk atau mutu produk yang kami hasilkan memiliki beberapa keunggulan:
o   Berkualitas tinggi dan dapat memuaskan konsumen,
o   Bermacam-macam bentuk dan ukurannya dengan style yang uptodate
o   Hasil sablon sangat rapi dan tidak mudah luntur walau beberapa kali cuci.
Kegunaan produk
Sebagai kebutuhan sehari-hari dengan berbagai macam fungsi dan manfaat
Selain itu, produk yang kami pasarkan mempunyai beberapa keistimewaan, diantaranya :
o   Harga terjangkau oleh kemampuan konsumen,
o   kualitas produk terjamin
o   sesuai dengan selera masyarakat

4.2.   Ruang Lingkup Usaha
Ruang lingkup lingkup usaha distro ini kami rancang dengan sebaik mungkin karena semua itu bisa berpengaruh terhadap maju mundurnya perusahaan kami, maka dari itu kami berusah memberikan sesuatu yang terbaik untuk konsumen.
Perusahaan D’Maddy Distro terletak di Jl. Guntur, No. 56 Garut – Jawa Barat. Distro ini  sudah memenuhi persyaratan berdirinya sebuah perusahaan, karena lokasi tersebut tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk dan akses transportasi menuju lokasi perusahaan sudah lancar.


4.3.   Personalia dan Perlengkapan Kantor
­   Pemilik                     :     Irma Sustiani Sitohang
­   Penanggung Jawab            :     Ai Roudotul Munawaroh
­   Sekretaris                 :     Sonya Hutabarat
­   Bendahara               :     Doni Lukman Hakim



­   
BAB V
RENCANA PRODUKSI
5.1.   Proses Produksi
Proses produksi yang kami jalankan dalam perusahaan D’Maddy Distro ini dapat dilihat pada bagan berikut :


5.2.   Sumber-sumber Produk / Bahan
Untuk sumber-sumber bahan baku atau supplier pakaian, kami mengambil dari supplier atau perusahaan yang sudah terjamin dan terbukti kualitas pakaiannya dengan model dan corak yang menarik konsumen tentunya. Sehingga dengan begitu tidak merugikan berbagai pihak, baik dari pihak perusahaan maupun konsumen yang membelinya.




BAB VI
RENCANA PEMASARAN
6.1.   Penetapan Harga
Harga yang akan dikenakan adalah harga yang diperkirakan akan terjangkau oleh masyarakat sekitar. Setelah memperhitungkan dengan cukup matang, akhirnya kami tetapkan sebagai harga awal berikut adalah tabel harga jasa produk yang ditawarkan. adapun untuk selanjutnya harga akan disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya.
No.
   
Jenis Produk
   
Harga
1
   
Kemeja
   
> Rp.   89.000,-
2
   
Kaos
   
> Rp.   90.000,-
3
   
Jeans
   
> Rp. 180.900,-
4
   
Gaun
   
> Rp. 235.800,-
5
   
Kerudung
   
> Rp.   69.900,-
6
   
Rok
   
> Rp. 109.900,-
7
   
Jaket
   
> Rp. 199.900,-
8
   
Aksesoris
   
Rp. 24.500,- s.d Rp. 78.900,-

6.2.   Pelaksanaan Distribusi
Distribusi yang dilakukan perusahaan kami yaitu distribusi intensif, diusahakan sebanyak mungkin agar dapat menjual produk sebanyak-banyaknya dan lebih mendekati konsumen, sehingga lebih mudah dalam penjualannya dalam menghasilkan keuntungan yang sebanyak-bantaknya. 

6.3.   Strategi Promosi yang akan dilakukan 
Strategi yang akan kami jalankan pada perusahaan ini antara lain :
•         Membuat pamphlet-pamflet berisi produk – produk baru yang akan ditempel tiap bulannya.
•         Melakukan iklan-iklan di dunia internet baik melalui situs jejaring sosial maupun forum.
•         Membuat catalog-katalog mengenai fashion yang sedang uptodate di distro



BAB VII
PERENCANAAN ORGANISASI
7.1.   Struktur Organisasi
Struktur organisasinya yaitu :
7.2.   Job Description
¤   Pemilik usaha bertugas untuk memantau jalannya usaha dan menerima laporan sebulan sekali dari hasil usaha.
¤   Sekretaris bertugas untuk membuat surat-surat yang dubutuhkan oleh perusahaan, mencatat data.
¤   Bendahara bertugas untuk membuat laporan keuangan setiap bulannya.
¤   Penanggung jawab bertugas untuk bertanggung jawab mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di distro dan bertanggung jawab untuk memantau cara kerja bawahannya dalam melayani pelanggan.
¤   Karyawan bertugas melayani para pelanggan distro dengan menerapkan prinsip pelayanan prima.

7.3.   Latar Belakang Tim Management
Latar belakang tim management ini terdiri dari dari orang-orang terdekat yang dipercayai dapat memajukan tempat pelayanan yang berhubungan dengan usaha distro. Selain itu dituntut profesionalisme dalam menjalankan setiap pekerjaan.
Status Kepemilikan Usaha
Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Adapun status kepemilikan distro D’Maddy Distro yaitu perseroan. Dimana pengelolaannya di lakukan langsung oleh pemilik distro.



BAB VIII
RISIKO
8.1.   Evaluasi tentang kelemahan Usaha (Analisis SWOT)
Strength (Kekuatan)
1.      Bertanggung jawab, disiplin kerja, kreatif dan inovatif
2.      Dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
3.      Memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan
4.      Menjual produk yang berkualitas
Weaknes (Kelemahan)
1.      Persaingan pasar dengan perusahaan yang berskala nasional
2.      Berubahnya kondisi perekonomian
Oportunity (Peluang)
1.      Dengan tetap manjaga mutu dan kualitas produk, kami yakin kami dapat bersaing walaupun harus bersaing dengan perusahaan berskala nasional yang akan muncul di kemudian hari.
2.      Saat ini dengan belum adanya perusahaan dengan bidang usaha sejenis di Komp. Garut Indah, membuat kami yakin bahwa kedepannya perusahaan kami akan maju.
Threaty (Ancaman) : Munculnya Perusahaan - perusahaan baru yang sejenis yang berusaha menyaingi perusahaan kami, dengan style-style terbaru.

8.2.   Gambaran tentang Masa Kini
Resiko yang dihadapi adalah berupa ancaman terhadap kelangsungan jumlah kunjungan pelanggan. Hal ini disebabkan semakin banyaknya distro-distro maupun outlet-outlet yang menjual pakaian dengan lebih mudah dan murah ataupun distro yang berskala internasional. Dengan ini maka lambat laun akan semakin banyak orang yang mengunjungi distro lainnya. Sebagai upaya untuk mengantisipasi hal ini, maka kami selalu memberikan dan menyediakan produk yang terbaru dan tentunya sesuai dengan selera dan kebutuhan masyarakat. Dengan begitu pelanggan akan memiliki keterkaitan dan terus merasa perlu untuk datang ke tempat kami.



BAB IX
PERENCANAAN PERMODALAN
9.1.   Sumber-sumber permodalan
Sebagai sumber awal mula pendirian D’Maddy Distro yaitu dari pemilik distro sendiri. Sebagai investasinya untuk itu didirikanlah perusahaan dalam bidang perdagangan
.
9.2.   Neraca Permulaan Perusahaan
a)      Biaya produksi per tahun terdiri dari:
1.      Modal Awal produksi
Renovasi Awal & Desain Interior
   

   
Rp.   20.000.000,-
Kulakan baju grosir
   

   
Rp. 600.000.000,-
Biaya Soft Opening dan Promosi awal
   

   
Rp.     5.000.000,-
Biaya gaji karyawan tahun pertama
   

   
Rp.   60.000.000 ,-  +
Jumlah Modal Produksi
   

   
Rp. 685.000.000,-

2.      Biaya lain-lain
·         Listrik                                                    Rp. 12.000.000,-
·         Asuransi                                                 Rp. 11.000.000,-
·         Transportasi                                           Rp.   6.500.000,-
·         Administrasi                                          Rp.   4.500.000,-
·         Pajak                                                      Rp.   2.750.000,-
·         Pemeliharaan gedung dan peralatan      Rp.   6.000.000,-  +
Jumlah biaya lain-lain                            Rp. 42.750.000,-
Total seluruh biaya produksi (1 + 2)
Jumlah modal produksi                                     Rp. 710.000.000,-
Jumlah biaya lain-lain                                        Rp.   42.750.000,-    +
Total                                                                  Rp. 667.250.000

9.3.   Proyeksi Aliran Kas
Untuk distro kami proyeksi keuntungan kotor adalah 30% dari penghasilan. Rata-rata untuk distro kami ini, akan mampu menjual sekitar 950 lebih juta pertahun, sehingga jika diambil keuntungan bersih pertahun adalah sekitar 250 – 300 juta pertahun.
Sehingga, pada tahun kedua, kami sudah bisa balik modal. Dan tahun ke  3, 4 dan seterusnya, kami tinggal mengumpulkan untung dan kemungkinan besar kami gunakan untuk ekspansi ke luar daerah.
9.4.   Analisis titik Impas (BEP)
Untuk menganalisis titik impas dari produk kami, kami mengambil sampel dari jenis kaos dengan. Biaya tetap yang anda keluarkan adalah 50.000.000. Biaya variabelnya sebesar 500.000 ribu rupiah per unit. Kemudian anda berencana menjual macam-macam jus buah tersebut dengan harga 5 ribu rupiah per gelas. Maka titik impas atau BEP-nya adalah :
1.      BEP (dalam unit) = 250.000 : (5.000 – 3.000) = 125 unit.
2.      BEP (dalam rupiah) = 250.000 : 1 – (3.000 : 5.000) = 625000 rupiah.
So, anda harus berjualan jus buah sebanyak 125 gelas atau menjual sebesar 625 ribu rupiah agar anda mencapai titik impas. Maksudnya adalah 125 gelas atau 625 ribu rupiah tadi sudah bisa anda gunakan buat bayar semua pengeluaran usaha jus anda tanpa anda harus rugi.
Dan apabila anda mampu menjual 126 gelas, berarti yang satu gelas tadilah keuntungan anda. Paham kan? Kesimpulannya adalah apapun tipe bisnis anda, di awal anda melangkah, usahakan selalu menghitung berapa titik impas atau BEP produk anda. Jadi anda sudah punya bayangan, oo…harus jual segini tho agar usahaku aman. Atau oo…harus dapat pemasukan segini buat bisa jalan lagi. Analisa Keuangan 4 Tahun Mendatang. Note : Perkiraan Break Event Point Pada Tahun Ketiga
9.5.   Perencanaan Laba Rugi
INVESTASI
   
JUMLAH (RP)
Biaya tetap
   

1.      Penyusutan gedung dan peralatan
   
Rp.   7.000.000,-
2.      Gaji pegawai
   
Rp. 60.000.000,-
Jumlah
   
Rp. 67.000.000,-

   

Biaya variable/ produksi
   

Kulakan baju grosir
   
Rp. 600.000.000,-
Jumlah
   
Rp. 600.000.000,-

   

Biaya-biaya lain
   

1.   Listrik                                          
2.   Asuransi                                      
3.   Transportasi         
4.   Administrasi
5.   Pajak                   
   
Rp. 12.000.000,-
Rp. 11.000.000,-
Rp.   6.500.000,-
Rp.   4.500.000,-
Rp.   2.750.000,-
Total Modal produksi
   
Rp. 36.700.000,-
TOTAL MODAL (PENGELUARAN)
   
Rp. 703.700.000,-

   

Pendapatan
   

Penjualan aneka pakaian dan fashion
   
Rp. 960.000.000,-
TOTAL PENDAPATAN
   
Rp. 960.000.000,-

   

PROYEKSI LABA/RUGI(KEUNTUNGAN)
Total Pendapatan
Total modal / Pengeluaran
   

Rp. 960.000.000,-
Rp. 703.700.000,-
TOTAL KEUNTUNGAN BERSIH
   
Rp. 256.300.000,-

   
   






BAB X
APENDIKS
Sebagai pelangkap dari proposal ini, maka kami lampirkan pula
1.      Daftar Harga dari Pemasok Barang
2.      Surat Tanda Daftar Usaha Perdagangan
3.      Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

1.     

contoh TANDA DAFTAR USAHA PERDAGANGAN (TDUP)

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
KANTOR DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN/KOTA TEMANGGUNG
TANDA DAFTAR USAHA PERDAGANGAN (TDUP)
NOMOR : _____________
1.      Nama Perusahaan                                     :  D’MADDY DISTRO
2.      Merek (milik sendiri/lisensi)                     :  D’MADDY
3.      Alamat Kantor Perusahaan                      :  Tegowanuh,Kaloran,Temanggung
4.      Nama Pemilik/ penanggung Jawab          :  Nuryani
5.      Alamat Pemilik/ Penanggung Jawab        :  Tegowanuh,Kaloran,Temanggung
6.      Nomor Pokok wajib pajak (NPWP)         :  1.201.409.8-424
7.      Bidang Usaha ; Barang/ Jasa                   :  Barang
8.      Nilai Investasi Perusahaan Seluruhnya    : Tidak termasuk tanah dan bangunan Tempat usaha
9.      Jenis Kegiatan usaha                                :  Perdagangan
10.  Jenis barang/ jasa dagangan Utama         :  Pakaian
TDUP ini diterbitkan dengan ketentuan :
Pertama
   
:
   
Tanda daftar Usaha Perdagangan (TDUP) ini berlaku untuk melakukan kegiatan Usaha Perdagangan.
Kedua
   
:
   
pemilik/ Penanggung Jawab wajib menyampaikan laporan kegiatan usaha perdagangan setiap tahun sekali.
Ketiga
   
:
   
Tidak berlaku untuk kegiatan Perdagangan Berjangka komoditi,    kecuali telah memenuhi ketentuan. Persyaratan yang ditetapkan untuk melakukan kegiatan perdagangan berjangka komiditi ketentuan  perundang-undangan yang berlaku
Dikeluarkan di                        : Garut
Pada Tanggal              : 12 Maret 2012
Ka .  Kandep Perindustrian dan Perdagangan
Tembusan                    :

    Menteri Perindustrian dan Perdagangan U.P. sekretaris Jenderal
    Inspektur jenderal depperindag
    Dirjen Perdagangan dalam Negeri depperindag
    Ka. Pusdatin depperindag
    Ka. Kanwil depperindag
    Pertinggal


Semoga Bermanfaat
ika Kamu ingin menjadi orang yang dihargai oleh orang lain.  Jangan lupa sertakan sumbernya ya, 

Proposal usaha bisnis kue tart

1. SEJARAH DAN TUJUAN BERDIRINYA USAHA

1.1. Sejarah berdirinya usaha

Seperti yang kita ketahui, dibanding dengan Negara lain Indonesia termasuk Negara berpendapatan rendah salah satu penyebabnya adalah SDM (Sumber Daya Manusia) yang  berkualitas di Indonesia Masih minim yang mengakibatkan banyaknya pengangguran. Salah satunya membuka usaha kecil, karena sangat efektif dan efisien untuk dapat menarik minat para konsumen dan memberikan kekuasaan kepada konsumen melalui pelayanan primanya. Untuk membuka usaha kecil sangat dibutuhkan pikiran yang matang dan wawasan yang luas tentang penjualan. Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga sampai yang mahal. Dalam kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani dan juga pasti perlu memiliki makanan yang sehat dan bermanfaat buat tubuh. Selain itu karena di kota besar seperti kota BOGOR ini banyak sekali hal-hal yang membuat orang harus menyediakan kue. Misalnya perayaan ulang tahun tentunya membutuhkan kue tart atau kue tart untuk rekan bisnis dll. Setelah melakukan observasi maka saya memutuskan untuk membuka usaha kue tart untuk berbagai perayaan.

1.2. Tujuan berdirinya usaha

Tentu saja semua usaha memiliki tujuan, demikian juga dengan usaha yang sedang saya jalani ini. Tujuan usaha tersebut adalah :

    Untuk mendapatkan laba / menarik keuntungan
    Menarik minat konsumen untuk dapat merasakan nikmatnya kue tart
    Mencapai target penjualan
    Membantu konsumen untuk mencari solusi jika akan memberikan sesuatu yang berharga untuk rekan bisnis atau orang-orang terkasih.

2. VISI DAN MISI USAHA

VISI
Visi kami adalah menjadi sebuah bisnis bakery yang memberikan mutu yang konsisten untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

MISI
Misi kami adalah berkomitmen penuh terhadap produk yang berkualitas dan pelayanan memuaskan melalui penerapan sistem pengendalian manajemen yang baik. Sasaran kami adalah kualitas produk yang konsisten, pengiriman produk yang tepat waktu, kepuasan pelanggan dan peningkatan kualitas produk secara berkesinambungan.

3. ASPEK PEMASARAN

3.1 STP

a. Segmentasi

Yang menjadi segmen dari usaha kue tart adalah segmen menengah ke atas

b. Targeting

Yang menjadi target market adalah semua kalangan. Perempuan, laki-laki, anak-anak maupun yang dewasa.

c.  Positioning

Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai kue Tart yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau.

4. BAURAN PEMASARAN

1. Product (produk)

Produk yang akan dijual adalah “Kue Tart” dimana biasanya kue tart ini digunakan untuk merayakan Ulang Tahun, pernikahan atau untuk diberikan kepada rekan bisnis atau pada acara-acara tertentu.

2. Price (harga)

VIR’S menawarkan harga yang dapat terjangkau oleh semua kalangan. Yaitu mulai dari harga Rp.80.000,-  ke atas

3. Promotion (promosi)

Karena usaha yang kami lakukan tergolong baru, maka promosi awal akan kami lakukan dengan menyebarkan leaflet-leaflet, selanjutnya apabila VIR’S mulai diminati, maka kami akan mengiklankan produk kami melalui Radio-radio. Dengan cara seperti itu VIR’S akan semakin dekat dengan konsumen, sehingga tentunya promosi akan dilakukan dengan lebih efektif dan efesien yaitu penawaran dari mulut-kemulut.

4. Placement (distribusi)

Untuk kegiatan distribusi itu sendiri, kami melakukan armada distribusi sendiri.

5. People (SDM)

Tanggung jawab dan hak pemilik adalah sama, pemilik melakukan perencanaan segala rancangan usaha kue tart secara bersama-sama, begitu pula dalam pengorganisasiannya, sehingga apabila usaha ini sudah berjalan pelaksanaan kegiatan dan pengawasannya pun akan dilakukan bersama dengan system pejadwalan. Untuk itu VIR’S menempatkan pegawai yang memilki ketrampilan dalam bidangnya. Pelayan bertanggung jawab atas kenyamanan konsumen dan melakukan pelayanan sebaik mungkin.

6. Process (proses)

Mengingat semua unsur yang yang akan dipergunakan dalam menciptakan output telah terpenuhi, maka proses produksi VIR’S sangat mungkin untuk dijalankan. Unsur-unsur yang telah terpenuhi seperti bahan baku berupa terigu, gula, mentega, dan bahan pelengkap lainnya yang mudah didapat, tenaga kerja yang memilki ketrampilan. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi, dan lingkungan yang mendukung. Selain itu, proses produksi juga akan dilakukan dengan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dan produk yang dihasilkan diharapkan dapat sesuai dengan pesanan konsumen.

7. Physical evidence (penampilan fisik)

Kue Tart sangat banyak peminatnya sehingga penampilan fisiknyapun sudah sangat melekat di hati konsumen.

5. ESTIMASI PENJUALAN

Penjualan per hari berkisar antara 5-10 buah kue tart, sedangkan target pasar yang ingin kami capai adalah 50 buah/hari. Namun karena usaha kami tergolong baru sehingga belum mencapai target yang maksimal.

6. ASPEK PRODUKSI

6.1. BAHAN BAKU DAN PERALATAN

Dalam membuat kue tart ini kami menggunakan bahan baku antara lain :

        Terigu
        Gula pasir
        SP/TBM
        Telur
        Dll

Sedangkan peralatan yang digunakan adalah :

        Mixer
        Cetakan kue
        Dll

6.2. PERLENGKAPAN

Bahan baku :

- Terigu 2kg        : Rp.14.000

- Telur 1kg          : Rp.12.000

- Gula pasir 1kg : Rp.10.000

- Dll

6.3 ALUR / PROSES PRODUKSI ATAU SEVICE

    proses produksi

Bahan tart cokelat :
6 butir telur
125 gram gula pasir
1 ½ sendok teh emulsifier (SP/TBM)
125 gram tepung terigu protein sedang
30 gram cokelat bubuk
15 gram susu bubuk
½ sendok teh baking powder
125 gram margarin, dilelehkan
½ sendok teh cokelat pasta
400 gram buttercream untuk olesan

Bahan isi :
100 ml susu cair
250 gram cokelat masak pekat, dipotong-potong
100 gram kacang madu, dicincang halus

Bahan toping :
100 ml susu cair
1 sendok makan madu
200 gram cokelat masak pekat, dipotong-potong

Bahan sirup (aduk rata)
2 sendok makan gula pasir
2 sendok makan air hangat
1 sendok makan esens rhum

Cara membuat Kue Chocolate tart (tart cokelat)  :

    Cake : kocok telur, gula pasir, dan emulsifier sampai mengembang. Tambahkan tepung terigu, cokelat bubuk, susu bubuk, dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.
    masukkan margarin leleh dan cokelat pasta sedikit sedikit sambil diaduk perlahan
        tuang di loyang diameter 22 cm, tinggi 7 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti
        oven 35 menit dengan suhu 180 derajat celcius sampai matang
        Isi : panaskan susu cair. Matikan api. Masukkan potongan cokelat masak pekat. Aduk sampai cokelat larut. Tambahkan kacang madu. Aduk rata. Dinginkan. Kocok rata

            belah 3 cake. Ambil selembar cake. Oles dengan bahan sirup. Oles dengan bahan isi. Tutup lagi dengan cake yang lain.
            Tutup cake dengan butter cream. Garis sisinya dengan penggaris segitiga. Dinginkan.
            Toping: panaskan susu cair dan madu. Matikan api. Masukkan potongan cokelat masak pekat. Aduk sampai cokelat larut.
            Tuang diatas cake sampai ke sisinya secara tidak rata. Dinginkan dan hias dengan buah buahan

7. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

    STRUKTUR ORGANISASI

PIMPINAN
   
   

KARYAWAN             KARYAWAN             KARYAWAN

8. ASPEK KEUANGAN

Usaha yang kami lakukan termasuk home industry karena itu kami menggunakan modal sendiri yaitu sebesar ± Rp.2.000.000,- termasuk promosi dan yang lainnya.

Format atau kerangka pembuatan proposal pendirian usaha

Format atau kerangka pembuatan proposal pendirian usaha

(JUDUL PROPOSAL PENDIRIAN USAHA)


A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Pendirian Usaha
2. Visi Perusahaan
3. Misi Perusahaan


B. TUJUAN
(tujuan didirikannya usaha tersebut)


C. KEPENGURUSAN
(struktur organisasi penanggung jawab perusahaan)


D. IDENTITAS PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan
2. Alamat Perusahaan


E. TENAGA KERJA
(nama, jumlah, jam kerja, dan job description)


F. SARANA PRASARANA
(aspek bangunan, aspek peralatan kantor, aspek peralatan produksi, bahan baku dan kemasan, dan sarana penunjang lain. Lengkapi dengan layout bangunan dan tata letak ruang)


G. PETA PEMASARAN
(strategi pemasaran / rencana pendistribusian disertai data-data / layout yang mendukung / melengkapi dari rencana pemasaran yang akan dilakukan).


H. STUDI KELAYAKAN
(penelitian layak atau tidaknya suatu usaha dijalankan, misalkan gambaran manfaat ekonomis maupun sosial atas adanya usaha yang bersangkutan).


I. ANALISIS SWOT
(uraikan SWOT dan buat analisisnya sehingga dapat diambil langkah-langkah yang mendukung terwujudnya visi dan misi).
SWOT : Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (Kekuatan, Kelemahan,
Kesempatan, Ancaman)


J. KESIMPULAN
(beberapa kesimpulan data yang menjadikan perusahaan tersebut layak didirikan).

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...